BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar merupakan momentum awal bagi anak untuk meningkatkan keterampilan dirinya. Salah satu keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa dari sekolah dasar ini adalah keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini, antara lain : mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Dibanding tiga keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal itu disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri. Kegiatan menulis puisi bagi anak adalah mengungkapkan pengalamanpengalaman berkesan yang pernah dialami dalam bentuk larik dan bait. Keterampilan menulis puisi merupakan keterampilan menulis yang dipandang sangat sulit oleh sebagian besar siswa. Kurangnya keterampilan menulis puisi pada siswa antara lain disebabkan kurangnya pembinaan dalam menulis puisi. Sehingga kegiatan ini memerlukan latihan dan pengarahan atau bimbingan yang efektif. Jika siswa tidak mulai belajar menulis puisi, maka siswa akan terus memiliki anggapan bahwa menulis puisi itu merupakan hal yang sulit. Latihan menulis puisi tidak hanya bertujuan untuk mempertajam dan meningkatkan keterampilan berbahasa, tetapi juga diharapkan dengan menulis puisi dapat diperoleh minat yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri. Menulis puisi dapat melatih kepekaan emosi siswa terhadap masalah di sekitarnya, mengembangkan cipta dan rasa, mengasah imajinasi, serta mampu menunjang 1
2 pembentukan watak. Selain itu, menurut Heitman (2005:40) poetry expresses many moods and can usually be understood on more than one level. Bahwa puisi dapat mengekspresikan banyak perasaan dan biasanya dapat dipahami lebih dari satu tahap. Jadi dengan menulis puisi, siswa akan mampu mengungkapkan perasaan-perasaanya ke dalam bentuk tulisan kreatif. Berdasarkan hasil pretest terhadap siswa kelas V.2 SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta pada tanggal 16 November 2015 (lampiran 12 halaman 158) diperoleh nilai rata-rata keterampilan menulis puisi bebas sebesar 72,94 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 77. Dari 34 siswa yang hadir, sebanyak 7 siswa (20.59%) yang nilainya di atas batas tuntas dan 27 siswa (79.41%) yang nilainya di bawah batas tuntas. Data kuantitatif tersebut merupakan indikasi bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam hal menulis puisi bebas. Fakta ini juga didukung oleh hasil wawancara terhadap guru (lampiran 4 halaman 134) dan siswa (lampiran 7 halaman 139) bahwa sebagian besar siswa menganggap menulis puisi merupakan pembelajaran yang tidak mudah. Faktor penyebab nilai keterampilan menulis puisi bebas sebagian siswa masih di bawah KKM adalah model pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) sehingga siswa merasa kurang antusias saat proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan pun masih menggunakan ceramah dan penugasan, belum ada diskusi diantara siswa. Kendala yang dihadapi siswa ditandai dengan: 1) kesulitan menemukan ide; 2) siswa kesulitan menulis puisi karena tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran dan imajinasinya ke dalam bentuk puisi. Hal inilah yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V.2 SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Inovasi dalam penyajian pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran keterampilan menulis puisi bebas dirasa perlu dilakukan agar siswa lebih terampil dalam menulis puisi bebas. Sebuah model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
3 keterampilan menulis puisi bebas yang diperoleh siswa dapat meningkat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan model pembelajaran kooperatif. Hal ini sejalan dengan karakteristik siswa kelas V.2 SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang memang senang untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pembelajaran kooperatif menurut Huda (2012) didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut bekerja sama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain. Selain untuk meningkatkan antusias dalam belajar, model pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kerja sama sehingga prestasi belajarnya pun juga dapat meningkat. Siswa akan lebih terampil dalam menulis puisi apabila menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Round Table. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table adalah secara bergiliran siswa merespons pengarah dengan menuliskan satu atau dua kata atau frase sebelum menyerahkan kertas kepada siswa lain yang melakukan hal yang sama (Barkley, Cross, & Major, 2005:357). Sehingga setiap siswa dituntut untuk memanfaatkan giliran waktu dengan sebaikbaiknya agar dapat memaksimalkan kontribusi terhadap kelompoknya berupa larik-larik puisi. Sangat kecil kemungkinan siswa yang hanya menggantungkan pekerjaan pada siswa lain/tidak ikut berperan dalam kelompoknya karena semua siswa dalam diskusi satu kelompok Round Table dituntut untuk menyumbangkan idenya. Model ini terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita. Adalah penelitian yang dilakukan oleh Azizah ( 2015) dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dengan Media Gambar dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cisumur 04 Tahun Ajaran 2014/2015, disebutkan bahwa dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Round Table dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita. Opini ini didukung oleh hasil risetnya yang mampu meningkatkan ketuntasan hasil belajar dari 37,14% menjadi 94,28%.
4 Berdasarkan uraian masalah di atas, peneliti terdorong untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table Pada Siswa Kelas V SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang muncul dapat dirumuskan Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas V di SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table pada siswa kelas V di SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya khasanah keilmuan, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Meningkatnya keterampilan menulis puisi siswa melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table 2) Terdorongnya minat siswa untuk mempelajari puisi secara lebih mendalam.
5 b. Bagi guru 1) Memberikan masukan dan wawasan bagi guru bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dapat mempermudah guru dalam mengajarkan keterampilan menulis puisi bebas. 2) Meningkatkan semangat guru untuk selalu berinovasi dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran. c. Bagi Sekolah 1) Memberikan kontribusi dengan adanya inovasi pembelajaran di sekolah karena hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki keterampilan menulis puisi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table. 2) Tercapainya pembelajaran yang efektif, kreatif, dan efisien. d. Bagi peneliti Memperoleh pengetahuan bahwa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas.