SKRIPSI. Oleh: HELLA ELOK WULANDARI NPM

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK PGRI KOTA KEDIRI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh: SAFARUL ANAM NPM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

SKRIPSI. Oleh : TRI SUTRISNO NPM :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL ANAM NPM :

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

SKRIPSI. Oleh : RIKI YANTO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KECEPATAN MENDRIBEL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA SISWA KELAS VIII SMPN 1 GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: BENY SUNU PRASETYO NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d)

HUBUNGAN ANTARA AGILITY DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMPN 2 MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JANGKIT PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : AFIF PRIYATNO ILHAMI NPM

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SOBACHUL FAUZI NPM :

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

HUBUNGAN ANTARA AGILITY DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS XI SMKN 1 MA ARIF JATIREJO MOJOKERTO SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN II MOJOROTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AGUS KAMBALI NPM :

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA SMP NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: HELLA ELOK WULANDARI NPM. 11.1.01.09.0211 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA SMP NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HELLA ELOK WULANDARI NPM. 11.1.01.09.0211 FKIP Penjaskesrek Dosen Pembimbing I : Drs. SUGITO, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Drs. SETYO HARMONO, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling di gemari oleh lapisan masyarakat, disamping bentuk dan permainnaya sangat sederhana juga mudah dimengerti dan dilakukan. Adapun teknik dasar yang ahrus dimiliki oleh pemain sepak bola adalah : passing, controlling, dribbling, heading, shooting dan sebagainya. Menggiring bola sangat perlu dimiliki oleh pemain sepakbola karena menggiring bola merupakan hal yang paling utama guna untuk menerobos pertahanan lawan untuk mendekati gawang dan mencetak gol. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 30 siswa, sampel dalam penelitian ini diambil secara total sampling yaitu 30 siswa. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu kecepatan dan kelincahan, serta satu variabel terikat yaitu keterampilan menggiring bola. Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu tes kecepatan, tes kelincahan dan tes menggiring bola. Analisis data menggunakan korelasi ganda. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kecepatan sebesar 0,435 dengan nilai sig 0.1 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan secara signifikan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya kecepatan akan diikuti pula kecepatan dalam menggiring bola. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kelincahan sebesar 0.268 dengan nilai sig 0.09 > 0.05, yang berarti hipotesis ditolak, dengan demikian kelincahan berhubungan secara tidak signifikan dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa walaupun tinggi kelincahan seseorang tidak akan mempengaruhi keterampilan dalam menggiring bola. Hasil analisis korelasi ganda sebesar 0,640 yang diuji keberartiannya menggunakan uji F diperoleh F hitung sebesar 2,956 dengan nilai sig 0.07 > 0.05, yang berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecepatan, Kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015. Disarankan kepada guru maupun pelatih dalam menyusun program latihan fisik memprioritaskan latihan kecepatan seperti lari jarak pendek 50 meter, latian reaksi kecepatan guna untuk mengimbangi teknik dasar menggiring bola sehingga berpengaruh dalam gerakan menggiring bola menjadi lebih cepat dan terampil Kata Kunci : hubungan, kecepatan, kelincahan,koordinasi mata kaki, kemampuan menggiring bola 4

I. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual, dan emosional. Juga terdapat berbagai macam pengertian dan penjelasan tentang pendidikan jasmani seperti yang salah satunya telah dikemukakan oleh Ade Mardiana, dkk (2011: 1.4). Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan sesorang sebagai individu atau sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemamapuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Fungsi dan tujuan dari Pendidikan Nasional Republik Indonesia seperti yang diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bahan ajar pendidikan meliputi: pembentukan gerak, pembentukan prestasi, pembentukan sosial, dan pertumbuhan badan. Sedangkan yang dapat dijadikan bahan pelajaran di dalam pendidikan jasmani meliputi lingkungan sekitar (geografik) suatu daerah,kebudayaan daerah, aktivitasaktivitas tradisional dan sebagainya, (Ade Mardiana, dkk., 2011: 115) Pendidikan jasmani juga tidak bisa lepas dari suatu gerak dalam melakukan kegiatanya dalam berolahraga, gerak bagi manusia tidak dapat dipisahkan dengan proses perubahan yang berinteraksi dan mereaksi dinamika hidupnya serta dengan lingkungannya yang senantiasa berubah. Melalui olahraga dan latihan seseorang akan mengatasi baik kekuatan dalam dirinya sendiri maupun kekuatan-kekuatan alam semesta. Berikut ini akan di sebutkan faktorfaktor dasar, untuk meningkatkan kualitas-kualitas seperti kemampuan gerak (motor ability), kesegaran gerak (motor fitness), keterampilan olahraga (sport skill) yang telah dikemukakan 5

oleh: Moelyono Biyakto Atmojo, Sarwono (1993: 288) antara lain: 1. Kekuatan 2. Daya otot 3. Daya tahan 4. Keseimbangan 5. Fleksibilitas 6. Koordinasi 7. Perasaan kinesetik Pembentukan kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan masing-masing atlet sangat berbeda, hal ini harus disesuaikan dengan cabang olahraga yang dilakukan, seperti dalam cabang olahraga sepak bola. Sudah semestinya latihan-latihan yang diterapkan berbeda dengan cabang olahraga lain. Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, akan diadakan sebuah latihan kecepatan, dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola. Setelah mengetahui fungsi dan tujuan dari Pendidikan Nasional Republik Indonesia, hal ini tentunya berpengaruh kepada kondisi sosiologis terhadap proses pembinaan dan pengembangan atlet atau pemain dari sejak usia muda hingga ke top level. Layaknya pabrik, proses pembinaan usia muda kini perlu dikelola dengan penuh terencana, terstruktur, dan sistematis. sehingga secara presisi dapat menghasilkan pemain sesuai dengan tuntutan sepakbola modern. Hal ini menjadikan pekerjaan rumah tersendiri bagi persepakbolaan di Indonesia, khususnya pembinaan usia muda Indonesia. Usaha habis-habisan PSSI memupuk tim nasional senior menjadi percuma saat akar pembinaan usia muda rapuh. Saatnya praktisi sepakbola indonesia kini serius melakukan pembinaan usia muda yang berkualitas. Sepakbola merupakan olahraga paling populer di dunia dan permainan mendunia hampir semua negara di Eropa, Amerika selatan, Asia, dan Afrika. Dikenal secara internasional sebagai Soccer, olahraga ini seakan telah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai bangsa sedunia dengan berbagai latar belakang sejarah dan budaya, sebagai alat pemersatu dunia yang sanggup melampui batas-batas perbedaan politik, etnik dan agama. Sepakbola telah menyita perhatian masyarakat dunia, Banjirnya informasi sepakbola yang disajikan oleh media cetak dan elektronik menciptakan antusiasme. Ini terjadi dikalangan lintas usia, gender, dan starta. Fenomena ini mencapai puncaknya pada akhir pekan, jutaan warga dunia melibatkan diri dalam sepakbola. Peran yang diambil pun 6

