METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Oleh SULARMO

III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Timur. Letak tersebut berada di Teluk Lampung dan diujung selatan pulai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

III. METODE PENELITIAN

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan. 1. Kondisi dan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mewujudkan tujuan penelitian yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

Repository.Unimus.ac.id

Lampiran 3. Hasil Analisis Air Limbah Domestik PT Inalum. No. Parameter Satuan Konsentrasi Metoda Uji mg/l mg/l mg/l

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

STUDI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR SUNGAI KARAJAE SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH UNTUK KOTA PAREPARE

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN DAN METODE

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika


PENENTUAN STATUS MUTU AIR

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari kegiatan industri. Volume sampah yang dihasilkan berbanding lurus

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

DATA KUALITAS AIR SUMUR PERIODE APRIL TAHUN 2015

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

TPA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

BAB III METODE PENELITIAN. Kelurahan Moodu, Kelurahan Heledulaa Selatan dan kelurahan Heledulaan Utara.

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03"LU '6.72" BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

METODE PENELITIAN 1 N

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

KUALITAS AIRTANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BANJARAN DESA BANJARAN KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PEMETAAN KUALITAS AIR SUMUR DI SEKITAR TPA PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARATA CLEAN WATER MAPPING AROUND PIYUNGAN LANDFILL BANTUL YOGYAKARTA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu-satunya tanaman pangan yang dapat tumbuh pada tanah yang

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

STUDI STATUS MUTU AIR SUMUR DANGKAL DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR

Gambar 2. Peta lokasi pengamatan.

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN DALAM AUDIT LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

Transkripsi:

III. METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Bakung desa Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, jarak Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) TPA terdekat dengan pemukiman 0.5 km, sedangkan pemukiman penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5 km. Titik pengambilan sampel di Kelurahan Keteguhan (lihat Gambar 5). Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tujuh bulan, dari bulan April sampai Oktober 2010. B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan adalah sampel air sungai dan air sumur yang diambil dari sejumlah stasiun yang telah ditentukan sebelumnya. Zat kimia H 2 SO 4 digunakan sebagai zat pengawet contoh air. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel air adalah "water sampler" dengan botol sampel kapasitas 0,5 liter dan jerigen kapasitas 5 liter. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk mengukur parameter fisika- kimia dan biologi air disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Parameter kualitas air fisika kimia dan biologi yang diukur dan cara Analisisnya No Parameter Satuan Metode Keterangan A FISIKA 1. Suhu O C Elektroda Lab 2. Bau Kualitatif 3. Warna TCU Spektrofotometri Lab 4. Kekeruhan NTU Neplometri Lab B KIMIA 5. COD mg L -1 Volumetri Lab 6. BOD 5 mg L -1 Volumetri Lab 7. ph Elektroda Lab 8. Amonia (NH 3 ) mg L -1 Spektrofotometri Lab 9. Nitrit (NO 2 ) mg L -1 Spektrofotometri Lab 10. TDS mg L -1 Spektrofotometri Lab 11. Zat organik mg L -1 Volumetri Lab 12. Bes i (Fe) mg L -1 Spektrofotometri Lab 13. Khlorida mg L -1 Volumetri Lab 14. Kesadahan (CaCO 3 ) mg L -1 Volumetri Lab 15. Timbal (Pb) mg L -1 Spektrofotometri Lab 16 Nitrat (NO3-N) mg L -1 Spektrofotometri Lab 17. Oksigen terlarut (DO) mg L -1 Spektrofotometri Lab 18 Sulfide S 2- mg L -1 Spektrofotometri Lab C. Mikrobiologi 19. Coli tinja MPN 100 ml -1 Tabung Ganda Lab 20. Coliform MPN 100 ml -1 Tabung Ganda Lab Sumber : Standar Nasional Indonesia (2003) C. Metode Metode penelitian merupakan studi analitik menggunakan pendekatan rancangan observasional di lapangan. Subyek penelitian ini adalah kualitas air sungai dan sumur serta kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar saluran lindi TPA Bakung Kelurahan Keteguhan. 1. Metode Pengambilan Sampel Air Sumur dan Sungai Pengambilan sampel air sumur pada pemukiman penduduk disekitar saluran lindi TPA sampah bakung dilakukan dengan metode sampel sesaat (grab

sample). Sebagai kontrol diambil 2 sampel air terdiri dari (air sumu r pantau 1 sampel dan air lindi pada areal IPAL TPA Bakung 1 sampel). Pada penilitian ini dilakukan pengambilan sampel air sumur pada tiga stasiun pengambilan, dimana pada setiap stasiun diambil sampel pada kiri kanan (utara -selatan) dari aliran sungai Keteguhan Bakung. Pengambilan air sampel pada masing-masing stasiun diambil 5 Sampel (4 sampel air sumur dan 1 sampel air lindi pada saluran drainase) sebagai kontrol pada jarak 0 m (SO) yaitu sumur pantau yang terletak di areal TPA dan 1 titik air lindi pada drainase masing masing stasiun. Pengambilan sampel air sumur di sekitar penduduk Kelurahan Keteguhan diambil 3 stasiun. Stasiun 1 berjarak 0,5 km, Stasiun 2 berjarak 1.0 km, Stasiun 3 berjarak 1.5 km, yang berada di pemukiman Kelurahan Keteguhan. Masingmasing Stasiun diambil 5 sampel dengan jarak antar sumur Stasiun1 Titik Utara (S1TU) 2 sampel dan Stasiun1 Titik Selatan (S1TS) 2 sampel, saluran lindi TPA pada masing-masing stasiun 1 sampel dengan ketentuan: S1TU1 Sumur gali S1Tu 1a dan S1TS 1b diambil pada jarak disesuaikan ± 11 m dari TPA. S1TU2 Sumur gali S1TU 2a dan S1TS 2b diambil pada jarak disesuaikan ± 25 m dari TPA. Pengambilan sampel air sumur penduduk di stasiun dua dan tiga dilakukan sama seperti pengambilan sampel pada stasiun satu. 2. Metode Analisis sampel air sungai dan sumur Analisis sampel air dilakukan langsung di lokasi setempat ( in situ)

untuk parameter air yang tidak bisa diawetkan (ph, suhu, bau, rasa) sedangkan parameter lain yang tidak dapat diawetkan dianalisis di laboratorium jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Tanjungkarang. Titik sampling dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Titik Lokasi Pengambilan Sampel Di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Telukbetung Barat. 3 Pengumpulan data sosial-ekonomi

Pengumpulan data sosial-ekonomi masyarakat sekitar TPA, berkaitan dengan pengolahan sampah dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Tujuannya untuk mengetahui dampak sosial ekonomi dan pola hidup yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat, kesehatan lingkungan masyarakat (penyakit kulit dan diare), kesempatan kerja dan pendapatan. Metode pengambilan sampel ditentukan secara purposive random sampling berdasarkan rumah penduduk yang air sumurnya dianalisis. Jumlah responden ditentukan sebanyak 30 orang (24 di Kelurahan Keteguhan dan 6 di Kelurahan Bakung) sebagai pembanding yang diambil secara acak baik berstatus pemulung, petani maupun pedagang. 4. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder yang dikumpulkan untuk mendukung dan melengkapi penelitian antara lain; jumlah sampah kumulatif, luas areal TPA yang dipakai, lama waktu atau umur TPA diperoleh dari Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung (DKK). Data sosial ekonomi dan kesehatan penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan/Puskesmas, Kota Bandar Lampung. 5. Analisis Data /Pengamatan Hasil analisis laboratorium terhadap kualitas air sungai dan sumur dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/1990 Lampiran II tentang Kualitas Air bersih.

Persyaratan ini semua mengacu pada kadar maksimum kualitas air yang diperbolehkan. a.penentuan status mutu air Penentuan status mutu air dengan metoda indeks pencemaran : Pij = C i / L ij dimana : Pij = Indeks pencemaran (j) C i L ij = Nilai konsentrasi parameter kualitas air (j) = Konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku peruntukan air (j) Dengan evaluasi terhadap nilai PI adalah : 0 Pij 1,0 = memenuhi baku mutu 1,0 < Pij 5,0 = cemar ringan 5,0 < Pij 10 = cemar sedang Pij > 10 = cemar berat Berdasarkan data primer dan sekunder yang diperoleh maka dilanjutkan dengan analisis menggunakan pendekatan analisis kuantitatif. Aspek sosial dilakukan dengan wawancara dengan pertanyaan yang berstruktur melalui kuisioner terhadap responden untuk mengetahui pendapat responden terhadap masyarakat pada lokasi pengambilan sampel yang berada di sekitar lokasi drainase leachate. b. Pengaruh Jarak Terhadap Kualitas Air Sumur dan Air Sungai Analisis dilakukan dengan membandingkan jarak dari sumber pencemar (leachate dari IPAL) dengan Iindeks Pencemar (IP) titik sampling pada jarak 0,5

km, jarak 1 km, dan jarak 1,5 km, sedangkan untuk air sumur membandingkan jarak dari sumber pencemaran dengan IP titik sampling pada sumur. c. Analisis Sosial Ekonomi Data sosial ekonomi yang terkumpulkan merupakan data kualitatif, sehingga untuk analisisnya didasarkan atas nilai skoring. Data hasil penilaian adalah data diskontinyu yaitu: 1, 2, 3, 4,..., n, sehingga analisis data menggunakan analisis stastistik non parametrik, bertujuan untuk mengetahui keeratan tingkat hubungan antara peubah sosial ekonomi. Metode analisis sosial-ekonomi yang digunakan adalah analisis korelasi. Pertimbangan ini didasarkan karena hubungan peubah sosial ekonomi tersebut bukan sebagai hubungan sebab-akibat, tetapi hubungan setaraf. Data yang dikaji berupa data hasil penilaian. Dengan pertimbangan ini maka dipilih Metode Korelasi Rank Spearman (Saleh, 1996), dengan rumus : 6 d 2 i r s = 1 - n (n 2 1) Keterangan : rs = Koefisien korelasi pangkat Spearman, dengan nilai 1 rs 1 d2 = Selisih antara peringkat Xi dan Yi, dengan ketentuan Xi dan Yi adalah peringkat peubah saling bebas seperti : persepsi masyarakat, kesehatan, kesempatan kerja dan pendapatan. n = Banyaknya sampel pengamatan (responder). 1. Keterangan: Persepsi masyarakat (S1), Kesehatan (S2), Kesempatan Kerja (S3) dan Pendapatan (S4).

2. Peringkat Data, Persepsi masyarakat (S1i), Kesehatan (S2i), Kesempatan kerja (S3i) dan Pendapatan (S4i). 3. Perbedaan peringkat (di) untuk masing-masing peubah. d12i = Selisih peringkat S1 dan S2 d13i = Selisih peringkat S1 dan S3 d14j = Selisih peringkat S1 dan S4 d23i = Selisih peringkat S2 dan S3 d24i = Selisih peringkat S2 dan S4 d34i = Selisih peringkat S3 dan S4 Analisis ini bertujuan untuk mengetahui keeratan tingkat hubungan antara peubah social dan ekonomi dengan keberadaan TPA, pada taraf kepercayaan 95%. Dengan menganalisa apakah menunjukkan korelasi positif atau negatif terhadap masyarakat sekitar. Korelasi antara variabel dampak pengelolaan TPA dinilai : - P-value < α menolak Ho berarti ada hubungan terhadap dampak. - P-value > α menerima Ho yang berarti tidak ada hubungan terhadap dampak. Melihat hubungan peubah sosial dan ekonomi dengan keberadaan TPA dianalisa dengen korelasi pearson. Interprestasi angka terhap korelasi pearson dalam SPSS menurut Young (1989) dalam Sulaiman (2003) adalah : - 0,7-1,0 baik bernilai positif maupun negatif = korelasi tinggi - 0,4-0,7 baik bernilai positif maupun negatif = korelasi erat - 0,2-0,4 baik bernilai positif maupun negatif = korelasi rendah - 0-1,2 baik bernilai positif maupun negatif = korelasi diabaikan