KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I. Tugas Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI ELEMEN STRUKTUR BALOK DAN KOLOM

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU, SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH. Tugas Akhir

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL 3 LANTAI DENGAN SISTEM ELASTIK PENUH DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa)

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 2. Tugas Akhir

PERENCANAAN ULANG GEDUNG RUMAH SAKIT AN-NUR YOGYAKARTA DENGAN BETON BERTULANG. Tugas Akhir

KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

DETEKSI DINI POLA KERUNTUHAN STRUKTUR PORTAL GEDUNG H UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA AKIBAT GEMPA. Tugas Akhir

PERENCANAAN GEDUNG SMA EMPAT LANTAI DENGAN SISTEM PERENCANAAN DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 5 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 4 LANTAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SURAKARTA. Tugas Akhir

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN 5 LANTAI DI SUKOHARJO DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

Yogyakarta, Juni Penyusun

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

ANALISIS KEBUTUHAN MATERIAL STRUKTUR PLAT DENGAN BALOK DAN PLAT CENDAWAN PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (Study Kasus Pada Gedung ATW Surakarta)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 5 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL PENUH DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DIPERKUAT DENGAN KAWAT GALVANIS YANG DIPASANG SECARA MENYILANG.

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA. Tugas Akhir

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TIGA LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL PENUH DI WILAYAH GEMPA LIMA. Tugas Akhir

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR UNIT GEDUNG A UNIVERSITAS IKIP VETERAN SEMARANG

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI. Oleh : Ratna Eviantika. : Winarni Hadipratomo, Ir.

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DINDING GESER DI BANDUNG

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA DI WILAYAH SUKOHARJO. Tugas Akhir

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+1 BASEMENT) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH DI SURAKARTA

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG LIPPO CENTER BANDUNG

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

ANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

PERENCANAAN APARTEMEN SOLO PARAGON TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Tugas Akhir

3.4.5 Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen (V) Beban Geser Dasar Akibat Gempa Sepanjang Tinggi Gedung (F i )

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERANCANGAN STRUKTUR KANTOR INDOSAT SEMARANG. Oleh : LIDIA CORRY RUMAPEA NPM. :

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL ARCS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA STRATA SATU

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG HOTEL DAN MALL DI WILAYAH GEMPA 3

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA. Oleh : PRISKA HITA ERTIANA NPM. :

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 2. Naskah Publikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA PEMBESARAN MOMEN PADA KOLOM (SRPMK) TERHADAP PENGARUH DRIFT GEDUNG ASRAMA MAHASISWI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR SEWAKA DHARMA MENGGUNAKAN SRPMK BERDASARKAN SNI 1726:2012 DAN SNI 2847:2013 ( METODE LRFD )

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

PERENCANAAN DINDING GESER (SHEAR WALL) PADA PORTAL GEDUNG UTAMA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG KANTOR PUSAT SBU DISTRIBUSI WILAYAH II JAWA BAGIAN TIMUR SURABAYA-JAWATIMUR TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

Transkripsi:

KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil diajukanoleh : NUR FITRI ROHIMA ARUM NIM : D 100 070 047 NIRM : 07 06 106 03010 5 0047 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

LEMBAR PENGESAHAN KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I Tugas Akhir Diajukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadaran Tugas Akhir dihadapan Dewan Penguji Pada tanggal 26 September 2012 diajukan oleh : NUR FITRI ROHIMA ARUM NIM : D 100 070 047 NIRM : 07 06 106 03010 5 0047 Susunan Dewan Penguji:

Punggung pisaupun bila diasah akan menjadi tajam. (Penulis) Tak ada sesuatu yang turun dari langit dengan sendirinya. Segala sesuatu berawal dari kemauan, tekad, kerja keras dan do'a. (Penulis) Wisuda setelah 10 semester adalah kesuksesan yang tertunda. (Penulis) Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. (Lessing) Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius) Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. (Thomas A. Edison) Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. (Thomas A. Edison) Witing tresno jalaran soko kulino. (Anonim)

Tugas akhir ini ku persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang telah meridhoi tugas akhir ini hingga selesai. 2. Babe dan Mami, terima kasih atas do a, semangat dan dukungan baik moril maupun materiil. 3. Beloved Choirul Listianto, just be my first and my endless. 4. DINAMIK (Divisi Pecinta Alam Mahasiswa Teknik) yang kelak akan melantikku sebagai Anggota Luar Biasa. 5. All Civil Engineering 2007. 6. Almamater.

