BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TEORI WAKAF TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya adalah milik Allah. Kepemilikan dalam ajaran Islam disebut juga

Keuangan mulai tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini dapat. dilihat dari terus meningkatnya perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

Tak Hati dengan Rumah Sehati. LAZPROV- JATIM no. 451/1702/032/2005

BAB IV ANALISIS DATA. dibentuk masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah untuk melakukan

Pendidikan Agama Islam

Latar Belakang (QS An-nisaa : 9)

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39

PONDOK TAHFIZH DAARUL MULTAZAM

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak boleh diwariskan. Namun,

PROPOSAL BAKTI SOSIAL DAN SILATURAHIM ALUMNI JURUSAN BAHASA INGGRIS UNJ. Panti Asuhan Yatim Piatu Kuntum Teratai Asem Baris Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

YAYASAN PELANGI ANAK NEGERI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Ida Rahayuningsih FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. 1. Untuk Mengetahaui Wakaf Produktif Melalui Akad Ijarah Di Masjid Al-Mukhlis Dinoyo Malang. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B.

BAB IV ANALISIS KINERJA PELAYANAN LEMBAGA AMIL ZAKAT TERHADAP DONATUR DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH (YDSF) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Islam adalah agama yang menawarkan pandangan hidup seimbang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan masyarakat,

13 Agustus 2011 PROPOSAL PERMOHONAN DANA

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

Uang Sebagai Alat Tukar Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Bab 1 Latar Belakang

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

I PENGEMBANGAN PENGELOLAAN WAKAF TUNAI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA SERTIFIKAT TANAH WAKAF. A. Analisis terhadap Sengketa Sertifikat Tanah Wakaf

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti zakat, infak, shadaqah, hibah, dan wakaf. Lembaga-lembaga ekonomi

PROPOSAL KEGIATAN RAMADHAN 1435 H MASJID AL-IKHLAS SERPONG CITY PARADISE

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

PROPOSAL RAMADHAN BAHAGIA 1432H BIP & PDS YPIS SALSABILA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI TANAH WAKAF MUSHALLA AKIBAT LUAPAN LUMPUR LAPINDO

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum dengan menyerahkan sebagian dari harta bendanya untuk

Manajemen Aset Wakaf Jumat, 01 November :16

BAB IV ANALISIS PROSEDUR PENGELOLAAN DANA INFAQ YDSF DAN ANALISIS DAMPAK DARI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG

KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH

PENDAHULUAN. Belakangan ini di Indonesia muncul berita yang mengejutkan berbagai


Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang, 8 Januari 2010 Jumat, 08 Januari 2010

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara manusia dengan Allah (h}abl min Alla>h) dan hubungan. ketentuan yang terdapat dalam Q.S Ali Imran ayat 112 :

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

PROPOSAL PENGGALANGAN DANA PEMBANGUNAN MASJID JAMI BAITURRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BAITUL MAAL HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB V PENUTUP. bahwa pergeseran pemahaman wakaf tuan guru di Lombok menjiwai karakteristik

BAB IV ANALISIS FAKTOR MINAT MASYARAKAT MENJADI MUZAKKI DI LAZ MASJID AL AKBAR SURABAYA

Proposal Donasi Dana Pembuatan Majalah Senyum Forum Komunikasi Pelajar Muslim SMAN 1 Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

EFEK MULTIPLIER WAKAF UANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

Cashflow for Muslim. Ahmad Gozali

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi setiap manusia adalah sakit (Suryono, 2008). Cara untuk mengatasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN WAKAF DI KOTA MALANG PASCA PENETAPAN BADAN WAKAF INDONESIA KOTA MALANG. Abdur Rozzaq ABSTRAK

BAB III Data Analisis Terhadap Proses Pencatatan Status

BAB V PENUTUP. dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait

Raffles City Hotel 04 Oktober Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Bengkulu

Oleh Mulya E. Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya pada unsur kebajikan (birr), kebaikan (ihsan) dan persaudaraan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

PENYELESAIAN SENGKETA HARTA WAKAF DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha mencari harta, hanya sekali saja ketika seseorang berhasil

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN MASJID AL-FALAH SURABAYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Ekonomi Islam.

