ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB I PENDAHULUAN. energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

Mesin Arus Searah. Karakteristik Generator Arus Searah

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. maupun perindustrian yang kecil. Sejalan dengan perkembangan tersebut,

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN PENGEREMAN DINAMIS TERHADAP WAKTU ANTARA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON PANJANG

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH

Universitas Medan Area

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MOTOR DC KOMPON PENDEK DENGAN MOTOR DC KOMPON PANJANG AKIBAT PENAMBAHAN KUTUB FUAD RAHIM SITOMPUL

ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATANN KOMPON KUMULATIF DAN KOMPON DIFERENSIAL

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP TORSI DAN PUTARAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN KECEPATAN MOTOR-DC SHUNT PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK DENGAN SIMULINK MATLAB. Oleh

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ARUS SEARAH (DC)

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA. Elfizon. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : MESIN ELEKTRIK / AK SEMESTER / SKS : VI / 2

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

MODUL 1 GENERATOR DC

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN PENGATURAN KECEPATAN DENGAN METODE FLUX MAGNET DAN METODE WARD LEONARD TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR DC SHUNT

ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MOTOR DC PENGUAT LUAR TERHADAP POSISI SIKAT

Soal Soal Latihan Elektronika & Tenaga Listrik

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI PADA GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI DENGAN KOMPENSASI TEGANGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MARTUA NABABAN NIM:

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA SEBAGAI GENERATOR INDUKSI DENGAN KELUARAN SATU FASA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

TUGAS PERTANYAAN SOAL

GENERATOR SINKRON Gambar 1

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

GENERATOR ARUS SEARAH

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD. (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS SEARAH GENERATOR DAN MOTOR

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

Klasifikasi Motor Listrik

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

ANALISIS DISAIN MULTIWARNA TUBULAR LAMP TERHADAP PENGGUNAAN TRANSFORMATOR NEON SIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN CATU DAYA

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN PADA MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS STATOR ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh : ANTONIUS P. NAINGGOLAN NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

63 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 2017

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSI GENERATOR ARUS SEARAH PENGUATAN KOMPON KUMULATIF DAN KOMPON DIFERENSIAL (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Syahrizal Lubis, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: syahrizal_lubis90@rocketmail.com ABSTRAK Salah satu jenis generator DC yang cukup banyak digunakan adalah generator DC penguatan kompon. Berdasarkan sifat penguatnya terhadap jangkar generator kompon dibagi menjadi dua yaitu generator DC kompon kumulatif dan generator DC kompon diferensial. Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal V t dan arus medan I f ketika generator dibebani. Pada tulisan ini menganalisis pengaruh beban terhadap karakteristik dan efisiensi generator DC penguatan kompon dengan menentukan nilai I f 0,01 sampai 0,17 dan I a dijaga konstan 5,0 ampere. Dari hasil pengujian, generator DC penguatan kompon kumulatif dengan nilai I f tertinggi 0,17 memiliki tegangan terminal 122 Volt dan 124 Volt, efisiensi 81,8 % dan 82,1 %, dan pada saat nilai I f terendah 0,01 memiliki tegangan terminal 9 Volt dan 10 Volt, efisiensi 28,9 % dan 31,1 %. Untuk generator DC penguatan kompon diferensial dengan nilai I f tertinggi 0,17 memiliki tegangan terminal 155 Volt dan 157 Volt, efisiensi 84,6 % dan 84,7 %, dan pada saat nilai nilai I f terendah 0,01 memiliki tegangan terminal 10 Volt, efisiensi 31,1 %. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal 1. Pendahuluan Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah (DC) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu generator berpenguatan bebas dan generator berpenguatan sendiri [2]. Generator penguatan sendiri terdiri atas generator penguatan shunt, generator penguatan seri, dan generator penguatan kompon. Generator DC penguatan kompon merupakan jenis generator DC yang lebih luas pemakaiannya dibandingkan jenis generator yang lain dan lebih efisien [4,5]. Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal V t dan arus medan I f ketika generator dibebani. Pada generator DC penguatan kompon peningkatan beban pada generator akan meningkatnya arus beban (I L ) yang secara langsung akan berakibat meningkat pula arus jangkar (I a ). Peningkatan arus jangkar akan berakibat meningkatnya jatuh tegangan ( I a. (R a + R se ) ) dan arus medan (I f ) pada mesin ikut turun. Oleh karena itu tegangan terminal generator (V t ) juga akan berkurang [1,6]. Dengan demikian, perlu dilakukan berupa analisis data data yang di ambil dari laboratorium. Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh beban terhadap karakteristik dan efisiensi generator DC tersebut. 2. Karakteristik Generator DC Penguatan Kompon Dan Efisiensi Generator DC Karakteristik berbeban sebuah generator DC kompon menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal V t dan arus medan I f ketika generator dibebani. Bentuk karakteristik berbeban generator DC kompon adalah mirip karakteristik generator DC shunt, tetapi letaknya agak lebih tinggi karena generator ini mempunyai lilitan penguat magnet seri. -1- copyright @ DTE FT USU

