2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. banyak PDAM Tirta Kerta Raharja mempunyai beberapa Instalasi Pengolahan Air bersih (

BAB IV GAMBARAN DAERAH PERENCANAAN

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2005 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN 2005 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Mojokerto, Gresik dan Kodya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. DAS Lamong

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

POLA DAN PROSES KONSUMSI AIR MASYARAKAT PERMUKIMAN SEPANJANG SUNGAI JAJAR DI KABUPATEN DEMAK (Kecamatan Demak Kecamatan Kebonagung) TUGAS AKHIR

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Yuliyanti,2013

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 9 Tubuh Air Jumlah Sumber : Risdiyanto dkk. (2009, hlm.1)

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

POTENSI AIR BERSIH DI KAWASAN SEGARA ANAKAN. Oleh: Agus Riswandi*)

BAB I PENDAHULUAN. Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

Pemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

0 BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang esensial bagi kebutuhan rumah tangga, pertanian,

2016 TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

MAKALAH. PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR MELALUI PENDEKATAN DAERAH TANGKAPAN AIR ( Suatu Pemikiran Untuk Wilayah Jabotabek ) Oleh S o b i r i n

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembangkit tenaga listrik. Secara kuantitas, jumlah air yang ada di bumi relatif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di zona khatulistiwa hal tersebut menyebabkan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

commit to user BAB I PENDAHULUAN

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan tersebut apabila

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua kegiatan manusia membutuhkan air, sehingga manusia tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNOLOGI KONSERVASI AIR TANAH DENGAN SUMUR RESAPAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kawasan konservasi tanah dan air bagi kawasan Bopunjur (Bogor,

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

Disampaikan pada Seminar Nasional Restorasi DAS, 25 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain, yaitu proses

Pemetaan Airtanah Dangkal Dan Analisis Intrusi Air Laut

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan

KONDISI UMUM BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Embung Logung Dusun Slalang, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan era globalisasi persaingan serta perkembangan

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

PENDAHULUAN. Air di dunia 97,2% berupa lautan dan 2,8% terdiri dari lembaran es dan

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

ABSTRAK Faris Afif.O,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 70% wilayah di bumi adalah lautan dan sisanya adalah daratan oleh karena itu jumlah air di bumi cukup banyak sehingga planet bumi di katakan layak untuk kehidupan. Jumlah air di bumi sekitar 1.385.984.000 Km 3 (UNESCO, 1978 dalam R. J Kodoatie dkk 2008, hlm 19). Jumlah air tersebut tidak semuanya berupa air tawar, air tawar yang ada di bumi hanya sebagian kecil saja yaitu sekitar 2,53% atau sekitar 35.029.210 Km 3 sedangkan 96,54% nya adalah air asin atau sekitar 1.338.000.000 Km 3. Air adalah unsur terpenting dalam kehidupan, sebagaimana dikemukakan oleh Kodoatie (2012: 35), Air adalah zat atau material atau unsur penting bagi semua bentuk kehidupan. Manusia dan semua makhluk hidup lainnya membutuhkan air. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Menurut dokter dan ahli kesehatan, manusia wajib minum air putih minimal 2 liter (atau 8 gelas) per hari dan maksimum 7% kali berat badan. Oleh karena itu air merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi makhluk hidup. Manusia akan mampu menahan lapar selama beberapa hari namun tidak dalam menahan haus. Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Selain itu penurunan kualitas air juga semakin meningkat karena berbagai macam aktivitas manusia. Kabupeten Indramayu Secara geografis terletak di dataran rendah dengan topografi datar. Lokasinya yang terletak pada 0-3 mdpl menyebabkan suhu udara rata-rata harian relatif tinggi yaitu sekitar 29-32 C. Suhu udara yang relatif tinggi mengakibatkan tingkat penguapan yang terjadi di Kabupaten Indramayu cukup tinggi. Akibatnya jika musim kemarau air yang ada di permukaan akan mudah menguap sehinngga masyarakat akan sulit mendapatkan air. Berdasarkan Peta Jenis Tanah Jawa Barat Tahun 2007 di Kabupaten Indramayu berwujud dataran aluvial. Dataran aluvial terjadi karena proses Lukman Afrianto, 2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 sedimentasi Ci Manuk yang membawa hasil erosi dari daerah hulu. Hasil erosi ini terendapkan di daerah hilir selama bertahun-tahun sehingga terjadilah dataran aluvial di Kabupaten Indramayu. Tanah aluvial tersusun oleh bahan-bahan yang bebutir halus seperti lempung dan pasir. Tingkat kelulusan pada tanah aluvial mulai dari sedang hingga rendah sehingga air akan mudah jenuh dan akan mengalami banjir jika musim penghujan. Berdasarkan data PSDA Prov Jabar tahun 2012 curah hujan Musim hujan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 terjadi antara bulan Desember hingga Mei dengan rata-rata curah hujan 228 mm per bulan. Puncak curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sekitar 510 mm. Ketika musim penghujan Kabupaten Indramayu akan mengalami banjir seperti kasus yang terjadi pada bulan Januari-Februari tahun 2014, dari 31 Kecamatan 29 diantaranya mengalami banjir. Untuk musim kemarau terjadi antara bulan Juni hingga Nopember dengan rata-rata curah hujan sekitar 21,5 mm per bulan, curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus dengan curah hujan 0 mm. Kecamatan Indramayu merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan data dari Kecamatan Indramayu dalam angka tahun 2013. Luas wilayah Kecamatan Indramayu yaitu 4.393 Ha terdiri dari 18 Desa/Kelurahan, yaitu Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan Jaya, Desa Pekandangan, Desa Karangsong, Desa Pabean Udik, Desa Tambak, Kelurahan Singaraja, Kelurahan Singajaya, Kelurahan Bojongsari, Kelurahan Kepandean, Kelurahan Karangmalang, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Lemahmekar, Kelurahan Lemahabang, Kelurahan Margadadi, Kelurahan Paoman. Penduduk terpadat terdapat di Kelurahan Lemahmekar sebesar 9.792 jiwa/km 2, sedangkan penduduk terendah berada di Kelurahan Singaraja sebesar 979 jiwa/km 2. Penduduk Kecamatan Indramayu semakin hari semakin bertambah, maka kebutuhan air bersih akan semakin meningkat. Padahal ketersediaan air bersih tidak dapat mengimbangi peningkatan pertambahan penduduk. Permasalahan air bersih akan sulit di dapatkan khususnya pada musim kemarau. Penduduk di Kecamatan Indramayu pada umumnya memperoleh air bersih dari air tanah

3 dangkal dengan menggali sumur, namun karena kualitas air tanah yang berubahubah mengakibatkan penduduk banyak yang beralih menggunakan langganan PDAM. Lokasi Kecamatan Indramayu yang secara langsung bebatasan dengan laut Jawa mengakibatkan pengaruh intrusi air laut cukup tinggi sehingga rasa air tanah menjadi asin. Penduduk di daerah perkotaan sudah tidak bisa lagi memanfaatkan air tanah karena jumlah penduduk yang begitu besar. Pada umumnya penduduk di daerah perkotaan bertempat tinggal di komplek perumahan, biasa nya kontraktor perumahan menyediakan air bersih dengan menggunakan saluran langganan dari PDAM. Pada saat ini kondisi air tanah yang masih bisa di manfaatkan oleh penduduk di Kecamatan Indramayu hanya sebagian kecil yaitu di daerah yang dekat dengan daerah aliran Ci Manuk. Berdasarkan Peta Hidrogeologi Kecamatan Indramayu Tahun 2013 seluruh daerah di Kecamatan Indramayu mengalami penggaraman air tanah dangkal maupun dalam dengan kadar Cl melebihi 600 mg/l. Seluruh wilayah di daerah yang berwarna garis-garis merah adalah daerah penggaraman air tanah. Berdasarkan data PDAM Tirta Darma Ayu tahun 2013 penduduk di Kecamatan Indramayu yang menggunakan langganan PDAM sekitar 18.540 langganan dan terdapat 19 keran umum yang tersebar di Kecamatan Indramayu. Satu keran umum mampu memasok kebutuhan air bersih sekitar 100 penduduk. Jika jumlah rumah tangga di Kecamatan Indramayu sekitar 32.706 rumah tangga, maka jumlah pelanggan PDAM hampir 60%. Penduduk yang menggunakan air tanah sebagai pasokan air bersih nya hanya 40%. Untuk lebih jelas nya lihat tabel 1.1 PDAM Tirta Darma Ayu memperoleh air baku untuk air bersih berasal dari Ci Manuk. Kecamatan Indramayu yang di lalui oleh Ci Manuk menjadi kelebihan tersendiri akan sumber daya air. Berdasarkan Data PSDA Jabar rata-rata debit Ci Manuk tahun 2012 yaitu sekitar 35,6 M 3 /detik atau 35.600 liter/detik. Jika dilihat dari angka tersebut jumlah pasokan air yang ada sangat besar. Seharusnya penduduk di Kecamatan Indramayu tidak ada yang mengalami kesulitan air bersih.

4 Kualitas dan kuantitas Ci Manuk tiap tahun nya selalu mengalami perubahan. Kualitas Ci Manuk tidak sebaik seperti sungai-sungai yang terdapat di daerah pegunungan. Kualitas air Ci Manuk yang selalu membawa sedimentasi hasil erosi dari daerah hulu harus melalui pengolahan terlebuh dahulu dalam memanfaatkan Ci Manuk sehingga peran PDAM sangatlah penting dalam mengelola air Ci Manuk menjadi air bersih. Tabel 1.1 Saluran Langganan PDAM Dengan Rumah Tanggga No Nama Desa SL KU Jumlah Pelanggan Rumah Tangga Penduduk 1 Teluk Agung 534-534 1510 5055 2 Plumbon 433 11 444 1530 5290 3 Dukuh 189-189 1037 3557 4 Pekandangan Jaya 458 3 461 1200 4770 5 Pekandangan 1.682-1.682 2282 7930 6 Singaraja 558-558 1682 6049 7 Singajaya 1.013-1.013 2396 8295 8 Bojongsari 195-195 1347 5105 9 Kepandean 1.201 1 1.202 3220 3220 10 Karangmalang 452 2 454 1060 3857 11 Karanganyar 896-896 1229 4310 12 Lemahmekar 1.743-1.743 2573 9067 13 Lemahabang 725-725 1409 4441 14 Margadadi 2.862-2.862 2981 10695 15 Paoman 1.145-1.145 2270 8256 16 Karangsong 1.311-1.311 1437 5622 17 Pabean Udik 2.457 1 2.458 3095 11881 18 Tambak 60-60 567 1852 Jumlah 18.025 19 18.044 32.825 109.252 Sumber: Kecamatan dalam angka 2013 dan PDAM Tirta Tarma Ayu tahun 2013 Kecamatan Indramayu yang menjadi pusat pemerintahan di Kabupaten Indramayu memiliki berbagai macam aktivitas penduduknya. Pada dasarnya kawasan pusat pemerintahan aktivitas penduduknya sangat kompleks dan kepadatan penduduk nya sangat tinggi. Jumlah penduduk di Kecamatan Indramayu pada tahun 2012 sebesar 109.252 jiwa. Kenaikan penduduk di Kecamatan Indramayu akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

5 Tabel 1.2 Kebutuhan air rata rata orang Indonesia No Kategori Kota Jumlah Penduduk Standar kebutuhan air/orang/hari/liter 1 Metropolitan >1000.000 >150 2 Kota besar 500.000 1000.000 120-150 3 Kota sedang 100.000 500.000 90-120 4 Kota kecil 20.000 100.000 80-120 5 Kota urban <20.000 60-80 Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya dinas PU, 1996.(dalam Komalia, Kiki dan Idrawan, Ivan. (2012). Kebutuhan air antara orang yang hidup di kota akan berbeda dengan orang yang hidup di desa. Kebutuhan air di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jumlah penduduk, kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan, serta kondisi hidrogeologi daerah tersebut. Berdasarkan tabel 1.2 mengenai kebutuhan air rata-rata orang Indonesia Kecamatan Indramayu termasuk ke dalam golongan kota sedang karena jumlah penduduk Kecamatan Indramayu pada tahun 2012 adalah 109.252 jiwa sehingga standar kebutuhan air / orang / harinya adalah 90 liter. Perkembangan wilayah pada suatu daerah akan menyebabkan kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Jika kita lihat di Kecamatan Indramayu mayoritas penduduk nya dalam memperoleh kebutuhan air bersih berasal dari langganan PDAM. Hal tersebut di karenakan kondisi air tanah yang telah mengalami intrusi air laut dan air Ci Manuk harus melalui tahap pengolahan terlebih dahulu untuk dimanfaatkan. Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi permasalahan yang sangat serius. Kebutuhan air bersih tiap tahun mengalami peningkatan sedangkan ketersediaan air bersih sangat terbatas jumlahnya. Pemenuhan kebutuhan air bersih harus memperhatikan ketersediaan air yang ada di Kecamatan Indramayu. Oleh karena itu tuntutan tersebut tidak dapat dihindari tetapi harus di prediksi dan direncanakan sebaik mungkin dalam pemanfaatannya dan pengelolaannya. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut peneliti mengambil judul

6 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035. B. Rumusan Masalah Setelah ditentukan variabel apa saja yang akan diteliti dan bagaiman hubungan variabel satu dengan lainnya dapat terjawab maka peneliti akan merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Berapa proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu tahun 2035 kedepan? 2. Berapa kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2035? 3. Bagaimana upaya penyediaan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk memproyeksikan jumlah penduduk Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. 2. Untuk memproyeksikan tingkat kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2035. 3. Untuk mendeskripsikan upaya penyediaan kebutuhan air bersih di Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. D. Manfaat Penelitian Setelah penelitian selesai dilaksanakan, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Menambah wawasan dan pengalaman baru serta mampu mengaplikasikan antara materi yang telah diperoleh dalam perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan. 2. Sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan bagi mahasiswa atau peneliti lain yang berkaitan dengan kebutuhan air bersih.

7 3. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat sekitar sehingga masyarakat dapat menghemat dalam menggunakan air bersih. 4. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah dalam mengelola sumber daya air di Kecamatan Indramayu. 5. Sebagai bahan masukan kepada stake holder dalam merancang sistem distribusi air bersih, mengkonservasi sumber-sumber air bersih yang telah ada dan membuat waduk sebagai tempat penampungan air. 6. Sebagai bahan pengayaan dalam proses pembelajaran dalam materi hidrologi kelas X. E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulis dalam mengangkat latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini menguraikan berbagai kajian teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil, meliputi pengertian mengenai daur hidrologi, sumber-sumber air, kualitas air, kebutuhan air, sumber air sebagai air baku untuk air minum, dimensi permasalahan dalam manajemen sumber daya air, dinamika penduduk, proyeksi penduduk. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan atau proses yang ditempuh dalam penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa penjelasan mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, alat dan bahan pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.

8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan proyeksi kebutuhan air penduduk Kecmatan Indramayu Kabupaten Indramayu Sampai Tahun 2035. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran yang diberikan dari hasil penelitian.

9