-i- DAFTAR ISI. Kata Pengantar... BAB I PENDAHULUAN... 1

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 200

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

perwakilan pusat di daerah, gubernur yang menunjuk SPKD provinsi sebagai pengelola dana dekonsentrasi sesuai bidangnya masingmasing.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

BERITA NEGARA. No.210, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Pelimpahan. Gubernur. TA 2013.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PERMEN/M/2010 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /78/KEP/ /2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2-2. Ung-Ung Perbendaharaan 1 Tahun (Lembaran 2004 tentang Republik Indonesia Tahun , Tambahan Lembaran Republik Indonesia 4355); 3. Ung-Ung 15

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG LISENSI PRAMUWISATA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

Transkripsi:

-i-

-i- DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud... 1 C. Ruang Lingkup... 1 D. Dasar Hukum... 1 E. Pengertian Umum... 2 BAB II PENYELENGGARAAN KEGIATAN SOSIALISASI... 3 A. Perencanaan... 3 B. Pelaksanaan... 4 C. Evaluasi... 5 D. Laporan... 5 BAB III PENGHARGAAN DAN SANKSI... A. Penghargaan... 7 B. Sanksi... 7 BAB IV PENUTUP... 8 LAMPIRAN I... 9 LAMPIRAN II... 10 LAMPIRAN III... 12

-ii- KATA PENGANTAR Kementerian Pariwisata pada tahun 2017 menargetkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta perjalanan. Jumlah ini meningkat 5 juta perjalanan dibandingkan tahun 2016. Perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta tersebut akan mendukung pencapaian target kontribusi PDB Pariwisata 2017 sebesar 13%, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta orang. Salah satu upaya untuk mencapai target-target tersebut adalah melalui Branding Pesona Indonesia. Keberhasilan Branding Pesona Indonesia ini membutuhkan konsistensi bersama seluruh pemangku kepentingan pariwisata. Sebagaimana halnya bunyi jika disuarakan oleh semakin banyak orang dengan cara yang sama, semakin besar pula gaung resonansinya, semakin jelas pesannya. Sebaliknya jika disuarakan dengan cara yang berbeda-beda, maka pesannya menjadi tidak jelas bagi masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata menetapkan Petunjuk Teknis Sosialisasi Branding Pesona Indonesia sebagai salah satu tema dekonsentrasi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Tahun 2017. Petunjuk Teknis ini dibuat untuk menjadi panduan bagi dinas-dinas yang membidangi Pariwisata di 34 provinsi Republik Indonesia, dalam melaksanakan Sosialisasi Branding Pesona Indonesia tahun 2017. Jakarta, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuty

-1- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, khususnya melalui kegiatan Dekonsentrasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Tahun Anggaran 2017 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata, maka disusun Petunjuk Teknis Kegiatan Sosialisasi Branding Pesona Indonesia Dalam Rangka Pelaksanaan Dekonsentrasi Tahun 2017, untuk dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan Branding Pesona Indonesia secara baik dan benar. B. Maksud Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh SKPD Pemerintah Provinsi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, dalam melaksanakan kegiatan Dekonsentrasi Sosialisasi Branding Pesona Indonesia Tahun 2017. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini mencakup penyelenggaraan sosialisasi Branding Pesona Indonesia, termasuk penghargaan dan sanksi. D. Dasar Hukum 1. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan;

-2-3. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata. E. Pengertian Umum Dalam Petunjuk Teknis ini, yang dimaksud dengan: 1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. 2. Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. 3. Branding Pesona Indonesia adalah branding yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata untuk digunakan dalam pemasaran pariwisata nusantara. 4. Panduan dan Strategi Branding Pesona Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai Panduan Branding adalah dokumen tata cara penggunaan Branding Pesona Indonesia yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata dalam seluruh aktivitas pemasaran pariwisata nusantara. 5. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara yang selanjutnya disebut Deputi, adalah unit Eselon I di lingkungan Kementerian Pariwisata yang menyelenggarakan urusan di bidang pengembangan pemasaran pariwisata nusantara. 6. Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara yang selanjutnya disebut Asdep adalah unit Eselon II di lingkungan Kementerian Pariwisata yang menyelenggarakan urusan strategi pemasaran pariwisata nusantara. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dekonsentrasi bidang tertentu di provinsi.

