III. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan. Lampung pada bulan Mei-Juli 2012 untuk skala laboratorium.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. tanaman yang mengandung mono/disakarida (tetes tebu dan gula tebu), bahan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri Jurusan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di ITTARA PD. Semangat Jaya, Desa Sri Rejeki,

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca

vial, reaktor unit DBR200, HACH Spectrofotometri DR 4000, gelas ukur, box ice,

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bioetanol adalah bahan bakar yang menggunakan bahan nabati mengandung pati,

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terjamah oleh fasilitas pelayanan energi listrik, dikarenakan terbatasnya pelayanan

METODOLOGI PENELITIAN

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

ANALISA KINETIKA PERTUMBUHAN BAKTERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI MOLASES PADA CONTINUOUS REACTOR 3000 L

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Presentasi Tugas Akhir. Hubungan antara Hydraulic Retention Time (HRT) dan Solid Retention Time (SRT) pada Reaktor Anaerob dari Limbah sayuran.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

PENGARUH RESIRKULASI LINDI TERHADAP LAJU DEGRADASI SAMPAH DI TPA KUPANG KECAMATAN JABON SIDOARJO

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH MAKAN

Hasil dan Pembahasan

PENGARUH HRT DAN BEBAN COD TERHADAP PEMBENTUKAN GAS METHAN PADA PROSES ANAEROBIC DIGESTION MENGGUNAKAN LIMBAH PADAT TEPUNG TAPIOKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akang

PERENCANAAN ANAEROBIC DIGESTER SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENGOLAH LIMBAH DOMESTIK DAN KOTORAN SAPI DALAM UPAYA MENDAPATKAN ENERGI ALTERNATIF

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMIS BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA HOME INDUSTRY KRIPIK SINGKONG.

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

I. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia

Studi Atas Kinerja Biopan dalam Reduksi Bahan Organik: Kasus Aliran Sirkulasi dan Proses Sinambung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SNTMUT ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

BAB I. PENDAHULUAN. bioetanol berbasis tebu, baik yang berbahan baku dari ampas tebu (baggase), nira

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

PENGARUH SIRKULASI TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI DENGAN BIOREAKTOR LITER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA

PROSPEK PEMANFAATAN BIOGAS DARI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

Studi Potensi Pemanfaatan Biogas Sebagai Pembangkit Energi Listrik di Dusun Kaliurang Timur, Kelurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

1 Security Printing merupakan bidang industri percetakan yang berhubungan dengan pencetakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

kompartemen 1, kompartemen 2, kompartemen 3 dan outlet, sedangkan untuk E.Coli

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

2.2 Komposisi dan Sifat-sifat Air Buangan Domestik 6

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

III. METODE PENELITIAN

REAKTOR BIOGAS SISTEM CoLAR UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI RAMAH LINGKUNGAN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PERMEN

Bambang Pramono ( ) Dosen pembimbing : Katherin Indriawati, ST, MT

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) merupakan salah satu produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. instalasi pengolahan sebelum dialirkan ke sungai atau badan air penerima.

Chrisnanda Anggradiar NRP

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kaya akan sumber daya alam dan terbatas ilmu. fosil mendapat perhatian lebih banyak dari kalangan ilmuan dan para

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. batubara dan lainnya menjadikan harga energi terus maningkat. Negara Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa mengenai

I. PENDAHULUAN. Sagu (Metroxylon Spp) merupakan salah satu komoditi yang tinggi kandungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah penduduk. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Contoh Perhitungan Produksi Biogas Sampah Organik

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH DENGAN TEKNOLOGI DRY ANAEROBIC CONVERTION

BAB I PENDAHULUAN. Peruraian anaerobik (anaerobic digestion) merupakan salah satu metode

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biogas

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT

BAB I. PENDAHULUAN. Statistik (2015), penduduk Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,4 %

Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta

4 m 3 atau 4000 liter Masukan bahan kering perhari. 6Kg Volume digester yang terisi kotoran. 1,4 m 3 Volume Kebutuhan digester total