PRAKATA Assalamu alaikum Wr Wb. Alhamdulillah, segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga penyusunan Tugas Akhir dapat diselesaikan. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk menyelesaikan program studi Sarjana-1 pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bersama ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kemudian dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1). Bapak Ir. H. Agus Riyanto, SR, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2). Bapak Ir. H. Suhendro Tri Nugroho, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3). Bapak Ir. H. Ali Asroni, M.T., selaku Pembimbing Utama sekaligus sebagai Ketua Dewan Penguji yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 4). Bapak Basuki, S.T, M.T., selaku Pembimbing Pendamping sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan dan nasehatnya. 5). Bapak Sugiyatno, S.T, M.T., selaku Anggota Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 6). Bapak Gurawan Djati W, S.T, M.T., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama masa perkuliahan. 7). Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. 8). Bapak, Ibu dan keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan dorongan baik material maupun spiritual. Terimakasih atas do a dan kasih sayang yang

telah diberikan selama ini, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan kalian dan selalu menjaga dalam setiap langkah dan desah nafas. 9). Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Wassalamu alaikum Wr Wb. Surakarta, Oktober 2012 Penyusun

DAFTAR ISI Halaman PRAKATA... iii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR NOTASI... xviii ABSTRAKSI... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 3 E. Batasan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 A. Perencanaan Tahan Gempa... 6 B. Daktilitas... 6 C. Pembebanan Struktur... 7 1. Kekuatan komponen struktur... 7 2. Faktor beban... 8 3. Faktor reduksi kekuatan ( )... 9 D. Beban Gempa... 10 1. Faktor-faktor penentu beban gempa... 10 a). Faktor respons gempa (C1)... 10 b). Faktor keutamaan gedung (I)... 11 c). Faktor reduksi gempa (R)... 14 d). Berat total bangunan (W t )... 14 2. Gaya geser dasar horisontal akibat gempa (V)... 15 3. Distribusi beban geser dasar akibat gempa sepanjang tinggi gedung... 16 4. Kontrol waktu getar gedung... 16

BAB III LANDASAN TEORI... 18 A. Perencanaan Struktur Portal dengan Prinsip Elastik Penuh... 18 1. Perencanaan tulangan balok... 18 a). Perhitungan tulangan longitudinal balok... 19 b). Perhitungan tulangan geser (begel) balok... 21 c). Perhitungan tulangan torsi balok... 25 2. Perencanaan kolom... 29 a). Persyaratan dan jenis kolom... 29 b). Faktor panjang efektif kolom (k)... 30 c). Perhitungan tulangan memanjang kolom dengan membuat diagram... 31 d). Perencanaan tulangan longitudinal kolom... 33 e). Perencanaan tulangan geser (begel) kolom... 35 B. Perencanaan Fondasi... 38 BAB IV METODE PENELITIAN... 41 A. Materi Penelitian... 41 B. Alat Bantu Penelitian... 41 1. Program Gambar (Autocad 2010)... 41 2. Program Microsoft Office Word 2007... 41 3. Program Microsoft Office Excel2007... 41 C. Tahapan Penelitian... 41 BAB V PERENCANAAN AWAL... 44 A. Data Perencanaan... 44 B. Analisis Beban Portal... 46 1. Beban mati... 46 a). Perhitungan beban... 46 b). Perhitungan momen lentur... 51 c). Perhitungan gaya geser... 63 d). Perhitungan gaya aksial kolom... 63 2. Beban hidup... 68 a). Perhitungan beban... 68

