PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH PADA PRIA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK

dokumen-dokumen yang mirip
AHMAD ASYRAF BIN ZUKEFELI

PERBANDINGAN KADAR KOLESTEROL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DARAH PADA PRIA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

PERBEDAAN NILAI TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI NADI ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK. Oleh : HEERASHENE SITHASIVAM

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH PADA PEKERJA PARKIR BASEMENT MALL DAN TEMPAT BILLIARD DI SURAKARTA AKIBAT PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

ABSTRAK FAAL PARU PADA PEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DAN PEROKOK PASIF PASANGANNYA

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL

Perbandingan Saturasi Oksigen pada Perokok dan Bukan Perokok di Dataran Tinggi Tomohon dan Dataran Rendah Manado

KARYA TULIS ILMIAH. Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Tekanan Darah dan. Tingkat Kebugaran pada Karyawan Pria. di Hotel Grand Antares Medan.

ABSTRAK. PERBANDINGAN KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hs-crp) PADA PEROKOK AKTIF BERAT, PEROKOK AKTIF RINGAN, DAN NONPEROKOK

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

PERBANDINGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA OBES 1 DAN OBES 2

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru.

Hubungan Derajat Merokok Berdasarkan Indeks Brinkman dengan Kadar Hemoglobin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MENGENAI KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA-SISWI KELAS 4-6 SDN X DI KOTA BANDUNG,

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. American Thoracic Society (ATS) dan European Respiratory Society (ERS)

PENGARUH PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP PERILAKU BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DI SMA N 2 SEMARAPURA

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN PENGARUH ASAP ROKOK DENGAN TERJADINYA KELUHAN PADA MATA.

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular (noncommunicable

HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi. 1. mematikan namun dapat dihindari. Berdasarkan laporan World Health

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

eiournal Keperawatan (e-kp) volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR FIBRINOGEN PLASMA PADA PEROKOK AKTIF RINGAN DAN BERAT DENGAN NON PEROKOK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

James Davidta Ginting, Pembimbing 1 : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing 2 : Dr. Wahyu Widowati, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

PERBANDINGAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL( LDL-C) PADA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

I. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK PRIADI RSUP HAJI ADAM MALIK PADA TAHUN 2013 OLEH : GAUTHAM SUPPIAH

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK

Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

KADAR HEMOGLOBIN PADA ORANG DEWASA YANG TINGGAL DI DATARAN TINGGI DENGAN KETINGGIAN YANG BERBEDA

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

PERBEDAAN GAMBARAN EKG DAN TEKANAN DARAH ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN BUKAN PEROKOK SAAT LATIHAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran DISUSUN OLEH : WAHYU FAIZAL SULAIMAN J FAKULTAS KEDOKTERAN

DAMPAK MEROKOK TERHADAP POLA TIDUR

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gangguan kesehatan. Beberapa masyarakat sudah mengetahui mengenai bahaya

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Sri Wulandari : Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu 2017

Perbandingan Denyut Jantung Antara Mahasiswa Perokok dan Bukan Perokok Dengan Menggunakan Uji Latih Jantung

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS PARU MENCIT(Mus Musculus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK SHISHA PADA SISWA SMA X DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN MENGKONSUMSI ROKOK PADA MAHASISWA (IKAWASBA) DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

Yudi Abdul Majid Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2030

Transkripsi:

PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH PADA PRIA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK 1 Melkior T. Makawekes 2 Sonny J. R. Kalangi 2 Taufiq F. Pasiak 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: melki.makawekes@gmail.com Abstract: Smoking habits have a bad effect for health, especially for respiratory organs. Various lung diseases arising from smoking include lung cancer and chronic obstructive pulmonary disease. In Indonesia, the prevalence of smokers is increasing not only men but also women. This study was performed to compare the levels of hemoglobin blood of smokers and nonsmokers in male students semester seventh of Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi. This study was an observational study. The population in this study is male students semester seventh of Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi period January 2012. The total sample is 60 students, consisting of 30 smokers students and 30 nonsmokers students. Based on research data, average values of blood hemoglobin that is 16.263 (mg / dl), with a standard deviation of 0.9320 (mg / dl), whereas in the study sample 30 male nonsmokers had an average value of blood hemoglobin that is 15.723 (mg / dl), with a standard deviation of 0.8207 (mg / dl). Results of this study concluded that statistically there is comparison blood hemoglobin levels in student semester seventh period 2012 Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi both smokers and non smokers. Keywords: hemoglobin, male smokers and nonsmokers. Abstrak: Kebiasaan merokok mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama pada organ pernafasan. Berbagai penyakit paru timbul akibat rokok antara lain kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronik. Di Indonesia prevalensi perokok makin meningkat tidak saja laki-laki namun juga pada perempuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin darah perokok dan bukan perokok pada mahasiswa pria Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester tujuh. Adapun penelitian ini adalah penelitian observasional. Populasi dalam penelitian ini seluruh mahasiswa pria semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado periode Januari 2012. Jumlah sampel 60 mahasiswa, yang terdiri dari 30 mahasiswa perokok dan 30 mahasiswa bukan perokok. Berdasarkan data hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata hemoglobin darah yaitu 16,263 (mg/dl), dengan standar deviasi 0,9320 (mg/dl), sedangkan pada sampel penelitian 30 pria bukan perokok memiliki nilai rata-rata hemoglobin darah yaitu 15,723 (mg/dl), dengan standar deviasi 0,8207 (mg/dl). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara statistik ada perbandingan kadar hemoglobin darah mahasiswa semester tujuh tahun ajaran 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado yang perokok dan bukan perokok Kata kunci: kadar hemoglobin, pria perokok dan bukan perokok. Rokok merupakan salah satu olahan tembakau dengan menggunakan bahan ataupun tanpa bahan tambahan. Rokok dengan bahan tambahan berupa cengkeh disebabkan rokok kretek, sedangkan rokok tanpa bahan tambahan cengkeh disebut

Makawekes, Kalangi, Pasiak: Perbandingan kadar hemoglobin... sebagai rokok putih. 1 Selain salah satu olahan tembakau, rokok juga merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat. 2 Kebiasaan merokok mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama pada organ pernafasan. Berbagai penyakit paru timbul akibat rokok antara lain kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Di Indonesia prevalensi perokok makin meningkat tidak saja laki-laki namun juga pada perempuan. lebih memprihatinkan makin banyak perokok sudah dimulai pada usia yang sangat dini. 3 Umur mulai merokok pada usia anak mengalami peningkatan, demikian pula umur mulai merokok pada usia remaja dan dewasa muda mengalami peningkatan. Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2010 terjadi kecenderungan peningkatan umur mulai merokok pada usia yang lebih muda. Menurut Riskesdas 2007, umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,2%, pada usia 10-14 tahun sebesar 10,3%, pada usia 15-19 tahun sebesar 33,1%, pada usia 20-24 tahun sebesar 12,1%, pada usia 25-29 tahun sebesar 3,4% dan pada usia 30 tahun sebesar 4%. Sedangkan menurut Riskesdas 2010, umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar 17,5%, pada usia 15-19 tahun sebesar 43,3%, pada usia 20-24 tahun sebesar 14,6%, pada usia 25-29 tahun sebesar 4,3% dan pada usia 30 tahun sebesar 3,9%. 4 Hemoglobin merupakan salah satu senyawa dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut zat oksigen ke dalam sel-sel tubuh. 5 Menurut penelitian John W. Adamson (2005) yang menyatakan pada perokok berat terjadi peningkatan kadar hemoglobin. Peningkatan ini terjadi karena reflek dari mekanisme kompensasi tubuh terhadap rendahnya kadar oksigen yang berikatan dengan hemoglobin akibat digeser oleh karbon monoksida yang mempunyai afinitas terhadap hemoglobin yang lebih kuat. Sehingga tubuh akan meningkatkan proses hematopoiesis lalu meningkatkan produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya tekanan parsial oksigen (PO 2 ) di dalam tubuh. 6 METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian observasional dan merupakan desain penelitian cross sectional. Dilakukan pada bulan Desember 2012 di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Populasi dan sampel dalam penelitian ini seluruh mahasiswa pria semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado periode Januari 2012, di mana data sampel yang diambil adalah mahasiswa pria semester 7 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi objek penelitian. Jumlah sampel 60 mahasiswa, yang terdiri dari 30 mahasiswa mahasiswa perokok dan 30 mahasiswa mahasiswa bukan perokok. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengumpulan data, karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Umur. Umur n % 19 20 21 22 23 4 15 25 13 3 6 25 42 22 5 Dari Tabel 1 jumlah sampel 60 mahasiswa dengan presentase tertinggi umur 21 tahun sebanyak 25 mahasiswa (42%), dan terkecil umur 23 tahun sebanyak tiga mahasiswa (5%). Pada Tabel 2 sampel penelitian 30 pria perokok memiliki nilai rata-rata hemoglobin darah yaitu 16,263 (mg/dl), dengan standar deviasi 0,9320 (mg/dl),

memiliki nilai tertinggi 18,9 (mg/dl) dan nilai terendah 14,1 (mg/dl), sedangkan pada sampel penelitian 30 pria bukan perokok memiliki nilai rata-rata hemoglobin darah yaitu 15,723 (mg/dl), dengan standar deviasi 0,8207 (mg/dl), memiliki nilai tertinggi 17,3 (mg/dl) dan nilai terendah 13,9 (mg/dl). Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Kadar Hemoglobin Darah Pada 30 Pria Perokok dan 30 Pria Bukan Perokok. Kadar Hb Darah Pada 30 Pria Perokok Rata-Rata Standar Deviasi Nilai Tertinggi Nilai Terendah Kadar Hb Darah Pada 30 Pria Bukan Perokok Rata-Rata Standar Deviasi Nilai Tertinggi Nilai Terendah Hemoglobin (mg/dl) 16,263 0,9320 18,9 14,1 % 15,723 0,8207 17,3 13,9 Tabel 3: Hasil Uji Normalitas Sebaran Data dan Hasil Perhitungan Menggunakan Uji Independent Sampel T-Test Kadar Hemoglobin Darah Pada Perokok dan Bukan Perokok. Hemoglobin P-Value Keterangan Perokok dan 0,200 Normal Bukan Perokok Test Hasil Keputusan Independent sample t-test 0,021 Hipotesis (a) diterima Pada Tabel 3 berdasarkan perhitungan menggunakan uji kolmogorov-smirnov a dari kadar kolesterol high desnity lipoprotein darah perokok dan bukan perokok, maka hasil yang didapatkan yaitu 0,200. Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dari hasil yang didapatkan yaitu 0,200 maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jadi uji alternatif yang digunakan adalah independent sample t-test. Sedangkan berdasarkan perhitungan menggunakan uji independent sample t-test kadar hemoglobin darah pada perokok dan bukan perokok dapat diambil keputusan bahwa ada perbandingan antara penurunan kadar Hemoglobin darah pada perokok dan bukan perokok. BAHASAN Rokok adalah olahan tembakau yang menggunakan bahan atau tanpa bahan, selain itu rokok juga merupakan zat adiktif yang berbahaya bagi tubuh manusia dan merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit gangguan pernapasan. 1,2,3 Rokok juga dapat meningkatkan produksi hemoglobin darah. Dalam penelitian ini dibandingkan kadar hemoglobin darah pada pria perokok dan bukan perokok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manando semester tujuh tahun.ajaran 2012 Penelitian ini dilakukan di gedung Pertamina Universitas Sam Ratulangi Manado dan Laboratorium Medistar Manado dimana masing-masing responden sebanyak 60 pria, 30 perokok dan 30 bukan perokok yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi diambil sampel darahnya kemudian diperiksa kadar hemoglobin darah di Laboratorium Medistar setelah didapatkan hasilnya data diuji normalitasnya dengan uji kolmogorovsmirnov. Perhitungan dilakukan sebelum data dilakukan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji komogorov-smirnov dari kadar hemoglobin darah pada perokok dan bukan perokok mempunyai nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,00. Pengujian tentang sebaran data telah dilakukan dan hasilnya disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka selanjutnya pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji independent sample t- test. Pengujian hipotesis menggunakan bantuan program Statistical Program for Social Sciene 20 (SPSS 20). Setelah diuji dengan menggunankan uji alternatif dari uji t yaitu mann-whitney

Makawekes, Kalangi, Pasiak: Perbandingan kadar hemoglobin... diperoleh nilai hitung sebesar 0,021. Ho ditolak jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 karena nilai probabilitas yang didapat dalam perhitungan kurang dari 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan ada perbandingan kadar hemoglobin darah pada perokok dan bukan perokok terbukti kebenarannya secara statistik. Pada penelitian yang dilakukan Ahmad Asyraf Bin Zukefeli dengan judul hubungan merokok dengan kadar hemoglobin darah pada warga dengan jenis kelamin pria berusia 18-40 tahun yang tinggal di Bandara Putra Bertam, kepala batas, pulau pinang, Malaysia didapatkan perbedaan kadar hemoglobin rata-rata pada kelompok merokok dan kelompok tidak merokok. Pada kelompok merokok nilai rata-ratanya 13,77 g/dl dengan standar deviasi 1,43 nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan kadar hemoglobin rata-rata pada kelompok tidak merokok yaitu 12,53 g/dl dengan standar deviasi 1,42. Setelah dilakukan uji T independen didapatkan hasil nilai p yaitu 0,000 yang berart lebih kecil dari 0,05. 6 Pada penelitian sebelumnya menyatakan terdapat perbedaan kadar hemoglobin yang menguatkan penelitian ini, dimana hasil yang didapatkan bahwa ada perbedaan secara statistik kadar hemoglobin darah pada pria perokok dan bukan perokok di mahasiswa semester tujuh Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, pada penelitian ini didapatkan kadar hemoglobin darah pada perokok lebih tinggi dari pada bukan perokok. Sehingga penelitian ini dan sebelumnya mempunyai hubungan kuat. SIMPULAN Nilai rata-rata kadar hemoglobin darah pada mahasiswa semeseter tujuh tahun ajaran 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado yang perokok sebesar 16,263 (mg/dl). Nilai rata-rata kadar hemoglobin darah pada mahasiswa semester tujuh tahun ajaran 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado yang bukan perokok sebesar 15,723 (mg/dl). Secara statistik ada perbandingan kadar hemoglobin darah mahasiswa semeseter tujuh tahun ajaran 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado yang perokok dan bukan perokok. SARAN 1. Untuk penelitian yang lebih lanjut agar menggunakan sampel yang lebih banyak lagi sehingga dapat memberikan hasil yang lebih signifikan. 2. Masyarakat berusaha agar mengurangi aktifitas merokok dimana sudah banyak penelitian yang menunjukan efek efek kurang baik yang ditimbulkan oleh peperan asap rokok. 3. Perbanyak aktifitas olah raga yang teratur dan menghindari kebiasaan buruk. DAFTAR PUSTAKA 1. Sukmaningsih A. Penurunan jumlah spermatosit pakiten dan spermatid tubulus seminiferus testis mencit (Mus musculus) yang dipaparkan asap rokok. Jurnal Biologi. 2009. p.31-35. 2. Aina N. Pengaruh paparan asap rokok terhadap spermatogenesis dan kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) galur Swiss [skripsi]. UNS. 2005. p.1-21. 3. Stratton K, Shetty P, Wallace R, Bondurant S. Clearing the smoke assesing the science base for tobacco harm reduction. Washington: National Academy Press Institute of Medicine, 2001. 4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Riset Kesehatan Dasar 2007 Kementerian Kesehatan RI 2007. 5. Murray RK. Sel Darah Merah dan Putih. In: Murray RK, Granner DK, Rodwell VW, editors. Biokimia Harper. Jakarta: EGC, 2006; p.636-652. 6. Zukefeli A, A, B. Hubungan Merokok Dengan Kadar Hemoglobin Pada Warga Dengan Jenis Kelamin Laki- Laki Berusia 18-40 Tahun Yang

Tinggal Di Bandar Putra Bertam, Kepala Batas, Pulau Pinang, Malaysia. [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2010.