BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar allethrin dengan perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menguji antioksidan dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.)

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahaya dari logam berat tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAHE MERAH

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu cermin dari kesehatan manusia, karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu bagian terpenting di dalam rongga mulut manusia

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak. Dampak negatif yang terjadi ialah perubahan gaya hidup, yaitu

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. keluar dari mulut (UMMC, 2013). Penyebab mual dan muntah ini ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza) TERHADAP JUMLAH NYAMUK Aedes aegypti YANG HINGGAP PADA TANGAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Luka adalah diskontinuitas dari suatu jaringan. Angka kejadian luka

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena jenis tersebut yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB I PENDAHULUAN. kimia, kini penggunaan obat-obatan herbal sangat populer dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Senyawa kimia sangat banyak digunakan untuk mengendalikan hama. Di

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

I. PENDAHULUAN. Rifampisin adalah terapi lini pertama dari TBC, terutama dalam kombinasi

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN. susunan asam-asam amino yang lengkap (Fitri, 2007). Produksi telur yang tinggi

A. Latar Belakang Masalah

EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

I. PENDAHULUAN. dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan (Dorly,

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Allethrin adalah zat aktif yang merupakan senyawa turunan dari Pyrethroid

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

I. PENDAHULUAN. perhatian adalah buah luwingan (Ficus hispida L.f.). Kesamaan genus buah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bersosialisasi tanpa mengalami ketidaknyamanan, penyakit atau rasa malu (Kwan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Escherichia coli merupakan bakteri fakultatif anaerob gram negatif yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

Tanaman Putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan gulma yang sering dapat ditemukan di sekitar rumah, keberadaannya sebagai gulma 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan World Health Organization (WHO) bahwa diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba setelah pemberian polisakarida krestin (PSK) dari jamur Coriolus versicolor

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Demikian juga tubuh manusia yang diciptakan dalam keadaan

I. PENDAHULUAN. tumbuhan yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan dalam kesehatan adalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang. serius bagi dunia kesehatan saat ini dan masa yang akan datang. Antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda kebesarannya. Diantara tanda-tanda kebesaran Allah adalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh keseluruhan (Tambuwun et al., 2014). Kesehatan gigi dan mulut tidak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya stres oksidatif pada tikus (Senturk et al., 2001) dan manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi: Artinya: Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkaitangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa, perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS. Al-an am: 99). Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan hujan dari langit untuk menumbuhkan beberapa jenis tanaman yang beraneka ragam dan salah satunya yaitu tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc). Tanaman yang tumbuh dapat dimanfaatkan baik oleh manusia maupun hewan. Pemanfaatan tanaman merupakan 1

kewajiban bagi semua manusia. Beberapa penelitian berhasil membuktikan manfaat dari beberapa jenis tanaman. Ini merupakan bukti bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia. Penelitian yang banyak dilakukan diantaranya yaitu pemanfaatan tanaman dalam bidang medis untuk mencegah penyakit, mengingat pentingnya kesehatan bagi tubuh manusia. Tanaman digunakan sebagai obat-obatan yang dapat menyembuhkan suatu penyakit. Diantaranya tumbuhan yang digunakan sebagai obat yaitu jahe (Zingiber officinale Rosc). Menurut Zakaria (2000), kandungan zat yang tinggi pada jahe (Zingiber officinale Rosc) dipercaya sebagai zat yang dapat digunakan sebagai pelindung tubuh dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Salah satu upaya manusia untuk memanfaatkan tumbuhan jahe sebagai jenis pengobatan tradisional, dengan adanya kandungan zat yang dapat bekerja secara aktif. Kandungan zat aktif pada jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah di antaranya minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa zingiberen, zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, felandren, terdapat juga sagaol, gingerol, pati, damar, asam-asam organik seperti asam oksalat, Vitamin A, B, dan C (Septiana, dkk, 2006). Senyawa- senyawa flavonoid dan polifenol yang merupakan senyawa antioksidan dapat mencegak terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas (Wresdiyati, 2003). Radikal bebas merupakan molekul yang mempunyai elektron pada orbit luarnya yang tidak berpasangan sehingga cenderung menarik elektron. Molekul ini 2

