BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buah Pinang (Areca catechu) adalah semacam tumbuhan palem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Data WHO (1995) mencatat bahwa di seluruh dunia terdapat 50 juta kematian tiap

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol, dan disertai proliferasi miosit. Hal tersebut dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. pilihan bagi masyarakat moderen karena lebih praktis dan bergengsi.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranahta

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB 6 PEMBAHASAN. darah, mereduksi kadar kolesterol, trigliserida, gula darah, menyeimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin atau bahkan keduanya. Penelitian

BAB 2 KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. yang disebut arteri karotid kanan. Arteri karotid kanan merupakan cabang dari

BAB I PENDAHULUAN. mengalami fluktuasi harga seiring menipisnya persediaan minyak dunia. Bila hal

I. PENDAHULUAN. Kemajuan jaman dewasa ini telah membuat sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kenaikan konsentrasi kolesterol dalam darah merupakan salah satu dari banyak faktor risiko terjadinya PJK. Faktor risiko atau atherogenic factor

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di seluruh dunia oleh World Health Organization (WHO) dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan (PP no 19, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK)mempunyai risiko lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga pada 1972, di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (sedentary lifestyle) dan kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Salah

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

TINJAUAN PUSTAKA. Areca catechu L. (pinang) merupakan tanaman famili Arecaceae yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PEMBAHASAN. Distribusi jenis kelamin pada penelitian ini laki-laki lebih banyak daripada

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil yang belum terbuka. Pembentukan batang baru terjadi setelah 2

BAB I PENDAHULUAN. indeks pembangunan manusia suatu Negara. World Health Organization ( WHO )

I. PENDAHULUAN. jantung yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin (C 8 H 13 NO 2 ),

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HISTOPATOLOGI ARTERI KORONER Rattus novergicus STRAIN WISTAR JANTAN PADA MINGGU KE-12 SETELAH PEMBERIAN DIET ATEROGENIK

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba modern ini, kecenderungan pola makan yang serba

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat zaman sekarang terpapar oleh banyaknya makanan tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk berolah raga dan kurang memperhatikan pola makan yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menjadi 7.7 % pada tahun 2030 ( Deshpande et al., 2008 ; Ramachandran et

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah Pinang (Areca catechu) adalah semacam tumbuhan palem yang tumbuh di daerah Asia, dan Afrika bagian timur, Pasific. Di Indonesia sendiri, Buah pinang banyak terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Indonesia termasuk dalam negara yang bisa dikatakan sebagai negara pengekspor pinang terbesar di dunia dengan volume ekspor mencapai seratus sepuluh ribu ton pada tahun 2007 dan meningkat pada tahun-tahun selanjutnya, 80% kebutuhan pinang di dunia berasal dari Indonesia. Di negara-negara maju seperti Belgia, Belanda, Jerman, Korea Selatan, dan China pinang dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, akan tetapi di Indonesia pemanfaatan buah pinang masih sangat minim. Di Indonesia, Buah pinang bukan merupakan bahan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat, hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia mengkonsumsi pinang, biasanya digunakan sebagai bahan campuran sirih (Arianto, 2007). Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin(c8 H13 NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine, dan isoguvasine, tannin erkondensasi, tanin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap, dan tidak menguap, serta garam (Wang,1996). Selain itu disini yang juga berperan penting dalam proses antiinflamasi dan sebagai inhibitor oksidasi adalah proantosianidin. 1

2 Nonaka (1989) menyebutkan bahwa biji buah pinang mengandung proantosianidin. Proantosianidin adalah suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid. Proantosianidin mempunyai efek antibakteri, antivirus, antikarsinogenik, antiinflamasi, antialergi, dan vasodilatasi (Fine, 2000). Aterosklerosis adalah kondisi pada arteri besar dan kecil yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit, dan makrofag di seluruh ke dalaman tunika intima (lapisan sel endotel) dan akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos). Arteri yang paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta, dan arteri arteri serebral. Langkah pertama dalam pembentukan aterosklerosis dimulai dengan disfungsi lapisan sel endotel lumen arteri. Kondisi ini dapat terjadi setelah cedera pada sel endotel atau dari stimulus lain (Corwin, 2009). Aterosklerosis ditandai oleh penimbunan kolesterol dan ester kolesteril dari lipoprotein plasma ke dinding arteri. Penyakit yang menyebabkan peningkatan berkepanjangan kadar VLDL, LDL, sisa kilomikron dan IDL (mis. DM, hiperlipidemia,dsb) sering disertai aterosklerosis yang bersifat premature dan lebih parah (Meyes, 2006). LDL (Low Density lipoprotein) adalah suatu lipoprotein yang berfungsi membawa lemak masuk ke sel tubuh, termasuk sel endotel arteri. Kadar LDL yang tinggi dalam sirkulasi dapat menyebabkan pembentukan aterosklerosis. Resiko utama aterosklerosis adalah individu

