PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2012 T E N T A N G TATA CARA PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN BUPATI LAMANDAU,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAMANDAU TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 9 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2007 SERI D.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2013 T E N T A N G SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 39 Tahun : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2006 SERI : E.12

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 56 TAHUN 2012 T E N T A N G

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 05 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2010 NOMOR 25 SERI D NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 5 TAHUN 2013

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI SERUYAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

- 1 - BUPATI GUNUNG MAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH ( BUMD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH KABUPATEN KATINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBERIAN NAMA-NAMA JALAN, GANG DAN NOMOR RUMAH/ BANGUNAN

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011 SERI PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa, sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Desa, perlu diatur Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan; b. bahwa, berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Date.file 2010. Usert... Ld,SH 1

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Bulik Timur, Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan Sematu Jaya, Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Batang Kawa (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005 Nomor 05 Seri D). 10. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 Tahun 2008 tentangorganisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 32 Seri D). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU dan BUPATI LAMANDAU M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lamandau; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Lamandau; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 5. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten; 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di Kabupaten Lamandau; 7. Kepala Desa adalah Pimpinan Pemerintah Desa di Kabupaten Lamandau; 8. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 9. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya; 10. Kelurahan adalah, wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten; 11. Lurah adalah Kepala Kelurahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat; 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau. Date.file 2010. Usert... Ld,SH 2

BAB II TUJUAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN Pasal 2 (1) Perubahan status Desa menjadi Kelurahan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat; (2) Perubahan status Desa menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan tingkat perkembangan dan keberhasilan Pembangunan. BAB III SYARAT PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN Pasal 3 (1) Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintah Desa bersama BPD dengan memperhatikan aspirasi masyarakat setempat; (2) Aspirasi masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1) disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) penduduk Desa yang mempunyai hak pilih; (3) Perubahan status Desa menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memperhatikan persyaratan : a. Luas wilayah tidak berubah; b. Jumlah penduduk minimal 2.000 jiwa atau 400 Kepala Keluarga; c. Prasarana dan sarana pemerintahan yang memadai bagi terselenggaranya pemerintahan kelurahan; d. Potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi serta keanekaragaman mata pencaharian; e. Kondisi sosial budaya masyarakat berupa keanekaragaman status penduduk dan perubahan nilai agraris ke jasa dan industri; f. Meningkatnya volume pelayanan. BAB IV TATA CARA PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN Pasal 4 Tatacara pengajuan dan penetapan perubahan status Desa menjadi Kelurahan adalah sebagai berikut : a. Adanya prakarsa dan kesepakatan masyarakat untuk merubah status Desa menjadi Kelurahan; b. Masyarakat mengajukan usul perubahan status Desa menjadi Kelurahan kepada BPD dan Kepala Desa; c. BPD mengadakan rapat bersama Kepala Desa untuk membahas usul masyarakat tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan, dan kesepakatan rapat dituangkan dalam Berita Acara Hasil Rapat BPD tentang perubahan Status Desa menjadi Kelurahan; d. Kepala Desa mengajukan usul perubahan status Desa menjadi Kelurahan kepada Bupati melalui Camat, disertai Berita Acara Hasil Rapat BPD; e. Dengan memperhatikan dokumen usulan Kepala Desa, Bupati menugaskan Tim Kabupaten bersama Tim Kecamatan untuk melakukan observasi ke Desa yang akan diubah statusnya menjadi Kelurahan, yang hasilnya menjadi bahan rekomendasi kepada Bupati; f. Bila rekomendasi Tim observasi menyatakan layak untuk merubah status Desa menjadi Kelurahan, Bupati menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan; g. Bupati mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan Kepada DPRD dalam forum rapat Paripurna DPRD; h. DPRD bersama Bupati melakukan pembahasan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan, dan bila diperlukan dapat mengikutsertakan Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat desa; Date.file 2010. Usert... Ld,SH 3

i. Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Bupati disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Bupati untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah; j. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada huruf i, disampaikan oleh Pimpinan DPRD paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan besama; k. Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada huruf j, ditetapkan oleh Bupati paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak rancangan tersebut disetujui bersama; l. Dalam hal syahnya Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan yang telah ditetapkan oleh Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf k, Sekretaris Daerah mengundangkan Peraturan Daerah tersebut di dalam Lembaran Daerah. BAB V PENGALIHAN KEKAYAAN Pasal 5 (1) Berubahnya status Desa menjadi Kelurahan, seluruh kekayaan dan sumber-sumber pendapatan Desa menjadi kekayaan Daerah; (2) Kekayaan dan sumber-sumber pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Kelurahan bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat; (3) Pengaturan lebih lanjut mengenai penyerahan kekayaan dan sumber pendapatan desa diatur dalam Peraturan Bupati. BAB VI TATA CARA PENGALIHAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Pasal 6 (1) Desa berubah statusnya menjadi Kelurahan, Lurah dan Perangkatnya diisi dari Pegawai Negeri Sipil Daerah; (2) Kepala Desa dan Perangkat Desa serta anggota BPD dari Desa yang berubah statusnya menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberi penghargaan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat; (3) Seluruh berkas mengenai administrasi desa diserahkan kepada Kelurahan yang baru dibentuk, yang dibuat dalam Berita Acara penyerahan. BAB VII PENGATURAN SARANA DAN PRASARANA Pasal 7 (1) Seluruh sarana dan prasarana perkantoran termasuk tanah Kas Desa serta aset lainnya yang dimiliki oleh desa, diserahkan kepada Pemerintah Daerah; (2) Penyerahan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud ayat (1), dituangkan dalam Berita Acara. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 8 Pembiayaan penghapusan Desa serta perubahan status Desa menjadi Kelurahan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB IX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 9 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan dilakukan oleh Pemerintah Daerah; Date.file 2010. Usert... Ld,SH 4

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemberian pedoman umum, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 11 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau. Diundangkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, ttd MASRUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 50 SERI : E Ditetapkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 BUPATI LAMANDAU, ttd MARUKAN Date.file 2010. Usert... Ld,SH 5

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN I. PENJELASAN UMUM Peraturan Daerah ini merupakan tindaklanjut dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu pasal 200 ayat (2) dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Desa. Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan ini mengatur tentang tujuan perubahan status desa menjadi kelurahan, sayarat perubahan status desa menjadi kelurahan, tata cara pengalihan administrasi pemerintahan, pengaturan sarana dan prasarana dan pembiayaan perubahan status desa menjadi kelurahan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Pasal 3 ayat (1), (2) dan (3) Pasal 4 Pasal 5 ayat (1), (2) dan (3) Pasal 6 ayat (1), (2) dan (3) Cukup jelas Pasal 7 ayat (1), (2) Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 43 SERI : E Date.file 2010. Usert... Ld,SH 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KABUPATEN LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa dalam beberapa pasal, ayat pada Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Kabupaten Lamandau perlu diadakan perubahan dan penambahan sesuai dengan kondisi dan situasi sekarang; b. bahwa dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Kabupaten Lamandau dalam hal pengaturan tentang Nama dan Logo Perusahaan tidak jelas; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas, perlu dibentuk dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387) JO Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969 Tentang Pernyataan tidak berlakunya berbagai UU dan Perpu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 37 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2901); 2. 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6 Undan- Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Date.file 2010. Usert... Ld,SH 7

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4548); 9 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagiaan Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1984 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah dililingkungan Pemerintah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Barang Milik Perusahaan Daerah; 13. 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1990 tentang Tata Cara Kerjasama antar Perusahaan Daerah dengan Pihak Ketiga; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah; 15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Penyusunan Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pendirian Perusahan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2004 Nomor 4 Seri E); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 27 Seri D); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 30 Seri D); Date.file 2010. Usert... Ld,SH 8

