BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat evolutif, antisipatif, dan terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. baik dengan adanya pendidikan siswa akan mengembangkan bakat juga mendukung. pikir tidak ter-lepas dari pengembangan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mendeskripsikan Perilaku Manusia Melalui

BAB I PENDAHULUAN. beratkan pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah catur- tunggal. Keempat keterampilan tersebut yaitu : keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa sangat memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kedudukan bahasa itu sangat penting sebab dengan bahasa dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan adanya bahasa manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan juga meningkatkan cara berpikirnya menjadi lebih kritis. Semakin meningkatnya cara berpikir maka peran Bahasa Indonesia sebagai penarik ilmu pengetahuan lainnya akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia disetiap zamannya. Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut ialah keterampilan mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Keempat keterampilan itu saling berkaitan dan mendasari kemampuan untuk berbahasa. Hal tersebut setala dengan pernyataan Tarigan (2008:1), bahwa bahasa seseorang mencerminkan pemikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan bahasa berarti melatih kemampuan berpikir. Oleh sebab itu, keterampilan berbahasa harus terus ditingkatkan dengan cara berlatih dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1

2 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), aspek kemampuan yang harus dipelajari oleh siswa SMA pada kelas XI salah satunya adalah mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama. Keterampilan menulis (writing skills) itu tidak datang secara tiba-tiba, tetapi harus melalui proses. Pernyataan tersebut selaras dengan pernyataan Tarigan (2008:3), bahwa keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang. Menulis merupakan satu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, srtuktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak serta teratur. Hidayati (2009:90) mengungkapkan bahwa menulis atau mengarang merupakan kegiatan pengungkapan ide, gagasan, perasaan, atau emosi ke dalam bentuk tulisan. Kegiatan ini memerlukan beberapa keahlian, baik dari segi kebahasaan maupun segi pemikiran sang penulis. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan untuk mencurahkan pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan kreativitas yang terus dilatih. Menurut Keraf (1982:93), deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:320) deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Sedangkan tujuan deskripsi menurut Finoza (2010:240-241) adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan

3 jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Permasalahan menulis yang ditemukan dalam jurnal yang diakses pada tanggal 23 Maret 2016, terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan siswa kurang berhasil dalam menulis naskah drama, khususnya dalam mendeskripsikan perilaku manusia. Faktor utama yang menyebabkan siswa kurang berhasil dalam menulis naskah drama adalah siswa tidak berminat menulis naskah drama, sulitnya siswa berimajinasi untuk mengembangkan ide dan menciptakan konflik yang dialami oleh tokoh, tidak adanya kepercayaan dalam diri siswa untuk memulai sebuah tulisan atau karangan yang berupa karya sastra, siswa kesulitan dalam menyajikan dialog yang memuat perilaku manusia, siswa tidak mudah memahami bahasa tulis yang baik dan benar, kecenderungan tersebut diduga karena kompetensi dasar yang disenangi oleh siswa adalah kompetensi tentang membaca sehingga keterampilan menulis siswa belum terasa dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox. Penelitian ini diwujudkan dalam sebuah judul Pembelajaran Mendeskripsikan Perilaku Manusia melalui Dialog Naskah Drama dengan Menggunakan Metode CoxPada Siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi Tahun Pelajaran 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Pada pembahasan sebelumnya, penulis telah menjabarkan tentang latar belakang masalah. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

4 a. Siswa masih kesulitan dalam mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog. b. Masih kurangnya perhatian guru terhadap siswanya dalam pengajaran sastra terutama pengajaran mendeskripsikan (menggambarkan) perilaku manusia melalui dialog naskah drama. c. Penggunaan model/teknik masih jarang sehingga kurang memotivasi siswa dalam menulis naskah drama. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. a. Mampukah penulis melaksanakan pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode coxpada siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi? b. Mampukah siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox? c. Efektifkah metode coxdigunakan dalam pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama pada siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi? 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, agar masalah yang ingin diteliti penulis sesuai dengan tujuan, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut. a. Kemampuan penulis yang diukur adalah kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui

5 dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox. b. Kemampuan siswa kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 2 Cimahi dalam pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama satu babak dengan menggunakan metode cox. c. Keefektifan metode cox pada pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama satu babak dengan melalui pretes dan postes. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah: 1) mengetahui keberhasilan penulis dalam melaksanakan pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode coxpada siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi tahun pelajaran 2015/2016; 2) mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi tahun pelajaran 2015/2016 dalam pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama; dan 3) mengetahui keefektifan metode coxdalam pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama pada siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi tahun pelajaran 2015/2016. 1.6 Manfaat Penelitian Selain memiliki tujuan yang terarah, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut. a. Bagi Penulis

6 Kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga untuk menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox. b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai alternatif dalam memilih teknik pembelajaran yang menarik. Hasil penelitian juga dapat menambah efektivitas dan kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya pembelajaran pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox. c. Bagi Peneliti Lanjutan Hasil peneliti ini dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya ke arah yang lebih baik. 1.7 Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Hipotesis 1.7.1 Kerangka pemikiran Menurut Sekaran dalam Sugiyono (2014:91) kerangka berpikir merupakanmodel konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah penting. Dalam hal ini permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa dan menumbuhkan keterampilan menyimak pada siswa. Di samping itu adanya permasalahan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti guru masih menggunakan tradisi lama dalam mengajar, model yang digunakan kurang bervariasi dan inovatif, dan media yang digunakan kurang kreatif dan menarik bagi siswa.