3 yang membawa defek protein E apolipoprotein spesifik yang normalnya terlibat dalam ambilan partikel lipoprotein hati secara efisien merangsang pengeluaran kolesterol pada lesi aterosklerosis, dan pengaturan respon imun serta inflamasi. Oksidasi kolesterol dan TG menyebabkan pembentukan radikal bebas yang nantinya akan merusak sel endotel. Selsel darah putih yang melekat pada lapisan endotel oleh molekul adesif inilah yang selanjutnya merangsang oksidasi LDL. Pada akhirnya monosit bergerak masuk ke dinding arteri dan mengubah LDL menjadi sel buih (Corwin, 2009). LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima. Disamping itu LDL teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu LDL teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap ke dua menjadi LDL teroksidasi yang sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa (Septiana et al, 2006). Rangkuman dari penyebab aterosklerosis adalah akibat dari disfungsi endotel yang melapisi arteri. Aterosklerosis mengaktifkan reaksi inflamasi dan banyak kasus menghasilkan radikal bebas. Kerusakan dapat terjadi akibat cedera fisik, seperti hipertensi, atau cedera kimia, seperti peningkatan LDL, infeksi, pajanan logam berat, atau pajanan kimia

4 (Corwin, 2009). Oksidasi LDL merupakan penyebab inflamasi yang kuat. Oksidasi LDL merangsang sinyal inflamasi oleh sel endotel, melepaskan protein chemotactic seperti MCP1 (monosit chemotactic Protein-1) dan faktor pertumbuhan seperti mcsf (monosit Colony Stimulating Factor), yang membantu dalam perekrutan monosit ke dinding arteri (Catapano et al, 2000). Di Indonesia sendiri berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 penderita hipertensi mencapai 30% populasi. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah terutama hipertensi di indonesia sebesar 26,3%. Data lain menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke (Marliani, 2007). Melihat tingginya penderita yang mengalami hipertensi yang berkomplikasi ke penyakit lainnya dimana menandakan bahwa meningkatnya juga kejadian aterosklerosis di Indonesia, dan di sisi lain Indonesia adalah penghasil buah pinang terbesar, maka adanya penelitian tentang efek buah pinang sebagai antioksidan pada tikus yang mengidap aterosklerosis dirasa penting untuk dilakukan. Maka dari itu penulis mengajukan proposal tentang Hubungan Antara Proantocianidin pada Ekstrak Buah Pinang(Areca catechu)sebagai Inhibitor Oksidasi LDL Melalui Penurunan LDL Plasma terhadap Tikus Putih(Rattus strain winstar)yang Mengalami Aterosklerosis, dimana bertujuan untuk

5 memberikan solusi terhadap tingginya tingkat kejadian aterosklerosis yang semakin tahun tingkat kejadiannya akan semakin meningkat, serta mengubah pola pemikiran masyarakat Indonesia untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki buah pinang dengan sebaik-baiknya. 1.2 Rumusan Masalah Adakah pengaruh ekstrak buah pinang (Areca catechu) sebagai inhibitor oksidasi LDL melalui penurunan kadar LDL plasma pada tikus putih (Rattus novergicus strain winstar) jantan yang mengalami aterosklerotik? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Membuktikan bahwa ekstrak buah pinang (Areca catechu) bisa digunakan sebagai inhibitor oksidasi LDL melalui penurunan kadar LDL plasma pada tikus putih (Rattus novergicus strain winstar) jantan yang mengalami aterosklerotik. 1.3.2 Tujuan Khusus Menentukan dosis ekstrak biji pinang yang paling efektif dalam menurunkan kadar LDL plasma pada tikus putih (Rattus novergicus strain winstar) jantan yang mengalami aterosklerotik. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

6 1.4.2 Manfaat Klinis Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh ekstrak buah pinang (Areca catechu) sebagai inhibitor oksidasi LDL melalui penurunan kadar LDL plasma. 1.4.3 Manfaat Masyarakat Wacana baru tentang manfaat ekstrak biji pinang (Areca catechu) dalam menurunkan resiko penyakit vaskuler akibat aterosklerosis