Content Management System (CMS) Darwis Robinson Manalu ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 3 Content Management System (CMS)

Pengantar Content Management System (CMS)

Apa itu CMS? Baiklah, kembali ke judul tulisan ini, Apa itu CMS?

Content Management System dalam Dunia Usaha Seri I

REKAYASA CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) JOOMLA BERBASIS OPEN SOURCE UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ONLINE

kebanyakan WCMS yang banyak beredar pada internet saat ini menggunakan :

Content Management System (CMS)

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN WEB

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

1 Doni Yudono,Kriteria Sebuah Web Site yang Baik,PT Cahyogya,Djogjakarta,2004,hal.4

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB

Konsep Pemrograman Web

Mengenal Web Dinamis dan Statis Serta Perbedaanya

APLIKASI E-TUGAS BERBASIS WEB CMS STUDI KASUS AMIK TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB. Sir Kalifatullah Ermaya. Abstrak

Peluang Bisnis PEMROGRAMAN WEB

CONTENT MANAGEMENT SYSTEM

Konsep Pemrograman Web

FRAMEWORK. Dengan framework seorang web programmer dapat membangun aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa inggris, to compute yang artinya menghitung. Jadi,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Macam-Macam CMS dan Kegunaanya

Oleh : Arif Ranu W, S.Kom. Lab. Kom2, 10 April 2014

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA)

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi disiplin sistem informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Kehadiran internet dalam

BAB II LANDASAN TEORI

Web Content Management System dengan PHP dan MySQL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

FatihCreative Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo Jawa Timur

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai. Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa ahli:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul. 1.2 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. yaitu wappalayzer, tool tersebut membantu untuk mengetahui CMS (content

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memperlihatkan kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama didominasi oleh perangkat digital non-komputer, menjadi. tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu.

Aplikasi Penjualan Komputer Online Berbasis Web Dengan Content Management System (CMS) Joomla TUGAS AKHIR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Content Management System dalam Dunia Usaha Seri III

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet maka kebutuhan dalam memperoleh

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELATIHAN KOPERASI UJI MUTU BERBASIS WEB. Darmawan Baginda Napitupulu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal Joomla. 3.1 Sejarah Joomla

BAB 1 MENGENAL JOOMLA!

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh penjuru dunia mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN GONDOMANAN

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DI STIE IEU SURABAYA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA DJALEEPRODUKTAMA FREELANCE GRAPHIC PARTNER YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aplikasi teknologi informasi saat ini sudah berkembang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III LANDASAN TEORI. Sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem, elemen-elemen,

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SINDIKASI DALAM PENGELOLAAN LAYANAN INFORMASI WEB LAPAN BANDUNG

Pengguna CMS Joomla Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang kita rasakan beberapa dasawarsa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 1 No. 2 Nopember 2012

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi informasi dan komputer dewasa ini,

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

Transkripsi:

Content Management System (CMS) Darwis Robinson Manalu ABSTRACT Information technology is one way to increase the business growth of internet or website. Revolution in internet with sophisticated programs pushed the user to choice the best service, rapid and efficient. For this order, the Content Management System (CMS) is a suitable system for website development, so the user could gain the best information service. This paper discuss the CMS that focus in uses, benefits and utilities. It is be hoped that CMS could be applied in website development. --------------- Key words : internet, website, content management system. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam informasi maka para penyedia dan pengembang tekonologi informasi terus mengembang poduk terbaru dalam jenis perangkat lunak yang membuat penguna dapat mengunakannya semudah mungki. Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Jika dibandingkan dengan tahun awal hadirnya internet betapa sederhananya sebuah website yang ditampilkan. Dengan hanya mengandalkan script HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, sebuah perusahaan berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi dalam perusahaan, pihak manajeman mau tak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan pihak pengembang atau pembuat webmaster. Pembuat web inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website sesuai dengan peruabahan yan ada. Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memproses semuanya. Selain tidak efisien, biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangatlah besar. Tentu saja situasi seperti ini tidak diinginkan oleh setiap perusahaan atau instansi. Maka berdasarkan kelemahan, kekurangan yang ada pada metode tersebut akan disempurnakan pada sebuah metode atau sistem yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan website. Sehingga jawaban atau solusi yang tepat untuk masalah adalah dengan menerapkan Content Mangement System. 69

