Abu Ishaq al-huwaini al-atsari

dokumen-dokumen yang mirip
Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Pembelahan Dada Nabi Muhammad serta Peristiwa Mi rajnya

Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Tiga Orang Yang Terkurung didalam Goa

Pertama Kali Wahyu Turun

Keluarnya Dajjal, Ya juj dan Ma juj Serta Turunnya Nabi Isa alaihissalam

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Kisah Tamim ad-dari Tentang Jasasah

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Tukang Sihir, Pemuda dan Rahib

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

Hukum membuka wajah dan Berkhalwah

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Syarat-Syarat Hijab Syar'i

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Lima Syarat Wajib Haji

Salafus Shalih Tidak Suka Ketenaran

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Kerusakan Akibat Ikhtilath

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Membatalkan Shalat Witir

Mengobati Rasa Gelisah Dan Sedih

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Keyakinan Bahwa Batu Mulia Memiliki Khasiat

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Ruang Lingkup Kerja Wanita

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Tata Cara Shalat Malam

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Bacaan dalam Shalat Malam

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Qunut dalam Shalat Witir

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Membalas Kebaikan Orang Lain

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Bismillahirrahmanirrahim

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Rayuan Setan Dalam Pacaran

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Sejarah Imam asy-syafi'i

Kecemburuan Seorang Suami Kepada Istri

Kelembutan Dalam Islam

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Apakah Tasbih Termasuk Bid'ah?

Pelajaran Dari Perang Badar

Kesyirikan Pada Umat-Umat Terdahulu

Salafus Shalih Dan Al-Qur`an

Memuji Orang-Orang Shalih dan Mendorong Mereka Agar Terus Berjalan Lurus

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Sanggahan Terhadap Pendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Sekelumit Tentang Perang Badar

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Sifat Surga dan Penghuninya

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Munakahat ZULKIFLI, MA

Transkripsi:

Kisah Orang yang Memberi Minum Anjing dan Bayi Yang Dapat Berbicara ] إندوني [ Indonesia Indonesian Abu Ishaq al-huwaini al-atsari Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

ة سايق اللكب ون يتلكمون يف املهد» باللغة الا ندونيسية «أبو اسحاق ا و ا ثري تر ة: رف هداية ا مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Kisah Orang yang Memberi Minum Anjing dan Bayi yang Dapat Berbicara Allah Mengampuni Dosa Orang yang Memberi Minum Anjing Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bercerita: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dahulu, ada seseorang yang tengah melakukan perjalanan, di tengah jalan dia merasa sangat haus sekali, kemudian ia mendapati ada sebuah sumur, lalu cepat-cepat dirinya turun lantas meminum airnya, kemudian setelah dahaganya hilang, ia keluar, maka ia mendapati ada sesekor anjing yang sedang menjilat-jilat, memakan rerumputan di sekitar sumur karena kehausan, orang itu pun bergumam dalam hati merasa iba dengannya: "Anjing ini telah kehausan sama seperti ketika tadi saya merasa dahaga sekali". Kemudian orang tersebut turun ke sumur itu lagi, lalu mengambil air dengan sepatunya, lantas keluar sambil menggigit sepatu tadi dengan mulutnya, setelah keluar, kemudian air itu di minumkan ke anjing yang kehausan tadi. Maka Allah Shubhanahu wa ta alla berterima kasih padanya, dengan mengampuni dosadosanya". 3

Para sahabat bertanya: "Ya Rasulallah Shalallhu alaihi wa sallam, apakah mengurusi binatang kami bisa memperoleh ganjaran? Beliau menjawab: "Pada setiap bibir yang basah ada pahalanya". Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam salah satu riwayat lain, yang ada di dalam shahih Bukhari, Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam mengatakan: "Maka Allah Shubhanahu wa ta alla berterima kasih kepadanya, lalu mengampuninya dan memasukan dirinya kedalam surga". Pada riwayat yang lain lagi, dari keduanya (Imam Bukhari dan Muslim), di kisahkan: "Tatkala ada seekor anjing yang berkeliling di sekitar sumur, karena merasa kehausan, ada seorang wanita pezina dari kalangan Bani Isra'il yang melihatnya, maka ia merasa kasihan dengan anjing tersebut, kemudian ia melepas sepatunya dan mengambil air dengannya, setelah itu ia berikan kepada anjing tersebut. Maka Allah Shubhanahu wa ta alla mengampuni dosa-dosanya dengan sebab itu". 4

Tiga Bayi dalam Buaian yang Dapat Berbicara Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Tidak pernah ada seorang pun yang masih berada di gendongan (maksudnya bayi) yang mampu berbicara kecuali tiga orang, yaitu: Isa anaknya Maryam, dan yang kedua yaitu shohibu Juraij. Juraij adalah seorang yang ahli ibadah, ia mempunyai tempat khusus yang ia gunakan untuk beribadah di dalamnya, maka pada suatu hari ibunya datang, sedangkan dirinya sedang melaksanakan sholat. Ibunya memanggil Juraij: "Wahai Juraij!, Juraij berkata di dalam hatinya: "Ya Allah, ibuku atau sholatku?. Dan ia lebih mendahulukan sholatnya dari pada panggilan ibunya, kemudian ibunya pun pergi. Pada keesokan harinya, ibunya datang kembali sedangkan dia sedang mengerjakan sholat. Ibunya memanggil: "Wahai Juraij!, Ia berkata di dalam hatinya: "Ya Allah, mana yang aku dahulukan sholatku atau ibuku?, dan ia memilih sholatnya, ibunya akhirnya pergi. Pada esok harinya, ibunya datang kembali dan Juraij sedang sholat, lalu ia memanggilnya: "Wahai Juraij!, Ia 5