VT 3. Metode Penelitian I F Gambar 1 Karakteristik Berbeban Generator Kompon Secara Teoritis [1] Terlihat pada Gambar 1 karakteristik berbeban sebuah generator DC kompon menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal V t dan arus medan I f ketika generator dibebani. Bentuk karakteristik berbeban generator DC kompon adalah mirip karakteristik generator DC shunt, tetapi letaknya agak lebih tinggi karena generator ini mempunyai lilitan penguat magnet seri [1,5]. Untuk menjelaskan efisiensi pada generator arus searah, dapat diamati melalui diagram aliran daya pada generator dc. Diagram aliran daya dapat dilihat pada Gambar 2 [3]. Gambar 2 Diagram Aliran Daya Generator DC Pada mesin DC (generator dan motor), ada tiga jenis efisiensi yang di perhitungkan, antara lain : 1. Efisiensi Mekanik = = (1) 2. Efisiensi Elektrik = = (2) 3. Efisiensi Komersial Keseluruhan = = (3) = (4) Dimana: P out = V T. I L (5) Pengambilan data dalam penelitian tulisan ini dilakukan pada tanggal 21 Februari 2014 pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (USU). Langkah-langkah pada tulisan ini adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data yang akan menentukan keberhasilan dalam penelitian yaitu dengan metode dokumentasi dan metode observasi. b. Mengkondisikan objek penelitian ini dengan memastikan bahwa generator DC dapat beroperasi dengan baik. c. Mengkondisikan alat ukur agar memiliki validitas yang baik yang harus disetting dengan benar. d. Tahap pengambilan data yang meliputi beban dan arus medan terhadap tegangan. e. Tahap analisa data yang digunakan adalah analisis matematis untuk memecahkan masalah dan kesimpulan dalam penelitian. Analisis ini mengadakan perhitunganperhitungan berdasarkan persamaanpersamaan yang berlaku didalam perhitungan karakteristik dan efisiensi generator. Dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 1. Perhitungan tegangan generator = ( + ) (6) 2. Efisiensi = 100% (7) =. Adapun peralatan yang digunakan pada tulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Generator DC Type GD 110/110, 220 V / 7,1 A (Armature), 220 V / 0,17 A (Field) 1,2 kw / 1500 rpm 2. Motor DC (sebagai prime mover) Type GD 110/140, 220 V / 9,1 A (Armature), 220 V / 0,64 A (Field), 2 kw / 1500 rpm 3. PTDC 4. Digital LCR Multimeter TES 2712 5. Feedback Power Suplay PS 189 6. Tachometer 7. Kabel penghubung -2- copyright @ DTE FT USU

Adapun gambar rangkaian pengujian generator arus searah penguatan kompon dapat dilihat pada Gambar 3, 4, 5, dan 6. Gambar 3 Rangkaian Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Panjang Kumulatif Gambar 4 Rangkaian Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Pendek Kumulatif Gambar 5 Rangkaian Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Panjang Diferensial Gambar 6 Rangkaian Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Pendek Diferensial 4. Hasil dan Analisis Tujuan dilakukannya pengujian karakteristik pada tulisan ini untuk menentukan hubungan antara tegangan terminal dengan arus penguat bila arus jangkar dan putaran konstan. Dari persamaan tegangan diperoleh hubungan antara tegangan terminal dengan arus medan sebagai berikut : E a = V t + (I a R a +I L R s ) (8) Kemudian mengitung efisiensi dari generator tanpa memperhitungkan rugi-rugi dan torsi. = 100% =. 4.1 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Panjang kumulatif kompon panjang kumulatif ini didapat tegangan Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian generator DC penguatan kompon panjang kumulatif Tabel 1 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Panjang Kumulatif 0.17 122 4.83 30.0 143.898 589.26 719.49 81.899 0.16 118 4.84 27.9 139.904 571.12 699.52 81.644 0.15 116 4.85 25.4 137.91 562.6 689.55 81.589 0.14 113 4.86 24.2 134.916 549.18 674.58 81.410 0.13 104 4.87 20.6 125.922 506.48 629.61 80.443 0.12 102 4.88 19.7 123.928 497.76 619.64 80.330 0.11 97 4.89 18.2 118.934 474.33 594.67 79.763-3- copyright @ DTE FT USU

