8l~ gz>~ PlJiU/ta1t QiO''WMt<}

dokumen-dokumen yang mirip
6. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial RI Nomor 78 Tahun 1993 tentang Pembinaan Orsos LSM;

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 186 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI TENAGA KERJA ASING BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khuso.!5 Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia:

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BERITA NEGARA. BADAN PERTANAHAN NASIONAL. Surveyor. Berlisensi. Pengukuran. Pemetaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS lbukota JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG AGENSI PENYELENGGARAAN UNDIAN GRATIS BERHADIAH

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR OLEH BADAN UNTUK UMUM

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAYANAN KARTU IDENTITAS ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No IndonesiaTahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tent

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata. Pendaftaran. Prosedur.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302MPP/Kep/10/2001 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TENTANG PENDAFTARAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1799/MENKES/PER/XII/2010 TENTANG INDUSTRI FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~Ja/catw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.741, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Transportasi Wisata. Pendaftaran.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 19 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 65 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 737, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Perjalaann Wisata. Pendaftaran.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDATAAN DAN PENDAFTARAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

.. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 132 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PELAKU TEKNIS BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 3A TAHUN 2014 TENTANG ALIH FUNGSI TANAH PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI KABUPATEN BLORA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGESAHAN BADAN HUKUM YAYASAN

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN BINTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

... 8l~ gz>~ PlJiU/ta1t QiO''WMt<} ~~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 148 Tahun 2007, telah diatur mengenai Pemberian Tanda Daftar dan Izin Kegiatan/Usaha Kepada Yayasan dan Organisasi/Badan Sosial; b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu dilakukan pemisahan antara pendaftaran dan perizinan kepada Yayasan dan Organisasil Badan Sosial dimaksud. sehingga untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya. keberadaan Peraturan Gubemur Nomor 148 Tahun 2007 sebagaimana tersebut pada huruf a perlu dilakukan penyempurnaan; C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b. perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial; Mengigat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagake~aan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan SOSi81; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanon Publik; 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembenlukan Peraluran Perundang-undangan;

"L 8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 40/HUKlKEP/1980 tentang Organisasi Sosial; 9. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial Nomor 78 Tahun 1993 tentang Pembinaan Organisasi Sosial Lembaga Swadaya Masyarakat; 10. Keputusan Menteri Sosial Nomor 69/HUKl2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kerjasama Teknik Luar Negeri Dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional di Lingkungan Departemen Sosial Republik Indonesia; 11. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan; 12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Gubemur Nomor 46 Tahun 2006 tentang Pelimpahan Wewenang Sebagian Urusan Pemerintahan Daerah dari Gubernur kepada Walikotamadya/Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Camat dan Lurah; 14. Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubemur ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Gubemur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 3. Walikota adalah Walikota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Dinas adalah Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Suku Dinas adalah Suku Dinas Sosial Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Camat adalah Camat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 9. Kepala Seksi Kecamatan adalah Kepala Seksi Dinas Sosial Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

4 (2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan seeara tertulis kepada Kepala Dinas, yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris dengan dibubuhi stempel yayasan dan dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut : a. laporan hasil penelitian/pengamatan lapangan dari Seksi Keeamatan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Keeamatan; b. fotokopi akta pendirian yayasan dari notaris dan pengesahan akta pendirian yayasan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; e. progam kerja tahunan yang ditandatangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel yayasan; d. laporan kegiatan 1 (satu) tahun terakhir; e. susunan pengurus yayasan dilengkapi Kartu Tanda Penduduk pengurus serta salah satu pengurus harus bertempat tinggal di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; f. surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh Lurah setempat dan diketahui oleh Cam at; g. pas foto ketua yayasanilembaga Kesejahteraan Sosial ukuran 4 x 6 em sebanyak 3 (tlga) lembar dengan latar wama merah; dan h. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). (3) Berdasarkan permohonan yang diterima, selanjutnya Kepala Dinas melakukan penelitian terhadap permohonan dimaksud. (4) Dalam melakukan penelitian permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Dinas dapat melibatkan instansi terkait dalam rangka penelitian persyaratan dan pengeeekan lapangan. (5) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), temyata persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Dinas dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari harus memberikan tanda daftar yayasan kepada pemohon yang bersangkutan. (6) Sebaliknya apabila setelah dilakukan penelitian, ternyata persyaratan tidak atau belum lengkap, permohonan beserta persyaratan yang ada dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi. (7) Terhadap tanda daftar yang sudah diberikan, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari, Kepala Dinas melaporkan tanda daftar yayasan yang telah diberikan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Pasal 5 (1) Untuk pendaftaran ulang tanda daftar yayasan diberikan oleh Suku Dinas. (2) Dalam memperoleh pendaftaran ulang tanda daftar yayasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Suku Dinas setempat dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris dengan dibubuhi stempel yayasan dan dilengkapi persyaratan sebagai berikut: a. fotokopi tanda daftar yayasan tahun sebelumnya; b. laporan kegiatan 1 (satu) tahun terakhir;

