I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri dan organisasi bisnis yang semakin maju membuat. iklim persaingan bisnis semakin ketat. Untuk terus bertumpu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas. karena itu perusahaan harus selalu memperhatikan, menjaga, dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT Federal International Finance (FIF)

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan juga semakin pesat dan penuh tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

I. PENDAHULUAN. pemerintah maupun swasta. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan -

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia merupakan motor penggerak utama dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. pegawai yang bekerja di semua organisasi. Suatu penelitian (Applboum,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Kenyataan tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Produktivitas Kerja. (2005) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dunia pariwisata di Lampung tidak terlepas dari dukungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi. Dengan adanya gaya kepemimpinan akan terjalin kerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai. Begitu juga dengan organisasi bisnis/jasa, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil observasi, pengolahan data dan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

Koordinasi akan menciptakan keharmonisan untuk memfasilitasi pekerjaan dan keberhasilan unit. Komando dan Koodinasi disebut juga pengarahan

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi pada Club Motor Yamaha Mio Surabaya)

BAB V PENUTUP. sebelumnya berupa diskusi hingga hasil penelitian, kemudian penilaian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Persaingan dalam arus globalisasi membuat setiap individu harus membekali diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI. Karyawan dan Kesehatan Bank Jabar Banten.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

I. PENDAHULUAN. oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor sumber daya manusia.

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

STANDAR SUASAN AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian dan pengembangan model pelatihan kecakapan hidup ini

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri dan organisasi bisnis yang semakin maju membuat iklim persaingan bisnis semakin ketat. Untuk terus bertumpu mempertahankan kelangsungan usaha maka perusahaan harus memiliki kemampuan menjaga dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk. Hal itu sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berperan sebagai motor penggerak dari seluruh sarana dan prasarana yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah asset utama dalam perusahaannya tentunya akan memikirkan langkah langkah dan tindakan-tindakan yang dapat mendorong pengembangan sumber daya manusia untuk produktif, kreatif, dan berprestasi dalam menghadapi persaingan di dunia usaha saat ini. Oleh karena itu perusahaan perlu memperhatikan kondisi pegawai atau karyawan agar dapat bekerja dengan baik dengan menerapkan konsep manajemen yang baik dan terarah. Output yang diharapkan dari pegawai adalah kinerja yang banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah komunikasi interpersonal dan keserdasan emosional.

2 Setiap karyawan diharapkan mampu bekerja sama terutama dengan pihak pimpinan Perusahaan, sehingga di antara keduanya dapat menyesuaikan antara keinginan para karyawan dengan tujuan perusahaan dan hal itu tergantung dari komunikasi interpersonal antara pimpinan dan bawahan. Konsep komunikasi interpersonal dan kaitannya dengan kinerja dibuktikan dari hasil penelitian Baroroh (2006) yang menyatakan bahwa hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja adalah positif karena komunikasi interpersonal dapat menjadi mediasi dari hambatan dan kendala yang muncul antara harapan karyawan dengan harapan perusahaan. Adapun menurut Efendy (2000:17) komunikasi antarpribadi merupakan bentuk komunikasi yang efektif dan ampuh dalam mengubah sikap, pandangan dan perilaku (to change attitude, opinion and behaviour) dan perilaku tersebut adalah kinerja (Effendi, 2000:17) Menurut Mayer dalam Efendy (2000:21) komunikasi interpersonal bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, kecerdasan emosional juga turut berperan dalam membentuk perilaku seseorang karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang memotivasi diri sendiri dan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa sedangkan faktor-faktor tersebut merupakan unsur-unsur yang dapat meningkatkan kinerja. Komunikasi interpersonal yang terjalin dengan baik dalam suatu perusahaan serta adanya kecerdasan emosional karyawan akan membuat karyawan

