Perancangan Alat Ukur Kadar Gula pada Produk Pangan Menggunakan Sensor Kapasitor Keping Sejajar Berbasis Mikrokontroler ATMega8535

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

RANCANGAN ALAT UKUR KADAR GULA PADA PRODUK PANGAN MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK ELEKTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

BAB III ANALISA SISTEM

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

PENENTUAN KADAR AIR UBI KAYU MENGGUNAKAN PLAT KAPASITOR SEJAJAR. Rizki Amelia*, Maksi Ginting, Sugianto

DAFTAR ISI.. LEMBAR JUDUL. LEMBAR HAK CIPTA. LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

Realisasi Alat Ukur Particulate Matter (PM10) Pada Gas Buang Kendaraan Bermotor Menggunakan Inframerah Berbasis Mikrokontroler ATMega32

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

BAB IV DATA DAN ANALISA

Implementasi Sensor Fotodioda sebagai Pendeteksi Serapan Sinar Infra Merah pada Kaca

Deteksi Letak Kebocoran Pipa Berdasarkan Analisis Debit Air Menggunakan Teknologi Sensor Flowmeter Berbasis TCP/IP

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUKUR KADAR GULA DALAM MINUMAN BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller

RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16

REALISASI ALAT UKUR PH DAN TDS AIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN ALAT UKUR KADAR OKSIGEN (O 2 ) MENGGUNAKAN Gs OXYGEN KE-25 SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16 DENGAN TAMPILAN PC SKRIPSI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...

Input ADC Output ADC IN

BAB III. Perencanaan Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 03, No.02,juli 2015

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata kunci : Mikrokontroler, Strain gauge, Motor DC, kopi, mesin. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERANCANGAN ALAT

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

SISTEM DETEKSI PERBEDAAN FASA TEGANGAN DAN ARUS DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 TUGAS AKHIR NINING SRI RAHAYU

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Desain dan Realiasasi Alat Ukur Curah Hujan dengan Metode Timbangan Menggunakan Sensor Flexiforce

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN ALAT UKUR SUHU DAN KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR MQ-3

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No. 02, Januari Tahun 2016

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

MONITORING KETINGGIAN DAN ALIRAN AIR PADA SISTEM IRIGASI TANAMAN PADI BERBASIS ATMEGA16 MENGGUNAKAN KOMUNIKASI GSM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X RAY PENAMPIL. Cara kerja diagram blok sistem yaitu pada saat melakukan pengukuran

Rancang Bangun Intrumentasi Pengukur Kecepatan Arus Air Berdasarkan Sistem Kerja Baling-Baling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% 2. Golongan B dengan kadar alkohol 5-20% 3. Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN PERANGKAT SENSOR SUHU DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROTOTIPE TIRAI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega 8

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN POLUTAN GAS H 2 S PADA LOKASI MANIFESTASI GEOTHERMAL GEDUNG SONGO MENGGUNAKAN SENSOR TGS 2602 TUGAS AKHIR

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

akan menurunkan tegangan dari solar cell menjadi tegangan yang

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI VOLUME CAIRAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN POTENSIO DAN PEGAS SEBAGAI SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKIRPSI

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KALIBRATOR SUHU MENGGUNAKAN DS18S20 BERBASIS AVR ATMEGA 8535 TUGAS AKHIR

Transkripsi:

Perancangan Alat Ukur Kadar Gula pada Produk Pangan Menggunakan Sensor Kapasitor Keping Sejajar Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Hardaniyus Sanjaya, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 email: dany.sanjaya2@gmail.com ABSTRACT It has been realizeda instrument measuring of sugar content using sensor chip capasitors parallel based on microcontroller ATMega8535. The research objective design and realize a detector sugar in food product. The design of study was conducted by placing the sensor chip capasitors parallel as input voltage, then the signal will be condition by the Wheatstone Bridge which will be forwarded to the microcontrollel ATMega8535 and displayed on the LCD. The result of measurements performed on the percentage of food product with sugar content of the flour by 4,77%, tapioca starch 33,33%, flour maizeaku 40,69%, tepung ketan putih 32,74%, tepung beras putih 36,96%, sagu 49,46% and beras merah 20,32%. The data were analyzed and obtained the standard deviation by the change of voltage. Keywords: Chip capasitor parallel, wheatstone, ATMega8535 PENDAHULUAN Karbohidrat merupakan suatu senyawa organik yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat ini banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti nasi/beras, jagung, singkong, gandum, sagu, kentang, dan buah-buahan yang memiliki kandungan karbohidrat. Gula merupakan sebutan pada karbohidrat jenis sukrosa yang biasa digunakan sebagai pemanis. Gula bukanlah suatu bahan yang akan mempengaruhi tingkat keasaman suatu produk apabila diberi dengan konsentrasi atau jumlah yang berbeda. Oleh karena itu, perlakuan penambahan gula tidak mempengaruhi tingkat keasaman pada suatu bahan berkarbohidrat (Hadiwijaya, 2013). Penulias korespondensi Pada dasarnya gula bisa berupa padatan dan larutan, dimana larutan terbagi terbagiatas larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Seperti yang di kemukakan oleh Arrhenius tentang teori ionik untuk larutan elektrolit bahwa larutan elektrolit mengandung suatu campuran antara bagian "aktif" (elektrolit) dan bagian "tidak aktif" (non elektrolit). Larutan elektrolit yang diencerkan jumlah bagian yang aktif meningkat, dengan kata lain disosiasi elektrolitik meningkat jika larutan diencerkan. Teori ini juga menjelaskan bahwa ion-ionlah yang membawa arus listrik dalam larutan. Dalam ilmu Kimia, gula merupakan larutan non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, gula tetap molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal ini dapat diterapkan pada penelitian yang 83

84 H. Sanjaya et al.: Perancangan Alat Ukur Kadar Gula pada Produk Pangan akan dilakukan dengan menggunakan kapasitor keping sejajar (Chang, 2003). Kapasitor keping sejajar merupakan suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitor terdiri atas dua plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan dielektrik ini diselipkan diantara kedua plat kapasitor ini. Bahan dielektrik berupa bahan isolator yang mampu untuk menampung muatan elektron untuk level tegangan tertentu. Oleh Karena itu, saat ini alat ukur kadar gula pada bahan pangan masih menggunakan larutan sebagai medianya. Beberapa metode atau alat yang biasa digunakan tersebut adalah analisis menggunakan refraktometer ataupun dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Untuk dapat mengukur kadar gula yang berupa padatan dan pastaperlu dibuat sebuah alat ukur menggunakan kapasitor keping sejajar berbasis mikrokontroler AT- Mega 8535 dengan keluaran tampilan LCD. Diharapkan keberadaan alat ini dapat membantu masyarakat dalam memastikan kadar gula yang tepat suatu produk pangan yang diindikasikan mengandung gula yang beredar dipasaran dalam waktu yang relatif singkat dan hasil yang mendekati akurat. METODE PENELITIAN Sistem pengukuran ini terdiri dari bagian elektris dengan keluaran LCD. Bagian elektris berupa sensor kapasitor keping sejajar yang dirangkai dengan rangkaian pengukur tegangan dan catu daya. Sistem pengukuran ini memiliki keluaran berupa tegangan yang dikonversi dengan persentase gula yang di tampilkan pada LCD. Perancangan alat ukur kadar gula pada penelitian ini secara umum dilakukan beberapa tahap seperti dijelaskan dalam diagram alir Gambar 1. Rancangan alat ukur yang dibuat pada penelitian ini dapat dijelaskan pada Gambar 2. Rancangan alat terdiri dari catu daya pelat kapasitor terbuat dari tembaga yang terisolasi, Rangkaian pengkondisi sinyal Jembatan Wheatstone, Mikrokontroler dan penampil informasi LCD. Bagian elektris berupa sensor kapasitor keping sejajar yang dirangkai dengan rangkaian pengukur tegangan dan catu daya. Sistem Pengukuran ini memiliki keluaran berupa tegangan yang dikonversi dengan persentase gula yang ditampilkan pada LCD. Rangkaian ini menggunakan sebuah catu daya yang digunakan untuk mencatu semua rangkaian. Rangkaian catu daya ini menggunakan LM 7805 yang berfungsi sebagai regulator atau penstabil tegangan dengan kapasitas arus maksimal 500 ma. Oleh karena itu, keluaran tegangan dari catu daya ini sebesar 5 Vdc. Dimana tegangan 5 V ini digunakan untuk mencatu sensor kapasitor keping sejajar, rangkaian mikrokontroler dan sebagai pencatu LCD. Rangkaian catu daya pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. Rancangan alat secara keseluruhan seperti yang ditunjukan pada Gambar 4. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pelat kapasitor sebagai pendeteksi tegangan yang diberikan oleh bahan pangan yang akan diteruskan ke pengkondisi sinyal dan selanjutnya diproses melalui mikrokontroler dan ditampilkan di LCD. Sensor pelat kapasitor yang telah diberi tegangan akan mempengaruhi tegangan pada bahan pangan yang selanjutnya akan diubah oleh ADC yang telah terintegrasi dalam Mikrokontroler ATMega 8535 menjadi sinyal digital yang akan ditampilkan ke LCD.

Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, Vol. 5, No. 1, 2017: 83-89 85 Gambar 1: Diagram alir perancangan alat pengukur kadar gula. Gambar 2: Blok sistem pengukuran konsentrasi kadar gula.

86 H. Sanjaya et al.: Perancangan Alat Ukur Kadar Gula pada Produk Pangan Gambar 3: Rangkaian Catu Daya. Gambar 4: Rancangan Alat pengukuran kadar gula pada produk pangan. a = Catu daya, b = Pelat kapasitor, c = Baterai 9V, d = Rangkaian pengkondisi sinyal (Jembatan wheatstone), R1, R4 = 100 Ohm, dan R3 = 10 Ohm, e = Mikrokontroler, f = LCD.

Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, Vol. 5, No. 1, 2017: 83-89 87 HASIL DAN DISKUSI Perangkat terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak di mana perangkat keras terdiri atas catu daya, sistem minimum mikrokontroler ATMega 8535, rangkaian sensor dantampilan LCD. Sementara, untuk perangkat lunak menggunakan program CV AVR. Terdapat dua pelat yang digunakan dalam penelitian ini, pertama pelat kapasitor yang digunakan sebagai sensor dalam penelitian ini berupa tembaga dengan ukuran panjang 11,5 cm dan lebar 10 cm dengan pelat tembaga terisolasi, sedangkan yang kedua berukuran lebih kecil yang digunakan sebagai pengukuran perubahan hasil tegangan pada produk pangan dengan ukuran 8 cm dan lebar 5 cm. Pelat dimasukan dalam wadah akrilik yang digunakan sebagai tempat produk pangan yang akan diukur yang berukuran panjang 11 cm, lebar 9 cm, dan tinggi 4 cm. Analisis pengukuran kalibrasi dilakuka nuntuk mengetahui bagaimana hubungan antara mass apada bahan pangan dan penambahan gula terhada tegangan yang dihasilkan. Perbedaan massa tepung terigu dan penambahan gul aaka nmenyebabkan perubahan nilai tegangan. Semakin besa rpenambahan gula atau persentase gula yang diberikan maka semakin besar nilai tegangan yang dihasilkan. Grafik hubungan persentase gula dan tegangan seperti Gambar 5. Analisis lainnya juga dilakukan dengan alat handrefraktometer dengan kemampuan alat membaca 0-90 Brix dan Abbe refraktometer 0-100 Brix. Sampel yang digunakan hanya larutan gula dengan konsentrasi 50% gula. Hasil menunjuka nkonsetrasi gul amenggunakan hand refraktometer berkisar 49 Brix, sedangkan dengan menggunakan Abbe refraktometer konsentrasi larutan gula berkisar 49,5 Brix. Selisih pengukuran dengan alat yang telah dibuat dengan konsentrasi gula 50% sebesar 1% - 0,5%. Hasil pengukuran kadar gula pada produk pangan yang berbeda, menunjukan bahwa nilai kadar gula tepung terigu 4,77%, tepung tapioka 33,33%, tepung maizena 40,69%, tepung ketan putih 32,74%, tepung beras putih 36,96%, beras merah 20,32% dan sagu 49,46%. Sampel memiliki kandungan kadar gula yang berbeda-beda dan memiliki tekstur bahan pangan berbeda-beda. Grafik pengukuran setiap produk pangan