BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengangguran terutama pengangguran yang berasal dari lulusan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ekonomi yang penting bagi

PERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Namun di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar, pemerintah

MENUMBUH KEMBANGKAN MINAT BERWIRAUSAHA BAGI PARA MAHASISWA DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pengangguran di Indonesia sekarang ini terus bertambah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat yang berpendidikan rendah. Banyak sarjana yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Akuntansi. Oleh: Angen Adhy Sampurna A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wirausahawan menawarkan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. secara sepihak, dan berdampak pada meningkatknya pengangguran terdidik,

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

sampel yang digunakan sebanyak 180 responden, dengan menggunakan teknik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan

ENTREPRENEURSHIP. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini. Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu menjadi negara maju tanpa ditopang oleh sejumlah pemuda dan masyarakat yang berwirausaha. Di negara-negara maju baik di Benua Eropa maupun Amerika Serikat, setiap sepuluh menit lahir wirausahawan baru (Saiman, 2009: 22). Pertumbuhan wirausaha ini membawa peningkatan perekonomian yang luar biasa bagi suatu negara, sehingga semakin banyak suatu negara memiliki wirausaha maka semakin meningkat perekonomiannya. Perkembangan entrepreneur di Indonesia saat ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Pernyataan ini dapat di lihat dari jumlahentrepreneuryang ada, di Indonesia hanya 1,56% dari jumlah penduduk yang ada. Sedangkan menurut Mc Clelland, suatu Negara bisa menjadi makmur apabila ada terdapat entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk yang ada. Seperti keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh paraentrepreneur yang berjumlah 2 % di tingkat sedang dan berwirausaha kecil sebanyak 20% dari jumlah penduduknya. Selain Jepang, juga terdapat beberapa negara yang kemajuan perekonomiannya di sponsori oleh para entrepreneurnya yaitu Malaysia dengan jumlah entrepreneur5% dari jumlah penduduknya, Singapura dengan jumlah entrepreneur7% dari jumlah penduduknya, dan Amerika dengan lebih dari 12% penduduknya menjadi entrepreneur. Sayangnya saat ini, jumlah entrepreneur di Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat untuk menopang perekonomian, sehingga persoalan wirausaha ini menjadi persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan perekonomian di Indonesia (Mahesa & Rahardja, 2012). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 jumlah pengangguran di Indonesia pada bulan Agustus 2014 mencapai 7,2 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) cenderung meningkat dimana TPT Pada 1

2 bulan Agustus sebesar 5.94% naik dari TPT bulan Februari sebesar 5.70(data dari website bps.go.id). Tingginya angka pengangguran terdidik ini salah satunya disebabkan karena sebagian besar lulusan perguruan tinggi lebih memilih untuk mencari pekerjaan bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Fakta tingginya angka pengangguran terdidik dari kalangan perguruan tinggi membuat pemerintah harus segera mengambil kebijakan. Mengetahui keadaan tersebut, dapat terlihat adanya peluang besar untuk mengembangkan diri menjadi seorang entrepreneur. Pengembangan ini perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda, terutama pada saat mereka menempuh pendidikan. Penumbuhkembangan motivasi wirausaha dalam pendidikan perguruan tinggi menjanjikan harapan cerah bagi terciptanya sumber daya manusia yang mandiri dalam berfikir dan bertindak, mampu menerapkan ilmu yang dipahaminya untuk kesejahteraan diri dan masyarakatnya. Peran penting perguruan tinggi salah satunya adalah dengan memberikan mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan tinggi tidak bingung dan canggung terjun ke masyarakat, mereka memiliki mental sebagai seorang wirausaha, memahami dunia wirausaha, dan motivasi yang tinggi untuk berwirausaha sehingga tidak lagi menyalahkan perguruan tingginya yang menghasilkan lulusan menjadi pengangguran. Budaya kewirausahaan yang tumbuh secara alami dalam suatu keluarga atau kelompok masyarakat Indonesia merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Dinamika perekonomian bangsa yang bertumpu pada pertumbuhan budaya kewirausahaan tradisional ini, perlu diberikan motivasi dalam suatu kegiatan pendidikan khususnya di perguruan tinggi secara umum, program pengembangan kewirausahaan dengan memberikan motivasi di Perguruan Tinggi dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi untuk mendorong terciptanya entrepreneur baru dengan menerapkan ilmu yang dipelajari dalam berwirausaha. Robbin & Coulter (2007), Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan. Sedangkan wirausahawan menurut Kasmir (2007 : 18) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