-3- BAB II PENYELENGGARAAN KEGIATAN SOSIALISASI A. Perencanaan Perencanaan Kegiatan Sosialisasi meliputi: 1. Koordinasi kesepahaman awal Koordinasi kesepahaman awal dilakukan antara Asdep dan SKPD mengenai teknis pelaksanaan sosialisasi branding yang sesuai dengan ketentuan Petunjuk Teknis ini, melalui kegiatan Bimbingan Teknis dari Deputi kepada 34 (tiga puluh empat) SKPD terkait. 2. Tata kelola administrasi keuangan Administrasi keuangan yang disempurnakan meliputi Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rincian Anggaran dan Biaya (RAB), dan administrasi keuangan lainnya. Penyempurnaan ini dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan rencana anggaran dari rencana anggaran semula pada RKA- K/L, sehingga akuntabilitas keuangan tetap tercapai. Koordinasi dilakukan antara Deputi dan SKPD. Waktu koordinasi penyempurnaan administrasi keuangan paling lambat selesai pada akhir bulan Februari 2017. 3. Penetapan Narasumber Narasumber kegiatan sosialisasi diusulkan oleh SKPD. Data narasumber dilengkapi sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Petunjuk Teknis ini. Narasumber paling sedikit terdiri dari: a. unsur Kementerian Pariwisata, untuk menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah, khususnya terkait dekonsentrasi; b. pakar Branding Pesona Indonesia yang ditunjuk oleh Asdep; c. unsur SKPD; dan d. pakar lainnya yang kompeten dan relevan dengan Branding. 4. Penentuan Peserta Jumlah peserta sosialisasi paling sedikit 49 (empat puluh sembilan) orang.

-4- Unsur peserta sosialisasi meliputi perwakilan dari: a. Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di provinsi terkait; b. industri dan pelaku usaha pariwisata; c. akademisi dan pemerhati pariwisata; d. masyarakat; dan e. media. 5. Branding Image: SKPD menyediakan suvenir berupa branding image kepada peserta, yang mengimplementasikan Branding Pesona Indonesia. B. Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi ini wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan kegiatan adalah bulan Maret 2017, sehingga hasil sosialisasi dapat diimplementasikan pada kegiatan kepariwisataan di daerah. 2. Lama Pelaksanaan Lama pelaksanaan kegiatan sosialisasi adalah 3 (tiga) hari. 3. Lokasi Pelaksanaan Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di wilayah provinsi terkait, yang memiliki keunikan destinasi wisata setempat. 4. Fasilitas Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan paling sedikit memiliki fasilitas: a. alat peraga presentasi; b. sarana komunikasi internet; c. kelistrikan; dan d. sound system. 5. Bentuk Kegiatan Sosialisasi Bentuk kegiatan sosialisasi dipilih dan ditetapkan oleh SKPD, paling sedikit berisi kegiatan penyampaian materi oleh narasumber dan diskusi tanya jawab dengan peserta. 6. Materi Kegiatan Sosialisasi

-5- Materi kegiatan sosialisasi terdiri dari Materi Wajib dan Materi Tambahan. Materi Wajib adalah Panduan Branding. Materi Tambahan diusulkan oleh SKPD dan relevan dengan Branding Pesona Indonesia. 7. Umpan Balik Kegiatan Sosialisasi Panitia pelaksana kegiatan wajib melakukan umpan balik kegiatan sosialisasi melalui pengisian kuesioner umpan balik oleh peserta. Kuesioner umpan balik dilengkapi sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Petunjuk Teknis ini. 8. Kunjungan Lapangan Kunjungan lapangan wajib dilakukan ke lokasi tertentu, destinasi wisata, atau event pariwisata yang menggunakan Branding Pesona Indonesia. C. Evaluasi Evaluasi kegiatan merupakan hasil rekapitulasi kuesioner umpan balik yang telah diisi oleh peserta kegiatan sosialisasi. Hasil evaluasi kegiatan dilengkapi sesuai dengan format sebagaimana terlampir dalam Lampiran III Petunjuk Teknis ini. Hasil evaluasi kegiatan disampaikan sebagai bagian dari laporan kegiatan. D. Laporan Laporan Kegiatan meliputi: 1. Laporan singkat disusun dengan ketentuan sebagai berikut: a. Waktu dan penyampaian laporan Laporan Kegiatan disampaikan oleh SKPD kepada Deputi paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan. b. Isi pelaporan Isi pelaporan adalah Surat Laporan Pelaksanaan Kegiatan, yang disertai dengan lampiran sebagai berikut: 1) hal-hal yang disebutkan pada bagian pelaksanaan kegiatan; dan 2) hasil evaluasi kegiatan.