3 mampu menghasilkan kinerja yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan individual maupun kebutuhan sosial. Karyawan yang demikian memiliki mutu kehidupan kerja yang baik karena mampu menciptakan kondisi kerja yang mendukung adanya komunikasi yang baik antara dirinya sebagai karyawan dan atasan sebagai pimpinannya. Seperti halnya Perusahaan, PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda juga dalam kegiatan sehari-harinya telah didukung oleh iklim organisiasi yang kondusif sehingga karyawan dapat bekerja secara efektif. Hal ini terlihat dari terselesaikannya rencana kerja pada setiap bagian. Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah bagaimana jalinan proses komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan, karena dalam melaksanakan tugasnya seseorang baik itu manajer ataupun bawahan melakukan suatu komunikasi dan koordinasi dengan pihak lain. Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kantor sangat penting, karena dengan komunikasi yang efektif akan memberikan suatu kondisi yang kondusif di perusahaan sehingga setiap karyawan dapat melakukan kerja sama secara vertikal, horizontal atau diagonal. Komunikasi dalam suatu perusahaan harus berlangsung dengan harmonis, karena akan menjamin keeratan hubungan antara atasan dengan atasan, antara atasan dengan bawahan maupun antara bawahan dengan bawahan. Kondisi demikian sangat penting untuk menciptakan kinerja yang tinggi

4 pada karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas perusahaan, sehingga dapat berjalan lancar dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Pentingnya komunikasi interpersonal dalam perusahaan memperoleh rasa saling pengertian, menguatkan keyakinan, proses manajerial, peningkatan dan pembinaan kerja sama antar anggota perusahaan, Tetapi pada kenyataannya, sebuah perusahaan sering dihadapkan pada masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif penting bagi manajer. Proses komunikasi memungkinkan manajer melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan kepada pihak lain agar dilaksanakan. Perusahaanan memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan jabatan. Pengarahan mengharuskan manajer untuk berkomunikasi dengan bawahan agar tujuan kelompok dapat dicapai. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi dari pengawasan. Jadi, manajer dapat melaksanakan fungsifungsi manajemen hanya melalui komunikasi interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Pada pelaksanaannya, PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda menyadari pentingnya fungsi dari komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal merupakan proses yang bertujuan untuk meminimalisir hambatan atau distorsi dalam berkomunikasi, Menurut Rahmat (2003:127-128) salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

5 mengefektifkan komunikasi interpersonal adalah dengan membangun keakraban antar karyawan. Oleh sebab itu PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda berupaya mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan interaksi antar karyawan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain rekreasi, pengajian rutin, diskusi dan halal bihalal. Frekuensi pelaksanaan kegiatan tersebut terdistribusi pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Frekuensi pelaksanaan kegiatan keakraban di PT PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda Tahun 2006-2008 No Kegiatan Frekuensi Pelaksanaan 2006 2007 2008 1 Rekreasi 2 kali 1 kali - 2 Pengajian Rutin 6 kali 4 kali 2 kali 3 Diskusi Internal 12 kali 6 kali - 4 Halal Bihalal 2 kali 2 kali 1 kali Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan yang dapat mempererat keakraban sepanjang Tahun 2006-2007 mengalami penurunan frekuensi pelaksanaan. Hal ini dikeluhkan oleh sebagian besar karyawan karena pada kondisi tersebut target kinerja yang ditetapkan perusahaan justru semakin meningkat. Kegiatan-kegiatan tersebut sebenarnya dapat menciptakan keakraban antar karyawan karena ada interaksi yang intensif sehingga dapat menciptakan iklim komunikasi internal yang efektif. Komunikasi internal seharusnya dapat berjalan dengan baik oleh karenanya perlu adanya pengelolaan yang baik dari pihak yang menerima informasi, karena ketidakmampuan dalam pengelolaan informasi dapat menimbulkan benturan baik antara pimpinan dengan bawahan maupun sesama bawahan yang dapat berakibat terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Jika

6 komunikasi tidak terjalin dengan harmonis, dapat menimbulkan penurunan motivasi kerja karyawan. Sehingga karyawan tidak dapat bekerja dengan optimal, akibatnya sasaran atau target yang harus dicapai Perusahaan tidak akan tercapai sesuai dengan rencana yang direncanakan. Selain komunikasi internal kecerdasan emosional juga berperan terhadap perilaku kerja seseorang. Keterkaitan antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan rasional digambarkan Patton seperti sebuah jembatan antara apa yang diketahui dan apa yang dilakukan (Patton, 2000:234) Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa seorang karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan bertindak lebih rasional sehingga dalam bekerjapun akan lebih bertanggung jawab. Kecerdasan emosional yang ada pada karyawan tersebut dapat dioptimalkan pemanfaatannya untuk bekerja sehingga dalam bekerja mampu mencapai kinerja yang tinggi. Upaya pengembangan kecerdasan emosional diwujudkan dalam kebijakan PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda kepada seluruh karyawannya dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti training ESQ secara bertahap. Pelaksanaan training ESQ yang diadakan oleh perusahaan sepanjang Tahun 2006-2008 hanya sekali saja dan tidak dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda menganggap penting training ini tetapi perusahaan belum konsisten mengembangkan kemampuan kecerdasan emosional karyawan. Hasil

7 pelaksanaan training ESQ dapat menggambarkan kemampuan kecerdasan emosional karyawan sebagaimana digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Hasil Penilaian Training ESQ di PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda Tahun 2008 Hasil Penilaian Jumlah No Indikator Penilaian Baik Sedang Kurang karyawan 1 Kemampuan Mengenal Emosi 12 19 17 48 2 Kemampuan Mengelola Emosi 13 15 20 48 3 Kemampuan Memotivasi diri 10 15 23 48 4 Kemampuan Membina Hubungan 8 19 21 48 rata-rata 11 17 20 48 Sumber: PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda Tahun 2008 Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan yaitu sebanyak 17 orang memiliki kecerdasan emosional dalam kategori kurang, 19 orang memiliki kecerdasan emosional dalam kategori sedang dan hanya 12 orang yang memiliki kecerdasan emosional dalam kategori baik. Kondisi yang dijelaskan tersebut berpotensi memberikan dampak pada kinerja. Kemampuan mengenal emosi tergambar dari kemampuan pegawai mengantisipasi beban kerja dalam bentuk pencapaian target sehingga mampu menyusun rencana yang matang dalam melakukan pekerjaan. Adapun kemampuan mengelola emosi tergambar dari kemampuan karyawan mengolah beban kerja menjadi tantangan sehingga ia mampu menyusun langkah-langkah efektif dalam melaksanakan pekerjaannya. Adapun kemampuan memotivasi diri merupakan kemampuan karyawan untuk memiliki semangat tinggi dalam mencapai target kerja. Kemampuan membina hubungan dilakukan dengan membantu rekan kerja, sukarela melakukan kegiatan ekstra di tempat kerja, menghindari konflik

8 dengan rekan kerja, menghargai peraturan yang berlaku di organisasi, toleransi pada situasi yang kurang ideal/menyenangkan di tempat kerja, memberi saran-saran yang membangun di tempat kerja, serta tidak membuang-buang waktu di tempat kerja. Keterkaitan antara kecerdasan emosional dipaparkan oleh Rahmat (2003:190) dan Patton (2000:234), bahwa kecerdasan emosional adalah sarana atau cara seseorang melaksanakan tugas-tugasnya. Hal itu terbukti dari munculnya hambatanhambatan kinerja karyawan diantaranya adalah kualitas, kuantitas dan konsistensi kerja. Menurut kepala cabang FIF Kalianda berdasarkan penilaian kinerja kualitas kerja karyawan selama 3 tahun terakhir mengalami fluktuasi yang dilihat dari pencapain target kerja yang dihitung dari perkembangan jumlah nasabah sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Target dan Realisasi Jumlah Nasabah pada PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda Tahun 2008 Bulan Target Realisasi Tingkat Pencapaian (nasabah) (nasabah) Kinerja(%) Januari 30 22 73.3 Februari 30 25 83.3 Maret 32 18 56.3 April 33 16 48.5 Mei 35 27 77.1 Juni 30 15 50.0 Juli 35 18 51.4 Agustus 36 21 58.3 September 30 24 80.0 Oktober 35 25 71.4 November 43 26 60.5 Desember 40 21 52.5 Rata-rata 34.0 21.6 63.6 Sumber : PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda Tahun 2008