b). Perhitungan momen lentur... 70 c). Perhitungan gaya geser... 77 d). Perhitungan gaya aksial kolom... 79 3. Beban gempa... 81 a). Berat total bangunan... 81 b). Perhitungan beban... 83 c). Perhitungan momen lentur... 84 d). Perhitungan gaya geser... 94 e). Perhitungan gaya aksial kolom... 96 4. Kombinasi beban... 98 5. Torsi balok... 99 C. Kontrol Kecukupan Dimensi Portal... 111 1. Kecukupan dimensi balok... 111 a). Kontrol terhadap tulangan momen lentur... 111 b). Kontrol terhadap torsi... 114 c). Penetapan dimensi balok... 115 2. Kecukupan dimensi kolom... 115 a). Pembuatan diagram perancangan kolom... 115 b). Kontrol dimensi... 121 c). Penetapan dimensi kolom... 124 BAB VI PERENCANAAN AKHIR... 125 A. Analisis Beban... 125 1. Beban mati... 125 a). Perhitungan beban... 125 b). Hitungan gaya dalam... 125 2. Beban hidup... 141 a). Perhitungan beban... 141 b). Hitungan gaya dalam... 141 3. Beban gempa... 151 a). Berat total bangunan... 151 b). Perhitungan beban... 154

c). Hitungan gaya dalam... 154 d). Kombinasi beban... 166 B. Kontrol Waktu Getar Alami Gedung... 177 C. Penulangan Balok... 195 1. Tulangan longitudinal... 195 a). Hitungan tulangan... 195 b). Kontrol momen rencana... 208 c). Panjang penyaluran tulangan balok... 212 2. Tulangan geser... 214 3. Tulangan torsi... 218 D. Penulangan Kolom... 223 1. Tulangan longitudinal... 223 a). Penentuan kolom panjang dan kolom pendek... 223 b). Penentuan faktor pembesar momen (δ s )... 226 c). Hitungan tulangan... 231 2. Tulangan geser... 234 E. Perencanaan Fondasi dan Sloof... 240 1. Penentuan ukuran fondasi... 240 2. Kontrol tegangan geser 1 arah... 242 3. Kontrol tegangan geser 2 arah... 245 4. Penulangan fondasi... 246 5. Kontrol kuat dukung fondasi... 249 6. Penulangan sloof... 250 a). Hitungan gaya dalam... 250 b). Hitungan tulangan longitudinal... 253 c). Kontrol momen rencana... 256 d). Hitungan tulangan geser... 259 F. Perencanaan Ulang Fondasi dan Sloof... 261 1. Penentuan ukuran fondasi... 261 2. Kontrol tegangan geser 1 arah... 263 3. Kontrol tegangan geser 2 arah... 264

