I. PENDAHULUAN. Persaingan ketat dibidang kualitas semua instansi berlomba-lomba untuk

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan. beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai

I. PENDAHULUAN. adaptasi yang juga berbeda pada setiap individu baik secara biologis, psikologis dan sosial (Ntoumanis, Edmunds & Duda, 2009).

I. PENDAHULUAN. industri kimia atau industri manufaktur yang menggunakan mesin yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Synder, 2004). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan waktu dimana

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. dalam jam kerja tidak normal dengan sistem kerja shift. Menurut ILO (2003)

BAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Karena tanpa pengaturan sumber daya manusia yang tepat, maka. banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik.

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN HUBUNGAN STRES DENGAN KENAIKAN TEKANAN DARAH PASIEN RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan dapat menyebabkan sulit tidur (Potter dan Perry, 2005).

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

I. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

I. PENDAHULUAN. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu diantara penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju hidup sehat 2010 yaitu meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Perbedaan tekanan darah pada tenaga kerja terpapar panas di atas dan. di bawah NAB di PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. satu sasaran dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas. Menurut The Seventh Report of The Joint National

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gigi impaksi adalah gigi yang gagal untuk erupsi secara utuh pada posisi

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik. Metode yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada tahun 1992 memberikan dampak positif sebagai penghasil

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup banyak mengganggu masyarakat. Pada umumnya, terjadi pada

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB II LANDASAN TEORI. diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan dan


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah lanjut usia akan

BAB I PENDAHULUAN. Tidur adalah suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Di era globalisasi sekarang ini penyakit yang berhubungan dengan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB V PEMBAHASAN. shift kerja dengan tekanan sistolik dan tekanan darah diastolik (p< 0,05). Hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang

I. PENDAHULUAN. (Nugroho, 2008). Lanjut usia bukanlah suatu penyakit. Lanjut usia adalah

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN. dari 40% keganasan pada perempuan merupakan kanker ginekologi. Kanker

I. PENDAHULUAN. yang dewasa ini prevalensinya semakin meningkat. Diperkirakan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjadikan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan ketat dibidang kualitas semua instansi berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas instansi mereka. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberlakukan gilir malam sehingga waktu kerja dapat diperpanjang dan memberikan hasil yang optimal. Setidaknya 20 juta pekerja di Amerika bekerja diluar jam kerja normal. Dua juta orang diantaranya bekerja pada malam hari dan sekitar tiga juta pekerja merupakan pegilir malam termasuk pada malam hari (Sofrina, 2004). Ada beberapa faktor yang dapat dipengaruhi oleh gilir malam dibandingkan dengan kerja pada jam normal, yaitu gangguan pada irama sirkadian dan gangguan tidur. Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain, akibatnya timbul kelelahan kronik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Pada perawat di rumah sakit di Jakarta mendapatkan prevalansi penurunan

2 kewaspadaan pada perawat gilir malam sebesar 71,1 %. Adanya perubahan waktu gilir malam tersebut akan mengakibatkan beban tambahan bagi pekerja karena tubuh harus beradaptasi dengan adanya perubahan tersebut. Selain itu interaksi sosial juga terganggu. Semua keadaan di atas pada akhirnya berperan penting dalam timbulnya kondisi stres (Kroemer, 2000). Pada penelitian yang dilakukan oleh Darliah, Handoyo, dan Asti tahun 2007 menyebutkan bahwa stres yang timbul dari tuntutan pekerjaan dan hubungan kepuasan kerja terhadap suatu pekerjaan akan terpapar stres yang dapat meningkatkan tekanan darah sepintas dan hipertensi dini cenderung reaktif. Berdasarkan buku Panduan Penyelenggaraan Program Sarjana Kedokteran Universitas Lampung 2010, mahasiswa kepaniteraan klinik adalah mahasiswa yang dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus dari program sarjana kedokteran dan diwajibkan mengikuti setiap kegiatan kepaniteraan klinik yang telah ditentukan. Universitas lampung, merupakan universitas negeri di Lampung yang memiliki mahasiswa kepaniteraan klinik dengan kegiatan kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan memiliki waktu gilir jaga malam dan jaga tidak gilir cukup banyak. Mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung terbagi menjadi 3 kelompok jaga gilir yaitu gilir pagi siang (07.00-14.00), gilir siang malam (14.00-21.00) dan gilir malam pagi (21.00-07.00). Dan menurut Sofrina 2004,

