BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
778 Saoki Konsumsi dan Batasannya dalam Pandangan Muslim Kontemporer

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA

BAB IV MULTI AKAD MENURUT PANDANGAN HUKUM ISLAM. Apabila ijab dan qabul telah memenuhi persyaratannya, terwujudlah perizinan

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB VI SUDUT AKUNTANSI SYARI AH DALAM PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA

BAB 5. Prinsip Dasar Bank Syariah. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli

A. Analisis Sadd al-dhari> ah terhadap Jual Beli Produk Kecantikan yang Tidak Ada Informasi Penggunaan Barang dalam Bahasa Indonesia

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga produk yang dihasilkan semakin berlimpah dan bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

Jawaban UAS PLKS 2014/2015

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA<BAH>>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA. A. Presentase Margin Pada Akad Mura<bah{ah di Perbankan Syari ah

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang menyebabkan kepadatan lalu lintas. Sehingga masyarakat lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENETAPAN BONUS DALAM AKAD WADI AH DI ARTHA GROUP JEPARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. yang sulit dihindari. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB IV PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya jumlah bank syariah dan lembaga keuangan non

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. satu upaya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

Transkripsi:

69 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab tiga, penyajian data penelitian telah diuraikan dan dijelakan oleh penulis. Pada umumnya, transaksi yang dilakukan UD. Yamaha Raya telah memenuhi rukun muamalah iqtishadiyyah (muamalah dalam bidang ekonomi), yakni adanya pelaku, objek, dan ija@b qabu@l. Secara sekilas transaksi yang dilakukan UD. Yamaha Raya dalam mempromosikan produk kepada konsumennya tidak ada hal yang terlarang. Para marketing menggunakan delapan cara persuade pada proses promosinya. Akan tetapi, setelah penulis menganalisis data-data yang telah didapatkan secara baik dan teliti, kemudian dikorelasikan dengan ketentuan hukum Islam, penulis mendapatkan tiga permasalahan yang terdapat pada proses promosi yang diterapkan oleh UD. Yamaha Raya. Permasalahan tersebut berkaitan dengan promosi penjualan secara kredit, promosi dalam prioritas waktu penyerahan barang dalam kasus indent, serta promosi layanan purna jual. Adapun penjelasan ketiga permasalahan diatas, akan diuraikan penulis sebagai berikut. A. Promosi Penjualan Secara Kredit

70 Strategi promosi sistem persuade UD. Yamaha Raya Mojokerto dalam meningkatkan penjualan tidak sekedar meningkatkan penjualan atas produkproduknya saja, akan tetapi marketing UD. Yamaha Raya juga melibatkan konsumennya dalam mengarahkan pembelian sepeda motor secara kredit. Dengan cara menginformasikan, membujuk, merayu, dan mengingatkan konsumen tentang keuntungan-keuntungan pembelian sepeda motor secara kredit. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pihak marketing dealer mendapatkan keuntungan yang lebih dari biasanya. Cara yang dilakukan para marketing dalam mendapatkan keuntungan yang lebih tersebut tidak dibenarkan oleh syariat Islam. Karena pihak marketing menggiring para konsumen kepada transaksi yang mengandung unsur riba. Sebab dealer Yamaha telah bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan berbasis konvensional (BAF), maka transaksi yang mengandung unsur riba pun terjadi. PT. Bussan Auto Finance adalah salah satu perusahaan pembiayaan yang berbasis konvensional dalam menawarkan jasa pembiayaan kredit. BAF datang menawarkan jasa dengan cara meminjamkan uang kepada konsumen dengan ketentuan uang harus berbunga. Dan ketika konsumen tidak sanggup membayar angsuran sepeda motor tepat pada waktunya, maka diadakan penundaan pembayaran, sehingga uang akan terus berbunga. Semakin lama hutang tidak dibayar maka semakin besar pulalah bunga yang dikenakan kepada konsumen. Itulah yang disebut dengan riba nasi ah dalam perbankan konvensional, dimana bank sebagai kreditur yang memberikan pinjaman

71 mensyaratkan pembayaran bunga yang besarnya tetap dan ditentukan terlebih dahulu di awal transaksi. Cara yang dilakukan para marketing dalam mengarahkan para konsumen agar membeli sepeda motor secara kredit ini dilarang. Karena telah dijelaskan dalam Al Quran maupun hadis\ tentang larangan riba seperti dalam surat Al Baqarah, 2: 275. Allah mengharamkan sebuah transaksi dimana pelaku transaksi mengambil keuntungan dengan cara batil. Sebab hal ini merupakan pemerasan yang dilakukan kreditur (pihak bank) terhadap konsumen yang pada dasarnya perlu ditolong agar dapat melepaskan diri dari kesulitan hidupnya. B. Promosi Dalam Prioritas Waktu Penyerahan Barang Dalam Kasus Indent UD. Yamaha Raya Mojokerto dalam mempengarui dan mengajak para konsumen agar membeli sepeda motor secara kredit, menerapkan beberapa strategi persuade yang mereka rasa ampuh dapat mengelabuhi para konsumen agar melakukan apa yang sesuai dengan kehendak marketing. Salah satunya adalah melakukan persuade kepada konsumen yang memesan sepeda motor sesuai dengan keinginannya (indent) diarahkan ke pembelian secara kredit, pihak marketing memberikan alasan apabila dia ingin mendapatkan sepeda motor yang sesuai dengan keinginannya secara cepat, maka lebih baik konsumen tersebut membeli secara kredit. Pihak marketing berdalih bahwa pengadaan sepeda motor indent akan didahulukan untuk pembeli secara kredit, dibandingkan pembeli indent secara tunai.

72 Jika dikaitkan dengan kajian teori pada bab dua, apa yang dilakukan pihak marketing terhadap strategi promosi tersebut sangat jauh dari syariat Islam. Transaksi tersebut mencerminkan adanya perbuatan tadli@s. Tepatnya pada tadli@s waktu penyerahan, yakni penipuan atas informasi penyerahan sepeda motor secara indent. Pihak marketing menyembunyikan sebuah kebenaran yang seharusnya berhak diketahui konsumen. Karena sesungguhnya penyerahan sepeda motor secara indent akan diterima konsumen sesuai dengan tersedianya barang di perusahaan pusat dan sesuai dengan urutan pemesanan. Pihak marketing dealer melakukan penipuan semacam ini, semata-mata bertujuan untuk mendapatkan double bonus dari pihak bank yang melayani jasa pembiayaan, dan disini adalah BAF. Larangan untuk melakukan tadli@s telah diatur dengan jelas dalam ketentuan syariat Islam yaitu pada surat Al Muthaffifi@n ayat 1-3: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. C. Promosi Layanan Purna Jual Ketidaksesuaian aturan bermuamalah dengan strategi persuade yang diterapkan marketing UD. Yamaha Raya adalah tentang promosi layanan purna

73 jual. Mereka menerapkan sistem persuade dalam membujuk konsumen agar membeli sepeda motor secara kredit dengan memberikan informasi tentang layanan servis gratis sebanyak empat kali bagi pembelian motor secara kredit. Hal itu dilakukan marketing agar para konsumen tergiur dengan apa yang diberikan dealer terhadap konsumen yang membeli sepeda motor secara kredit. Pada kenyataanya bonus servis sebanyak empat kali adalah salah satu fasilitas yang diberikan dealer untuk semua konsumen Yamaha baik dalam pembelian sepeda motor secara kredit maupun secara tunai. Perilaku yang dilakukan pihak marketing di atas bertentangan dengan ketentuan-ketentuan bermuamalah. Perilaku tersebut mencerminkan adanya perbuatan tadli@s, sama halnya dengan strategi promosi dalam prioritas waktu penyerahan barang (kasus indent) pada poin sebelumya. Akan tetapi perbedaan unsur kedua perbuatan tadli@s terdapat pada sifatnya. Dalam hal ini tadli@s yang dilakukan pihak marketing adalah tadli@s kualitas layanan purna jual. Marketing mengaplikasikan strategi ini ketika mereka menghadapi para konsumen yang sangat kurang pengetahuan dibidang pembelian sepeda. Dari analisa diatas juga diperkuat dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Islam (KHES) dan hukum positif dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK). Bahwa dua strategi marketing sistem persuade yang diterapkan UD. Yamaha Raya Mojokerto juga melanggar Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2008, Pasal 34 tentang aib kesepakatan dalam

74 permasalahan ekonomi syariah 1, yang berbunyi: Penipuan merupakan alasan pembatalan suatu akad, apabila tipu muslihat yang dipakai oleh satu pihak, adalah sedemikian rupa hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak membuat akad itu jika tidak dilakukan tipu muslihat. Dan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Perlindungan Konsumen, Pasal 7 huruf b tentang Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha, 2 bahwasanya: Kewajiban pelaku usaha adalah memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan. Dari penjelasan diatas, diketahui bahwa kedua praktik diatas, tadli@s dan riba merupakan aspek yang tergolong bat}il yang harus kita hindari dalam bermuamalah karena mengandung faktor h}ara@m li ghairihi, sesuai dengan dalil-dalil yang telah disebutkan sebelumnya. 1 Anggota IKAPI, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Cet I, (Bandung: Fokusmedia, 2010), 23. 2 Ahmadi Miru, Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan, 51.