BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik. sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses yang mengubah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. namun tidak semua orang memiliki profesi keguruan. Karena itu dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha untuk membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. terdidik itu sangat penting. Sebuah efek langsung pendidikan adalah. membentuk pendapat dan mengembangkan sudut pandang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan keadaan alam yaitu dengan cara mencari tahu tentang alam secara

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan sistem pengelolaan siswa masih menggunakan cara konvensional yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Melalui sekolah, siswa belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya materi pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat melahirkan sumber daya manusia yang terdidik. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UCEJ, Vol. 2 No. 1, Desember 2017, Hal Untirta Civic Education Journal ISSN : e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup yang lebih baik. Agar dapat memiliki kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu. menghasilkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,mandiri, mempunyai

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3 adalah

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Pendidikan Akuntansi

pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar.

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sikap mengubah perilaku seseorang menuju lebih

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI KONSEP KONSEP GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Tirtarahaja, Umar dan S. L.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu bentuk pendidikan adalah pendidikan formal di sekolah. Pendidikan formal di sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas/lanjutan. Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah berbentuk lembaga Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sedangkan pendidikan menengah pertama merupakan jenjang pendidikan berbentuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS). Yang terakhir adalah pendidikan menengah atas/lanjutan yang merupakan kelanjutan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas: pendidikan umum dan pendidikan kejuruan yang berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Inti dari semua kegiatan pendidikan tersebut adalah proses belajar dan pembelajaran. 1

2 Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dua diantaranya adalah guru dan siswa. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Membimbing berarti memberikan bimbingan kepada siswa untuk lebih memahami materi pelajaran yang dipelajarinya. Mengarahkan berarti memberikan arahan/petunjuk prosedur yang akan dikerjakan. Melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Menilai berarti memberikan penilaian kepada siswa dengan kategori nilai afektif, kognitif, dan psikomotorik. Mengevaluasi artinya mengoreksi selama proses belajar mengajar untuk menentukan hal-hal yang masih perlu diperbaiki atau dipertahankan. Sedangkan siswa adalah subjek belajar yang memiliki potensi dan karakteristik unik, yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Kemampuan dan kesungguhan siswa merespon pengetahuan, nilai dan keterampilan mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan belajar. Dalam proses belajar mengajar, tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi, sedangkan yang aktif mencari informasi adalah siswa. Selain itu, guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Guru juga dapat mengembangkan iklim komunikasi di kelas selama pembelajaran berlangsung. Iklim komunikasi yang dimaksud adalah adanya umpan balik interaktif antara

3 guru dan peserta didik. Dengan demikian, siswa akan mampu memberikan respon yang baik. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar akuntansi siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian kelas X AK 1 pada semester Ganjil tahun pembelajaran 2011/2012 yaitu dari 35 siswa hanya 13 orang yang memperoleh nilai 70 atau hanya sekitar 37,14 % yang mencapai nilai ketuntasan minimal belajar (70). Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Selain itu, ada kecenderungan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi masih rendah. Siswa cenderung hanya menerima pelajaran, kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat dan tidak bertanya bila ada materi yang kurang jelas. Keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan selama ini belum efektif. Guru kurang kreatif dalam memvariasikan model pembelajaran. Guru cenderung menggunakan metode konvensional berupa ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga menimbulkan ruang gerak terbatas bagi siswa. Siswa terbiasa mendengar, mencatat kemudian menghafal. Hal ini membuat siswa menjadi jenuh, malas belajar akuntansi dan mempunyai keinginan agar pembelajaran cepat selesai. Dampaknya adalah siswa kurang memahami materi dan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satunya adalah mencoba menggunakan model-

4 model pembelajaran. Dalam model-model pembelajaran diupayakan pembelajaran itu terpusat kepada siswa. Dengan demikian siswa memperoleh kesempatan untuk lebih aktif lagi dalam belajar dan lebih mudah untuk memahami dan menyerap materi pelajaran yang dipelajarinya. Untuk itulah, peneliti mencoba untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. Maksudnya kolaborasi adalah penggabungan model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. Model pembelajaran Quiz Team merupakan model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini siswa dibentuk dalam beberapa kelompok dan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Dalam model pembelajaran ini, siswa dilatih untuk bekerja sama. Model pembelajaran ini diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan dengan cara mengelompokkan siswa ke dalam kelompokkelompok kecil. Tiap kelompok membuat 9 kotak yang diisi dengan angka 1-9

