BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dan terencana untuk membentuk kepribadian manusia itu sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang berat. Perlu diketahui bahwa sebuah sistem pendidikan Islam

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan membawa anak ke arah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar: Untuk Fakultas. Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, tangguh, dan siap

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemahaman dikatakan proses berfikir dan belajar. Dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. yang terjadi. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm 104.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki keterampilan. Dewasa ini bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya sampai saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan penolong utama bagi manusia untuk menjalani kehidupan ini. Tanpa pendidikan, maka manusia sekarang tidak akan berbeda dengan keadaan pendahulunya pada masa purbakala. Asumsi ini melahirkan suatu teori yang ekstrim, bahwa maju mundur atau baik buruknya suatu bangsa akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1 Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Pendidikan kemudian memegang peranan penting, minimal dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk dapat menjadi agent of change dalam setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan adalah usaha secara sadar yang dilakukan seseorang dengan sengaja untuk menyiapkan peserta didik menuju kedewasaan, berkecakapan tinggi, berkepribadian atau berakhlak mulia dan kecerdasan berpikir melalui bimbingan dan latihan. 2 1 Muslih Musa, Pendidikan Islam di Indonesia, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1991), hal. 8. 2 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 24.

2 Pendidikan sebagai faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia. Faktor keberhasilan suatu pendidikan agama, terutama Pendidikan Agama Islam (PAI) disekolah-sekolah umum salah satunya adalah karena peranan guru mempunyai arti yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Guru sebagai pendidik disekolah yang secara langsung maupun tidak langsung mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan. Guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar siswa berlangsung dengan baik. Fungsi guru sebagai fasilitator dan mediator yaitu; (1) menyediakan pengalamann belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses; (2) menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasangagasannya, menyediakan sarana yang merangsang siswa berfikir secara produktif; (3) memonitor mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berkembang atau tidak. 3 3 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), hal. 133.

3 Proses interaksi antara guru dan siswa, sangat penting dalam penyampaian suatu informasi dari guru kepada siswa agar tujuan dapat dicapai dengan sebaikbaiknya. Proses pembelajaran pada dasarnya tidak lain ialah proses mengkoordinasi sejumlah komponen (tujuan, bahan metode, dan alat, penilaian) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin menunjuk kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 4 Tutor sebaya adalah sebuah strategi pembelajaran atau metode dimana seorang murid membantu belajar murid lainnya dengan tingkat kelas yang sama. Metode tutor sebaya dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi kepada teman-temannya yang belum paham sehingga memenuhi ketuntasan belajar semuanya. Jadi, diharapkan dengan adanya tutor sebaya, peserta didik yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas kepada teman sebayanya. Dalam kelas tutor sebaya, tugas guru adalah sebagai fasilitator, mediator, motivator, dan evaluator. Disamping itu, guru juga berperan dalam menyediakan sarana pembelajaran, agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan. Dengan kreativitasnya, sang guru dapat mengatasi keterbatasan sarana, sehingga proses belajar mengajar tidak terhambat. Kita tahu bahwa dalam kenyataannya, 4 Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdikarya, 2002), hal. 160.

4 anak yang belajar dari anak-anak lain yang memiliki status dan umur yang sama, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda, maka dia tidak akan merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap-sikap dari guru-gurunya tersebut. Sebab, guru-gurunya, yaitu teman sebayanya itu, tidaklah begitu lebih bijaksana dan berpengalaman dari padanya. Anak relatif bebas bersikap dan berpikir, anak relatif bebas memilih perilaku yang dapat diterima atau tidak diterima oleh teman-teman sebayanya. Dengan perasaan bebas yang dimiliki itu maka diharapkan anak dapat lebih aktif dalam berkomunikasi, sehingga dapat mempermudah mereka dalam memahami konsep/materi yang sedang diajarkan oleh guru. 5 Adanya tutor sebaya tersebut diharapkan peserta didik mampu menguasai atau mencapai tujuan pendidikan nya, dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam misalnya, peserta didik diharapkan mampu mencapai tujuan dan isi materi yang ada di dalamnya yang tidak hanya diwujudkan sebagai pencapaian nilai tuntas minimal atau KKM, peserta didik juga diharapkan mampu menguasai isi yang ada di dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Siswa yang belum mencapai KKM dikatakan belum tuntas. 6 5 Susilowati, dkk. Pembelajaran Kelas Rangkap, (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2009). hal. 3-28. 6 Yeni Fadli, Administrasi Pembelajaran, diakses pada tanggal 30 Oktober 2014, dalam http://yenifadli.blogspot.com/2012/01/administrasi-pembelajaran-kkm-silabus.html.