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU dan BUPATI LAMANDAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2004 Nomor 04 Seri E) diubah dan ada beberapa tambahan sebagai berikut : A. Pada BAB II tulisan lama pada kalimat PENDIRIAN, NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN disisipkan kata LOGO antara kalimat PENDIRIAN, NAMA dan kalimat DAN TEMPAT KEDUDUKAN sehingga selengkapnya berbunyi demikian : BAB II PENDIRIAN, NAMA, LOGO DAN TEMPAT KEDUDUKAN B. Pada BAB II pasal 4 yang berbunyi Perusahaan Daerah didirikan dengan Nama PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU disingkat dengan (PERUSDA LAMANDAU diubah dan dibaca Perusahaan Daerah didirikan dengan nama Perusahaan Daerah BAJURUNG RAYA dan atau Nama Lain PD. BAJURUNG RAYA KABUPATEN LAMANDAU C. Pada pasal 4 ditambah pasal 4a yang berbunyi : Pasal 4a Perusahaan Daerah BAJURUNG RAYA Kabupaten Lamandau mempunyai Logo sebagaimana terlampir pada lampiran I Peraturan Daerah ini; D. Pada pasal 4 setelah pasal 4a ditambah pasal 4b yang terdiri dari 3 (tiga) ayat yang berbunyi : (1) Sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan Perusahaan Daerah BAJURUNG RAYA perlu adanya identitas autentik dalam pengesahan dokumen yang sah berupa Cap Stempel perusahaan; (2) Bentuk dan ukuran Cap Stempel Perusahaan Daerah BAJURUNG RAYA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 4b ini adalah terlampir pada lampiran II Peraturan Daerah ini; (3) Segala kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah atau nama lain PD. BAJURUNG RAYA dinyatakan sah apabila menggunakan Nama, Logo dan Cap Stempel sesuai ketentuan pada pasal 4, pasal 4a ayat (1), pasal 4b ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah ini. E. Pada BAB XI pasal 52 ayat (2) poin (b) berbunyi Untuk cadangan Belanja Perusahaan Daerah sebesar 25% diubah dan dibaca Untuk Anggaran Belanja Daerah sebesar 25% F. Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan lain yang setingkat maupun dibawahnya dinyatakan tidak berlaku, kecuali Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Kabupaten Lamandau sepanjang pada BAB, Pasal dan Ayat tidak ada Perubahan dinyatakan tetap berlaku. Date.file 2010. Usert... Ld,SH 9

Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau. Diundangkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, ttd MASRUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 51 SERI : E Ditetapkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 BUPATI LAMANDAU, ttd MARUKAN Date.file 2010. Usert... Ld,SH 10

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR : 16 TAHUN 2009 TANGGAL : 31 DESEMBER 2009 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU. Logo Perusahaan Daerah Bajurung Raya PD. BAJURUNG RAYA BUPATI LAMANDAU, MARUKAN Date.file 2010. Usert... Ld,SH 11

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR : 16 TAHUN 2009 TANGGAL : 31 DESEMBER 2009 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU. Cap/ Stempel Perusahaan Daerah Bajurung Raya KAB. LAMANDAU BUPATI LAMANDAU, MARUKAN Date.file 2010. Usert... Ld,SH 12

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU I. PENJELASAN UMUM Peraturan Daerah ini adalah perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Kabupaten Lamanadau yang mana dalam Bab, beberapa pasal dan ayatnya yang perlu diubah dan disesuaikan. Perubahan tersebut pada Bab II yang mengatur tentang Pendirian, Nama, Logo dan Tempat Kedudukan dan Pasal 8 tentang Besarnya Dividen atau pembagian hasil keuntungan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal I Huruf A Huruf B Huruf C Pasal 4a 2 (dua) kata yang dibentuk dan disusun menjadi 1 (satu) kalimat NAJURUNG RAYA yang terdapat dalam logo dibagi menjadi 3 (tiga) suku kata dengan makna masing-masing sebagai berikut : - BA bermakna memiliki - JURUNG bermakna Lumbung, Tempat, Stok, Pangan, Potensi - RAYA bermakna Melimpah Ruah, banyak, Besar, Ramai Sehingga arti kalimat nama Perusahaan Daerah Kabupaten Lamandau BAJURUNG RAYA adalah Memiliki Potensi Yang Besar Huruf D Huruf E Perubahan pada Bab XI Pasal 52 ayat (2) poin b disesuaikan dengan Pasal 25 ayat (2) huruf A besar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentangperusahaan Daerah. Huruf F Pasal II TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 44 SERI : E Date.file 2010. Usert... Ld,SH 13