4. Penulangan fondasi... 266 5. Kontrol kuat dukung fondasi... 269 6. Penulangan sloof... 269 a). Hitungan gaya dalam... 270 b). Hitungan tulangan longitudinal... 273 c). Kontrol momen rencana... 276 d). Hitungan tulangan geser... 279 G. Gambar Perencanaan... 284 BAB VII KAJIAN PORTAL 3 LANTAI DAN 4 LANTAI... 285 A. Dimensi Portal... 285 B. Penulangan Balok... 286 C. Penulangan Kolom... 292 D. Penulangan Sloof... 293 E. Penulangan Fondasi... 294 F. Penambahan Satu Lantai Tingkat pada Portal... 294 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN... 295 A. Kesimpulan... 295 B. Saran... 295 DAFTAR PUSTAKA... 296 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1. Koefisien ζ yang membatasi T i... 10 Tabel II.2. Faktor keutamaan (I) berbagai jenis gedung (SNI-1726-2002)... 11 Tabel II.3. Faktor reduksi gempa (SNI-1726-2002)... 14 Tabel II.4. Koefisien reduksi beban hidup... 14 Tabel V.1. Proses hitungan gaya dalam akibat beban mati... 56 Tabel V.2. Momen lentur balok akibat beban mati... 61 Tabel V.3. Momen lentur kolom akibat beban mati... 62 Tabel V.4. Gaya geser balok akibat beban mati... 64 Tabel V.5. Gaya geser kolom akibat beban mati... 64 Tabel V.6. Gaya aksial kolom akibat beban mati... 67 Tabel V.7. Proses hitungan gaya dalam akibat beban hidup... 71 Tabel V.8. Momen lentur balok akibat beban hidup... 76 Tabel V.9. Momen lentur kolom akibat beban hidup... 76 Tabel V.10. Gaya geser balok akibat beban hidup... 78 Tabel V.11. Gaya geser kolom akibat beban hidup... 78 Tabel V.12. Gaya aksial kolom akibat beban hidup... 79 Tabel V.13. Proses hitungan beban gempa pada Portal B... 84 Tabel V.14. Proses hitungan gaya dalam akibat beban gempa... 87 Tabel V.15. Momen lentur balok akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 92 Tabel V.16. Momen lentur kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 92 Tabel V.17. Gaya geser balok akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 94 Tabel V.18. Gaya geser kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 94

Tabel V.19. Gaya aksial kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 97 Tabel V.20. Hasil hitungan momen perlu balok... 100 Tabel V.21. Hasil hitungan gaya geser perlu balok... 102 Tabel V.22. Hasil hitungan gaya aksial perlu kolom... 104 Tabel V.23. Hasil hitungan momen perlu kolom... 106 Tabel V.24. Hasil hitungan gaya geser perlu kolom... 108 Tabel V.25. Hasil hitungan momen lentur pelat... 110 Tabel V.26. Hasil hitungan nilai Q dan R dengan ρ sebesar 1%, 2%, 3% dan 4% untuk perancangan kolom Lantai 1 dengan ukuran 400 x 400 mm 2, f c = 20 MPa, f y = 350 MPa... 120 Tabel VI.1. Proses hitungan gaya dalam akibat beban mati... 131 Tabel VI.2. Momen lentur balok akibat beban mati... 136 Tabel VI.3. Momen lentur kolom akibat beban mati... 136 Tabel VI.4. Gaya geser balok akibat beban mati... 137 Tabel VI.5. Gaya geser kolom akibat beban mati... 137 Tabel VI.6. Gaya aksial kolom akibat beban mati... 138 Tabel VI.7. Proses hitungan gaya dalam akibat beban hidup... 142 Tabel VI.8. Momen lentur balok akibat beban hidup... 147 Tabel VI.9. Momen lentur kolom akibat beban hidup... 147 Tabel VI.10. Gaya geser balok akibat beban hidup... 148 Tabel VI.11. Gaya geser kolom akibat beban hidup... 148 Tabel VI.12. Gaya aksial kolom akibat beban hidup... 149 Tabel VI.13. Proses hitungan beban gempa pada Portal B... 154 Tabel VI.14. Proses hitungan gaya dalam akibat beban gempa... 156 Tabel VI.15. Momen lentur balok akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 161 Tabel VI.16. Momen lentur kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 161 Tabel VI.17. Gaya geser balok akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 162