-6-2. Laporan Kegiatan Lengkap disusun mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata.

-7- BAB III PENGHARGAAN DAN SANKSI A. Penghargaan SKPD yang memiliki kinerja baik dalam pelaksanaan sosialisasi, akan menjadi prioritas lokus pelaksanaan dekonsentrasi selanjutnya. B. Sanksi SKPD yang tidak dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi paling lambat sampai dengan akhir bulan Maret Tahun 2017, dan/atau secara sengaja/lalai dalam menyelenggarakan kegiatan sesuai Petunjuk Teknis ini, maka dapat diberikan sanksi sesuai Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Kementerian Pariwisata.

-8- BAB IV PENUTUP Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Branding Pesona Indonesia ini merupakan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi yang membidangi Pariwisata, dalam menyelenggarakan Dekonsentrasi tahun 2017 dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara, Kementerian Pariwisata.

-9- LAMPIRAN I PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN SOSIALISASI BRANDING PESONA INDONESIA FORMULIR DATA NARASUMBER 1. DATA PRIBADI Nama : Tempat Lahir Tanggal : Alamat : Jabatan Sekarang : Instansi : Telepon : Email : 2. PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI Pendidikan : 1. 2. Sertifikasi : 1. 2. 3. PENGALAMAN 1. 2. 3.

-10- LAMPIRAN II PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN SOSIALISASI BRANDING PESONA INDONESIA KUESIONER UMPAN BALIK Berilah tanda X pada angka yang sesuai menurut Anda dengan pilihan sebagai berikut: SANGAT PUAS (SP), PUAS (P), KURANG PUAS (KP), TIDAK PUAS (TP). No VARIABEL SP P KP TP PELAKSANAAN 1 Ketepatan Waktu 2 Suasana sosialisasi 3 Ketersediaan materi cetak 4 Pelayanan penyelenggara 5 Kualitas Cinderamata FASILITAS 1 Kualitas alat peraga 2 Sarana komunikasi internet 3 Tata letak ruangan 4 Kelistrikan 5 Sound System 6 Konsumsi MATERI 1 Kelengkapan materi 2 Kesesuaian materi dengan topik 3 Materi mudah dipahami dan menarik 4 Materi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta

-11- No VARIABEL SP P KP TP 5 Materi bermanfaat dan dapat diimplementasikan NARASUMBER 1 Penguasaan materi 2 Cara penyajian/penyampaian materi 3 Kemampuan menjawab pertanyaan SARAN PESERTA

-12- LAMPIRAN III PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN SOSIALISASI BRANDING PESONA INDONESIA Jumlah Peserta : Jumlah Kuesioner Terisi : HASIL EVALUASI Isi angka jumlah peserta yang memilih SANGAT PUAS (SP), PUAS (P), KURANG PUAS (KP), TIDAK PUAS (TP), untuk setiap variabel berikut. No VARIABEL SP P KP TP PELAKSANAAN 1 Ketepatan Waktu 2 Suasana sosialisasi 3 Ketersediaan materi cetak 4 Pelayanan penyelenggara 5 Kualitas Cinderamata FASILITAS 1 Kualitas alat peraga 2 Sarana komunikasi internet 3 Tata letak ruangan 4 Kelistrikan 5 Sound System 6 Konsumsi MATERI 1 Kelengkapan materi 2 Kesesuaian materi dengan topik 3 Materi mudah dipahami dan menarik

-13- No VARIABEL SP P KP TP 4 Materi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta 5 Materi bermanfaat dan dapat diimplementasikan NARASUMBER 1 Penguasaan materi 2 Cara penyajian/penyampaian materi 3 Kemampuan menjawab pertanyaan SARAN PENYELENGGARA

-14-