5 c. susunan pengurus yayasan; dan d. laporan hasil penelitianjpengamatan kegiatan dari Seksi Kecamatan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Kecamatan. (3) Berdasarkan permohonan dan kelengkapan persyaratan yang diajukan. maka Kepala Suku Dinas selanjutnya melakukan penelitian terhadap permohonan dimaksud. (4) Dalam melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Kepala Suku Dinas dapat melibatkan instansi terkait untuk penelitian persyaratan dan pengecekan lapangan. (5) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan kelengkapan persyaratan dinyatakan lengkap. Kepala Suku Dinas dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari harus memberikan pendaftaran ulang tanda daftar yayasan kepada pemohon. (6) Sebaliknya apabila setelah dilakukan penelitian. ternyata persyaratan tidak atau belum lengkap. permohonan beserta persyaratan yang ada dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang dikembalikan. belum diajukan kembali ke Suku Dinas. maka permohonan dianggap batal. (7) Terhadap tanda daftar yang sudah diberikan. maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari. Kepala Suku Dinas melaporkan tanda daftar yayasan yang telah diberikan kepada Kepala Dinas. Paragraf Kedua Yayasan Yang Didirikan oleh Orang Asing dan/atau Bersama Orang Indonesia Pasal 6 (1) Setiap yayasan yang didirikan oleh orang asing dan/atau bersama orang Indonesia wajib memiliki tanda daftar dari Dinas. (2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan mengisi formulir pendaftaran yang telah tersedia di Dinas yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris dengan dibubuhi stempel yayasan dan dilengkapi persyaratan sebagai berikut: a. rekomendasi dari pimpinan yayasan induk yayasan yang didirikan orang asing dan/atau pimpinan yayasan induk yayasan yang didirikan bersama orang Indonesia; b. laporan hasil penelilian/pengamalan lapangan dari Suku Dinas; c. fotokopi akta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yayasan yang didirikan orang asing dan/atau yayasan bersama orang Indonesia yang lelah dilegalisasi/didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; d. program kerja lahunan yang dilandalangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel yayasan asing danjatau yayasan campuran; e. laporan kegiatan 1 (satu) tahun terakhir;

6 f. susunan pengurus yayasan dilengkapi Kartu Tanda Penduduk pengurus serta salah satu pengurus harus bertempat tinggal di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; dan g. surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh Lurah setempat dan diketahui oleh Camal. (3) Berdasarkan permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang diajukan, selanjutnya Kepala Dinas melakukan penelitian terhadap permohonan dimaksud. (4) Dalam melakukan penelitian, Kepala Dinas dapat melibatkan SKPDI UKPD terkait untuk penelitian persyaratan dan pengecekan lapangan. (5) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan kelengkapan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Dinas dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari harus memberikan tanda daftar yayasan kepada pemohon. (6) Sebaliknya apabila setelah dilakukan penelitian, ternyata persyaratan tidak atau belum lengkap, penmohonan beserta persyaratan yang ada dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari penmohonan beserta kelengkapan persyaratan yang dikembalikan belum diajukan kembali ke Dinas, maka permohonan dianggap batal. Pasal 7 (1) Pendaftaran ulang tanda daftar yayasan yang didirikan orang asing dan/atau yayasan bersama orang Indonesia diberikan oleh Kepala Dinas. (2) Untuk memperoleh pendaftaran ulang tanda daftar yayasan yang didirikan orang asing dan/atau yayasan bersama orang Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris dengan dibubuhi stempel yayasan dan dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. fotokopi tanda daftar yayasan yang didirikan orang asing dan/atau yayasan bersama orang Indonesia tahun sebelumnya; b. laporan kegiatan 1 (satu) tahun terakhir; c. susunan pengurus yayasan dilengkapi Kartu Tanda Penduduk pengurus serta salah satu pengurus harus bertempat tinggal di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; dan d. laporan hasil penelitianlpengamatan kegiatan dari Suku Dinas Sosial. (3) Berdasarkan penmohonan beserta kelengkapan persyaratan yang diajukan, selanjutnya Kepala Dinas melakukan penelitian terhadap permohonan dimaksud. (4) Dalam melakukan penelitian, Kepala Dinas dapat melibatkan instansi terkait untuk penelitian persyaratan dan pengecekan lapangan.