3 kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Menurut Druker (1959) kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda(ability to create the new and different). Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Fenomena yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa untuk menjadi wirausaha pada Mahasiswa ManagementBINUS University(Binusian 2015 dan 2016) sebagai unit penelitian karena BINUSmerupakan salah satu Universitas terbaik dibidang Management se-indonesia dan telah menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Universitas Bina Nusantara itu sendiri yaitu salah satu universitas swasta di Jakarta, Indonesia yang berbasis Teknologi Informasi (TI) dengan memiliki 5 kampus utama yaitu kampus Syahdan, kampus Anggrek, kampus Kijang, kampus Aalam Sutera dan kampus JWC.Selain itu, Binus university juga merupakan salah satu universitas yang mengedepakan minat entrepreneurship mahasiswanya dengan diadakannya mata kuliah entrepreneur pada setiap fakultas yang ada. Dengan memegang gelar salah satu Universitas terbaik di bidang Management, sudah seharusnya Universitas mempunyai kualitas standard yang baik untuk mahasiswanya. Salah satu kualitas standardnya dapat di lihat dari kecanggihan teknologi yang disediakan oleh universitas seperti Binusmaya, Library dan lainnya yang sangat membantu mahasiswa untuk berkembang dan tidak gagap teknologi serta mampu mengikuti zaman. Sejalan dengan Visi Binus 2020 A world class knowledge Institution in continuous pursuit of innovation and enterprise dibutuhkan banyak entrepreneur yang memiliki ide-ide dan inovasi baru. Saat ini, jumlah mahasiswa BINUS yang melakukan penelitiantugas akhir Business Start-Uppada tahun 2014 dan 2015 yaitu hanya berjumlah 36 mahasiswa.dengan melihat data tersebut, dapat di simpulkan bahwa minat mahasiswa BINUS dalam berwirausaha masih rendah dan perlu untuk dikembangkan sehingga para sarjana yang baru lulus dapat membuka usaha sendiri dan mengurangi tingkat pengangguran terutama di Indonesia.

4 Menurut peneliti terdahulu yang dijalankan oleh Tama (2010) dan menurut dan menurut jurnal Zhang & Bruning (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi entrepreneuryaitu : variabel keberhasilan diri dalam berwirausaha, variabel toleransi akan resiko, variabel keinginan merasakan pekerjaan bebas dan varabellocus of control, Dengan itu penelitiakan melalukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Elemen Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa BINUS University) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh motivasi keberhasilan diri terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur? 2. Bagaimana pengaruh motivasi toleransi akan resiko seorang mahasiswa terhadap keinginan mahasiswa tersebut untuk menjadi entrepreneur? 3. Bagaimana pengaruh motivasi merasakan kebebasan dalam bekerja terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur? 4. Bagaimana pengaruh motivasi locus of control terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur? 5. Bagaimana pengaruh variabel motivasi keberhasilan diri, motivasi toleransi akan resiko, motivasi kebebasan dalam bekerja dan motivasi locus of control secara simultan terhadap keinginan untuk menjadi entrepreneur. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dijalankan di BINUS University. Penelitian di mulai dari 1 november 2014 sampai 31 Januari 2015 dengan objek mahasiswa Management Binusian 2015 dan 2016 dengan variabel motivasi keberhasilan diri, toleransi akan resiko, merasakan kebebasan dalam bekerja, dan locus of control terhadap keinginan mahasiswa menjadi entrepreneur. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah di identifikasi diatas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi keberhasilan diri terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