beragam mulai dari pemain, pelatih, pengurus, fans fanatik dan simpatisan. Bak magnet yang berdaya tarik kuat, sepakbola telah menjadi permainan dunia. Dalam kondisi demikian sepakbola berkembang dari waktu ke waktu. Permainan terus menyebar ke berbagai negara. Turnamen sekelas Piala Dunia dan Piala Eropa selalu di mulai dari separuh peserta menjadi kandidat juara. Top organisasi berbagai negara terus berlomba membenahi diri untuk menjadi yang terbaik. Semua dilakukan demi kejayaan di sepakbola. Sepakbola merupakan suatu permainan yang di dalamnya terdapat macam-macam teknik yang seharusnya dan wajib di berikan kepada anak usia muda sebagai fondasi, seperti halnya sebuah rumah tanpa adanya fondasi yang kuat maka diusia yang akan lama rumah tersebut pasti akan rapuh dan roboh. Seperti halnya latihan tenik dasar sepakbola, latihan tenik dasar yang diemukakan oleh Kushandoko (2002 : 51). 1. Menggiring (Dribbling) 2. Mengumpan (Passing) 3. Mengontrol (controlling) 4. Perasaan dengan bola (ball feeling) 5. Lemparan ke dalam(throw-in) Diharapkan semua pelatihan seperti itu diberikan kepada anak usia muda, sehingga mereka dapat melakukan teknik tersebut dengan terampil. Seseorang dikatakan terampil ditandai dengan kemampuannya menghasilkan sesuatu dengan kualitas yang tinggi (cermat dan tepat). Salah satu teknik dasar dalam sepak bola adalah dribbling atau menggiring bola. Menggiring bola dalam permainan sepak bola sangat penting. Karena apabila pemain sepak bola mempunyai kemampuan menggiring bola yang cepat maka pemain itu dapat melewati musuh dengan baik. Hal ini menjadikan penulis untuk lebih ingin mengetahui hubungan-hubungan gerak yang bagaimana yang berpengaruh pada kemampuan dan keterampilan menggiring bola. Lebih lanjut pengertian menggiring bola sebagai berikut : Menggiring identik dengan membawa bola sambil berlari. Menggiring yang baik adalah bila bola selalu dalam penguasaan dan kontrol pemain. Dengan kata lain bola selalu dekat dengan pelaku atau pemain. Caranya, bola bola disentuh berulang-ulang ke depan dengan jarak paling jauh 1 meter. Lalu, pelaku ikut berlari mengejarnya (Kushandoko, 2002: 56). mempengaruhi Banyak faktor yang kemampuan 7

menggiring bola diantaranya adalah kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata kaki. Dapat dikatakan seorang pemain mempunyai kecepatan berlari dan kelincahan yang bagus akan dapat dengan mudah menggiring bola melewati lawan dan menerobos pertahanan dan kemudian memasukkan bola ke gawang lawan. Dengan melatih kemampuan berlari dan kelincahan yang itu merupakan modal penting dalam peningkatan keterampilan menggiring bola maka pelatihan menggiring bola harus ditingkatkan. Penelitian ini nantinya akan menjadi teester siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri. Dan beberapa alas an peneliti mengambil penelitian tersebut adalah : 1. Supaya sepak bola SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri maju 2. Mempunyai sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Berdasarkan hal tersebut, menjadi sebuah dorongan penulis untuk melakukan penelitian tentang. Hubungan antara Kecepatan, Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola pada Permainan Sepak Bola Siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015 II. METODE A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Winarno, 2011: 25). Definisi operasional menurut Winarno (2011: 34) adalah definisi yang disusun peneliti berdasarkan sintesis yang disusun dari kajian pustaka yang dilengkapi sampai dengan teknik pengambilan data di lapangan secara operasional. Di dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang penulis kemukakan yaitu : 1. Variabel Bebas/ Independent Variable ( ) adalah variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi (Winarno, 2011 : 27). Dalam penelitian ini adalah kecepatan. Kecepatan adalah kapasitas suatu individu untuk melakukan gerakan-gerakan secara berurutan dengan pola yang sama pada tempo yang tinggi. 2. Variabel Bebas/ Independent Variable ( ) adalah variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat atau variabel yang 8