1.2. Perumusan Masalah Masalah secara umum dalam tulisan ini adalah Bagaimana mengikuti perkembangan yang begitu cepat dalam pengelolaan Website secara khusus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Jenis perangkat lunak apakah digunakan untuk lebih mudah mengelola website 2. Bagaimana mengatasi keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam pemrograman atau perancangan sistem informasi berbasis web. 2. TINJAUAN PUSTAKA Tulisan ini didasarkan pada teori dan penjelasan yang ada pada komponen sebuah sistem berbasis komputer. Yang meliputi basis data, bahasa pemrograman, analisis dan perancangan sistem serta internet dan website. Pengelolaan basisdata (Databases Management) merupakan fungsi utama dari CMS. Semua data/informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HMTL, PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya pengetahuan tentang bahasa pemograman tidaklah terlalu dibutuhkan, karena semua proses berjalan dengan otomatis (WYSIWYG). Begitupula dengan proses update, dapat dilakukan dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang ditampilkan (Hoffer, Prescott, McFadden 2002) Penggunakan teknologi informasi sebagai media pengelolaan informasi tentun sangat membutuhkan sebuah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun dengan keterbatasan sumber daya yang dimilki. Dengan keterbatasan dan dipengaruhi kecepatan perubahan perkembangan akan semakin dirasakan perlunya sebuah sistem yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Menurut Raymod & George 2001 bahwa Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud dan tujuan yang sama. Maka dengan defenisi tersbut serta fakta dalam pengelolaan website sekelompok elemen sangat dibutuhkan terutama elemen perangkat lunak. Pembuatan sebuah website yang merupakan bagian perangkat lunak ( Al Bahra 2006) bahwa perlu pemanfaatan alat teknik untuk pengembangan peragkat lunak, menggunakan perinsip rekayasa dalam rangka mendapatkan perangkat lunak yang ekonomis terpercaya dan bekerja efisien pada mesin komputer. Sehingga mudah digunakan dan tidak membutuhkan keahlian khusus dalam penggunaanya. Internet adalah media yang tepat dalam pengelolaan sistem informasi berbasis komputer yang dapat melakukan pertukaran teks dan pesan dengan berjuta manusia dalam bisnis, akademis, pemerintahan dan organisasi. Juga sebagai media mencari informasi, data, gambar dan menjadi sebuah perpustakaan 70

digital. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjadi media komunikasi dan pertukaran sumber daya (Khoe Yao Tung 2006) Dengan tersedianya data, sumberdaya, networked komputer bersama-sama dengan akses ke internet dan world Wide Web, telah menciptakan ledakan informasi di masyarakat pada umumnya dan bisnis pada khsusunya. Mengelola informasi dan data yang dihasilkan komputer berbeda dengan data yang diolah dengan manual. (Kendal & Kendal 2003) Pengertian dari CMS adalah Sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster. (Richardus 2004) 3. METODOLOGI Metode penelitian yang diterapkan adalah tulisan ini adalah metode deskriptif yaitu menggabarkan ciri-ciri sesuatu dan menentukan frekuensi terjadinya sesuatu. Dan metode Internet Browsing yaitu mencari informasi dan data sebanyak-banyaknya di internet yang memiliki relasi dengan tulisan. Melakukan survey di internet dengan membuka website yang ada dan dibantu dengan pencarian (search enggine) sepert google dan yahoo. Pada web yang di buka masih sangat banyak yang menggunakan bahasa pemrograman berbasis web serta bentuk rancangan yang dibentuk sendiri oleh webmaster. Meskipun demikin tampilan dan pengolahan data sudah menyerupai seperti yang dilakukan di CMS. Yaitu memisahkan laman user dan administrator. Dimana laman user digunakan untuk menyajikan informasi tanpa dapat melakukan perubahan data. Sedangkan untuk laman admin biasanya digunakan mengelola database untuk ditampilkan. Dalam CMS adanya pemisahan antara isi dan rancangan, konsistensi tampilan yang senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan kefleksibelen dalam mengatur alur kerja (workflow) dan tingkatan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat. 71

4. PEMBAHASAN 4.1. Fungsi CMS Fungsi utama dari CMS ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam: a. Manajemen Database pengelolaan database adalah menjadi fokus dan hal utama dalam penggunaan CMS. Hal ini akan terlihat dari isi web tersebut berasal dari database yang telah dirancang sedemikian bagus untuk ini ditampilkan di laman website. Sehingga isi data dapat berubah setiap saat jika pada database dilakukan perubahan b. Mengatur siklus hidup website Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi penampilan di website. Tak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga dijamin kevaliditasannya. c. Mendukung web templating dan standarisasi Pada laman website yang dihasilkan berasal dari template yang telah terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah tersedia, maka proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template sebelumnya. Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian dari website. d. Personalisasi website Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah. e. Sindikasi Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain. Format data yang didukung juga cukup variatif, mulai dari rss, rdf, xml hingga backend scripting. Sama halnya dengan personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan rancangan telah dibuat terpisah. f. Akuntabilitas karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera. 72