bergumam dalam hatinya: "Ya Allah, mana yang aku dahulukan sholatku atau ibuku?, dan ia memilih untuk melanjutkan sholatnya. Maka ibunya berdo'a: "Ya Allah, jangan Engkau matikan dirinya sebelum ia melihat wajah pezina". Sedangkan dalam lingkungan, Juraij sudah menjadi buah bibir di kalangan Bani Isra'il, di karenakan ibadahnya yang mereka kagumi. Adalah ada seorang wanita pezina yang berpenampilan sangat menawan, yang mengatakan: "Jika kalian mau, saya akan menggoda dirinya!. Kemudian wanita tersebut datang ke tempatnya Juraij lalu menggodanya, namun dirinya tidak bergeming sedikitpun. Setelah merasa tidak sanggup untuk menggodanya, perempuan tadi pergi dan mendatangi seorang penggembala yang sedang menggembala di sekitar tempat ibadahnya Juraij, maka perempuan tadi menawarkan dirinya untuk di gauli olehnya, akhirnya ia pun tergoda dengannya, setelah kejadian itu maka wanita tadi akhirnya mengandung. Ketika anaknya lahir, sang perempuan tersebut mengatakan: "Sesungguhnya anak ini hasil hubungan saya dengan Juraij". Maka kaumnya murka terhadap Juraij, kemudian mereka mendatanginya, serta meminta Juraij dengan paksa supaya mau 6

keluar dari tempat ibadahnya, setelah itu, mereka ramai-ramai merobohkan tempat ibadah yang biasa digunakan oleh Juraij. Masih belum puas, maka setelah itu mereka memukuli Juraij. Juraij pun berusaha membela diri, dan bertanya kepada mereka: "Apa gerangan yang terjadi pada kalian?, mereka menjawab: "Kamu telah berzina dengan wanita kotor ini yang telah melahirkan anakmu". Maka Juraij menjawab pelan: "Mana anaknya?. Akhirnya mereka membawa bayi tersebut di hadapannya. Juraij mengatakan: "Biarkan saya mengerjakan sholat". Ia pun mengerjakan sholat, tatkala selesai, ia mendatangi bayi tersebut sambil menepuk perutnya, dan bertanya: "Wahai anak kecil! Siapa bapakmu? Bayi tersebut menjawab: "Si fulan, seorang pengembala! Akhirnya mereka sadar, dan merasa bersalah terhadap Juraij, sehingga mereka menciuminya, serta mengusap-usap dirinya, sembari mengatakan: "Kami akan bangunkan tempat ibadah yang baru untukmu dari emas". Juraij menjawab: "Jangan, tapi bangunlah dari tanah seperti sediakala". 7

Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: "(Sedangkan bayi yang ketiga, kisahnya). Manakala ada seorang bayi yang sedang menetek pada ibunya, lewatlah seorang laki-laki yang naik binatang dengan tangkasnya, dengan penampilan yang sangat menawan. Maka ibunya berdo'a: "Ya Allah, jadikan anakku seperti orang ini!, maka bayi tadi mencopot teteknya, lalu menghadapkan wajahnya ke arah ibunya sambil memandangi orang tersebut, dan mengatakan: "Ya Allah, jangan jadikan diriku seperti orang itu". Kemudian bayi tersebut kembali menetek ibunya. (Rawi berkata) seakan-akan saya masih melihat pada Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang memperagakan gaya menetek bayi tersebut, beliau memasukan jari telunjuk kedalam mulutnya lalu menghisap-hisapnya. Lalu Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: "Maka lewatlah di hadapannya, seorang budak wanita yang sedang di pukuli oleh kaumnya, sembari diteriaki: "Kamu telah berzina, kamu telah mencuri!. Sedangkan wanita yang di pukuli itu hanya sanggup mengucapkan: "Cukuplah Allah Shubhanahu wa ta alla sebagai penolongku, sesungguhnya -Dia adalah sebaik-baik penolong". 8

Ibunya lalu berdo'a: "Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti wanita itu". Maka anak yang sedang disusuinya itu melepas teteknya, lantas memandangi wanita yang sedang di pukuli tersebut, lalu mengatakan: "Ya Allah, jadikan saya seperti dirinya". Maka sampai disini terjadi obrolan hangat antara ibu bayi tersebut dengan anaknya. Ibunya bertanya kepadanya: "Tatkala lewat seorang laki-laki yang cakap, lalu saya katakan: "Ya Allah, jadikan anakku seperti dirinya", kamu menjawab: "Ya Allah, jangan jadikan diriku seperti orang itu". Dan ketika lewat sekumpulan orang sambil menyeret seorang budak wanita, dan memukulinya sembari mengatakan: "Kamu telah berzina, kamu telah mencuri!, lalu saya katakan: "Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dirinya". Lantas kamu menjawab: "Ya Allah, jadikan diriku seperti wanita tadi! Maka anaknya menjelaskan seraya mengatakan: "Sesungguhnya laki-laki yang lewat tadi adalah seorang yang sombong, maka saya berdo'a: "Ya Allah, jangan jadikan diriku seperti dia". Adapun tatkala orang-orang mengatakan kepada perempuan budak yang dipukulinya itu: "Kamu pezina, namun ia tidak berzina, kamu pencuri, sedangkan ia tidak mencuri", mereka 9

hanya menuduhnya, sehingga saya berdo'a: "Ya Allah, jadikan diriku sepertinya". Hadits shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. 10