mempengaruhi (Winarno, 2011 : 27). Dalam penelitian ini adalah kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah arah dengan tempo yang cepat dan tepat pada waktu melakukan gerakan tanpa kehilangan suatu keseimbangan. 3. Variabel Bebas/ Independent Variable ( ) adalah variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat atau variabel yang mempengaruhi (Winarno, 2011 : 27). Dalam penelitian ini adalah koordinasi mata kaki. 4. Variabel Terikat/ Dependent Variable (Y) adalah variabel respon atau output juga variabel yang dipengaruhi, dalam penelitian ini adalah keterampilan bola. menggiring Keterampilan menggiring bola adalah suatu kemampuan individu untuk melakukan gerakan menendang bola terputus-putus atau identik dengan membawa bola sambil berlari. Variabel bebas ( ) yaitu kecepatan di peroleh dengan data terhadap tes kecepatan lari dengan jarak 50 meter, variabel bebas ( ) yaitu kelincahan diperoleh dengan data terhadap tes zig-zag run, variable terikat (Y) yaitu tes keterampila nmenggiring bola yaitu dengan teester siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun ajaran 2014/2015 sebagai subyek sampel atau sebagian orang dalam pengumpulan data penelitian ini. B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini menggunakan teknik Rancangan Penelitian Korelasional. Rancangan Penelitian Korelasional bermaksud untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan fungsional yang didasarkan pada teori yang sudah ada dan logika berfikir yang dapat diterima, sehingga korelasi yang dimaksud bukan hanya menghubungkan dua data yang tidak memiliki makna, namun benar-benar didasari oleh teori tertentu. Korelasi mengacu pada kecenderungan bahwa adanya variasi suatu variabel tertentu maka akan diikuti oleh variasi variabel lain. Dengan demikian,dalam rangcangan penelitian korelasional lmelibatkan paling tidak dua variabel, sesuai dengan penjelasan diatas didalam penelitian ini 9

X 1 X 2 menggunakan 3 variabel yaitu variabel bebas ( ) adalah kecepatan, variabel bebas ( ) adalah kelincahan, dan variabel terikat (Y) adalah keterampilan menggiring bola. Bahwa penelitian ini mengambil judul Hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada siwa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun ajaran 2014/2015. Berikut ini adalah bagan atau skema tentang penelitian korelasional antara variabel, variabel X 2, variabel Y Y Gambar 3.1 bagan / skema tentang penelitian korelasional Keterangan gambar: : Variabel Bebas ( Independent : Variabel Bebas ( Independent Variabel 2) Variabel Kelincahan : Variabel terikat ( Dependent Variabel ) Variabel Menggiring Bola. Keterampilan Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa variable adalah objek yang menjadi titk perhatian suatu penelitian. Variabel dapat di bedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Dan dalam penelitian ini menggunakan variabel kuantitatif karena di dalam penelitian ini terdapat variabel yang data yang diperoleh berupa angka. 2. Pendekatan Penelitian Dilihat dari penelitian yang menggunakan teknik rancangan penelitian korelasional pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kuantitatif. Hal ini seperti yang diungkapkan Winarno (2011: 151), jika ada data yang dikumpulkan dapat diklasifikasikan dalam kategorikategori atau diubah dalam bentuk angka-angka, maka analisis data kuantitatif cocok digunakan. Variabel 1) Variabel Kecepatan 10

III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Deskripsi Data Variabel Dalam rangka usaha untuk menuju suatu hipotesa perlu diperkirakan kemungkinan berbagai macam teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan. 1. Pengumpulan Data a. Kegiatan pengumpulan data meliputi 1) Persiapan pengumpulan data Agar proses pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan maka peneliti harus mengadakan konsultasi dengan ketua jurusan dan pembimbing. Lalu dilanjutkan dengan meminta surat keterangan penelitian kepada ketua LEMLIT UNP Kediri. 2) Persiapan materi dan penelitian a) Mengecek jumlah siswa yang ada khususnya siswa ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri. b) Menyiapkan alat perlengkapan alat-alat yang akan dipergunakan untuk mengadakan tes. c) Menetapkan dan menyusun kriteria orang yang akan dites d) Setelah itu menetapkan orang yang akan melakukan tes. b. Perlengkapan Pengumpulan Pelaksanaan pengumpulan data berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana hasil penetapan. Langkah-langkah pengumpulan data: 1) Menetapkan jumlah siswa yang akan dijadikan sampel penelitian. 2) Memberikan penjelasan latihan secukupnya kepada para pembantu, pelaksanaan tentang langkah-langkahnya dan cara pengumpulan data. 3) Memberikan penjelasan kepada semua subjek sampel mengenai bentuk tes yang akan dijalankan. 4) Melaksanakan tes dan pengukuran meliputi: a) Tes kecepatan dengan menggunakan lari 50 m. b) Tes kelincahan dengan menggunakan lar zig zag. 11