0.10 87 4.9 16.8 108.94 426.3 544.7 78.263 0.09 84 4.91 16.0 105.946 412.44 529.73 77.858 0.08 78 4.92 14.4 99.952 383.76 499.76 76.788 0.07 64 4.93 11.3 85.958 315.52 429.79 73.412 0.06 `57 4.94 9.6 78.964 281.58 394.82 71.318 0.05 43 4.95 7.9 64.97 212.85 324.85 65.522 0.04 32 4.96 6.8 53.976 158.72 269.88 58.811 0.03 24 4.97 5.0 45.982 119.28 229.91 51.881 0.02 15 4.98 3.7 36.988 74.7 184.94 40.391 0.01 9 4.99 2.9 30.994 44.91 154.97 28.979 Dari Tabel 1 terlihat tegangan tertinggi terhadap arus medan yaitu sebesar 122 Volt dan tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 9 4.2 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Pendek kumulatif kompon pendek kumulatif ini didapat tegangan Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian generator DC penguatan kompon pendek kumulatif Tabel 2 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Pendek Kumulatif 0.17 124 4.83 31.0 145.898 598.92 729.49 82.101 0.16 120 4.84 28.7 141.904 580.8 709.52 81.858 0.15 117 4.85 25.9 138.91 567.45 694.55 81.700 0.14 113 4.86 24.3 134.916 549.18 674.58 81.410 0.13 106 4.87 21.4 127.922 516.22 639.61 80.708 0.12 103 4.88 20.2 124.928 502.64 624.64 80.473 0.11 99 4.89 19.5 120.934 484.11 604.67 80.061 0.10 89 4.9 17.8 110.94 436.1 554.7 78.619 0.09 86 4.91 16.4 107.946 422.26 539.73 78.235 0.08 78 4.92 14.6 99.952 383.76 499.76 76.788 0.07 66 4.93 11.8 87.958 325.38 439.79 73.985 0.06 58 4.94 10.3 79.904 286.52 399.52 71.716 0.05 45 4.95 8.4 66.97 222.75 334.85 66.522 0.04 35 4.96 7.6 56.976 173.6 284.88 60.937 0.03 27 4.97 5.5 48.982 134.19 244.91 54.791 0.02 18 4.98 4.1 39.988 89.64 199.94 44.833 0.01 10 4.99 3.3 31.994 49.9 159.97 31.193 Dari Tabel 2 terlihat tegangan tertinggi terhadap arus medan yaitu sebesar 124 Volt dan tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 10 4.3 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Panjang diferensial kompon panjang diferensial ini didapat tegangan Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian generator DC penguatan kompon panjang diferensial Tabel 3 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Panjang Diferensial 0.17 155 4.83 32.3 176.898 748.65 884.49 84.641 0.16 149 4.84 30.7 170.904 721.16 854.52 84.393 0.15 145 4.85 28.8 166.91 703.25 834.55 84.266 0.14 140 4.86 27.0 161.916 680.4 809.58 84.043 0.13 127 4.87 25.6 148.922 618.49 744.61 83.062 0.12 124 4.88 24.8 145.928 605.12 729.64 82.934 0.11 115 4.89 23.7 136.934 562.35 684.67 82.134 0.10 104 4.9 22.5 125.94 509.6 629.7 80.927 0.09 96 4.91 20.7 117.946 471.36 589.73 79.928 0.08 84 4.92 19.4 105.952 413.28 529.76 78.012 0.07 77 4.93 18.3 98.958 379.61 494.79 76.721 0.06 61 4.94 15.8 82.964 301.34 414.82 72.643 0.05 49 4.95 13.5 70.97 242.55 354.85 68.352 0.04 37 4.96 10.6 58.976 183.52 294.88 62.235 0.03 26 4.97 8.7 47.982 129.22 239.91 53.861 0.02 15 4.98 6.3 36.988 74.7 184.94 40.391 0.01 10 4.99 4.8 31.994 49.9 159.97 31.193 Dari Tabel 3 terlihat tegangan tertinggi terhadap arus medan yaitu sebesar 155 Volt dan tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 10 4.4 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Pendek diferensial kompon pendek diferensial ini didapat tegangan Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian generator DC penguatan kompon pendek diferensial -4- copyright @ DTE FT USU

