UNDANG-UNDANG INFORMASI GEOSPASIAL DAN IMPLEMENTASINYA Sora Lokita BOGOR, 3 Juli 2012
PEMBENTUKAN UU INFORMASI GEOSPASIAL a. D i s u s u n S e j a k 1990an d g n B e r b a g a i N a m a ( R U U S u r t a n a s, R U U T I G N A S ) b. P r o s e s H a r m o n i s a s i M u l a i T a h u n 2008 c. M a s u k P r o l e g n a s 2010 d. D i a j u k a n P e m e r i n t a h K e p a d a D P R R I, P a d a 16 F e b r u a r i 2010 e. D i s e t u j u i K o m i s i V I I D P R RI P a d a 30 M a r e t 2011 f. D i s e t u j u i D P R RI D a n P e m e r i n t a h P a d a 5 A p r i l 2010 g. D i u n d a n g k a n O l e h P r e s i d e n P a d a 21 A p r i l 2011
TUJUAN UU IG menjamin ketersediaan dan akses terhadap Informasi Geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan;* mewujudkan keberdayagunaan dan keberhasilgunaan dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial melalui kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi;* dan mendorong penggunaan Informasi Geospasial dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.* single reference di dalam bidang informasi geospasial demi padunya IG di Indonesia. * Pasal 3 UU IG
HARAPAN PASCA LAHIRNYA UU IG Meningkatnya pemahaman arti penting IG dlm pembangunan Hilangnya Ego Sektoral dan Kepentingan Optimalnya Koordinasi Penyelenggara IG Peningkatan Peran Sertifikasi Kompetensi Terpadunya Anggaran Penyelenggaraan IG Besarnya industri IG di Indonesia Selarasnya kebijakan Penyelenggaraan IG Peran serta aktif seluruh stakeholder membesarkan IG
RUANG LINGKUP PENGATURAN UU IG MENUJU PERBAIKAN INDUSTRI IG hulu IG dasar & tematik tengah akses, distribusi, pertukaran hilir profesi, kepastian bisnis, pemanfaatan
UU NO 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL Terdiri dari 12 Bab dan 71 Pasal Bab I Ketentuan Umum Bab II. Asas Dan Tujuan Bab III. Jenis Informasi Geospasial Bab IV. Penyelenggara Informasi Geospasial Bab V. Penyelenggaraan Informasi Geospasial Bab VI. Pelaksana Informasi Geospasial Bab VII. Pembinaan Bab VIII. Larangan Bab IX. Sanksi Administratif Bab X. Ketentuan Pidana Bab XI. Ketentuan Peralihan Bab XII. Ketentuan Penutup
RBI Peta Dasar LPI IG DASAR LLN JKHN IG JK Geodesi Peta SDA JKVN JKGN * Pasal 4, 5, 6, dan 11 UU IG IG TEMATIK Peta Bisnis dll
8
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL IGD hanya diselenggarakan oleh Pemerintah C.q Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai pengganti Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.* * Pasal 22 UU Informasi Geospasial
BIG DALAM PENYELENGGARAAN IGT Badan Informasi Geospasial*: 1. Mengintegrasikan lebih dari satu IGT yang diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah atau Pemerintah daerah menjadi satu IGT baru; dan 2. Mengintegrasikan IGT yang diselenggarakan oleh lebih dari satu Instansi Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah menjadi satu IGT baru. 3. Menyelenggarakan IGT dalam hal IGT yang belum diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah selain Badan atau Pemerintah daerah. * Pasal 24 UU IG
Pembinaan IG* Badan melakukan pembinaan kepada penyelenggara IGT dan Pengguna IG penyelenggara IGT peraturan perundang-undangan dan standar pelatihan penelitian jabatan fungsional pengguna IG sosialisasi pendidikan dan pelatihan *Pasal 57 UU IG 11
12
13 Elemen Spasial Mengintegrasikan Berbagai Jenis Informasi Stok Logistik Riwayat Kejadian Bencana Sumberdaya Alam Laporan Pertanian/ Peternakan Statistik Industri Populasi Sekolah Pertumbuhan Ekonomi Elemen spasial dari sebuah informasi telah umum digunakan sebagai identifier utama (core identifier) untuk mengintegrasikan berbagai jenis informasi.