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PADA PERUSAHAAN DAERAH BAJURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KABUPATEN LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan Perusahaan Daerah Bajurung Raya teruma dari segi permodalan, maka dipandang perlu menyertakan modal Pemerintah Kabupaten Lamandau pada Perusahaan Daerah Bajurung Raya; b. bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10 Tambahan lembaran Negara Nomor 2387) JO Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969 Tentang Pernyataan tidak berlakunya berbagai Undang- Undang dan Perpu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 37 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2901); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nevotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Date.file 2010. Usert... Ld,SH 14

Negara Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 40 Taahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagiaan Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 9. 10. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam negeri nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2009; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2009; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rincian Kewenangan Pelaksanaan Otonomi Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2004 Nomor 2 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 2 Seri D); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pendirian Perusahan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2004 Nomor 4 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 51 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 44 Seri E); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 27 Seri D); 13 Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 30 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 30 Seri D); Date.file 2010. Usert... Ld,SH 15

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU dan BUPATI LAMANDAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PADA PERUSAHAAN DAERAH BAJURUNG RAYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau; 2. Pemerintah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau; 3. Bupati adalah Bupati Lamandau; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau; 5. Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau; 6. Penyertaan Modal adalah setiap usaha dalam menyertakan modal daerah pada suatu usaha bersama dengan pihak ketiga, dan atau pemanfaatan modal daerah, oleh pihak ketiga dengan suatu imbalan tertentu; 7. Modal Daerah adalah modal dalam bentuk uang dan atau kekayaan daerah (yang belum dipisahkan) yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, surat-surat berharga, fasilitas dan hak-hak lainnya yang dimiliki oleh daerah yang merupakan kekayaan daerah; 8. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau; 9. Anggaran Pendaatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Tahunan Pemerintah Kabupaten Lamandau. BAB II TUJUAN Pasal 2 Tujuan Penyertaan Modal adalah Untuk : 1. Meningkatkan Kemampuan Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau untuk menjalankan Usaha secara Efisien dan Efektif serta mengembangkan Unit Usaha Pertambangan, Perkebunan, Kehutanan, Pertanian, Perdagangan dan Industri serta Unit Usaha lainnya sesuai Potensi Sumber Daya Alam yang tersedia di Kabupaten Lamandau; 2. Meningkatkan daya saing Perusahaan Daerah Bajurung Raya ditingkat Ekonomi Lokal, Nasional dan Global; 3. Meningkatkan Perolehan Laba Usaha Perusahaan Daerah Bajurung Raya sehingga menjadi salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). BAB III M O D A L Pasal 3 (1) Modal Perusahaan Daerah Bajurung Raya untuk seluruhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dipisahkan, dan tidak terdiri dari saham-saham; Date.file 2010. Usert... Ld,SH 16