ditampilkan seperti Gambar 6. Pada grafik pada Gambar 6 disajikan bahwa sagu memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan produk pangan yang lain. Tepung terigu memiliki kadar gula yang paling rendah dibandingkan produk pangan lainnya. Rangkaian secara keseluruhan menjelaskan bahwa keluaran dari pengkondisi sinyal sebagai masukan mikrokontroler pada pin A0. Tegangan yang dihasilkan dari perunbahan jenis bahan pangan yang diukur akan merubah nilai ADC sehingga kadar gula yang terukur yang ditampilkan LCD akan berubah. Tegangan yang masuk ke pelat akan diteruskan menjadi masukan pengkondisi sinyal. Tegangan keluaran dari pengkondisi sinyal ini akan diteruskan ke mikrokontroler dan selanjutnya ditampilkan ke LCD. Nilai yang ditampilkan pada alat merupakan hasil dari proses persaman hubungan antara tegangan dan gula yang telah dilakukan pada pengkalibrasian sebelum dilakukannya pengkuran pada bahan pangan lainnya. Hasil persamaan dalam kalibrasi dimasukan ke dalam program sehingga per-

88 H. Sanjaya et al.: Perancangan Alat Ukur Kadar Gula pada Produk Pangan Gambar 5: Grafik pengukuran nilai kadar gula pada produk pangan. Gambar 6: Grafik Hubungan persentase gula terhadap tegangan.

Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, Vol. 5, No. 1, 2017: 83-89 89 samaan itu bisa di proses untuk digunakan pada pengukuran pada bahan pangan lainnya. Pembuatan sampel berupa tepung yang dicampurkan air sehingga menjadi adonan ditempatkan pada wadah yang terbuat dari akrilik sehingga pelat bekeja dengan maksimal. Massa bahan pangan yang dibuat pada wadah ini yaitu 100 g sehingga pembacaan dengan berat massa bahan pangan diatas 100 g tidak menujukan hasil yang tidak sesuai. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa alat ukur kadar gula berhasil dibuat dengan menggunakan sensor kapasitor keping sejajar berbasis mikrokontoler Atmega 8535 yang mampu mengukur kadar gula pada produk pangan berdasarka nnilai perubahan tegangan dengan nilai ketelitian 0,04 V. Hasil analisis pengukuran pada produk pangan menunjukan bahwa semakin tinggi tegangan pada produk pangan maka semakin rendah nilai kadar gula pada produk pangan sebaliknya, semakin rendah tegangan pada produk pangan maka semakin tinggi nilai kadar gula pada produk pangan tersebut. Hasil pengukuran sampel pada produk pangan dengan nilai kadar gula tinggi terdapat pada sagu sebesar 49,46%, sedangkan nilai kadar gula rendah terdapat pada tepung terigu sebesar 4,77%. REFERENSI Chang R. 2003. Kimia Dasar Jilid 2. Penerjemah: Suminar Setiati Achmadi. Erlangga. Jakarta. Hadiwijaya H. 2013. Pengaruh Perbedaan Penambahan Gula Terhadap Karakteristik Sirup Buah Naga Merah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Pertanian. Vol. 1. No. 2. pp 7-16.