Tabel VI.18. Gaya geser kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 163 Tabel VI.19. Gaya aksial kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 163 Tabel VI.20. Hasil hitungan momen perlu balok... 167 Tabel VI.21. Hasil hitungan gaya geser perlu balok... 169 Tabel VI.22. Hasil hitungan gaya aksial perlu kolom... 171 Tabel VI.23. Hasil hitungan momen perlu kolom... 173 Tabel VI.24. Hasil hitungan gaya geser perlu kolom... 175 Tabel VI.25. Nilai dan a untuk hitungan simpangan gedung... 178 Tabel VI.26a. Penentuan defleksi tiap lantai portal... 182 Tabel VI.26b. Penentuan waktu getar alami portal gedung... 182 Tabel VI.27. Proses hitungan ulang beban gempa pada Portal B... 183 Tabel VI.28. Tinjau ulang proses hitungan gaya dalam akibat beban gempa... 185 Tabel VI.29. Tinjau ulang momen lentur balok akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 190 Tabel VI.30. Tinjau ulang momen lentur kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 190 Tabel VI.31. Tinjau ulang gaya geser balok akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 191 Tabel VI.32. Tinjau ulang gaya geser kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 192 Tabel VI.33. Tinjau ulang gaya aksial kolom akibat beban gempa ke kanan (positif) dan ke kiri (negatif)... 192 Tabel VI.34. Hasil tinjau ulang hitungan momen perlu balok... 196 Tabel VI.35. Hasil tinjau ulang hitungan gaya geser perlu balok... 198 Tabel VI.36. Hasil tinjau ulang hitungan gaya aksial perlu kolom... 200 Tabel VI.37. Hasil tinjau ulang hitungan momen perlu kolom... 202 Tabel VI.38. Hasil tinjau ulang hitungan gaya geser perlu kolom... 204 Tabel VI.39. Hasil hitungan tulangan longitudinal balok... 211

Tabel VI.40. Hasil hitungan tulangan geser (begel) balok... 222 Tabel VI.41. Penentuan jenis kolom... 226 Tabel VI.42a. Faktor pembesar momen kolom δ s dengan kuat perlu U = 1,4.D... 228 Tabel VI.42b. Faktor pembesar momen kolom δ s dengan kuat perlu U = 1,2.D + 1,6.L... 228 Tabel VI.42c. Faktor pembesar momen kolom δ s dengan kuat perlu U = 1,2.D + L + E (+)... 229 Tabel VI.42d. Faktor pembesar momen kolom δ s dengan kuat perlu U = 0,9.D + E (+)... 230 Tabel VI.43. Hasil hitungan tulangan longitudinal kolom... 235 Tabel VI.44. Hasil hitungan tulangan geser kolom... 239 Tabel VI.45. Proses hitungan gaya dalam pada sloof... 251 Tabel VI.46. Momen dan gaya geser sloof... 252 Tabel VI.47. Hasil hitungan tulangan longitudinal sloof... 259 Tabel VI.48. Proses hitungan ulang gaya dalam pada sloof... 270 Tabel VI.49. Momen dan gaya geser sloof... 272 Tabel VI.50. Hasil hitungan tulangan longitudinal sloof... 278 Tabel VI.51. Hasil hitungan tulangan geser (begel) sloof... 284 Tabel VII.1. Dimensi portal bertingkat empat dam tiga... 286 Tabel VII.2. Penulangan longitudinal balok... 287 Tabel VII.3. Penulangan geser (begel) balok... 288 Tabel VII.4. Penulangan kolom... 292 Tabel VII.5. Penulangan longitudinal sloof... 293

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I.1. Denah dan bentuk portal 3 lantai... 4 Gambar I.2. Denah dan bentuk portal 4 lantai... 4 Gambar II.1. Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan perioda ulang 500 tahun... 12 Gambar II.2. Respons Spektrum Gempa Rencana... 13 Gambar III.1. Penampang balok... 18 Gambar III.2. Bagan alir perhitungan tulangan longitudinal balok... 21 Gambar III.3. Lokasi geser maksimal (V ud ) untuk perencanaan... 22 Gambar III.4. Bagan alir perhitungan begel balok... 24 Gambar III.5. Contoh A cp dan p cp... 25 Gambar III.6. Definisi A 0h dan p h... 26 Gambar III.7. Bagan alir hitungan tulangan torsi... 28 Gambar III.8. Penampang kolom... 29 Gambar III.9. Penentuan rasio tulangan ρt kolom dengan membuat diagram interaksi kuat rencana tanpa satuan... 32 Gambar III.10. Skema hitungan tulangan longitudinal kolom... 36 Gambar III.11. Skema hitungan begel kolom... 39 Gambar III.12 Skema hitungan fondasi... 40 Gambar IV.1. Bagan alir perencanaan gedung... 42 Gambar V.1. Denah pembagian beban mati (dan beban hidup) pada balok portal... 44 Gambar V.2. Dimensi komponen struktur pada Portal B... 45 Gambar V.3. Pola garis leleh untuk pelat persegi... 46 Gambar V.4. Pemberian nomor batang pada balok Portal B... 48 Gambar V.5. Pembagian beban pelat pada balok-balok Portal B... 48 Gambar V.6. Beban mati pada Portal B... 51 Gambar V.7. Diagram bidang momen akibat beban mati pada portal awal... 62