Tabel 4 Hasil Pengujian Generator DC Penguatan Kompon Pendek Diferensial 0.17 157 4.83 33.4 178.898 758.31 894.49 84.775 0.16 151 4.84 31.2 172.904 730.84 864.52 84.537 0.15 147 4.85 29.4 168.91 712.95 844.55 84.417 0.14 140 4.86 27.2 161.916 680.4 809.58 84.043 0.13 129 4.87 26.5 150.922 628.23 754.61 83.252 0.12 125 4.88 26.0 146.928 610 734.64 83.033 0.11 118 4.89 25.1 139.934 577.02 699.67 82.470 0.10 106 4.9 24.2 127.94 519.4 639.7 81.194 0.09 101 4.91 23.4 122.946 495.91 614.73 80.671 0.08 93 4.92 20.3 114.952 457.56 574.76 79.608 0.07 78 4.93 18.7 99.958 384.54 499.79 76.940 0.06 68 4.94 16.6 89.964 335.92 449.82 74.678 0.05 52 4.95 14.3 73.97 257.4 369.85 69.595 0.04 40 4.96 11.4 61.976 198.4 309.88 64.024 0.03 29 4.97 9.1 50.982 144.13 254.91 56.541 0.02 18 4.98 6.8 39.988 89.4 199.94 44.833 0.01 10 4.99 5.3 31.994 49.9 159.97 31.193 Gambar 7 Grafik Arus Medan Vs Tegangan Terminal Generator DC Penguatan Kompon Kumulatif Pada Gambar 7 terlihat kenaikan tegangan terminal seiring dengan kenaikan I f. Tegangan tertinggi pada pengujian generator DC penguatan kompon kumulatif, terdapat pada pendek kumulatif 124 Sedangkan tegangan terendah terdapat pada pengujian kompon panjang kumulatif 122 Dari Tabel 4 terlihat tegangan tertinggi terhadap arus medan yaitu sebesar 157 Volt dan tegangan terendah terhadap arus medan yaitu 10 4.5 Analisis Data Dari data-data pada Tabel 1, 2, 3 dan 4 dilakukan perhitungan untuk mendapatkan tegangan keluaran generator, P out, P in dan efisiensi. Dalam penelitian ini digunakan beberapa persamaan-persamaan yang berlaku didalam perhitungan generator DC kompon. Tegang keluaran generator. = ( + ) Daya keluaran =. Daya masukan =. (9) Efisiensi generator = 100% Gambar 8 Grafik Arus Medan Vs Tegangan Terminal Generator DC Penguatan Kompon Diferensial Pada Gambar 8 terlihat kenaikan tegangan terminal seiring dengan kenaikan I f. Tegangan tertinggi pada pengujian generator DC penguatan kompon diferensial, terdapat pada pendek diferensial 157 Sedangkan tegangan terendah terdapat pada pengujian kompon panjang diferensial 155 Dengan melakukan perhitungan seperti persamaan di atas pada tiap-tiap tegangan, maka diperoleh E a, P out, P in dan efisiensi. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1, 2, 3, dan 4. Berikut hasil pengujian dalam bentuk grafik, dapat dilihat pada Gambar 7, 8, 9, dan 10. -5- copyright @ DTE FT USU

Gambar 9 Grafik Arus Medan Vs Efisiensi Generator DC Penguatan Kompon Kumulatif Pada Gambar 9 terlihat kenaikan efisiensi seiring dengan kenaikan I f. Efisiensi tertinggi pada kumulatif, terdapat pada pengujian generator DC penguatan kompon pendek kumulatif 82,1 %. Sedangkan efisiensi terendah terdapat pada pengujian kompon panjang kumulatif 81,8 %. sehingga nilai E a turun yang menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar. 2. Tegangan yang dibangkitkan pada generator DC penguatan kompon diferensial lebih besar dibandingkan dengan generator DC penguatan kompon kumulatif, ini terlihat dengan arus medan yang sama. 3. Efisiensi yang dihasilkan generator DC penguatan kompon pendek kumulatif lebih besar dibandingkan generator DC penguatan kompon panjang kumulatif. 4. Efisiensi yang dihasilkan generator DC penguatan kompon pendek diferensial lebih besar dibandingkan generator DC penguatan kompon panjang diferensial. 5. Efisiensi yang dihasilkan generator DC penguatan kompon diferensial lebih besar dibandingkan generator DC penguatan kompon kumulatif. 6. Referensi Gambar 10 Grafik Arus Medan Vs Efisiensi Generator DC Penguatan Kompon Diferensial Pada Gambar 10 terlihat kenaikan efisiensi seiring dengan kenaikan I f. Efisiensi tertinggi pada pengujian generator DC penguatan kompon diferensial, terdapat pada pendek diferensial 84,7 %. Sedangkan efisiensi terendah terdapat pada pengujian kompon panjang diferensial 84,6 %. [1]. Sumanto, Mesin Arus Searah, Andi Offset, Yogyakarta : 1991. [2]. Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2000. [3]. Niko ardian, Randy, Analisa Perbandingan Pengaruh Karakteristik Berbeban Generator Arus Searah Penguatan Bebas Dengan Generator Arus Searah Penguatan Shunt, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan : 2010. [4]. Wijaya, Mochtar, Dasar-Dasar Mesin Listrik, Djambatan, Jakarta : 2001. [5]. Lister, Eugene C, Mesin dan Rangkaian Listrik, Edisi ke-6, Penerbit Erlangga, Jakarta : 1986. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penurunan tegangan terminal akan semakin besar bila terus-menerus dibebani, dan arus medan I f pada mesin ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin turun -6- copyright @ DTE FT USU