4.2. Cara Kerja CMS Dalam penggunaan dan pengelolaan website yang menerapkan CMS dapat digambarkan dalam gambar berikut ini: Penyedia CMS Meyediakan PERUSAHAA N USER EDITOR Menambah, Mengubah, Menghapus Tanpa Webmaster Tampilan Pengolahan Data website Database website (menu,ga mbar. Teks, audio) Lanjutkan Ke Publikasi yang telah diubah Laman Untuk Pengunjung (data terbaru) Akses Pengunjung Dapat memodifikasi Template tampilan Laman yang digunakan Gambar : Skema Siklus Pengelolaan Website 4.3. Memilih dan Menentukan CMS Software CMS sudah banyak tersedia di internet bak yang gratis maupun bang berbayar. Dengan tersedianya berbagai solusi CMS tersebut, sudah menjadi suatu keharusan bagi perusahaan untuk memilih sebuah CMS yang akan dipakai dengan bijaksana. Sama halnya dengan produk software lainnya, setiap penyedia jasa/produsen CMS tentunya akan menawarkan produk andalan mereka dengan sejumlah feature yang terkadang hampir mirip satu dengan yang lainnya. Tidak jarang pula para produsen menawarkan solusi yang lain daripada yang lain, tapi apakah itu yang benar-benar yang diinginkan perusahaan?. Seperti halnya dalam membeli sebuah Mobil, kepuasan dalam pemakaian juga memegang peranan penting. Bukan radio, CD playera atau AC yang menjadi daya tarik dalam membeli mobil tersebut, tapi lebih kepada seberapa jauh mobil tersebut bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula dalam memilih sebuah CMS. Tidak mudah memang menemukan CMS yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Bahkan sudah menjadi suatu hal yang biasa, bila senantiasa berganti dari satu CMS ke CMS yang lainnya untuk sekedar mencari tahu atau bereksperimen. Bagi dunia bisnis dan dagang, membeli sebuah CMS adalah sebuah investasi yang harus dapat 73

dihitung 'Return On Investment' (ROI) -nya. Hal ini berarti sebuah CMS itu harus dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang akan datang dengan segala fungsionalitasnya dan juga memberikan keuntungan. Namun, tidak jarang dikarenakan kurangnya informasi dan pengalaman, investasi tersebut menjadi sia-sia belaka. Suatu hal yang tentunya sangat tidak diharapkan terjadi. (Irwin, 2005). Disadari, tidak mudah memang untuk memilih produk CMS yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Terlebih lagi dengan tersedianya berbagai produk CMS. Terkadang dibutuhkan juga sedikit eksperimen dan nasib baik. Namun yang jelas, sesuaikanlah selalu dengan tujuan dan target yang hendak dicapai melalui penerapan CMS, di satu sisi. Dan di sisi lainnya, ukurlah seberapa jauh kesiapan perusahaan/organisasi perusahaan baik secara organisatoris maupun teknis untuk menerapkan CMS tersebut. Agar dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna sekaligus memperoleh manfaat yang optimal darinya, beberapa langkah berikut mungkin dapat membantu. 1. Kenalilah terlebih dahulu tujuan dan target yang hendak dicapai dengan penerapan CMS besertastrategi-strategi yang dibutuhkan. Bila dapat ajaklah semua pihak yang berkepentingan. Kemudian rumuskanlah di atas kertas dan usahakan memiliki proyeksi jauh ke depan. 2. Mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki secara organisatoris, seperti berapa jumlah penulis/editor/pengguna yang ada, lokasi geografis dari pengguna, kemampuan teknis yang dikuasai, jenis isi yang akan dipublikasikan, dan lain sebagainya. Perlu diingat juga, setiap orang memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Cobalah untuk mencari jalan tengah guna menjembatani perbedaan ini. 3. Menjabarkan kebutuhan teknis yang diinginkan dan yang telah dimiliki, serta waktu yang dialokasikan untuk mengelola CMS. Yang termasuk di sini antara lain berapa jumlah personal IT yang bekerja di organisasi beserta keahlian yang dikuasai, hardware dan software yang dimiliki, dan lain sebagainya. 4. Sebuah prinsip yang harus diperhatikan untuk dua poin di atas, lebih baik lebih dari pada kurang. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diduga di masa yang akan datang. 5. Menentukan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang nantinya. 6. Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan dipakai. Saat ini terdapat dua jenis CMS di pasaran, CMS Komersial dan CMS Open Source. 74

