BAB I PENDAHULUAN. tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan sektor industri barang konsumsi. Perusahan manufaktur sektor konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

I. PENDAHULUAN. melupakan fakta bahwa sebagian besar kas suatu perusahaan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, tujuan utama perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis. Pada aktivitas pasar modal investasi saham merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik menjadi suatu kebutuhan pokok bagi sebagian orang. terutama kaum wanita. Kecantikan semakin berkembang dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan memperoleh laba menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang sedang terjadi. dalam menanam modalnya di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. mendapat pasar yang tetap di masyarakat (Verawati,2014). Untuk itu manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di pasar modal Indonesia dikenal jenis sektor perusahaan pembiayaan.

Feby Febrianti Yusa Pembimbing : Dra. Ruzikna, M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

Bab II. Tinjauan Pustaka

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam krisis ekonomi global di tahun 2012 yang memperlambat pertumbuhan. (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia tahun 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang

BAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen terutama kebutuhan mengenai fashion, baik di bidang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam berbagai aspek merupakan hal yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pengembangan investasi di suatu negara. Dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. akan diperkuat dan dipercepat pelaksanaannya (

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya karena perusahaan merupakan organisasi profit oriented

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Lukviarman,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pertama, pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya. Mengapa? Karena setiap pemilik menginginkan modal yang telah ditanamkan dalam usahanya segera cepat kembali. Pemilik juga mengharapkan adanya hasil atas modal yang ditanamkannya sehingga mampu memberikan tambahan modal dan kemakmuran bagi pemilik dan seluruh karyawannya. Kedua, pemilik menginginkan bahwa usaha yang dijalankan nantinya tidak hanya untuk satu periode saja. Artinya, pemilik menginginkan bahwa usaha yang dijalankan memiliki umur yang panjang untuk beberapa periode kedepan dan bukan seumur jagung. Bahkan bila perlu pemilik menginginkan perusahaannya hidup sampai beberapa keturunan. Tujuan akhir yang ingin dicapai pemilik perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disamping halhal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru (Kasmir, 2008:2&196). Selain itu, untuk memaksimalkan keuntungan suatu perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang 1

memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan langkah untuk mengatasi masalahmasalah dan meminimalisir dampak negatif yang timbul (Pratiwi, 2012). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menciptakan laba dan sejauh mana keefektifan dalam pengelolaan, perusahaan secara keseluruhan (overall efficiency and performance) (Santoso,2009:509). Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melakukan peningkatan penjualan dan menekan biaya-biaya yang terjadi. Selain itu, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh dana yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain : return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. Sering juga disebut sebagai ROI (return on investment). Sedangkan Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran 2

profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham (Hanafi, 2012:42). Berdasarkan konsep di atas, maka dalam proposal ini variabel perputaran kas dan perputaran persediaan akan dipergunakan sebagai indikator dari variabel bebas yang berpengaruh terhadap profitabilitas, dimana profitabilitas dikhusukan pada return on assets (ROA). Berikut ini merupakan data ROA dari rasio profitabilitas dan perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas dan perputaran persediaan yang dihasilkan perusahaan-perusahaan tercatat dari penjualan secara quartal dari tahun 2011-2014, yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Rasio Keuangan Perusahaan Tercatat RASIO ROA INVEN TORY CASH PERUSAHAAN 2011 2012 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 MRAT 1,8 2,9 3,3 6,6 1,7 3,1 3,5 6,8 MBTO 1,9 4,2 6,0 7,9 2,04 4,0 6,3 7,5 TCID 5,0 6,3 9,4 123,8 3,9 6,4 10,4 11,9 UNVR 9,7 17,8 28,8 39,7 9,7 16,7 29,4 40,4 MRAT 0,7 1,4 2,1 2,8 0,6 1,3 2,1 3,2 MBTO 0,8 1,8 3,1 5,7 1,2 2,4 4,2 6,4 TCID 1,2 2,1 3 0,5 1,1 2,3 3,1 4,5 UNVR 1,5 2,9 4,6 6,3 2 3,3 4,8 2,3 MRAT 0,3 0,3 1,1 2 0,3 0,7 1,1 1,6 MBTO 0,4 0,5 1,3 1,9 0,4 0,9 1,4 1,9 TCID 0,7 1,4 2,0 2,7 0,7 1,6 2,1 2,8 UNVR 497 (6,2) (14,7) (11,6) (6,2) (5,9) (18,4) (11) 3

RASIO ROA INVEN TORY CASH PERUSAHAAN Sumber : BEI data diolah 2013 2014 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 MRAT 1,4 2,3 2,3 1,5 0,2 0,7 1,5 1,5 MBTO 1,1 2,9 5 2,6 0,4 0,6 0,4 0,5 TCID 2,9 5,9 11,1 10,9 4 5,8 8,7 9,4 UNVR 11,1 19,9 30,7 40,1 9,5 17,8 26,7 40,2 MRAT 0,5 1,3 1,7 0,6 0,6 1,2 1,5 2,2 MBTO 1,4 2,6 3,8 5,9 1,1 2,2 0,4 4,4 TCID 1,1 2,8 3,9 3,8 1,1 2,5 3,3 3,4 UNVR 1,7 3,6 5,6 7,2 2,1 3,8 5,8 7,5 MRAT 0,3 0,6 0,3 0,3 0,3 0,7 1,1 1,6 MBTO 0,4 0,9 1,3 1,9 0,4 0,9 1,3 2 TCID 0,6 1,7 2,4 3,9 1 2,8 3,8 5,9 UNVR (6,8) (6,8) (21,9) -12 (8,5) (3,7) (19) (13,6) Fenomena yang terlihat dari data yang ada di Bursa Efek Indonesia bahwa profitabilitas perusahaan sektor kosmetik dan perlengkapan rumah tangga tahun 2011 sampai tahun 2014 rata-rata mengalami peningkatan dan penurunan. Perubahan ROA tersebut diperkirakan karena berfluktuasinya beberapa elemen modal kerja, diantaranya perputaran kas dan perputaran persediaan. Apabila dalam tingkat perputaran modal kerja mengalami kenaikan, maka jumlah hari dari perputaran modal kerja tersebut akan menjadi lebih sedikit, sehingga penggunaan dana yang digunakan oleh perusahaan akan lebih efisien. Dilihat dari tabel diatas, sepanjang tahun 2011 sampai 2014 pertumbuhan ROA rata-rata mengalami peningkatan. Namun di tengah kondisi yang membaik ini, terjadi penurunan dibeberapa periode. Data yang ada menunjukkan bahwa pada tahun 2013 di quartal tiga, PT Martina Berto mempunyai ROA sebanyak 5% yang merupakan 4