7 Menyikapi hal tersebut, penulis menilai perlu digunakan metode coxuntuk menumbuhkan minat menulis. Dengan metode cox, dalam pembelajaran ini siswa diberikan sebuah tayangan agar pembelajaran lebih menyenangkan, saat siswa menyimak tayangan yang diberikan siswa diminta untuk menganalisis penokohan dari tayangan tersebut. Kemudian dari kegiatan menganalisis penokohan dari tayangan yang diberikan, siswa dapat membuat dialog naskah drama dengan mendeskripsikan perilaku manusia berdasarkan pemahamannya saat menyimak dan menganalisis tayangan yang diberikan. Diagram 1.1 Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran 2 Kondisi Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Saat Ini Siswa kurang berminat dan kurang mampu dalam melaksanakan pembelajaran. Guru kurang mampu dalam menyampaikan pembelajaran. Kemampuan siswa dalam mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama. Tindakan Melalui penelitian, guru menggunakan metode cox dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama. Pembelajaran menyenangkan dan siswa menjadi aktif. Kondisi Akhir Melalui pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama menggunakan metode cox.

8 1.7.2 Asumsi Asumsi dalam penelitian ini merupakan suatu kebenaran, teori atau pendapat yang disajikan dasar hukum penelitian. Berdasarkan penelitian di atas penulis merumuskan anggapan dasar sebagai berikut. a. Penulis telah lulus Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), di antaranya: Pancasila, Agama Islam, dan Pendidikan Kewarganegaraan; lulus Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), di antaranya: Menyimak; Teori dan Praktik Komunikasi Lisan; Teori dan Praktik Menulis; Telaah Kuikulum dan Bahan Ajar; lulus Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), di antaranya: Strategi Belajar Mengajar (SBM), Analisis Berbahasa Indonesia; Perencanaan Pengajaran; Penilaian Pembelajaran Bahasa; Teknik Penelitian; lulus Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), di antaranya: Pengantar Pendidikan; Psikologi Pendidikan; Belajar dan Pembelajaran, Profesi Pendidikan; lulus Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), di antaranya: Kuliah Praktik Bermasyarakat (KPB) dan Micro Teaching sebanyak 149 SKS dan dinyatakan lulus. b. Metode cox merupakan metode yang bertujuan agar siswa memiliki kemampuan menyimak yang tinggi berbasik kinerja nyata aktif para siswa. 1.7.3 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atau masalah yang perlu diteliti lebih lanjut melalui penelitian yang bersangkutan. Dari kerangka pemikiran di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut. a. Penulis mampu melaksanakan pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox.

9 b. Siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi mampu mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode cox. c. Metode coxefektif digunakan dalam pembelajaran mendeskripsikan perilaku Manusia melalui dialog naskah drama pada siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Cimahi. 1.8 Definisi Operasional Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Pembelajaran adalah suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang dipelajari. b. Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama merupakan menggambarkan watak pelaku dengan mendeskripsikan bentuk lahir, melukiskan bagaimana reaksi pelaku dalam menghadapi peristiwa tertentu, serta melukiskan pandangan-pandangan tokoh/pelaku lain dalam suatu cerita tentang pelaku utama dalam sebuah dialog yang tercantum dalam naskah drama. c. Metode coxmerupakan metode pembelajaran menyimak yang terdiri atas empat tahapan pembelajaran yakni experiencing, sharing, discussing, and reporting. Tujuan utama metode ini adalah agar siswa mampu memiliki kemampuan menyimak yang tinggi berbasis kinerja nyata aktif para siswa, Abidin (2015:111). Berdasarkan definisi operasional, penulis menarik kesimpulan tentang pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama dengan menggunakan metode coxyaitu kegiatan pembelajaran untuk menggambarkan

10 watak pelaku dengan mendeskripsikan bentuk lahir, melukiskan bagaimana reaksi pelaku terhadap peristiwa tertentu, serta melukiskan pandangan-pandangan tokoh/pelaku lain dalam suatu cerita tentang pelaku utama, berdasarkan konsep yang sudah disajikan oleh guru kemudian didiskusikan terlebih dahulu sebelum dituliskan ke dalam bentuk dialog naskah drama. 1.9 Struktur Organisasi Skripsi Gambaran mengenai keseluruhan skripsi dan pembahasannya dapat dijelaskan dalam sistematika sebagai berikut. a. Bab I Pendahuluan Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang melakukan penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, asumsi, hipotesis, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. b. Bab II Kajian Bagian ini membahas mengenai landasan teoretis yang berisikan tentang hakikat pembelajaran mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama berdasarkan KTSP, kajian teori dan kaitannya dengan pembelajaran yang akan diteliti, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. c. Bab III Metode Penelitian Bagian ini membahas mengenai metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, operasional variabel, rancangan pengumpulan data, instrumen penelitian, rancangan analisis data. d. Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan

11 Bagian ini membahas mengenai pencapaian hasil penelitian dan pembahasannya. e. Bab V Simpulan dan Saran Bagian ini membahas mengenai penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.