a. CMS Komersial. Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. CMS jenis ini memiliki dan menyediakan hampir semua feature yang diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia secara gratis. Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk mengelola website-nya haruslah membeli lisensi dari perusahaan pembuatnya. Lisensi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari lisensi yang berdasarkan kepada jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang sifatnya multiserver dan dari yang berharga ratusan dollar AS sampai kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi yang diharapkan oleh pengguna. Sebagai layanan purna jual, biasanya penyedia CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru dari produk yang dipakai juga dapat diperoleh dengan leluasa, dengan cara mengunjungi area anggota dari website penyedia CMS yang dimaksud. b. CMS Open Source. Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode pemograman, sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS di masamasa yang akan datang. Karena kode pemograman terbuka untuk umum, secara tidak langsung para pengguna bahu-membahu dalam hal melacak dan memperbaiki bugs yang ada, menambah dan meningkatkan fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan situasi pengembangan CMS Open Source ini. Walaupun gratis, bukan berarti CMS Open Source tidak memerlukan lisensi dalam pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini berbentuk sebuah pernyataan yang biasanya menerangkan bahwasanya software CMS tersebut dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum. Lalu, apakah seseorang bisa memanfaatkan teknologi ini untuk keperluan komersial? Tentu saja bisa. Asalkan tidak mengenakan biaya atas CMS yang dipakai kepada klien, tapi lebih kepada biaya pembuatan dan perawatan website. Saat ini sudah banyak pihak yang beralih ke CMS Open Source, setelah mengingat dan menimbang 75

kemampuan yang ditawarkan CMS Open Source tidak berbeda jauh dengan CMS komersial dan biaya yang terjangkau. 7. Pilihlah CMS yang paling dapat memenuhi semua kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Tentunya setelah disesuaikan dengan kemampuan finansial perusahaan, mengingat implementasi dari CMS bukanlah suatu hal yang murah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: a. Mengadakan tender, undanglah penyedia CMS yang diminati untuk mengikuti tender dan minta mereka memberikan penawaran terbaiknya kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan. b. Melalui demonstrasi langsung dari produk CMS yang ada di pasaran. Dari sini dapat melihat dengan mata kepala sendiri, produk mana yang terbaik bagi perusahaan. c. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh organisasi profesional independen/konsultan CMS. Secara periodik mereka menyusun daftar CMS beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga memudahkan dalam mengadakan seleksi tanpa harus berhubungan langsung dengan para penyedia CMS yang terdapat di daftar tersebut. d. d. Melalui search engine, mailing list, atau dari mulut ke mulut. Metode ini merupakan metode yang paling mudah untuk dilakukan dan juga tidak mahal. Kekurangannya adalah informasi yang diperoleh bisa jadi kurang lengkap atau tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jadi adakan juga pemeriksaan silang, bila dibutuhkan. 8. Apabila memilih CMS komersial, perhatikan bahwa perusahaan membeli lisensi yang sesuai dengan kondisi organisasi perusahaan. Tidak kurang dan tidak pula berlebihan. Pergunakanlah pelayanan purna jual dari penyedia CMS sebaik mungkin, karena dengan demikian biaya yang telah dikeluarkan dapat berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh. Mintalah selalu garansi terhadap produk yang dibeli. 9. Jika memilih untuk menggunakan CMS Open Source, perlu disadari bahwa untuk jenis CMS yang satu ini tidak menyediakan pelayanan purna jual seperti halnya CMS komersial. Jadi setiap kali ada permasalahan dalam implementasinya, perusahaan diharapkan dapat mencari jalan keluarnya sendiri. Atau dengan mengunjungi berbagai forum yang telah disediakan. 10. Dalam menggunakan CMS Open Source terkadang membutuhkan usaha lebih keras dan memakan waktu yang banyak. Tapi semuanya dikembalikan kepada pengguna. 11. Usahakan secara periodik memperbaharui software CMS yang dipakai, dengan demikian dapat menjamin kemutakhiran software dan perusahaan dapat menikmati semua feature yang ditawarkan dengan baik. 76

4.4. Pemanfaatan CMS CMS pada hakekatnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, seperti digunakan untuk keperluan: a. Pengelolaan website pribadi. b. Pengelolaan website perusahaan bisnis. c. Pengelolaan website Instansi Pemerintah/Swasta. d. Portal atau website komunitas. e. Pengelolaan Galeri foto, dan lain sebagainya. f. Pengelolaan Forum Diskusi,Polling dll. g. Pengelolaan Aplikasi E-Commerce. h. Pengelolaan Surat Kabar, majalah i. Pengelolaan Website Perpustakaan Digital j. Pengelolaan Website Akademik/Pendidikan k. Pengelolaan Jurnal Pendidikan l. Dan lain-lain. 4.5. Penyedia Software CMS Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang sejumlah produk CMS yang ada, baik yang komersial maupun open source, di bawah ini akan ditampilkan sebuah daftar CMS (dalam bahasa Inggris), lengkap dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan. Enterprise platforms Large-scale packages that are meant to scale across an enterprise. Stellent - Stellent Content Management Suite Vignette - V7 Content Management Suite Documentum - Documentum 5 FatWire - (divine) Content Server Interwoven - TeamSite 6.0 Upper Tier These firms target large departments and corporations; for most implementations. Percussion - Rhythmyx 4.5 Microsoft - Content Management Server FileNET - WCM (formerly egrail) Mid-Market These packages target mid-market firms or enterprise departments. Merant - Collage IXOS - Obtree - C4 PaperThin - CommonSpot Content Server Roxen - Roxen CMS Red Bridge - Dynabase / Engenda Interactive Open Source 77

The packages are available under open-source licensing terms. (Free) Zope - Content Management Framework Midgard Project - Midgard 1.4 OpenCms - OpenCms Cofax - Cofax.CMS OpenACS - Open Architecture Community System Apache Project - Cocoon Framework PostNuke PostNuke Drupal Drupal Xaraya Xaraya Plone - Plone ez Publish ez Publish Low-priced These products target very simple requirements Ektron - empower3.0 and CMS200 UserLand - Manila GlobalSCAPE PureCMS ASP These are hosted CMS packages. Clickability - cmpublish iupload - iupload Atomz - Publish CrownPeak Technology - Advantage CMS Delivery-Oriented Page generation, personalization, caching, etc. BEA - WebLogic E-Business Platform ATG - Dynamo e-business Platform Plumtree - Plumtree Oracle - Oracle9iAS IBM - Websphere Portal Sumber: http://www.cmswatch.com 5. PENUTUP 5.1 Simpulan Dengan pembahasan sebelumnya dapat diberikan simpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya CMS ini akan sangat membantu bagi para pemula dalam pembuatan website ataupun yang ingin beralih pada CMS. 2. Kemampuan pengguna seperti programmer dalam webmaster tidak diharuskan dalam mengelola website 78

3. Pemilihan jenis CMS yang digunakan tergantung kebutuhan dari pengguna 4. Persiapan dan perhitungan yang matang tentunya akan menjamin keberhasilan implementasi dari CMS. Sehingga investasi yang ditanam di CMS dapat bertahan lama dan memberikan dampak positif terhadap usaha yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. 5.2 Saran Sangatlah tepat bagi para pengguna untuk menerapkan CMS karena penggunaanya dan penglolaannya sangat mudah dan efisien. Dan bagi yang mengalami masalah dalam perancangan web sebaiknya menggunakan CMS. DAFTAR PUSTAKA Hoffer Jeffrey A, Prescott Mary B, McFadden Fred R, Modern Database Managment, 6 th Edition, Prentice Hall New, Jersey, 2002. Khoe Yao Tung, Pemasaran Bisnis di Internet & Strategi Memenangkan Persaingan,, PT Elexmedia Komputindo, Gramedia Jakarta, 1996. Kenneth E. Kendall, Julie E. Kendal, Analysis and Design, Fifth Edition Pearson Education Inc, New Jersey 2003. Richardus Eko Indrajit, Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, PT Elexmedia Komputindo, Gramedia Jakarta, 2000. Irwin, Sistem Informasi Manajemen Prespektif Bisnis dan Managerial, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005. Raymond McLeod Jr, George Schell, Managemet Information System, Eight Edition Prentice Hall, New Jersey, 2001. 79