9 Berdasarkan Tabel penilaian tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian target sepanjang Tahun 2008 mengalami kecenderungan yang menurun bahkan rata-rata pencapaian target hanya 63,6% atau masih jauh dari pencapaian target yang diharapkan. Hal ini tentunya dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan upaya peningkatan kinerja karyawan. Masalah kinerja merupakan suatu faktor yang penting terutama bila dihubungkan dengan sumber-sumber daya, baik dalam bentuk material, personal, waktu, tenaga dan pikiran maupun keterampilan dan pengetahuan yang tersedia. Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi pada penelitian ini dibatasi pada beberapa faktor saja yang menyangkut karakteristik karyawan antara lain komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional. 1.2 Permasalahan Komunikasi interpersonal merupakan upaya yang dapat dilakukan dan diterapkan oleh manajemen perusahaan untuk dapat mendistribusikan semua informasi tentang proses pekerjaan. Komunikasi interpersonal dapat menyeimbangkan posisi perusahaan secara internal. Kondisi yang ada di PT FIF Cabang Kalianda adalah kegiatan yang dapat mempererat keakraban sepanjang Tahun 2006-2007 mengalami penurunan frekuensi pelaksanaan sebagaimana terdistribusi pada Tabel 1. Hal ini dikeluhkan oleh sebagian besar karyawan karena pada kondisi tersebut target kinerja yang ditetapkan

10 perusahaan justru semakin meningkat sehingga menimbulkan gap (jarak) antara kebutuhan karyawan dan target perusahaan. Karyawan PT Federal International Finance (FIF) Cabang Kalianda sebagian besar memiliki kecerdasan emosional yang kurang setelah dilakukan penilaian berdasarkan hasil training ESQ yang diadakan oleh perusahaan pada Tahun 2008 (Tabel 2). Adapun kinerja yang dilihat dari tingkat pencapaian target selama tahun berfluktuasi tetapi mengalami kecenderungan yang menurun (Tabel 3). Hal ini tentunya dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan upaya peningkatan kinerja karyawan Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah hubungan antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional dengan kinerja karyawan PT Federal International Finance Cabang Kalianda. 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semua variabel bebas dan variabel terikat serta mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Oleh karena itu secara rinci penelitian bertujuan untuk : 1. Mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja karyawan pada PT FIF Cabang Kalianda.

11 2. Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan kinerja karyawan pada PT FIF Cabang Kalianda. 3. Mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan kinerja karyawan pada PT FIF Cabang Kalianda Kabupaten. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada PT. FIF Cabang Kalianda untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dalam rangka melatih kemampuan analisis penelitian dalam menerapkan ilmu khususnya yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya manusia. 3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana untuk gelar Sarjana Ekonomi Universitas Lampung. 1.5 Kerangka Pikir Berdasarkan uraian-uraian yang dijelaskan pada tinjauan pustaka mengenai komunikasi interpersonal, kecerdasan emosional dan kinerja maka dapat diketahui bahwa komunikasi interpesonal dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya keakraban, kontrol, dan ketepatan respon. Indikator dari kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengenal emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri dan kemampuan membina hubungan.

12 Adapun kinerja dapat diindikasikan dari kualitas kerja yang terlihat dari pemahaman tentang lingkup pekerjaan, uraian pekerjaan, tanggung jawab, serta wewenang yang diemban. Kuantitas kerja yang ditunjukkan melalui hasil dan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan. Indikator kinerja lainnya adalah konsistensi yang terlihat dari usaha untuk selalu mengembangkan kemampuan dan aktualisasi diri, memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan pimpinan, mempunyai inisiatif, kejujuran, kecerdasan, dan kehatihatian dalam bekerja. Penjelasan tersebut dirangkum dalam kerangka pemikiran sebagai berikut: Komunikasi Interpersonal (X 1 ) 1. Keakraban 2. kontrol 3. Ketepatan respon Kecerdasan Emosional (X 2 ) 1. Mengenal emosi diri 2. Mengelola emosi diri 3. Memotivasi diri 4. Membina hubungan Kinerja Karyawan (Y) a. Kualitas Kerja b. Kuantitas Kerja c. Konsistensi Kerja Gambar 1. Paradigma Penelitian 1.6 Hipotesis 1. Terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja karyawan pada PT FIF Cabang Kalianda.

13 2. Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan kinerja karyawan pada PT FIF Cabang Kalianda. 3. Terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional dengan kinerja karyawan pada PT FIF Cabang Kalianda.