peningkatan dari perolehan quartal satu dan dua. Namun pada quartal empat, rasio ini turun menjadi 2,6%. Hal ini menunjukkan pada periode tersebut perusahaan tidak efektif dalam pengoprasian perusahaan. Pertumbuhan ROA ini diperkirakan karena berfluktuasinya beberapa elemen modal kerja, diantaranya perputaran kas dan perputaran persediaan. Perputaran kas dan perputaran persediaan perusahaan Martina Berto pada tahun 2013 mengalami peningkatan namun ROA mengalami penurunan. Hal ini tidak sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Djarwanto (2001) mengemukakan bahwa perputaran modal kerja adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja, perputaran modal kerja yang tinggi menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui penjualan dan akhirnya akan meningkatkan return on asset. Pada perputaran persediaan tahun 2012 pada quartal empat, PT Unilever mengalami penurunan sebanyak 2,5 dari rasio sebelumnya. Sebaliknya, di periode yang sama ROA naik sebanyak 11% dari periode sebelumnya. Pada dasarnya, semakin banyak perputaran persediaan dari sebuah perusahaan, maka semakin baik untuk perusahaan itu. Begitupun sebaliknya. Hal yang sama juga terjadi pada PT mandom, tahun 2013 pada quartal empat ROA turun sebanyak 0,2% dari periode sebelumnya. Ditahun yang sama, perputaran kas perusahaan ini mengalami peningkatan. Kedua fenomena tersebut tidak sejalan dengan pernyataan Munawir (2007) bahwa perputaran modal kerja yang rendah akan berpengaruh pada tingkat profitabilitas (ROA). 5

Untuk kepentingan penelaahan lebih jauh, faktor yang mempengaruhi hal ini terjadi maka berdasarkan konsep yang dipelajari peneliti bahwa salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah modal kerja. Modal kerja adalah modal kerja adalah adalah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk kegiatan sehari-hari dan kewajiban lainnya seperti membayar hutang, upah dan sebagainya. Dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu di harapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dengan waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya (Supriyadi & Puspitasari, 2012). Jika perusahaan kelebihan modal kerja akan menyebabkan banyak dana yang menganggur, sehingga dapat memperkecil profitabilitas. Sedangkan apabila kekurangan modal kerja, maka akan menghambat kegiatan operasional perusahaan (Hanafi, 2012). Berdasarkan latar belakang inilah maka peneliti melakukan penelitian dan menetapkan judul : Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada perusahaan Sektor Kosmetik dan Keperluan rumah Tangga yang Terdaftar Di BEI) 6

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Dari uraian latar belakang diidentifikasi masalah yaitu : 1. Kurang efektifnya pengoperasian perusahaan menyebabkan ROA turun di kuartal 4 tahun 2013 pada PT Martina Berto sementara pada tahun tersebut Perputaran kas pada PT Martina Berto mengalami peningkatan 2. Kurang efektifnya pengelolaan aktivias persediaan perusahaan menyebabkan perputaran persediaan turun di kuartal empat tahun 2012 pada PT Unilever sementara di tahun tersebut ROA PT Unilever mengalami peningkatan 1.3 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh antara perputaran kas terhadap profitabilitas perusahaan 2. Apakah terdapat pengaruh antara perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan 3. Apakah terdapat pengaruh antara perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas dan persediaan terhadap profitabilitas perusahaan 7

1.4 TUJUAN Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang pengaruh perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas terhadap profitabilitas perusahaan sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga di BEI. 2. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang pengaruh perputaran perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga di BEI. 3. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas dan persediaan terhadap profitabilitas perusahaan sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga di BEI. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Melalui penelitian ini kiranya dapat memberikan manfaat pengembangan perusahaan dan sebagai pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian dengan manfaat sebagai berikut: a) Manfaat Teoritis 1) Dengan hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan, khususnya bagi Program Studi Manajemen. 8

2) Menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman yang belum diperoleh dalam perkuliahan biasa dengan membandingkan antara teori dengan praktek di lapangan, khususnya di perusahaan Sektor Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga di BEI. 3) Menghimpun data guna mengetahui dan memahami secara langsung pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan Sektor Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga di BEI. b) Manfaat Praktis 1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah dalam hal perputaran modal kerja dan profitabilitas perusahaan. 2. Dapat memberikan data dan informasi serta gambaran mengenai analisis rasio keuangan perusahaan ditinjau dari Profitabilitas perusahaan Sektor Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga di BEI. 9