7 (5) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan kelengkapan persyaratan dinyatakan lengkap, selanjutnya Kepala Dinas dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari harus memberikan pendaftaran ulang tanda daftar yayasan kepada pemohon. (6) Sebaliknya apabila setelah dilakukan penelitian, ternyata persyaratan tidak atau belum lengkap, permohonan beserta persyaratan yang ada dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang dikembalikan belum diajukan kembali ke Dinas, maka permohonan dianggap batal. Bagian Ketiga Organisasi/Perkumpulan Sosial Pasal 8 (1) Setiap organisasi/perkumpulan sosial yang melakukan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial wajib memiliki tanda daftar dari Dinas. (2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan seeara tertulis kepada Kepala Dinas dengan mengisi formulir pendaftaran yang telah tersedia di Dinas yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris dengan dibubuhi stempel organisasi/perkumpulan sosial dan dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. fotokopi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga; b. program kerja tahunan yang ditandatangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel organisasi/perkumpulan sosial; e. laporan kegiatan 1 (satu) tahun terakhir; d. susunan pengurus organisasi/perkumpulan sosial dilengkapi Kartu Tanda Penduduk pengurus serta salah satu pengurus harus bertempat tinggal di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; e. surat keterangan domisili yang dikeluarkan Lurah setempat dan diketahui oleh Camat; dan f. pas foto 4 x 6 em sebanyak 3 (tiga) lembar dengan latar warna merah. (3) Berdasarkan permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang diajukan, selanjutnya Kepala Dinas melakukan penelitian terhadap permohonan dimaksud. (4) Dalam melakukan penelitian, Kepala Dinas dapat melibatkan SKPDI UKPD terkait untuk penelitian persyaratan dan pengeeekan lapangan. (5) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan kelengkapan persyaratan dinyatakan lengkap, selanjutnya Kepala Dinas dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari harus memberikan tanda daftar organisasi/perkumpulan sosial kepada pemohon. (6) Sebaliknya apabila setelah dilakukan penelitian ternyata persyaratan tidak atau beium iengkap, permohonan beserta persyaratan yang ada dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang dikembalikan belum diajukan kembali ke Dinas, maka permohonan dianggap batal.