(2) Pemerintah Daerah dapat memberikan asset yang merupakan Kekayaan Daerah yang dipisahkan berupa: Tanah, Bangunan, Peralatan, Mesin-mesin, Kendaraan, Inventaris, Surat-surat berharga dan Fasilitas lainnya yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau selanjutnya diserahkan kepada Perusahaan Daerah Bajurung Raya untuk dikelola dalam rangka mendapatkan keuntungan. BAB IV PENYERTAAN MODAL Pasal 4 (1) Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau melakukan Penyertaan Modal Daerah kedalam Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 sebesar Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Millyar Rupiah); (2) Besarnya Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) diatas disesuaikan dengan kemampuan Keuangan Daerah. BAB V TATA CARA PENYERTAAN MODAL Pasal 5 Tata cara penyaluran Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pasal 4 diatas, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Lamandau. BAB VI PENGAWASAN Pasal 6 (1) Bupati dapat menunjuk pejabat yang akan mewakili Pemerintah Daerah untuk melakukan pengawasan atas penyertaan modal sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini memahami wawasan usaha secara professional dan bertanggung jawab kepada Bupati Lamandau; (3) Perusahaan Daerah Bajurung Raya Kabupaten Lamandau setiap berakhirnya tahun anggaran berkewajiban menyampaikan Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen ke DPRD Kabupaten Lamandau yang disertakan sebagai lampiran Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau. BAB VII LAPORAN PERHITUNGAN TAHUNAN Pasal 7 (1) Perusahaan Daerah Bajurung Raya membuat laporan perhitungan tahunan yang terdiri neraca dan perhitungan laba rugi untuk tiap akhir tahun anggaran yang disampaikan kepada Bupati melalui Badan Pengawas; (2) Bupati melalui Badan Pengawas melakukan Verifikasi terhadap laporan tahunan yang disampaikan oleh Perusahaan daerah Bajurung Raya; (3) Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan tertulis dari Pemerintah Daerah melalui Badan Pengawas atas laporan perhitungan tahunan seperti dimaksud pada ayat (1) diatas, maka perhitungan tahunan tersebut dianggap sah; (4) Cara penilaian pos dalam perhitungan tahunan dapat diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati Lamandau. Date.file 2010. Usert... Ld,SH 17

BAB VIII PENETAPAN DAN PEMBAGIAN LABA USAHA Pasal 8 (1) Laba usaha yang diperoleh selama Tahun Anggaran yang merupakan keuntungan bersih dari usaha yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Bajurung Raya dibagi kepada Pemerintah Daerah berdasarkan hasil perhitungan tahunan seperti dimaksud pada pasal 7 ayat (1) diatas; (2) Besarnya deviden atau pembagian hasil keuntungan yang menjadi hak Pemerintah Daerah adalah 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih hasil usaha, yang disetorkan ke Kas Daerah Kabupaten Lamandau sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk Anggaran Belanja Daerah sebesar 25% (dua puluh lima persen), untuk pendidikanb dan sosial sebesar 15% (Lima Belas Persen), untuk sumbangan dana pensiun sebesar 10% (Sepuluh Persen) dan pengembangan lingkungan hidup sebesar 10% (sepuluh persen) yang penggunaannya diatur oleh Perusahaan Daerah Bajurung Raya; (3) Perusahaan Daerah Bajurung Raya berdasarkan hasil perhitungan tahunan sebagaimana dimaksud pasal 7 Ayat (1) diatas, jika masih belum mendapatkan laba usaha, maka tidak berkewajiban untuk menyetorkan deviden ) ke Kas Daerah Kabupaten Lamandau sebagaimana dimaksud pasal 8 Ayat (2). BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati Lamandau. BAB X P E N U T U P Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangannya. Agar orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau. Diundangkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, ttd MASRUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 52 SERI : E Ditetapkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 BUPATI LAMANDAU, ttd MARUKAN Date.file 2010. Usert... Ld,SH 18

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PADA PERUSAHAAN DAERAH BAJURUNG RAYA I. PENJELASAN UMUM Peraturan Daerah ini merupakan pengaturan tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau untuk mendukung jalannya Perusahan Daerah Bajurung Raya milik Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau. Hal ini sebagai pelaksanakan pemberian otonomi yang riil dan luas kepada daerah untuk pengembangan SDA dan SDM yang ada pada daeran Lh yaitu di Kabupaten Lamandau. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Penyertaan modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada Perusahaan Daerahngan Bajurung Raya selama 10 (sepuluh) tahun mulai tahun 2010 sampai dengan 2020 dengan besarnya penyertaan modal adalah Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliyar Rupiah) Ayat (2) Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Ayat (1) Ayat (2) Pembagian Deviden atau pembagian hasil keuntungan dari sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah pada Bab. XIII tentang Penetapan dan Penggunaan Laba serta Pemberian Jasa Produksi Pasal 25 ayat (2) huruf A Ayat (3) dan (4) Date.file 2010. Usert... Ld,SH 19