SNTMUT ISBN:

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGARUH PERBEDAAN STATER TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DENGAN BAHAN BAKU ECENG GONDOK

PENGGUNAAN PERALATAN DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI BIOETANOL MELALUI PROSES ANAEROB (FERMENTASI)

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PENGEMBANGAN PROSES DEGRADASI SAMPAH ORGANIK UNTUK PRODUKSI BIOGAS DAN PUPUK

Transkripsi:

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Mei-Juli 2012 untuk skala laboratorium. B. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan pada penelitian adalah bioreaktor anaerobik berkapasitas 50 L yang dilengkapi dengan pengaduk, seperangkat komputer, dan kalkulator. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian pada air limbah bioetanol berbahan baku tetes tebu (vinasse) dan ubikayu (thinslop) yang difermentasi dalam bioreaktor anaerobik dengan kapasitas 50 L yang dilengkapi dengan pengaduk.

31 C. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian yang dilakukan adalah mengumpulkan data dari hasil pengamatan terhadap parameter COD, volume gas, dan konsentrasi gas metana pada air limbah bioetanol berbahan baku ubikayu (thinslop) (Maryanti, 2011) dan tetes tebu (vinasse) (Amelia, 2012). Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung potensi gas metana, potensi biogas, dan potensi energi. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan perhitungan konversi secara teoritis. Penelitian Maryanti (2011) dilakukan dengan menggunakan air limbah industri bioetanol berbahan baku ubikayu (thinslop) yang difermentasi di dalam bioreaktor anaerobik dengan kapasitas 50 L yang dilengkapi dengan pengaduk. Waktu Tinggal Hidrolik (WTH) air limbah dilakukan selama 40 hari di dalam bioreaktor. Perlakuan yang diberikan adalah dengan memasukkan sludge sebagai sumber inokulum yang berasal dari tangki metanasi (sampling point 4-6) ke dalam bioreaktor. Proses pengadaptasian bakteri dilakukan dengan cara mengeluarkan air limbah yang terdapat di dalam bioreaktor, kemudian menggantinya dengan air limbah baru, yaitu thinslop yang berasal dari tangki acidifikasi. Hal tersebut dapat dilakukan apabila ph air limbah keluaran dari dalam bioreaktor telah stabil pada nilai 6,5-7,5 setiap harinya. Parameter yang diambil sebagai data adalah COD. Pengamatan terhadap COD dilakukan setiap 2 hari sekali. Skema gambar bioreaktor terdapat pada Gambar 8.

32 Thinslop 50 L 28 C Thinslop Gambar 8. Bioreaktor dengan pengumpanan thinslop (Maryanti, 2011) Penelitian Amelia (2012) dilakukan dengan menggunakan air limbah industri bioetanol berbahan baku tetes tebu yang difermentasi di dalam bioreaktor anaerobik dengan kapasitas 50 L yang dilengkapi dengan pengaduk. Waktu Tinggal Hidrolik (WTH) air limbah dilakukan selama 35 hari di dalam bioreaktor. Limbah berupa sludge sebagai sumber inokulum dimasukkan ke dalam bioreaktor. Jumlah sludge yang dimasukkan ke dalam bioreaktor adalah sebesar 14,5 L (20-30% dari kapasitas bioreaktor). Penambahan thinslop sebesar 1 L per hari dilakukan sampai dengan ph stabil. Apabila terjadi penurunan ph, maka ditambahkan sludge (SP6). Penambahan vinasse dapat dimulai apabila ph limbah keluaran dari dalam bioreaktor telah stabil pada nilai 6,5-7,5 setiap harinya. Setiap hari dikeluarkan air limbah dari dalam bioreaktor dengan penggantian vinasse baru sebanyak limbah yang dikeluarkan dengan load COD yang berbeda tiap minggunya (0,5 g/l.hari, 1,0 g/l.hari. 1,5 g/l.hari, dan 2,0 g/l.hari). Load COD sebesar 2,0 g/l.hari merupakan beban maksimum dalam bioreaktor yang dijadikan sebagai data pengamatan. Parameter yang diambil sebagai data adalah COD, volume biogas, dan konsentrasi gas metana. Pengamatan terhadap volume biogas dilakukan setiap hari. Pengamatan terhadap COD dilakukan setiap 2 hari sekali. Pengamatan konsentrasi gas metana dilakukan setiap 7 hari sekali. Skema gambar bioreaktor terdapat pada Gambar 9.