Gambar V.8. Diagram gaya geser akibat beban mati pada portal awal... 65 Gambar V.9. Beban vertikal yang didukung kolom berdasarkan pembagian daerah beban (tributary area system)... 65 Gambar V.10. Diagram gaya aksial akibat beban mati pada portal awal... 68 Gambar V.11. Beban hidup pada Portal B... 70 Gambar V.12. Diagram bidang momen akibat beban hidup pada portal awal... 77 Gambar V.13. Diagram gaya geser akibat beban hidup pada portal awal.. 79 Gambar V.14. Diagram gaya aksial akibat beban hidup pada portal awal.. 80 Gambar V.15. Beban gempa nominal (kn) pada portal awal... 85 Gambar V.16. Diagram bidang momen akibat beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal awal... 93 Gambar V.17. Diagram gaya geser akibat beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal awal... 95 Gambar V.18. Perhitungan gaya aksial kolom... 96 Gambar V.19. Diagram gaya aksial kolom akibat beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal awal... 98 Gambar V.20. Diagram interaksi kolom Lantai 1 dengan ukuran 400 x 400 mm 2, untuk perancangan tulangan dengan f c = 20 MPa, f y = 350 MPa... 120 Gambar V.21. Tulangan longitudinal pada Kolom K2... 124 Gambar VI.1. Beban mati (kn/m ) pada portal akhir... 126 Gambar VI.2. Diagram bidang momen akibat beban mati pada portal a- khir... 139 Gambar VI.3. Diagram gaya geser akibat beban mati pada portal akhir... 140 Gambar VI.4. Diagram gaya aksial akibat beban mati pada portal akhir... 140 Gambar VI.5. Beban hidup pada Portal B... 141 Gambar VI.6. Diagram bidang momen akibat beban hidup pada portal a- khir... 150 Gambar VI.7. Diagram gaya geser akibat beban hidup pada portal akhir.. 150 Gambar VI.8. Diagram gaya aksial akibat beban hidup pada portal akhir. 151

Gambar VI.9. Beban gempa nominal (kn) pada portal akhir... 155 Gambar VI.10. Diagram bidang momen akibat beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal akhir... 164 Gambar VI.11. Diagram gaya geser akibat beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal akhir... 165 Gambar VI.12. Diagram gaya aksial kolom akibat beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal akhir... 165 Gambar VI.13. Beban gempa nominal (kn) pada portal akhir (tinjau ulang) 184 Gambar VI.14. Diagram bidang momen akibat tinjau ulang beban gempa ke arah kanan (positif) pada portal akhir... 193 Gambar VI.15. Diagram gaya geser akibat tinjau ulang beban gempa ke kanan (positif) pada portal akhir... 194 Gambar VI.16. Diagram gaya aksial kolom akibat tinjau ulang beban gempa ke kanan (positif) pada portal akhir... 194 Gambar VI.17. Penulangan Balok B17 ujung kiri... 207 Gambar VI.18. Penulangan Balok B17... 208 Gambar VI.19. Selimut momen Balok B17... 214 Gambar VI.20. Gaya geser pada Balok B17... 215 Gambar VI.21. Penampang kolom K2... 239 Gambar VI.22. Bentuk penampang dan potongan fondasi telapak menerus 240 Gambar VI.23. Penulangan fondasi... 250 Gambar VI.24. Beban pada sloof... 250 Gambar VI.25. Diagram bidang momen sloof... 253 Gambar VI.26. Diagram gaya geser sloof... 253 Gambar VI.27. Penulangan Sloof S1 bentang lapangan... 256 Gambar VI.28. Gaya geser pada Sloof S1... 260 Gambar VI.29. Bentuk penampang dan potongan fondasi telapak menerus (Sloof 400/900 mm)... 261 Gambar VI.30. Penulangan fondasi (Sloof 400/900 mm)... 269 Gambar VI.31. Beban pada sloof 400/900... 270 Gambar VI.32. Diagram bidang momen sloof 400/900... 272