Pasal 8 Pasal 9 dan Pasal 10 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 45 SERI : E Date.file 2010. Usert... Ld,SH 20

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMANDAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KABUPATEN LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau dalam upaya untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Nanga Bulik dan sekitarnya, diperlukan dana untuk pembiayaan pemeliharaan mesin-mesin utama, peralatan pendukungnya, perbaikan dan pengembangan jaringan air minum; b. c. bahwa untuk mendukung upaya dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas Pemerintah Kabupaten Lamandau perlu melakukan penyertaan modal; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10 Tambahan lembaran Negara Nomor 2387) JO Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969 Tentang Pernyataan tidak berlakunya berbagai UU dan Perpu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 37 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2901); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintah Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nevotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Date.file 2010. Usert... Ld,SH 21

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Dan Pengawasan Atas Penyelengaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagiaan Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2009; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005 Nomor 11 Seri D); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 27 Seri D); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Date.file 2010. Usert... Ld,SH 22

Pembangunan Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 30 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 30 Seri D); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU dan BUPATI LAMANDAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMANDAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau; 2. Pemerintah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau; 3. Bupati adalah Bupati Lamandau; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau; 5. Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau; 6. Penyertaan Modal adalah setiap usaha dalam menyertakan modal daerah pada suatu usaha bersama dengan pihak ketiga, dan atau pemanfaatan modal daerah, oleh pihak ketiga dengan suatu imbalan tertentu; 7. Modal Daerah adalah modal dalam bentuk uang dan atau kekayaan daerah (yang belum dipisahkan) yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, surat-surat berharga, fasilitas dan hak-hak lainnya yang dimiliki oleh daerah yang merupakan kekayaan daerah; 8. Perusahaan Daerah Air Minum adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau; 9. Anggaran Pendaatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Tahunan Pemerintah Kabupaten Lamandau. BAB II TUJUAN Pasal 2 (1) Penyertaan modal daerah bertujuan untuk Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah dan menambah pendapatan asli daerah, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dibidang air minum; (2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pasal ini penyertaan modal daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip ekonomi perusahaan/ profit oriented dan pelayanan kepada masyarakat/ social ariented. BAB III M O D A L Pasal 3 (1) Modal Perusahaan Daerah Air Minum untuk seluruhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dipisahkan, dan tidak terdiri dari saham-saham; Date.file 2010. Usert... Ld,SH 23

(2) Pemerintah Daerah dapat memberikan asset yang merupakan Kekayaan Daerah yang dipisahkan berupa: Tanah, Bangunan, Peralatan, Mesin-mesin, Kendaraan, Inventaris, Surat-surat berharga dan Fasilitas lainnya yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau selanjutnya diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum untuk dikelola dalam rangka mendapatkan keuntungan. BAB IV PENYERTAAN MODAL Pasal 4 (1) Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau melakukan Penyertaan Modal Daerah kedalam Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima Millyar Rupiah); (2) Besarnya Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) diatas disesuaikan dengan kemampuan Keuangan Daerah. BAB V TATA CARA PENYERTAAN MODAL Pasal 5 Tata cara penyaluran Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pasal 4 diatas, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Lamandau. BAB VI PENGAWASAN Pasal 6 (1) Bupati dapat menunjuk pejabat yang akan mewakili Pemerintah Daerah untuk melakukan pengawasan atas penyertaan modal sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini memahami wawasan usaha secara professional dan bertanggung jawab kepada Bupati Lamandau; (3) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau setiap berakhirnya tahun anggaran berkewajiban menyampaikan Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen ke DPRD Kabupaten Lamandau yang disertakan sebagai lampiran Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lamandau. BAB VII BAGI HASIL KEUNTUNGAN Pasal 7 (1) Bagi hasil keuntungan dari Penyertaan Modal menjadi hak daerah yang diperoleh selama tahun anggaran Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lamandau; (2) Bagi hasil keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), di setor ke kas daerah dan dialokasikan dalam APBD; (3) Pembagian hasil keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan sebagai berikut : a. 55% bagian hasil keuntungan untuk daerah; b. 20% untuk cadangan umum; c. 5% untuk sosial dan pendidikan; d. 10% untuk jasa produksi; e. 10% untuk sumbangan dana pensiun dan sokongan. (4) Tata cara pengurusan dan penggunaan cadangan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b harus mendapat persetujuan Bupati. Date.file 2010. Usert... Ld,SH 24