33 Vinasse load COD 2 g/l.hari 50 L 27 C Vinasse load COD 2 g/l.hari Gambar 9. Bioreaktor dengan pengumpanan vinasse dengan jumlah load COD sebesar 2 g/l.hari (Amelia, 2012) D. Pelaksanaan Penelitian 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder, yaitu semua data dan informasi yang diperoleh berdasarkan studi literatur terhadap hasil penelitian pada air limbah bioetanol berbahan baku ubikayu (thinslop) (Maryanti, 2011) dan tetes tebu (vinasse) (Amelia, 2012) menggunakan bioreaktor anaerobik dengan kapasitas 50 L yang dilengkapi dengan pengaduk. Data yang diambil adalah data dari hasil pengamatan terhadap parameter COD, volume gas, dan konsentrasi gas metana pada thinslop dan vinasse. Selain itu juga diperoleh data dan informasi dari penelusuran pustaka yang berkaitan dengan perhitungan potensi gas metana, potensi biogas, dan potensi energi yang dihasilkan dari air limbah bioetanol berbahan baku ubikayu (thinslop) dan tetes tebu (vinasse).

34 2. Penghitungan Potensi Energi Air Limbah Bioetanol Penghitungan dilakukan dengan menganalisis data sekunder. Adapun tahapan dalam menghitung potensi energi limbah industri bioetanol adalah sebagai berikut: 1. Nilai pembebanan COD limbah COD = Laju alir x CODin COD = Nilai COD (kg/hari) Laju alir = Jumlah air limbah (m 3 /hari) CODin = COD inlet (g/l) 2. Potensi Gas Metana CH 4 = CODr x 0,35 CH 4 = Jumlah potensi metana (m 3 /hari) CODr = COD x % COD removal (kg/hari) 1 kg CODr = 0,35 m 3 CH 4 (nilai realistis) (Metcalf dan Eddy, 2003) 3. Potensi Biogas Biogas = CH 4 / Konsentrasi gas metana Biogas = Jumlah potensi biogas (m 3 / hari) CH 4 = Jumlah potensi metana (m 3 / hari) 4. Konversi Nilai Biogas dan Gas Metana a. Potensi Energi Energi = CH 4 x nilai kalor gas metana Energi = Jumlah potensi energi (MJ/hari) CH 4 = Jumlah potensi metana (m 3 / hari) 1 m³ gas CH 4 mengandung energi sebesar 35,9 MJ/m 3 (Nakamura (2006) dalam Hasanudin, dkk. (2007))

35 b. Potensi Energi Setara Solar Energi setara solar = Energi / nilai kalor solar Energi setara solar = Jumlah potensi energi setara solar (L) Energi = Jumlah potensi biogas (MJ/ hari) Nilai kalor solar = 42 MJ/L (Nakamura (2006) dalam Hasanudin, dkk. (2007)) c. Potensi Energi Setara Listrik Energi setara listrik = Biogas x nilai setara listrik Energi setara listrik= Jumlah potensi energi setara listrik (kw) Biogas = Jumlah potensi biogas (m 3 / jam) Nilai setara listrik= 1,25 kwh (Kristoferson dan Bolkaders (1991) dalam Haryati (2006)) d. Potensi Energi Setara Penerangan Energi setara penerangan = CH 4 x nilai setara penerangan Energi setara penerangan = Jumlah potensi energi setara penerangan (kw) CH 4 Nilai setara penerangan = Jumlah potensi metana (m 3 / jam) = 0,36-0,6 kwh (Kristoferson dan Bolkaders (1991) dalam Haryati (2006))