BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Karakter Morfologi Penciri Ketahanan Kekeringan Pada Beberapa Varietas Kedelai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

TATA CARA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

III. METODE PENELITIAN A.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen untuk mengetahui

BAHAN METODE PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

BAB III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Tata Cara penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BABHI BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011- Maret 2012, bertempat di Green house Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Ekologi Tanaman Universitas Brawijaya. 3.2 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Petak utama adalah tingkat ketersediaan air yang terdiri dari 4 taraf, yaitu 100% kapasitas lapang (KL) (K 1 ), 75% kapasitas lapang (KL) (K 2 ), 50% kapasitas lapang (KL) (K 3 ), dan 25% kapasitas lapang (KL) (K 4 ). Perhitungan perlakuan tingkat ketersediaan air pada kapasitas lapang dapat dilihat pada lampiran 1. Sebagai anak petak adalah Varietas kedelai, yaitu Tanggamus (V1), Nanti (V2), Seulawah (V3), Tidar (V4), Wilis (V5), Burangrang (V6) dan Detam 1 (V7). Dengan demikian dalam penelitian ini terdapat 28 kombinasi perlakuan, yaitu 7 x 4 unit perlakuan dengan kombinasi sebagai berikut : 26

27 Tabel 3.2 Kombinasi perlakuan Perlakuan K 1 K 2 K 3 K 4 V 1 V 1 K 1 V 1 K 2 V 1 K 3 V 1 K 4 V 2 V 2 K 1 V 2 K 2 V 2 K 3 V 2 K 4 V 3 V 3 K 1 V 3 K 2 V 3 K 3 V 3 K 4 V 4 V 4 K 1 V 4 K 2 V 4 K 3 V 4 K 4 V 5 V 5 K 1 V 5 K 2 V 5 K 3 V 5 K 4 V 6 V 6 K 1 V 6 K 2 V 6 K 3 V 6 K 4 V 7 V 7 K 1 V 7 K 2 V 7 K 3 V 7 K 4 Perlakuan dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 kali ulangan, maka secara keseluruhan terdapat 84 tanaman per-unit percobaan. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah varietas kedelai: Tanggamus (V1), Nanti (V2), Seulawah ( V3), Tidar (V4), Wilis (V5), Burangrang (V6) dan Detam 1 (V7) dan tingkat ketersediaan air yaitu 100% kapasitas lapang (KL) (K 1 ), 75% kapasitas lapang (KL) (K 2 ), 50% kapasitas lapang (KL) (K 3 ), dan 25% kapasitas lapang (KL) (K 4 ). 3.3.2 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan variabel yang diamati dari ke tujuh varietas kedelai pada cekaman kekeringan yaitu jumlah daun, luas daun,

28 berat kering akar, berat kering tajuk, panjang akar, nisbah tajuk/akar, jumlah polong/tanaman, berat kering biji/tanaman dan indek toleransi cekaman. 3.4 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polibag, skrop, gelas ukur, kertas label, alat tulis dan timbangan analitik. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi varietas kedelai dan media tanam berupa tanah jenis Entisol yang diperoleh dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI), Malang-Jawa Timur. 3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Persiapan Penelitian Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah jenis Entisol yang diperoleh dari kebun percobaan Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian di Kendalpayak. Sebelum dimasukkan di polibag tanah dikeringkan dan dihaluskan, kemudian tanah dimasukkan ke dalam polibag dengan berat 7 kg per polibag. Berat tanah 7 kg ini ditetapkan berdasarkan asumsi bahwa berat tanah lapisan olah dalam satu hektar adalah 2 juta kg (Harsono, 2006) dan populasi optimal kedelai per hektar 255 ribu tanaman (Irwan, 2006) 3.5.2 Kegiatan Penelitian Sebelum dilakukan penanaman, media tanam disiram dengan air pada kondisi kapasitas lapang. Penanaman dilakukan dengan tugal dengan 4 biji per

29 polibag, pada saat tanaman berumur 14 hari dilakukan penjarangan, dengan meninggalkan 2 tanaman per polibag. Pupuk diberikan pada saat tanam, terdiri dari 100 kg Urea per hektar, 100 kg SP-36, 100 kg KCl per hektar. Pupuk diberikan pada lubang di samping tanaman dengan dosis yang telah dikonversi per tanaman yaitu masing-masing sebesar 0,4 g/ tanaman. Pengairan diberikan sesuai dengan penetapan jumlah pemberian air yang didasarkan pada air optimal (kebutuhan air kedelai berkisar 30 0-350 ml per musim tanam). Pengukuran kadar air tanah ditentukan dengan cara mengambil sampel tanah, yang kemudian ditimbang berat basahnya. Sampel tanah selanjutnya dikeringkan dalam oven sampai beratnya konstan (Sasmitamihardja dan Siregar, 1990). Kadar air tanah = Berat basah tanah berat kering oven x 100% Berat kering oven Perhitungan kadar air tanah dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Cara mempertahankan dan menghitung kadar air kapasitas lapang menggunakan metode gravimetri seperti pada lampiran 1. 3.5.3 Kegiatan Pengamatan Dalam kegiatan ini, pengamatan yang akan diteliti meliputi dua fase pertumbuhan yaitu pada saat tanaman memasuki stadia pertumbuhan vegetatif, dimana tanaman tersebut telah membentuk bunga. Kemudian pada fase genertif,

30 dimana pertumbuhan tersebut telah membentuk polong sampai pemasakan biji (panen). Fase vegetatif meliputi jumlah daun, luas daun, berat kering akar, berat kering tajuk, panjang akar dan nisbah tajuk/akar. Sedangkan fase generatif meliputi jumlah polong/tanaman dan berat kering biji/tanaman (g ). Kemudian untuk seluruh pengamatan dihitung dengan menggunakan indek toleransi cekaman. Indek toleransi cekaman tersebut untuk mengetahui varietas yang toleran terhadap cekaman kekeringan. 1. Jumlah daun (helai) Dihitung jumlah seluruh daun pada tiap tanaman. 2. Luas daun (cm 2 ) Pengukuran luas daun menggunakan metode LAF (Leaf Area Meter). 3. Berat kering akar Akar yang di ukur adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk tanaman kedelai, kemudian dibersihkan dari kotoran yang ada lalu dioven selama 48 jam dengan suhu 80 o C. 4. Berat kering tajuk Bagian tajuk dipisahkan dari akar dengan cara memotong pada bagian pangkal batang lalu tajuk tersebut dibersihkan dari kotoran yang ada, kemudian di oven selama 48 jam dengan suhu 80 o C. 5. Panjang akar Panjang akar diukur mulai dari pangkal batang hingga ujung akar.

31 6. Nisbah tajuk/akar Perhitungan untuk nisbah tajuk/akar yaitu membandingkan antara berat kering tajuk dan berat akar, kemudian dihitung dengan cara membagi berat kering tajuk dengan berat kering akar. 7. Jumlah polong/tanaman Dihitung jumlah seluruh polong pada tiap tanaman. 8. Berat kering biji/tanaman (g) Ditimbang berat biji yang dihasilkan setiap tanaman setelah dioven selama 48 jam dengan suhu 80 o C. 9. Indek toleransi cekaman Penilaian toleransi varietas kedelai terhadap cekaman kekeringan dilakukan berdasarkan nilai indek cekaman, menurut Bouslama dan Schapaugh (1984) sebagai berikut: Indek cekaman (IC) = Keterangan : Hs= nilai observasi pada kondisi cekaman kekeringan. Hp= nilai observasi pada kondisi pemberian air. Menurut Purnamaningsih (1996), rentang nilai indek cekaman adalah: (IC 0,75) : toleransi tinggi (IC 0,50-0,74) : toleransi sedang (IC < 0,50) : toleransi rendah

32 3.6 Analisis data Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis variansi (ANOVA). Jika hasil analisa menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan, maka dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 5%.