BAB VIII PENETAPAN DAN PEMBAGIAN LABA USAHA Pasal 8 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan yang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati Lamandau. BAB X P E N U T U P Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangannya. Agar orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau. Diundangkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, ttd MASRUN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 53 SERI : E Ditetapkan di : Nanga Bulik pada tanggal : 31 Desember 2009 BUPATI LAMANDAU, ttd MARUKAN Date.file 2010. Usert... Ld,SH 25

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMANDAU KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMANDAU I. PENJELASAN UMUM Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada untuk mendukung jalannya Perusahan Daerah Bajurung Raya milik Pemerintah Daerah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau dibentuk bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kepada masyarakat, peningkatan modal dalam rangka pembiayaan, pemeliharaan dan pengembangan jararingan yang lebih luas. Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Daerah ini adalah apa yang menjadi tujuan penyertaan modal. Penganggaran modal, penyeraan modal, tata cara penyertaan modal, pengawasan, bagi hasil keuntungan dan lainnya. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Penyertaan modal Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau selama 4 (Empat) tahun mulai tahun 2010 sampai dengan 2014 dengan besarnya penyertaan modal adalah Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliyar Rupiah). Ayat (2) Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Date.file 2010. Usert... Ld,SH 26

Pasal 9 Pasal 10 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2009 NOMOR 46 SERI : E Date.file 2010. Usert... Ld,SH 27

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBERIAN NAMA-NAMA JALAN, GANG DAN NOMOR RUMAH/ BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang : a. bahwa dengan terbentuknya Kabupaten Lamandau melalui Undang-undang Nomor 05 Tahun 2002, maka terjadi banyak perubahan dan perkembangan kemajuan di berbagai bidang, termasuk pembangunan sarana jalan, gang, rumah dan bangunan; b. bahwa dengan pesatnya pembangunan khususnya dalam kota Nanga Bulik, maka pemberian Nama-Nama Jalan, Gang dan nomor Rumah/Bangunan harus diatur dan ditata dengan baik demi tertibnya pengelolaan kawasan kota dan pedesaan di Kabupaten Lamandau; c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau tentang Pemberian Nama-nama Jalan, Gang dan Nomor Rumah/ Bangunan; Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501); 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4180); 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); Date.file 2010. Usert... Ld,SH 28

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 8. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022); Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 1984 tentang Kebijakan Pembangunan Kota. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU dan BUPATI LAMANDAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG PEMBERIAN NAMA JALAN/ GANG DAN NOMOR RUMAH/ BANGUNAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau; b. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; c. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah; d. Bupati adalah Bupati Lamandau; e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah; f. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas; g. Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum; h. Jalan Khusus adalah jalan selain yang termasuk dalam angka 7; i. Nomor Rumah adalah tanda untuk memberikan identitas/alamat rumah atau bangunan; j. Gang adalah jalan umum yang ukurannya lebih kecil dari jalan utama; k. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamandau. BAB II PEMBERIAN NAMA JALAN DAN GANG Pasal 2 (1) Setiap Jalan dan Gang dalam wilayah Kabupaten Lamandau diberi nama tanda pengenal; (2) Nama Jalan dan Gang dimaksud ayat (1) dikelompokan menurut kawasan; (3) Penetapan Nama Jalan dan Gang masing-masing kawasan ditetapkan dengan Keputusan Bupati Lamandau; Date.file 2010. Usert... Ld,SH 29