III. Upaya Strategis Pengembangan Wakaf Salah satu upaya strategis pengembangan wakaf yang dilakukan oleh Pemerintah C.q. Departemen Agama adalah

Dahsyatnya Sedekah. K.H. Abdullah Gymnastiar

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

Wakaf Uang dan Pengaruhnya terhadap Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn. Abbas r.a dalam Laroche (1996) mengatakan bahwa:

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA WAKAF MASJID DAN WAKAF QUR AN DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH SURABAYA A. Analisis Mekanisme Pendayagunaan Dana Wakaf Masjid dan Wakaf Qur an di YDSF Surabaya Nāżir merupakan pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wāqif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan tujuannya. Persyaratan sebagai lembaga Nāżir yaitu lembaga tersebut bergerak dibidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan keagamaan Islam. Demikian juga dengan lembaga atau badan zakat yang didalamnya telah menerbitkan produk wakaf, maka secara tidak langsung lembaga tersebut telah termasuk dalam bentuk lembaga Nāżir. Seperti halnya YDSF, karena telah memenuhi persyaratan sebagai lembaga Nāżir sesuai dengan undang-undang tentang wakaf maka secara hukum YDSF juga disebut sebagai Nāżir. Telah dijelaskan sebelumnya mengenai wakaf tunai serta segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Bahwa wakaf yang dilakukan oleh seseorang, kelompok orang, dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk 67

68 uang tunai disebut juga sebagai wakaf tunai atau ada juga yang menyebutnya sebagai wakaf uang. 1 Berdasarkan undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf, produk yang dibentuk oleh YDSF pada bulan ramadhan secara definitif bentuk wakaf tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai wakaf tunai. Dan sebagai lembaga Nāżir, maka YDSF perlu menerapkan beberapa peraturan mengenai segala sesuatu yang terkait dengan wakaf tunai atau wakaf uang. Beberapa hal yang termasuk didalamnya yaitu melakukan pengadministrasian harta benda wakaf, mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukkaannya, mengawasi dan melindungi harta benda wakaf, serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia. 2 Menurut aturan syariah yang menyebutkan bahwa tujuan atau peruntukkan harta benda wakaf harus jelas, maka bentuk penyaluran dana wakaf masjid dan wakaf Qur an yang dilakukan oleh YDSF baik yang berupa matrial pembangunan, dana mukafah guru, maupun sound sistem yang telah disebutkan sebelumnya diperbolehkan, karena dalam akad wakaf tunai yang ada di YDSF telah menyebutkan produk wakaf tunai yang ada yakni wakaf masjid dan wakaf Qur an. 1 Sudirman Hasan, Wakaf Uang Perspektif Fiqih, Hukum Positif, dan Manajemen (Malang: UIN MALIKI PRESS, 2011), 21. 11. 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Pasal

69 Namun jika dilihat dari segi akad yang telah disepakati, secara tradisional penyaluran dana yang dilakukan oleh YDSF ini tidak diperbolehkan. Hal tersebut disebabkan pemahaman bahwa akad yang tertulis wakaf masjid harus diperuntukkan pembangunan fisik masjid. Dan wakaf yang disepakati sebagai wakaf Qur an dananya harus disalurkan dalam bentuk pembelian al Qur an. Padahal berdasarkan substansi ekonomi, bentuk dari wakaf tunai yang ada di YDSF termasuk dalam wakaf langsung, yaitu wakaf untuk memberi pelayanan langsung kepada orang-orang yang berhak dan tidak bertentangan dengan aturan syariah seperti pembangunan fisik masjid, penambahan al Qur an dan pengadaan fasilitas ibadah. Dan berbeda dengan wakaf produktif, wakaf langsung membutuhkan biaya perawatan yang dananya diperoleh dari luar harta benda wakaf. Seperti halnya dalam pelaksanaan mekanisme pendayagunaan dana wakaf masjid dan wakaf Qur an yang ada di YDSF Surabaya, pihak YDSF telah berupaya untuk menjaga nilai pokok dari harta benda wakaf yang telah diamanahkan oleh donatur dengan menyalurkan dananya kepada masjid, mushalla, atau pihak penerima dana lainnya yang telah disurvei terlebih dahulu. Agar tidak terjadi kerancuan dalam memahami wakaf tunai yang ada di YDSF, maka sebaiknya dalam proses penghimpunan dana wakaf pihak Wāqif menyebutkan terlebih dahulu peruntukan wakaf secara jelas. Yaitu