Sistem Informasi Spasial Visualisasi data tanpa menggunakan elemen spasial (text, tabel dan grafik). Visualisasi data menggunakan elemen spasial (peta) Informasi Spasial atau informasi yg mengacu pada suatu lokasi di muka bumi memberikan pemahaman yg lebih baik daripada informasi dalam bentuk text, tabel atau grafik. 14
Monitoring / Pemantauan ketik kata kunci untuk pencarian DIMANA CITRA SATELIT ADMINISTRATIF RUPABUMI RELIEF 3D PROFIL PANTAU LOKASI KHUSUS
JARINGAN DATA SPASIAL NASIONAL Intranet Internet Produsen Pengguna Internet METADATA SEKTORAL BASIS- BASIS DATA DATA Simpul Jaringan 3 Intranet, Internet METADATA SEKTORAL BASIS DATA BASIS- DATA Simpul Jaringan n Geoportal METADATA SEKTORAL BASIS- BASIS DATA DATA Simpul Jaringan 2 Penghubung SimpulJaring an METADATA SEKTORAL BASIS- BASIS DATA DATA Simpul Jaringan 1 Publik
DISTRIBUSI DAN PEROLEHAN IG Pada dasarnya Informasi Geospasial bersifat terbuka dan dapat diperoleh oleh siapapun, kecuali IG yang dikecualikan (Sesuai UU KIP). IG dapat diperoleh melalui penyelenggaranya atau geoportal INA SDI IGD tersedia di BIG dapat diperoleh melalui mekanisme tertentu di pusat pelayanan dan informasi.
MEMANFAATKAN IG IG dapat dimanfaatkan oeh siapapun Ada koridor pemanfaatan sesuai kaidah teknis ataupun kaidah hukum IG yang diperoleh, dimodifikasi sesuai kebutuhan, dalam hal tertentu publikasinya harus sesuai kaidah.
SERTIFIKASI DI BIDANG IG Bertujuan terjaminnya kualitas IG Sertifikasi diberikan kepada Badan Usaha, Tenaga Profesional dan Lembaga Diklat Level sertifikasi dan mekanisme terkait lainnya sedang disusun lebih lanjut Sertifikasi juga diperlukan untuk mengantisipasi perdagangan bebas regional / internasional
PENUTUP UU Informasi Geospasial merupakan landasan nasional IG di Indonesia di masa datang Penguatan fungsi koordinasi, standarisasi dan pembinaan diperlukan sejalan dengan mandat UU Informasi Geospasial Single reference menjadi kunci pokok pembenahan IG di Indonesia Peran aktif seluruh pemangku kepentingan diperlukan dalam membesarkan IG di Indonesia menuju penyelenggaraan IG yang efektif dan efisien.
TERIMA KASIH MARI KITA BESARKAN BERSAMA INFORMASI GEOSPASIAL DI INDONESIA
GEOSPASIAL G EOSPA SIAL ATA U R U A N G K EBUMIAN A D A LAH A SPEK KERUANGAN YA N G MENUNJUKKAN LOKASI, LETA K, D A N POSISI SUATU O B J EK ATA U K EJADIAN YA N G B ERADA D I BAWA H, PA D A, ATA U D I ATA S PERMUKAAN B U MI YA N G D INYATA K A N D A LA M SISTEM KOORDINAT TERTENTU. Pasal 1 K e t e n t u a n U m u m UU I n f o r m a s i G e o s p a s i a l
INFORMASI GEOSPASIAL INFORMASI GEOSPA SIAL A D A LAH D ATA GEOSPA SIAL YA N G SUDAH DIOLAH SEHINGGA D A PAT D IGUNAKAN SEBAGAI A LAT B A N TU DALAM PERUMUSAN K EBIJAKAN, PENGAMBILAN K EPUTUSAN DAN/ATA U PELAKSANAAN K EGIATA N YA N G B ERHUBUNGAN D ENGAN K ERUANGAN. Pasal 1 K e t e n t u a n U m u m UU I n f o r m a s i G e o s p a s i a l