Gambar VI.33. Diagram gaya geser sloof 400/900... 273 Gambar VI.34. Penulangan Sloof S1 (400/900) bentang lapangan... 276 Gambar VI.35. Gaya geser Sloof S1 (400/900)... 279 Gambar VI.36. Penulangan Sloof S1... 284

DAFTAR NOTASI A cp = luasan yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm 2 A 0 = luasan yang dibatasi oleh garis pusat (centerline) dinding pipa, mm 2 A 0h = luasan yang dibatasi garis begel terluar, mm 2 A s = luas tulangan longitudinal tarik (pada balok), mm 2 = luas tulangan pokok pada pelat, mm 2 A s = luas tulangan longitudinal tekan (pada balok), mm 2 A sb = luas tulangan bagi (pada pelat), mm 2 A st = A s + A s = luas total tulangan longitudinal (pada balok), mm 2 A s,b = luas tulangan tarik pada kondisi seimbang (balance), mm 2 A s,maks A s,min = batas maksimal luas tulangan tarik pada perencanaan beton bertulang, mm 2 = batas minimal luas tulangan tarik pada perencanaan beton bertulang, mm 2 A s,u = luas tulangan yang diperlukan berdasarkan hasil hitungan, mm 2 A v,u = luas tulangan geser/begel yang diperlukan dari hasil hitungan, mm 2 a = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen, mm a b a maks,leleh a min,leleh b C c C i C lx C ly C tx = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen pada kondisi balance, mm = tinggi a maksimal agar tulangan tarik sudah leleh, mm = tinggi a minimal agar tulangan tekan sudah leleh, mm = lebar penampang balok, mm = gaya tekan beton, N = koefisien momen pelat pada arah sumbu-i = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek) = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang) = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang

C ty c c b D d d b d d d d d s d s1 d s2 d s E E c E s f ct f c f y h pendek) = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang panjang) = jarak antara garis netral dan tepi serat beton tekan, mm = jarak antara garis netral dan tepi serat beton tekan pada kondisi penampang seimbang (balance), mm = beban mati (dead load), N, N/mm atau Nmm = lambang batang tulangan deform (tulangan ulir) = jarak antara pusat berat tulangan tulangan tarik dan tepi serat beton tekan, mm = diameter batang tulangan, mm = jarak antara pusat berat tulangan tarik pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm = jarak antara pusat berat tulangan tekan pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik, mm = jarak antara pusat berat tulangan tarik pada baris pertama dan tepi serat beton tarik, mm = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan baris kedua, mm = jarak antara pusat berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan, mm = beban yang diakibatkan oleh gempa (earthquake load), N atau Nmm = modulus elastisitas beton, MPa = modulus elastisitas baja tulangan, MPa = kuat tarik beton, MPa = kuat tekan beton atau mutu beton yang disyaratkan pada saat beton berumur 28 hari, MPa = kuat leleh baja tulangan longitudinal, MPa = tinggi penampang struktur, mm

I = momen inersia, mm 4 K = faktor momen pikul, MPa K maks L M i M n M n,maks M lx M ly M tx M ty M u M r m n p cp p h q D q L q u r S s T n T u U V c V n V s = faktor momen pikul maksimal, MPa = beban hidup (life load), N, N/mm atau Nmm = momen pelat pada arah sumbu-i, Nmm = momen nominal aktual struktur, Nmm = momen nominal aktual maksimal struktur, Nmm = momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm = momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm = momen perlu atau momen terfaktor, Nmm = momen rencana yang struktur, Nmm = jumlah tulangan maksimal per baris selebar balok = jumlah total batang tulangan ada hitungan balok = jumlah kaki begel pada hitungan begel = keliling yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm = keliling yang dibatasi garis begel terluar, mm = beban mati terbagi rata, N/mm = beban hidup terbagi rata, N/mm = beban terfaktor terbagi rata, N/mm = jari-jari inersia, mm = jarak 1 m atau 1000 mm = spasi begel balok atau spasi tulangan pelat, mm = momen puntir (torsi) nominal, Nmm = momen puntir (torsi) perlu atau torsi terfaktor, Nmm = kuat perlu atau beban terfaktor, N, N/mm atau Nmm = gaya geser dapat ditahan oleh beton, N = gaya geser nominal pada struktur beton bertulang, N = gaya geser yang dapat ditahan oleh tulangan sengkang/begel, N

V u V u,d α β β 1 γ = gaya geser perlu atau gaya geser terfaktor, N = gaya geser terfaktor pada jarak d dari muka tumpuan, N = faktor lokasi penulangan = faktor pelapis tulangan = faktor pembentuk tegangan beton persegi ekuivalen yang nilainya bergantung pada mutu beton = faktor ukuran batang tulangan γ c = berat beton, kn/m 3 γ t = berat tanah di atas fondasi, kn/m 3 λ = faktor beton agregat ringan = panjang bentang, m λ d λ db λ dh λ hb λ n = panjang penyaluran tegangan tulangan tarik atau tekan, mm = panjang penyaluran tegangan dasar, mm = panjang penyaluran tulangan kait, mm = panjang penyaluran kait dasar, mm = panjang bersih kolom atau balok, mm = lambang dimensi batang tulangan polos, mm = faktor reduksi kekuatan

KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I Nur Fitri Rohima Arum (D 100 070 047) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara hasil perencanaan portal beton bertulang 3 dan 4 lantai, serta mengetahui kemungkinan penambahan satu lantai tingkat pada portal 3 lantai tersebut ditinjau dari segi keamanan gedung. Penelitian dilaksanakan dengan mengambil contoh dua buah portal gedung kantor 3 lantai yang direncanakan oleh Asroni (2010b), dan portal 4 lantai yang akan direncanakan. Kedua portal tersebut dari denah bangunan yang sama, dibangun di wilayah gempa satu, dan direncanakan dengan sistem elastik penuh. Kombinasi beban (beban mati, beban hidup, dan beban gempa) diberikan pada kedua portal untuk diteliti. Kombinasi beban tersebut mengikuti peraturan beton di Indonesia (Tatacara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002). Dimensi portal (balok, kolom, sloof, dan fondasi) serta penulangannya direncanakan dengan baik/cukup untuk mendukung bebanbeban yang bekerja. Berdasarkan dimensi dan penulangan yang diperoleh, dapat diketahui perbandingan jumlah tulangan dan jarak begel pada kedua portal, serta kemungkinan aman / tidaknya struktur portal 3 lantai bila ditambah satu lantai tingkat di atasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi struktur (balok, kolom, sloof, dan fondasi) pada portal 4 lantai lebih besar daripada portal 3 lantai, jumlah tulangan longitudinal lebih banyak, dan jarak begel pada balok tepi lebih rapat. Selain itu, penambahan satu lantai tingkat pada portal gedung 3 lantai akan berbahaya bagi keamanan gedung dan pengguna gedung. Kata kunci : penambahan lantai, portal, elastik penuh, wilayah gempa satu