70 apakah dana wakaf yang diamanahkan hanya untuk pembangunan masjid secara fisik dan penyaluran al Qur an ataukah diperbolehkan untuk pemberdayaan serta pengembangan fungsi masjid sesuai dengan program YDSF yang telah ada. Karena dengan adanya akad tersebut, diharapkan agar keberadaan wakaf tetap menempati substansinya sebagai amal jariyah. Dalam mekanisme pendayagunaan dana wakaf tunai yang ada di YDSF Surabaya, bentuk penyaluran dana yang telah diterapkan YDSF berdasarkan program yang telah ditetapkan merupakan salah satu tanda kurang profesionalnya manajemen yang ada. Termasuk didalamnya mencampurkan penyaluran dana wakaf masjid dengan infaq masjid untuk program Masjid, dan mencampurkan dana wakaf dengan dana wakaf Qur an yang bersumber dari produk infaq cinta guru Qur an karena hal tersebut dapat merusak keberadaan akad wakaf. B. Analisis Optimalisasi Pendayagunaan Dana Wakaf Masjid dan Dana Wakaf Qur an di YDSF Surabaya Berdasarkan tujuan dan manfaat wakaf tunai yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, diharapkan agar keberadaan produk wakaf masjid dan wakaf Qur an di YDSF Surabaya dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat secara meluas. Secara teori, tujuan dari adanya program dakwah dan program masjid yang ada di YDSF telah sesuai dengan tujuan serta manfaat wakaf tunai.

71 Namun dalam pelaksanaannya, program tersebut tergolong masih kurang optimal karena jika dilihat dari akad wakaf yang ada serta laporan keuangan YDSF tahun 2013 penyaluran dana-dana tersebut masih belum sesuai dengan akad yang ada. Sehingga program lain yang ditujukan untuk pemberdayaan kompetensi seperti pelatihan dakwah, pembinaan untuk jamaah desa, dan layanan ceramah umum sangat sulit direalisasikan. Jika penempatan akad wakaf lebih diperhatikan oleh YDSF sebelumnya, maka keberlanjutan dari dana yang akan disalurkan dapat menempati fungsinya masing-masing. Namun hal ini belum menjadi perhatian khusus bagi pihak YDSF sebagai pihak penghimpun dana. Telah diketahui sebelumnya, bahwa perbedaan antara harta benda wakaf dan zakat, infaq, maupun sedekah yaitu harta benda yang disalurkan dengan akad zakat, infaq, serta sedekah dapat disalurkan seketika tanpa harus menjaga keutuhan nilai dari harta tersebut. Sedangkan untuk wakaf, telah disebutkan bahwa Nāir diharuskan menjaga keutuhan nilai dari harta wakaf tersebut. Oleh sebab itu wakaf sering disebut sebagai sedekah jariyah. 3 Sehingga dalam proses pendayagunaannya harta benda wakaf tidak boleh bercampur dengan dana infaq ataupun yang lainnya, hal tersebut agar terdapat perbedaan antara harta wakaf dan zakat, infaq, maupun sedekah. Seperti halnya yang telah tertera dalam QS. Al Baqarah ayat 261, yaitu: 3 Ibnu Umar, Pemberdayaan umat melalui lembaga wakaf, dalam http://ibnuumarbgr.wordpress.com/proposal-wakaf-tunai/, (28 Desember 2013)

