Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham yang beredar. Ratio ini mengukur seberapa besar deviden per lembar saham yang akan dibagikan kepada investor setelah dikurangi dengan deviden bagi para pemilik perusahaan. Apabila EPS perusahaan tinggi akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham. Semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Sedangkan EPS yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan tingkat kesejahtraan sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Dengan demikian EPS menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun. 19
2.5 Pegertian Laba dan Rugi Laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal pendefinisian biaya. Menurut Harnanto (2003:444) Laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi. 2.6 Pengertian Pasar Modal Di era globalisasi, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang cukup penting. Pasar modal dapat diibaratkan dengan mall atau pusat perbelanjaan, hanya saja yang membedakannya adalah barang-barang yang diperjualbelikan. Jika pusat perbelanjaan umum menyediakan berbagai macam barang kebutuhan hidup, maka pasar modal hanya menjajakan produk-produk pasar modal, seperti obligasi dan efek. 20
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67). Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek. Pada beberapa literatur terdapat bermacam-macam definisi pasar modal. Pada pembahasan ini, kita menggunakan definisi pasar modal sebagai berikut : Pasar modal adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan surat berharga, seperti saham, obligasi, option, warrant, right, dengan menggunakan jasa perantara, komisioner, dan underwriter. Pasar modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek. Pasar ini berfungsi untuk menghubungkan investor, perusahaan 21
dan institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi para investor. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek baru yang ditawarkan atau yang diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan instrumen keuangan jangka panjang. Adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik, karena tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang tertentu. Penyebaran kepemilikan yang luas akan mendorong perkembangan perusahaan yang transparan. Ini tentu saja akan mendorong menuju terciptanya good corporate governance. 2.7 Saham 2.7.1 Pengertian Saham Dana yang di wujudkan dalam pasar modal dalam bentuk surat berharga dan dalam istilah lain disebut dengan efek yang dapat berupa saham dan surat berharga lainnya. Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas. Secara sederhana, saham adalah tanda penyertaan / kepemilikan seseorang atau badan didalam perusahaan. Wujud saham adalah 22
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik saham tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Pengertian saham menurut E. A. Koetrin (2002:20) Saham adalah sejumlah kertas yang membuktikan bahwa pemegangnya turut serta atau berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan, biasanya suatu perusahaan terbatas. Kertas ini yang biasanya berpindah tangan kalau seorang pemegang sahamnya menjual miliknya. Istilah saham berasal berasal dari bahasa asing, menurut Bahasa Inggris disenut dengan share atau stock, artinya suatu bagian atau porsi tertentu dari sesuatu yang dimiliki bersama untuk beberapa orang yang mempunyai referensi terhadap bagian dari kepentingan seorang anggota yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan. Dalam Bahasa Belanda, istilah saham yaitu aandeel adalah suatu bagian proposional dari hak-hak tertentu dalam manajemen dan profit dari suatu perseroan selama masih eksis, juga dari assetnya ketika dibubarkan. Saham dimiliki oleh setiap orang / lembaga yang membelinya, dengan menyerahkan sejumlah dana atau uang kedalam perusahaan yang kemudian dingunakan sebagai sarana beroperasinya perusahaan tersebut. Sebagai bukti 23
kepemilikan diterbitkan surat saham, sehingga penyetor dana disebut Pemegang Saham. Menurut pendapat lain saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian dari modal pada suatu perseroan terbatas. (Dahlan 2004,268) Dari pengertian diatas memberikan diatas memberikan gambaran bahwa keikutsertaan seseorang kedalam suatu perusahaan dengan nilai nominal tertentu. Sehingga kepemilikannya dimiliki orang tersebut dan dapat dialihkan kepemilikannya. Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang memberikan modal mereka dalam bentuk saham preferen dan biasa, mereka memiliki hak suara untuk memilih anggota dewan komisaris dan menetapkan anggaran dasar perusahaan. Seorang pemegang saham akan memperoleh keuntungan berupa capital gain atau selisih positif dari harga jual dengan harga beli dan dividen. Bila keuntungan perusahaan semakin meningkat, maka kemungkinan besar pula pemegang saham akan menerima dividen yang tinggi. Pemegang saham selaku pemilik perusahaan berhak untuk ambil bagian dalam menentukan jalannya perusahaan seperti pemilik direksi menyetujui anggaran dasar perusahaan, kebijakan deviden, dan lain-lainnya. 24
Menurut Darmawan Sjahrial ( 2007 : 260 ) berdasarkan penilaian saham, saham dibedakan atas: 1. Saham Preferen (Preferen Stock) Saham preferen adalah saham yang memberikan jumlah deviden yang tetap dan telah dinyatakan sebelumnya. Saham preferen memiliki karakteristik sebagai berikut: Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap. Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. 2. Saham Biasa ( Common Stock) Saham biasa adlah saham yang tidak memberikan deviden yang besaran devidennya tidak pasti dan tidak tetap jumlahnya. Saham biasa memiliki karakteristik sebagai berikut: Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 25