3 gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung termasuk dalam gilir jaga malam putaran cepat. Mahasiswa kepaniteraan klinik pada gilir jaga malam memiliki waktu kerja yang melebihi dari waktu kerja normal yaitu 8 jam. Hasil survey pendahuluan yang dilakukan kepada beberapa mahasiswa kepaniteraan klinik gilir jaga malam, mereka menyatakan bahwa gilir jaga malam membuat mereka mengalami perubahan jam tidur, stres, dan tidak dapat mengontrol makanan pada malam hari. Perubahan ini berdampak pada pengukuran-pengukuran suhu badan, nadi, tekanan darah, dan lain dari orang yang gilir jaga malam, daripada orang yang tidak gilir jaga malam. Hal ini penting untuk meningkatkan optimalisasi pekerjaan dan meminimalisi risiko pekerjaan yang timbul di kemudian hari, seperti hipertensi. Peneliti mencoba meneliti aspek kesehatan atau resiko kesehatan yang ditimbulkan akibat gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah Apakah terdapat perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui adakah perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi rata-rata tekanan darah sistolik sebelum gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul b. Mengetahui distribusi rata-rata tekanan darah sistolik setelah gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul c. Mengetahui distribusi rata-rata tekanan darah diastolik sebelum gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul d. Mengetahui distribusi rata-rata tekanan darah diastolik setelah gilir jaga setelah pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul

5 D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa informasi mengenai perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah gilir jaga malam. 2. Bagi Dinas Kesehatan dan jaringannya Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan berbasis bukti ilmiah yang digunakan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan resiko peningkatan tekanan darah pada mahasiswa kepaniteraan klinik gilir malam di RSUD Dr. H. Abdul 3. Bagi Responden Hasil penelitian dapat memberikan gambaran secara umum tentang dampak gilir malam terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada kesehatan. E. Kerangka Teori Faktor-faktor kesehatan yang dipengaruhi oleh gilir malam adalah gangguan irama sirkadian dan terjadinya perubahan perilaku, serta adanya perubahan kehidupan sosial pekerja. Perubahan irama sirkadian akan menyebabkan terjadinya gangguan tidur. Selain itu akan terjadi perubahan ritme organorgan di dalam tubuh. Hal tersebut akan mengakibatkan terganggunya waktu tidur sehingga mempermudah mahasiswa kepaniteraan klinik tersebut

6 menjadi sakit. Pada orang-orang tertentu, apabila hal ini terjadi secara terus menerus dapat menimbulkan stres. Stres dapat menimbulkan perubahan perilaku, yang nantinya akan menimbulkan penyakit, termasuk didalamnya peningkatan tekanan darah (Tjita, 2002). Salah satu penyebab peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi adalah stres. Stres merupakan suatu tekanan fisik maupun psikis yang tidak menyenangkan. Stres dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat dan kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat (Gunawan, 2001). Gilir malam Gangguan Irama Sirkardian Gangguan tidur Disinkronisasi organ tubuh Stres Adrenalin Denyut Jantung Tekanan darah Gambar 1. Kerangka Teori (Gunawan 2001 dan Tjita, 2002)

7 F. Kerangka Konsep Dari kerangka teori diatas menunjukan bahwa tekanan darah dapat dipengaruhi oleh kurangnya tidur malam. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil responden mahasiswa kepaniteraan klinik gilir malam karena mahasiswa kepaniteraan klinik gilir malam memiliki waktu tidur malam yang lebih sedikit. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat kerangka konsep sebagai berikut : Variabel Independent Variabel Dependent Gilir Jaga Malam Dan Gilir Jaga Siang Tekanan darah Sistolik dan Diastolik Aktivitas Fisik Asupan makanan Saat sedang gilir jaga Variable Confounding = memperbedaani = perancu G. Hipotesis Hipotesis yang diajukan adalah: Ada perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah gilir jaga malam pada mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUD Dr. H. Abdul