72 Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-nya) lagi Maha mengetahui. 4 Dari laporan keuangan YDSF Surabaya tahun 2013 juga dapat disimpulkan bahwa manajemen pendayagunaan yang diterapkan oleh YDSF Surabaya tidak optimal. Hal tersebut disebabkan oleh dana yang disalurkan untuk program masjid dan dakwah merupakan dana yang bercampur dengan penghimpunan dana infaq. Sehingga bentuk dari penjagaan agar harta benda wakaf tetap utuh menjadi rusak. Seharusnya pihak YDSF lebih berhati-hati dalam hal penyaluran dana yang telah dihimpun dari masyarakat, karena dana tersebut merupakan amanah dari banyak pihak sebagai donatur. Seperti hal nya yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa harta benda wakaf berbeda dengan yang 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Bandung: CV DIPONEGORO, 2000), 34.

73 lainnya seperti zakat, infaq, maupun sedekah. Golongan penerima wakaf pun memiliki beberapa kriteria tersendiri agar harta benda wakaf tetap pada tujuan yang disebutkan oleh Wāqif. Agar dana-dana wakaf tunai yang disalurkan oleh YDSF lebih optimal, maka terdapat beberapa langkah yang telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Undangundang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf yang berisi mengenai pengelolaan serta pengembangan harta benda wakaf. Tentunya dengan memperhatikan akad wakaf tunai terlebih dahulu. Setelah peruntukan dana wakaf telah disebutkan secara jelas, maka dapat diambil langkah apakah dana tersebut dapat langsung disalurkan ataukah melalui proses serta langkah-langkah yang telah ditetapkan. Agar dana-dana wakaf dapat optimal dalam pendayagunaannya, maka sebaiknya pihak manajemen lebih menguasai strategi-strategi dari pengelolaan dana wakaf tunai yang ada dalam beberapa literatur mengenai perwakafan secara umum maupun khusus. Pengelolaan dana wakaf yang dilaksanakan diharapkan dapat menjaga keutuhan harta benda wakaf yang telah diserahkan oleh Wāqif serta mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat seraca umum. Dalam hal pendayagunaan dana wakaf tunai, YDSF tidak menyalahi karena berusaha menyalurkan dan tersebut sesuai dengan peruntukan wakaf secara umum dan sesuai dengan program yang telah ada. Namun, diharapkan

74 dana yang dihimpun dari produk wakaf masjid dan wakaf Qur an ini lebih jelas mengenai akadnya. Agar pihak Wāqif dapat melaksanakan amanah tersebut dengan maksimal. Setelah dana wakaf yang dihimpun jelas akad dan peruntukannya, maka diharapkan dan-dana tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Hal tersebut tentunya dengan memperhatikan beberapa aspek dalam masyarakat, seperti perekonomian, kesehatan, pendidikan, layanan sosial, dan yang lainnya. Sehingga setelah diketahui aspek apa saja yang dikatakan masih jauh dari kesejahteraan, dapat dicari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada. Selain dengan cara melaksanakan pembangunan di masing-masing bidang, dana wakaf tunai juga dapat disalurkan untuk melaksanakan pemberdayaan serta pengembangan dalam masing-masing bidang tersebut. Berikut merupakan hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan dana wakaf tunai pada bidang pendidikan: 1. Pembangunan pesantren, madrasah, perguruan tinggi Islam, lembaga riset untuk masyarakat, dan perpustakaan. 2. Pemberdayaan dan pengembangan kurikulum,sumber daya manusia, dan proyek-proyek riset teknologi tepat guna. Seperti halnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibidang pendidikan maka dana wakaf tunai juga dapat disalurkan untuk bidang-bidang lain yang tidak bertentangan dengan

75 aturan Islam tentunya, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum.