BAB I PENDAHULUAN. dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords : Pb, Educational toys, Children under five years old, Parent and teacher s knowladge.

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Timbal telah diakui sebagai racun selama ribuan. tahun dan telah menjadi fokus dari regulasi kesehatan

KUESIONER PENELITIAN

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijual kembali (Godam, 2008). Dewasa ini banyak ditemukan produk konsumen yang

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

BAB I PENDAHULUAN. fosfor 40 mg; dan menghasilkan energi 30 kalori (Tarmizi, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

BAB I PENDAHULUAN. air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena

I. PENDAHULUAN. mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya. dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pantai Bentar merupakan objek wisata yang berada di kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Sebagai pusat kota wisata, perindustrian dan perdagangan, kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari adalah liter atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan yang sangat terasa akibat dari maraknya

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FITOFARMAKA Re R t e n t o n W a W hy h un u i n n i g n ru r m u

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar biologi tidak hanya berasal dari buku saja, melainkan seperti proses

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea

Kandungan Timbal Pada Air dan Padi di Daerah Industri Leuwigajah Cimahi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT PADA SUNGAI DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya sasaran pembangunan pangan adalah menyediakan pangan

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

PENGARUH INTERFERENSI ION KADMIUM (Cd 2+ ) TERHADAP BIOSORPSI ION TIMBAL (Pb 2+ ) OLEH SEL RAGI Saccharomyces cerevisiae

I. PENDAHULUAN. setiap orang. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dalam. terbawa hingga dewasa. Kegemaran masyarakat akan jajan atau

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan merkuri (Hg) (Widodo, 2008). Merkuri (Hg) merupakan

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 3, Nomor 1, Januari 2011, Halaman ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pola hidup sehat masyarakat sangat terdukung oleh adanya makanan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

Pencemaran timbel Penyebab, dampak dan pencegahannya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lautan merupakan daerah terluas yang menutupi permukaan bumi, sekitar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan industri (Singh, 2001). Hal ini juga menyebabkan limbah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Konsumen adalah produk barang atau jasa yang konsumennya adalah konsumen rumah tangga sebagai pemakai akhir di mana produk dari produsen yang terjual dan dibeli konsumen akan dipakai dan dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi manusia. Dewasa ini banyak ditemukan produk konsumen yang mengandung bahan toksik. Bahan toksik adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Meningkatnya penggunaan senyawa kimia berbahaya pada produk konsumen mengakibatkan gangguan kesehatan dan merusak lingkungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sucofindo beberapa negara Eropa dan Amerika telah memberlakukan peraturan perundangan yang mengatur batasan jumlah senyawa kimia berbahaya yang terkandung dalam produk konsumen. Produk konsumen tersebut terdiri sari sepatu, alas kaki, pakaian jadi, barang elektronika, dan produk mainan. (Sucofindo, 2013). Salah satu bahan kimia yang terdapat pada produk konsumen adalah logam berat. Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5gr/cm 3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S, dan bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 1

2 (Purnama, 2009). Salah satu unsur logam berat yang banyak terdapat didalam produk konsumen adalah timbal (Pb). Timbal atau plumbum (Pb) adalah logam lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat, memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan. Pb dicampur dengan logam lain akan terbentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya. Pb adalah logam lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Pb meleleh pada suhu 328 o C (6620F), titik didih 1.740 o C (3.1640F), bentuk sulfid dan memiliki gravitasi 11,34 dengan berat atom 207,20 (Widowati, 2008). Timbal bisa masuk dalam lingkungan dan tubuh manusia dari berbagai macam sumber seperti bensin (petrol), daur ulang atau pembuangan baterai mobil, mainan, cat, pipa, tanah, beberapa jenis kosmetik dan obat tradisional dan berbagai sumber lainnya (WHO, 2007). Tahun 2004 Komisi Keamanan Produk konsumen Amerika (The U.S. Consumer Product Safety Commision/CPSC) telah menarik 150 juta produk mainan (berupa perhiasan seperti kalung, gelang atau cincin) yang diduga mengandung Pb. (Shnews, 2007). Pada tahun 2007 Hasil tes dari Sucofindo atas mainan, menemukan bahwa mainan impor China memang berbahaya karena mengandung timbal di atas kadar normal. Dalam laporan yang dikeluarkan Sucofindo bernomor 0250195, diketahui bahwa mainan mobil-mobilan China mengandung timbal hingga 353 miligram per kilogram. Kandungan timbal dalam mainan China itu berarti hampir 4