5 Hadirnya pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum atau sekolah negeri merupakan sebuah tantangan bagi seorang guru karena seperti kita ketahui, latar belakang peserta didik di sekolah umum berbeda dengan di sekolah madrasah. Seorang guru PAI di sekolah umum atau sekolah negeri biasanya memiliki banyak tantangan dimana mereka sulit untuk menyampaikan isi materi Pendidikan Agama Islam karena peserta didik atau siswa yang mereka hadapi tidak semua mampu menguasai pelajaran itu. Dalam pembelajaran di sekolah, khususnya di SMAN 3 Sidoarjo ada beberapa siswa yang bisa atau mampu membantu dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam ini, dari situlah guru memanfaatkan siswa yang mampu untuk menjadi tutor sebaya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehingga, peserta didik pada umumnya bisa menguasai isi materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan pada umumnya siswa di SMAN 3 Sidoarjo berhasil tuntas mencapai standar kriteria minimal atau nilai KKM. Berangkat dari latar belakang tersebut di atas, peneliti merasa tertarik untuk membahas tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Pencapaian Nilai KKM Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 3 Sidoarjo. B. Rumusan Masalah

6 Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka muncul beberapa permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 3 Sidoarjo? 2. Bagaimana nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 3 Sidoarjo dalam ukuran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)? 3. Bagaimana Pengaruh Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Pencapaian Nilai KKM Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 3 Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetaui pelaksanaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 3 Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 3 Sidoarjo dalam ukuran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 3. Untuk mengetahui Pengaruh Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Pencapaian Nilai KKM Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 3 Sidoarjo?

7 D. Kegunaan Penelitian Setiap hasil penelitian pasti memiliki arti dan kegunaan baik kaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang di cermati maupun kegunaaan untuk kepentingan praktis hasil penelitian sekurang-kurangnya memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Akademis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau sumbangan. Pemikiran yang konstruktif dalam usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Praktis a. Bagi penulis Dapat menerapkan secara langsung teori yang penulis peroleh dibangku kuliah. 1) Untuk melatih diri dalam pembuatan karya ilmiah terutama di bidang pendidikan serta sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang lebih baik. 2) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi agar memeperoleh gelar strata satu pendidikan agama Islam, di Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. b. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan keberhasilan peserta didik di sekolah dan

8 meningkatkn proses belajar sesuai dengan disiplin ilmu penulis, terutama setelah terjun ke dunia pendidikan di SMAN 3 Sidoarjo. E. Definisi Operasional Dan Batasan Penelitian Untuk mendapatkan gambaran dan pengertian yang jelas tentang makna judul skripsi ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, yakni sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 7 2. Strategi Pembelajaran Strategi mempunyai pengertian yaitu suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan proses pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 8 3. Tutor Sebaya 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 849. 8 Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 1996), hal. 5.

9 Tutor sebaya adalah sebuah metode dimana seorang murid membantu belajar murid lainnya dengan tingkat kelas yang sama. 9 4. Pencapaian Pencapaian adalah perbuatan mencapai, satu ukuran prestasi diri. (mencapai) berarti berhasil meraih, berhasil menggapai, berhasil merengkuh, berhasil sampai pada batas, mendapatkan sesuatu karena jerih payah. (tercapai) berarti dapat dicapai (dijangkau, diperoleh), terlaksana, jangkau. 10 5. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Siswa yang belum mencapai KKM dikatakan belum tuntas. 11 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang secara sadar dilakukan oleh guru mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama yang diperlukan dalam pengembangan kehidupan 9 Susilowati, Pembelajaran, hal. 3. 10 Novianto HP, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surakarta: Bringin 55, ), hal. 106. 11 Yeni, Pembelajaran,

10 beragama dan sebagai salah satu sarana pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 12 7. SMAN 3 Sidoarjo SMA Negeri 3 Sidoarjo, adalah Sekolah Menengah Atas Negeri, yang terletak di Jalan Dr Wahidin No 130 Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Dengan demikian yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah daya yang ditimbulkan dari strategi pembelajaran tutor sebaya (pembelajaran sesama teman peserta didik) untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. F. Sistematika Pembahasan Agar penyusunan skripsi penelitian ini terarah, sistematika dan saling berhubungan satu bab dengan bab yang lain maka peneliti secara umum dapat menggambarkan susunannya sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan. Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelititan, batasan masalah, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan. 12 Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hal. 172.

11 BAB II : Kajian Teori. Pada bab ini membahas beberapa tinjauan teori dari penelitian, yakni tentang strategi pembelajaran tutor sebaya yang meliputi; pengertian strategi pembelajaran, pengertian tutor sebaya, syarat-syarat sebagai tutor sebaya, tujuan dan fungsi tutor sebaya, kelebihan dan kekurangan, jenis-jenis tutorial, waktu dan tempat tutorial, dan tinjauan pencapaian nilai KKM, meliputi; Pengertian KKM, Landasan & mekanisme, dan Fungsi KKM dalam pembelajaran, dan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi; definisi, tujuan dan Ruang Lingkup, dan kedudukan dan fungsi dan strategi pembelajaran PAI, serta kajian tentang pengaruh strategi pembelajaran tutor sebaya terhadap pencapaian nilai KKM. BAB III : Metode Penelitian. Pada bab ini membahas metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, yang meliputi: pengertian, jenis dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan tehnik analisis data. BAB IV : Laporan Hasil Penelitian. Pada bab ini membahas tentang: Paparan gambaran umum obyek penelitian terkait SMAN 3 Sidoarjo. Kemudian penyajian data yang meliputi data tentang pengaruh strategi pembelajaran tutor sebaya, data siswa di SMAN 3 Sidoarjo. Analisis data yang meliputi adanya Pengaruh Strategi

12 Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Pencapaian Nilai KKM Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 3 Sidoarjo. BAB V : Penutup. Merupakan bagian akhir yang berisi simpulan dan jawaban atas rumusan masalah serta berisi tentang saran.