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat. 2.7.2 Keuntungan Saham Untuk membeli saham para investor sebelumnya melakukan pertimbangan terlebih dahulu dalam memilih emiten. Salah satu bahan pertimbangan bagi para investor adalah kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, dapat pula dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Jika laba meningkat, maka secara teoritis harga saham akan meningkat pula. Publikasi laporan keuangan emiten merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh para investor dibursa saham karena dari laporan keuangan itulah para investor dapat mempengaruhi perkembangan emiten yang digunakan salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham yang dimilikinya. Ada dua keuntungan yang diperoleh investor dalam membeli atau menjual saham, diantaranya: 1. Deviden Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Deviden diberikan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. 26
Jika seorang pemodal ingin mendapatkan deviden, maka pemodal tersebuut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama sampai diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan deviden. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai dan deviden saham. Deviden tunai yaitu deviden yang diberikan dalam bentuk uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Sedangkan deviden saham yaitu setiap pemegang saham diberikan deviden dalam bentuk sejumlah saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki bertambah. Jenis - jenis Dividen: Dividen Tunai, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki. Dividen Saham, jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham. (tanpa perhitungan pajak dan komisi). 27
2. Capital Gain Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Dalam kondisi ini investor menjual saham lebih tinggi dari harga beli saham tersebut. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder. 2.6.3 Risiko Saham Sebagai instrumen investasi, saham memiliki resiko antara lain: 1. Capital Loss Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli saham tersebut. 2. Risiko Likuidasi Risiko likuidasi merupakan kondisi dimana suatu perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini klaim dari pemegang saham mendapatkan prioritas terakhir setelah kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proposional kepada seluruh pemegang saham, namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, 28
maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi tersebut merupakan risiko terberat dari pemegang saham. 3. Tidak ada pembagian dividen Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha. 4. Saham delisting dari Bursa Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan. 2.6.4 Harga Saham Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham dikemudian hari. Harga saham adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau kepemilikan suatu perusahaan. Harga saham juga dapat diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan 29
pembentukan saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar, yang berarti harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kondisi permintaan atau penawaran yang fluktuatif tiap harinya akan membawa pola harga saham yang fluktuatif juga. Pada kondisi dimana permintaan saham lebih besar, maka harga saham akan cenderung naik, sedang pada kondisi dimana penawaran saham lebih banyak maka harga saham akan menurun. 2.6.5 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Menurut Arifin (2001:115-116) pergerakan saham dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1) Kondisi fundamental emiten Faktor fundamental merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia, kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Nilai fundamental merupakan nilai intrinsik dari suatu saham yang dianalisis dengan menggunakan analisis yang menggunakan datadata finansial yaitu data-data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, contohnya laba, dividend yang dibagi, penjualan dan sebaginya. 30
Sedangkan menurut Arifin (2001:116) faktor fundamental merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Secara teoritis jika kinerja perusahaan mengalami peningkatan maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham, demikian sebaliknya. Earning per share dan Price Earning Ratio merupakan data rasio dari laporan keuangan perusahaan dan merupakan faktor fundamental yang mempengaruhi pergerakan harga saham (Arifin, 2001:116) Faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Demikian sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan. Selain itu keadaan emiten akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang akan ditanggung oleh investor. 2) Hukum permintaan dan penawaran Faktor hukum permintaan dan penawaran digunakan investor untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan dalam melakukan transaksi jual beli. Transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham. 31
Perlu diwaspadai juga bahwa kenaikan harga saham karena permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan berlangsung terus sebab pada suatu titik harga akan terlalu mahal. 3) Tingkat suku bunga Investor harus memperhatikan faktor suku bunga untuk mengetahui harapan hasil dari setiap investasi yang dilakukannya. Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana invertasi akan mengalami perubahan, ada yang cenderung naik dan ada pula yang cenderung turun. Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor. Investor produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya jika dibanding dengan investasi dalam bentuk saham. Karena investor akan menjual saham dan dananya akan ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan. 4) Valuta asing Dolar amerika merupakan mata uang kuat yang mempengaruhi nilai dari mata uang negara-negara lain. Sebagai contoh ketika suku bunga dolar Amerika naik, investor asing mengharapakn hal yang sama. Mereka akan berbondong-bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan di bank dalam bentuk dolar, otomatis harga saham akan turun. 32
5) Dana asing di Bursa Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena dengan semakin besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya, jika investasi asing berkurang, ada perkiraan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamananya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham. 6) Indeks harga saham Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya menandakan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar bursa. 7) News dan Rumors Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan, hingga berita seputar 33