8 Pasal 9 (1) Untuk pendaftaran ulang tanda daftar organisasi/perkumpulan sosial merupakan kewenangan Kepala Suku Dinas. (2) Untuk memperoleh pendaftaran ulang tanda daftar organisasilperkumpulan 50sial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan seeara tertulis kepada Kepala Suku Dinas dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris dengan dibubuhi stempel organisasi/perkumpulan sosial dan dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. fotokopi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga; b. fotokopi tanda daftar organisasi/perkumpulan sosial; e. program kerja tahunan yang ditandatangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel organisasi/perkumpulan sosial; d. laporan kegiatan selama 1 (satu) tahun terakhir; e. susunan pengurus organisasi/perkumpulan sosial dilengkapi Kartu Tanda Penduduk pengurus serta salah satu pengurus harus bertempat tinggal di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan memiliki Kartu Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; f. surat keterangan domisili yang dikeluarkan Lurah setempat dan diketahui oleh Camat; dan g. pas foto 4 x 6 em sebanyak 3 (tiga) lembar dengan latar warna merah. (3) Berdasarkan permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang diajukan, selanjutnya Kepala Suku Dinas melakukan penelitian terhadap permohonan dimaksud. (4) Dalam melakukan penelitian, Kepala Suku Dinas dapat melibatkan instansi terkait untuk penelitian persyaratan dan pengeeekan lapangan. (5) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan kelengkapan persyaratan dinyatakan lengkap, selanjutnya Kepala Suku Dinas dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari harus memberikan pendaftaran ulang tanda daftar organisasi/perkumpulan sosial kepada pemohon. (6) Sebaliknya apabila setelah dilakukan penelitian, ternyata persyaratan tidak atau belum lengkap, permohonan beserta persyaratan yang ada dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari permohonan beserta kelengkapan persyaratan yang dikembalikan belum diajukan kembali ke Dinas, maka permohonan dianggap batal. Bagian Keempat Masa BerJaku Pasal 10 (1) Tanda daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial yang didirikan oleh orang Indonesia berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan. (2) Setelah tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) habis masa berlakunya maka Lembaga Kesejahteraan Sosial yang didirikan oleh orang Indonesia wajib melakukan pendaftaran ulang.

9 Bagian Kelima Papan Nama Pasal 11 (1) Lembaga Kesejahteraan Sosial yang telah memperoleh tanda daftar atau pendaftaran ulang harus memasang papan nama. (2) Pemasangan papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung setelah tanggal penetapan yang tercantum dalam tanda daftar. BAB IV PERIZINAN Pasal 12 (1) Lembaga Kesejahteraan Sosial yang akan melakukan kegiatan harus memiliki izin kegiatan dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Tanda daftar merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan izin kegiatan dari instansi yang berwenang. (3) Prosedur untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Gubernur. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 13 (1) Kepala Dinas melakukan pembinaan kepada Suku Dinas yang melaksanakan pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi : a. menerima pelaporan perkembangan pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial; dan b. melakukan peningkatan kapasitas petugas yang melaksanakan pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial. (3) Pembinaan kepada yayasan dan organisasi/perkumpulan sosial dilakukan oleh Dinas dalam bentuk kegiatan antara lain pelayanan, bantuan teknis dan administratif serta pendataan. Pasal 14 Pengawasan teknis terhadap penggunaan tanda daftar dan izin Lembaga Kesejahteraan Sosial dilakukan oleh Dinas/Suku Dinas.

10 BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 15 Biaya yang diperlukan untuk melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring terhadap pemberian pelayanan tanda daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Oaerah (APBO) pada Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Oinas dan Suku Oinas. BAB VII LARANGAN Pasal 16 Setiap Lembaga Kesejahteraan Sosial dilarang : a. menyelenggarakan pengumpulan dana kepada masyarakat tanpa izin dari Gubernur atau Instansi yang berwenang dengan cara paksaan/ penipuan atau yang mengandung unsur paksaan/penipuan; atau b. menyelenggarakan kegiatan yang menyimpang dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari yayasan dan organisasi/badan sosial yang bersangkutan; atau c. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta norma kesusilaan. BAB VIII SANKSI Pasal 17 Terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial yang dalam melakukan kegiatan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, dikenakan sanksi administratif berupa : a. tidak diberikan rekomendasi dan bantuan dalam bentuk apapun; atau b. pencabutan keputusan tanda daftar oleh Oinas dan Suku Oinas serta diumumkan melalui berbagai media massa. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka : a. pendaftaran Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Gubernur ini dinyatakan masih tetap berlaku sampai berakhir jangka waktunya; dan b. terhadap pendaflaran Lembaga Kesejahteraan Sosial yang sedang dalam proses harus mengacu pada ketentuan Peraturan Gubernur ini.

1'1 BAS X KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Nomor 148 Tahun 2007 tentang Pemberian Tanda Daftar dan Izin Kegiatan/ Usaha kepada Yayasan dan Organisasi/Badan Sosial dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubemur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2012 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKDTA JAKARTA, o Diundangkan di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2012 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Dr FADJAR PANJAITAN NIP 195508261976011001 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2012 NOMOR 6 <