3 kali lipat dari ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Standardisasi Mainan Dunia (IN71), sebesar 90 ppm. (Sucofindo, 2013) Pada Tahun 2011 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengumumkan penemuan zat berbahaya yang terdapat dalam mainan edukatif anak yang banyak dijual bebas di Pasar Indonesia, terutama di Ibu Kota Jakarta. Sebanyak 21 mainan yang diperiksa oleh YLKI secara acak dari lima wilayah di Jakarta yang berjumlah 12 tempat penjualan diketahui mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan anak seperti Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Cadmium (Cd) dan Chromium (Cr). Sebanyak 21 mainan yang diuji terdiri dari mainan edukasi berbentuk sempoa, kereta, sejumlah puzzle, balok ukur berwarna, balok rumah-rumahan, rumah hitung kayu serta kotak pos dimana semuanya menggunakan cat pewarna (YLKI, 2012). Mainan edukatif adalah mainan yang melatih kemampuan fisik, merangsang kemampuan berfikir, dan mengajari anak tentang nilai kemanusiaan seperti keikhlasan, berbagi, sikap sabar dan kesadaran akan pentingnya kerja sama (Effiana, 2009). Namun mainan edukatif tidak selamanya aman digunakan karena terdapat timbal (Pb) pada mainan edukatif tersebut. Mainan edukatif paling sering digunakan oleh balita karena bermain menggunakan mainan edukatif dapat dapat membantu memaksimalkan tumbuh kembang dan kecerdasan balita. Balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris, 2006). Timbal (Pb) dapat berasal dari zat warna yang digunakan dan bahan baku pada proses pembuatan mainan (Sanusi et al., 2007). Timbal dapat lepas sebagai debu pada permukaan produk mainan selama mainan digunakan secara normal apalagi bila

4 terjadi penyinaran atau pamanasan terutama terkena sinar matahari. Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika telah melakukan penelitian dimana penyinaran dan pemanasan membebaskan debu timbal. Pada produk mainan timbal dapat lepas selama mainan digunakan dengan normal (Shnews, 2004). Balita adalah yang paling berisko terpapar timbal melalui mainan edukatif. Hal ini dikarenakan kebiasaan balita yang sering memasukkan tangan, mainan dan segala sesuatu kedalam mulutnya, kemudian intensitas bermainnya lebih tinggi dibandingkan anak- anak yang berusia lima tahun keatas (Lubis et al., 2013). Timbal akan lebih mudah diserap oleh tubuh pada masa perkembangan, pada anak-anak. Jumlah timbal yang diserap mencapai 50% dibandingkan orang dewasa yang hanya dapat menyerap sekitar 35% (Lubis et al., 2013), selain itu otak serta sistem saraf anak-anak lebih sensitif terhadap kerusakan akibat timbal, sehingga pada tingkat yang rendah sekalipun dapat menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan (IQ), ketidakmampuan belajar (kesulitan belajar), hiperaktifitas dan agresif sehingga menimbulkan masalah sosial dan lingkungan. Selain itu timbal juga menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan pada pendengaran, dana kerusakan ginjal. Pada tingkat keracunan yang tinggi, menyebabkan kematian. Mainan edukatif balita banyak digunakan pada Taman Kanak-Kanak untuk membantu murid belajar, khususnya di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Denai yang menggunakan mainan edukatif setiap hari. Pengetahuan orang tua dan guru mengenai Timbal juga sangat diperlukan terutama dalam menentukan mainan dan mengawasi cara bermain anak.

5 Berdasarkan uraian masalah pada Latar Belakang tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul Analisis kandungan Timbal (Pb) dan tingkat pengetahuan orang tua dan guru tentang Timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Denai Tahun 2014. 1.2 Perumusan Masalah Pencemaran logam berat semakin banyak pada produk konsumen, termasuk mainan edukatif yang mengandung bahan kimia seperti timbal (Pb) yang akan memberikan dampak negatif bagi balita. Orang tua dan guru berperan penting dalam menentukan mainan dan mengawasi cara bermain anak. Maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah terdapat kandungan timbal (Pb) dan bagaimana tingkat pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Denai Tahun 2014. 1.2 Tujuan Penelitian 1.2.1 Tujuan Umum Mengetahui kandungan Timbal (Pb) dan tingkat pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-kanak Kecamatan Medan Denai Tahun 2014. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui ada atau tidaknya kandungan Timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-kanak Kecamatan Medan Denai. 2. Mengetahui jumlah kandungan Timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-kanak Kecamatan Medan Denai disesuaikan dengan SNI ISO 8124-3: 2010

6 3. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang Timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-kanak Kecamatan Medan Denai. 4. Mengetahui tingkat pengetahuan guru tentang Timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-kanak Kecamatan Medan Denai. 1.4 Manfaat Penelitiaan 1. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk pengayaan literatur tentang kandungan timbal (Pb) dan tingkat pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Denai. 2. Bagi masyarakat Kota Medan dan khususnya masyarakat di kecamatan Medan Denai sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang timbal (Pb) pada mainan edukatif balita. 3. Sebagai bahan masukan dan informasi yang penting bagi peneliti lainnya mengenai kandungan timbal (Pb) dan tingkat pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan edukatif balita di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Denai. 4. Untuk peneliti sendiri agar menambah wawasan dan dapat menemukan dan memecahkan permasalahan tentang timbal (Pb) dan tingkat pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan edukatif balita.