5 secara acak yang nantinya akan diisi jawaban atas pertanyaan yang dibacakan oleh guru secara acak. Bagi kelompok yang menjawab benar diberi tanda benar ( ) dan yang salah diberi tanda salah (x). Bagi kelompok yang sudah mendapat tanda benar ( ) vertical atau horizontal atau diagonal harus berteriak hore atau yel-yel yang lainnya. Pada pembelajaran Course Review Horay aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar. Hal ini dapat memupuk minat dan perhatian siswa dalam mempelajari akuntansi, yang pada akhirnya dapat berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Adapun kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay adalah dengan membagi siswa ke dalam tiga kelompok besar dan masingmasing kelompok secara bergantian menjadi pemandu kuis. Tiap kelompok wajib membuat soal kuis yang nantinya diajukan kepada kelompok lain. Tiap kelompok membuat 9 kotak yang diisi dengan angka 1-9 secara acak. Kelompok akan menjawab pertanyaan berdasarkan nomor pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Jika tidak bisa menjawab, maka pertanyaan dilemparkan ke kelompok lain. Bagi kelompok yang menjawab benar diberi tanda benar ( ) dan yang salah diberi tanda salah (x). Bagi kelompok yang sudah mendapat tanda benar ( ) vertical atau horizontal atau diagonal harus berteriak hore atau yel-yel yang lainnya. Melalui kolaborasi kedua model pembelajaran ini, siswa dituntut untuk

6 aktif dan dilatih untuk bekerja sama. Karena tiap siswa mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok. Para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Mengapa sampai saat ini guru di SMK PGRI 8 Medan masih cenderung menggunakan metode konvensional saat mengajar? 2. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan? 3. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan?

7 4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan? 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan tahun pembelajaran 2011/2012? 2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan tahun pembelajaran 2011/2012? 1.4 Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. Model pembelajaran Quiz Team merupakan model pembelajaran yang dapat menghidupkan suasana belajar dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun menjawab. Model pembelajaran ini diawali dengan menerangkan materi pelajaran secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar yaitu kelompok A, B dan C. Guru menerangkan materi pelajaran pertama. Setelah selesai maka diadakanlah suatu pertandingan akademis. Guru menunjuk

8 kelompok A sebagai tim pemandu kuis. Lalu kelompok A menyiapkan kuis berjawaban singkat sedangkan kelompok B dan C memanfaatkan waktu untuk meninjau catatan mereka. Kelompok A mengajukan pertanyaan kepada kelompok B. jika kelompok B tidak bisa menjawab, maka pertanyaannya dilemparkan ke kelompok C. Kelompok A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya untuk kelompok C. Jika kelompok C tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan dilemparkan ke kelompok C. Demikian seterusnya sampai materi pelajaran ketiga selesai dan tiap kelompok sudah mendapat giliran memandu kuis. Guru mengakhiri pelajaran dengan membuat kesimpulan. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok. Para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quiz Team merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar melalui pertandingan akademis yang diadakan. Karena saat belajar siswa dituntut untuk aktif dengan cara bekerja sama dalam kelompok untuk menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik dan memperoleh skor tertinggi. Sedangkan model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap kelompok siswa yang dapat menjawab benar dan mendapat tanda benar ( ) vertical atau horizontal atau diagonal maka kelompok siswa tersebut diwajibkan berteriak hore atau yel-yel lainnya yang disukai.

9 Model pembelajaran ini diawali dengan guru menyampaikan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan tanya jawab untuk pemantapan pemahaman materi bagi siswa. Setelah itu, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil, siswa atau kelompok membuat 9 kotak yang diisi dengan angka 1-9 secara acak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, kelompok siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab. Jika jawaban benar diberi tanda benar. Kelompok siswa yang sudah mendapat tanda benar ( ) vertical atau horizontal atau diagonal maka kelompok siswa tersebut diwajibkan berteriak hore atau yel-yel lainnya yang disukai, pemberian reward, penyimpulan, evaluasi dan refleksi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan dengan cara mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga membuat siswa lebih menikmati pelajaran serta tidak mudah jenuh atau bosan untuk belajar. Kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay merupakan penggabungan model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. Bentuk kolaborasinya adalah awalnya siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok A, B dan C. Lalu masing-masing kelompok secara bergantian menjadi pemandu kuis. Tiap kelompok wajib membuat soal kuis yang nantinya diajukan kepada kelompok lain. Tiap kelompok membuat 9 kotak yang diisi angka 1-9 secara acak. Kelompok akan menjawab pertanyaan berdasarkan nomor pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Jika tidak bisa menjawab, maka

10 pertanyaan dilemparkan ke kelompok lain. Bagi kelompok yang menjawab benar diberi tanda benar ( ) dan yang salah diberi tanda salah (x). Bagi kelompok yang sudah mendapat tanda benar ( ) vertical atau horizontal atau diagonal harus berteriak hore atau yel-yel yang lainnya yang disukai. Melalui kolaborasi kedua model pembelajaran ini, siswa dituntut untuk aktif dan dilatih untuk bekerja sama. Karena tiap siswa mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Berdasarkan uraian diatas, maka diharapkan dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 dapat ditingkatkan. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan pemecahan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay.

11 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 1 SMK PGRI 8 Medan melalui penerapan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. 1.6 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai penerapan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. 2. Memberi masukan kepada SMK PGRI 8 Medan pada umumnya dan guru atau calon guru akuntansi pada khususnya dalam memilih alternatif model pembelajaran dalam mentransfer ilmu, yaitu dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quiz Team dengan Course Review Horay. 3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis fakultas ekonomi Unimed dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.