mempunyai reaktifitas tinggi dan cenderung membentuk radikal baru, sehingga terjadi reaksi rantai (chain reaction) (Yusuf, 2010). Stres oksidatif adalah kondisi gangguan keseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang berpotensi menimbulkan kerusakan sel dalam tubuh (Wahyuningsih, 2009). Salah satu radikal bebas eksogen yaitu obat-obatan insektisida. Allethrin merupakan salah satu jenis bahan antinyamuk (insektisida) yang banyak digunakan dalam obat antinyamuk elektrik. Upaya masyarakat untuk mengendalikan perkembangan nyamuk telah banyak dilakukan, antara lain dengan cara kimia, cara fisik dan pengendalian hayati. Pengendalian nyamuk sampai saat ini masih dititikberatkan pada penggunaan insektisida kimia (Widiyanti, 2002). Obat antinyamuk elektrik bisa bekerja efektif setelah ada penguapan dengan cara dipanaskan sehingga menghantarkan bahan-bahan aktif. Antinyamuk elektrik menghasilkan insektisida dalam bentuk uap yang merupakan racun bagi tubuh (Iswara, 2009). Allethrin dapat masuk dalam tubuh melalui inhalasi, kulit, mulut dan hidung serta jika terakumulasi di dalam tubuh dapat membentuk radikal bebas yang menyebabkan stress oksidatif sehingga melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya (Widyatmoko, 2009). Radikal bebas dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak komponen sel seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat (Rachmawati, 2003). Dewi (2008) menambahkan bahwa bahan-bahan yang bersifat toksik akan mudah menyebabkan kerusakan jaringan ginjal dalam bentuk perubahan struktur dan 3

fungsi ginjal. Ginjal merupakan alat membuang zat sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dan bersifat racun (terutama senyawa nitrogen seperti urea dan kreatin), oleh karena itu ginjal disebut sebagai alat ekskresi (Nurcahyo, 2008). Ginjal menghasilkan urin yang merupakan jalur utama ekskresi toksik, serta mempunyai volume aliran darah yang tinggi, mengkonsentrasi toksin pada filtrat, dan membawa toksin melalui sel tubulus, serta mengaktifkan toksin tertentu, sehingga ginjal merupakan organ sasaran utama dari efek toksik (Santoso, 2006). Susetyarini (2003) menambahkan bahwa ginjal merupakan alat ekskresi obligatorik untuk kebanyakan obat, sehingga insufisiensi ginjal mengakibatkan penimbunan obat dan meningkatkan konsentrasi dalam cairan tubulus. Suhenti (2007) seperti halnya hati, ginjal juga rawan terhadap zat-zat kimia sehingga zat kimia yang terlalu banyak berada di dalam ginjal akan mengakibatkan kerusakan sel, seperti piknosis yang merupakan tahap awal kematian sel (nekrosis). Melihat fungsi ginjal yang sangat penting bagi tubuh. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan sel ginjal adalah memeriksa gambaran histologi ginjal (Susetyarini, 2003). Soekmanto (2003) indikator adanya gangguan ginjal dapat diketahui dengan mengamati sel nekrosis glomerulus dan tubulus. Terkait dengan kerusakan ginjal yang disebabkan oleh radikal bebas maka pemilihan tanaman obat tradisional sekarang ini berkembang dengan pesat dimanyarakat, hal ini dikarenakan oleh penggunaan yang sederhana, bahan mudah didapatkan, sedikit menimbulkan efek samping, harganya relativ terjangkau dan 4

ampuh serta melonjaknya harga obat sintetik. Ramadhan (2010), menjelaskan bahwa didalam jahe (Zingiber officinale Rosc) terkandung beberapa senyawa turunan fenol antara lain gingerol, shogaol dan senyawa-senyawa turunannya. Fenol dan polifenol yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Septiana (2002), menunjukkan bahwa antioksidan fenolik pada jahe dapat digunakan untuk mencegah atau menghambat autooksidasi lemak dan minyak. Radiati (2003) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak diklorometan jahe dapat menghambat pengikatan toksin yang disebabkan oleh senyawa fenol yang terkandung dalam ekstrak jahe. Mengingat potensi kandungan jahe (Zingiber officinale Rosc) sebagai antioksidan maka perlu diadakan penelitian yaitu pengaruh pemberian ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc) terhadap sel nekrosis pada jaringan glomerulus dan tubulus ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) terpapar allethrin. 1.2 Rumusan masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian ekstrak jahe (Zingiber officinale Rosc.) dengan dosis yang berbeda terhadap sel nekrosis pada jaringan glomerulus dan tubulus ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) terpapar allethrin? 5

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) dengan dosis yang berbeda terhadap sel nekrosis pada jaringan glomerulus dan tubulus ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) terpapar allethrin. 1.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian ekstrak jahe (Zingiber officinale Rosc) dengan dosis yang berbeda terhadap sel nekrosis glomerulus dan tubulus ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) terpapar allethrin. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Menambah ilmu pengetahuan baru khususnya dalam pengembanagan ilmu biologi. 2. Memberikan informasi bahwa ekstrak rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc) dapat digunakan sebagai zat antioksidan. 3. Mampu menaikkan nilai jual jahe sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani jahe Indonesia. 6

1.6 Batasan Masalah Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) kelamin jantan yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 gram. 2. Ekstrak yang digunakan berasal dari bagian rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc) yang dibuat dalam 5 dosis. 3. Parameter yang diamati dalam preparat histologis ginjal adalah jumlah kematian sel (Nekrosis) pada glomerulus dan tubulus. 4. Allethrin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah zat aktif turunan dari pyrethroid yang terdapat dalam anti nyamuk elektrik. 7