5 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi toleransi akan resiko seorang mahasiswa terhadap keinginannya untuk menjadi entrepreneur. 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi merasakan kebebasan dalam bekerja terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. 4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi locus of control terhadap keinginan mahasiswa unruk menjadi entrepreneur. 5. Untuk mengetahui pengaruh simultan variabel motivasi keberhasilan diri, motivasi toleransi akan resiko, motivasi kebebasan dalam bekerja dan motivasi locus of control terhadap keinginan untuk menjadi entrepreneur. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Kegunaan yang bersifat teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memberikan sumbangan informasi bagi para ilmuan ekonomi sehingga dapat memperkaya dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang entrepreneurship. 2. Kegunaan yang bersifat praktis : a. Bagi Penilis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta menambah pengalaman penulis dalam mengimplementasikan pengetahuan kedalam sebuah karya tulis. b. Bagi Mahasiswa Memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. c. Bagi Universitas Dapat menambah dan memperkaya hasil-hasil penelitian, khususnya yang berkaitan dengan aspek motivasi dan kewirausahaan. d. Bagi Masyarakat Luas Sebagai wacana dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang dapat memotivasi mahasiswa untuk berkeinginan menjadi entrepreneur.

6 1.6 States of The Arts Judul & Peneliti Gender, Personal Traits, and Entrepreneurial Intentions / José C. Sánchez & Brizeida R. Hernández- Sánchez / 2014 Personal characteristics and strategic orientation: Entrepreneurs in Canadian manufacturing companies / David Di Zhang& Edward Bruning / 2011 Analisis Faktor Faktor Yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan Menjadi Entrepreneur (Studi pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang) / Angki Adi Tama / 2010 Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada 535 mahasiswi dan 283 mahasiswa dan berfokus dalam membahas keterkaitan perbedaan gender terhadap pilihan karir kewirausahaan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pria lebih memiliki niat yang tinggi dalam memulai karir kewirausahaan dibandingkan dengan wanita. Selain itu, pria juga lebih memiliki inovasi dan merasa lebih efisien dalam membuat usaha baru. Sedangkan wanita banyak membuat pertimbangan antara memulai usaha baru atau menimbang alternatif pekerjaan lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survei secara nasional kepada para pemilik perusahaan dan senior manager pada perusahaan manufaktur yang berskala small dan mediumdi Kanada. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor karakteristik personal seorang entrepreneur sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu perusahaan. Dimana seorang entrepreneurakan memiliki banyak ide-ide dalam mengambil keputusan dan mempertimbangkan risikorisiko dalam bekerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabelbaik itu keberhasilan diri dalam berwirausaha, toleransi akan resiko, dan keinginan merasakan pekerjaan bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Sedangkan untuk penelitian masingmasing variabel bebas, juga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Dapat disimpulkan masing- masing variabel bebas baik itu keberhasilan diri dalam berwirausaha, toleransi akan resiko, dan keinginan merasakan pekerjaan bebas

7 Analisis faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha dengan studi kasus pada Universitas Muhamadiyah Malang. Dengan 3 varabel independent yaitu kondisi social ekonomi, lapangan pekerjaan, dan dukungan social dan motivasi berwirausaha sebagai varabel dependentnya. / Dianita Wahyu / 2010 The Motivation to Become an Entrepreneur / Gerry Sagal, Dan Borgia, and Jerry Schoenfeld / 2005 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Hasil penelitian ini dengan Uji t mengungkapkan bahwa variabel kondisi sosial ekonomimenunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,025, variabel lapangan pekerjaan tingkat signifikansi sebesar 0,004 dan dukungan sosial sebesar 0,015 sehingga analisis uji tmenyatakan masing-masing variabel mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa untuk berwirausaha. Pada Uji F menyatakan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga secara bersama-sama variabel independenberpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Hasil analisa data lain menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan valid dan reliabel, bebas asumsi klasik. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi niat seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur. Faktor yang digunakan yaitu toleransi risiko, keberhasilan diri dan kebebasan dalam bekerja. Penelitian dilakukan pada 114 sample mahasiswa Sarjana Bisnis di Pantai Teluk Florida University dengan kesimpulan bahwa jika kombinasi atas 3 variabel tersebut akan memberikan indikasi yang sangat kuat untuk menjadi seorang entrepreneur.