c) Test keterampilan menggiring bola melewati 6 rintangan. 5) Mengucapkan banyak terima kasih kepada guru SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri yang telah membantu dan para siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri sebagai sampel dalam penelitian. Dan hasil tes dan pengujian yang telah dilaksanakan di atas, hasilnya dapat dipaparkan pada tabel 4.1 Data hasil tes kecepatan, kelincahan dan tes keterampilan mengggiring bola disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan pengolahan data berikutnya. Data yang tersusun memberikan gambaran yang setepat-tepatnya tentang hasil penelitian karena data yang diperoleh berasal dari tiga alat ukur yang berbeda. KESIMPULAN Dengan selesainya laporan hasil penelitian ini dengan memberikan analisis data yang diperoleh sesuai dalam batas penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa antara kecepatan dan kelincahan tubuh dengan keterampilan menggiring bola pada permainan sepak bola terdapat hubungan yang nilainya cukup besar. Sehingga kesimpulan yang diberikan berkisar hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dan dilaporkan di BAB IV. Adapun kesimpulan yang dapat dipetik dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Korelasi antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola sebesar rx 1 y = 0,53, sedangkan r tabel = 0,095 pada taraf signifikan 5%. Jadi, dengan demikian maka r hitung > r table. Berdasarkan pada hasil ini maka ada hubungan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola terdapat hubungan yang signifikan (bermakna / berarti). 2. Korelasi antara kelentukan tubuh dengan ketepatan tendangan sebesar rx 2 y = 0,13, sedangkan r table = 0,095 pada taraf signifikan 5%. Jadi, dengan demikian maka r hitung > r table. Berdasarkan pada 12

hasil ini maka ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola terdapat hubungan yang signifikan (bermakna / berarti). 3. Korelasi antara daya ledak otot tungkai dan kelentukan tubuh dengan ketepatan tendangan sebesar rx 1, 2 y = 3,3, sedangkan r table = 0,396 pada taraf signifikan 5%. Jadi, dengan demikian maka r hitung > r table. Berdasarkan pada hasil ini maka ada hubungan antara kecepatan dan kelincahan tubuh dengan keterampilan menggiring bola terdapat hubungan yang signifikan (bermakna/berarti). IV. DAFTAR PUSTAKA V. Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Penulisan Karya Ilmiah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI. XI. (Online),http://ubaythereds.blogspot.com/2011/05/u nsur-unsur-kondisi-fisikkesegaran.html, XII. XIII. (Online), http://file.upi.edu/direktori/fp OK/JUR._PEND._KEPELATIH AN/196105251986011- KARDJONO/KONDISI_FISIK. pdf (Online),http://repository.upi.ed u/operator/upload/pro_2011_up i- uitm_satriya_pembinaan_kondi si_fisik.pdf XIV. (Online), http://search.4shared.com/post Download/6ssCCw0r/KURIKU LUM_SEPAK_BOLA_INDON ESIA.html 07-09-2012 18.23 XV. (Online),http://search.4shared.c om/postdownload/vjinobx- /KURIKULUM_SEPAK_BOL A_INDONESIA.html 07-09- 2012 18.36 VI. Muhajir. 2007. Bugar Jasmaniku Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD kelas 5. Jakarta: Ganeca Exact. VII. Nurhasan. 2002. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. Jakarta. Universitas Terbuka VIII. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. IX. Sugiono. 2008. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta X. Tim Universitas Nusantara PGRI Kediri. 2011. Panduan 13