Fungsi keluarga, dukungan sosial dan kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Hubungan antara Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan Wirobrajan Yogyakarta

Association of Competence, Motivation and Nurse Workload with Nurse Performance at Mental Hospital in Bali Province

The Relationship between Paramedic Competency, Teamwork and Career Development with Quality of Service at Mengwi I Community Health Centre

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

Perceived Benefits as Variable Related to Voluntary Enrollment in the National Health Program (JKN) at Primary Health Care I, East Denpasar

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

Pencarian pelayanan kesehatan pada pengobat tradisional herbal di Kota Denpasar

Association of Physical Fitness Participation with Cognitive Function and Balance among the Elderly in Denpasar

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

BAB I PENDAHULUAN. Lansia yang berhenti bekerja, umumnya menderita post power. syndrome, kehilangan kepercayaan diri karena berkurangnya peran

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

The Association Of Individual Factors And Organization Culture And Approach With Nursing Quality Of Care In Ganesha Public Hospital, Gianyar

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN ALASAN LANSIA TIDAK BERPARTISIPASI DALAM POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN BULAN DESEMBER 2013-JANUARI

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Akses Pelayanan Kesehatan Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai di Puskesmas Kawangu

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan persepsi tentang karies gigi dengan kejadian karies gigi pada calon pegawai kapal pesiar yang datang ke dental klinik di Denpasar tahun 2012

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

Association between Leadership, Motivation, Compensation and Employees Satisfaction in Primary Health Centres Denpasar

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Relationship between the Degree of Severity Atopic Dermatitis with Quality of Life Patiens in Abdul Moeloek Hospital Lampung

Risk Factors of Moderate and Severe Malnutrition in Under Five Children at East Nusa Tenggara

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Factors Associated with Exclusive Breastfeeding among Mothers who Work at Home at Tabanan Regency

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SIBELA KOTA SURAKARTA SKRIPSI

UNIVERSITAS UDAYANA PERILAKU PENDIDIK KESEHATAN DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP UNTUK DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN DI

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT NI KADEK AYU SUKMAWATI

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA

SKRIPSI HUBUNGAN TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENCOBA MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI SMA NEGERI 1 SELEMADEG

D I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PADA RUMAH TANGGA SASARAN (RTS) DI DESA BATUKANDIK PULAU NUSA PENIDA

Faktor yang berhubungan dengan partisipasi orang tua dalam perawatan kesehatan gigi anak di Puskesmas Tegallalang I

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

TESIS. Oleh : CUT YUNIWATI /IKM

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA SERTA PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

TINGKAT KEPUASAN LANSIA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI ABDI DHARMA ASIH BINJAI TAHUN 2010 OLEH: MOHD ZAWAWI BIN MD HAMZAH

Sukirno, S. Kep 1 Giat Wantoro, S. Kep 2 Nofrans Eka Saputra, S. Psi, MA 3 ABSTRACT

HUBUNGAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI PANTI WREDHA KOTA SEMARANG SKRIPSI

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

The Difference of Patient Satisfaction Between ISO and Non ISO Health Centers in Denpasar

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

KEAKTIFAN KADER DAN DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP LANSIA. Asnah 1) Lamri 2)

Kualitas Hidup Lansia di Graha Residen Senior Karya Kasih Medan, Sumatera Utara Ismu Raudhah

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

UNIVERSITAS UDAYANA KEJADIAN OBESITAS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR UTARA IDA AYU LAKSMI UTAMI

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

TESIS OLEH NURHAYATI KAMAL /IKM

ABSTRAK HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERILAKU LANSIA DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

TESIS. Oleh MARIA POSMA HAYATI /IKM

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA SUMBERGONDO KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

TESIS. Oleh SERLY MONIKA BR SEMBIRING /IKM

Transkripsi:

Laporan hasil penelitian Fungsi keluarga, dukungan sosial dan kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan Dewianti 1, Tresna Adhi 1,2, Tuty Kuswardhani 3 1 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, 2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 3 Bagian Geriatri RSUP Sanglah/Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Korespondensi penulis: wi2k_aj3g@yahoo.com Abstrak: Jumlah penduduk lansia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup. Peningkatan kuantitas lansia tidak diikuti dengan meningkatnya kualitas hidup lansia. Hasil wawancara dengan 10 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan menunjukan bahwa mereka mengalami kesepian dan merasa tidak diperhatikan sehingga mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga, dukungan sosial (pasangan, keluarga dan masyarakat) dengan kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Penelitian cross sectional telah dilaksanakan terhadap 125 orang lansia laki-laki yang masih memiliki pasangan dan dipilih secara systematic random sampling. Masing-masing sampel yang sudah memberikan pernyataan persetujuan (inform consent) kemudian diwawancarai untuk mendapatkan data fungsi keluarga, dukungan sosial (pasangan, keluarga dan masyarakat) serta kualitas hidup lansia. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik chi square serta regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia dengan kualitas hidup kurang (62,4%), fungsi keluarga kurang (72%), dukungan sosial keluarga rendah (54,4%) dan dukungan sosial masyarakat rendah (67,2%), sedangkan dukungan sosial pasangan sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu 54,4%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa fungsi keluarga, dukungan sosial (pasangan, keluarga dan masyarakat) berhubungan secara bermakna dengan kualitas hidup lansia (p<0,05) dan hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa fungsi keluarga memiliki hubungan bermakna dengan kualitas hidup lansia (p<0,05). Fungsi keluarga yang baik meningkatkan kualitas hidup lansia, dengan demikian perlu upaya peningkatan fungsi keluarga oleh anggota keluarga yang memiliki lansia. Kata kunci: lansia, fungsi keluarga, dukungan sosial dan kualitas hidup Family functioning, social support and quality of life among elderly in the Community Health Center III South Denpasar Dewianti 1, Tresna Adhi 1,2, Tuty Kuswardhani 3 1 Public Health Postgraduate Program Udayana University, 2 School of Public Health Faculty of Medicine Udayana University, 3 Geriatric Division Sanglah Hospital - Faculty of Medicine, Udayana University Corresponding author: wi2k_aj3g@yahoo.com Abstract: The elderly population has increased alongside with the increasing of life expectancy in elderly. Unfortunately, this is not followed by increased quality of life among elderly. Interview with 10 elderly at the Community Health Center III South Denpasar revealed that they are experienced loneliness and feeling neglected which affect their quality of life. This study aimed to determine the relationship between family functioning, social supports (friends, family and community) and quality of life of elderly at the Community Health Center III South Denpasar in 2013. This study is a cross-sectional, involving 125 elderly who still have a partner and was selected using systematic random sampling method. Agreed participants were interviewed to obtain data related to family function, social support (partner, family and community) as well as their quality of life. Data were analysed using univariate, bivariate and multivariate. Statistical testing used were chi-square test and logistic regression. The study revealed that most of the elderly has a low quality of life (62.4%), a low family functioning (72%), lack of family support (54.4%) and lack of community support (67.2%); however, most of them has a high support from their partner (54.4%). The chi square test result showed that function of family, social support (friends, family, and community) were significantly associated with quality of life in elderly (p<0.05). Results of logistic regression showed that function of family has a significant relation with quality of life in elderly (p<0.05). It can be concluded that better family functioning improves the quality of life in elderly. Keywords: elderly, function of family, social support and quality of life 175

Pendahuluan Kemajuan di bidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengakibatkan meningkatnya kesejahteraan rakyat dan peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup mempengaruhi jumlah penduduk lanjut usia (lansia) dari tahun ke tahun yang semakin meningkat 1. Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2006 adalah sebesar 19 juta (8,9%) dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Jumlah ini naik menjadi 23,9 juta (9,77%) di tahun 2010 dengan usia harapan hidup 67,4 tahun. Pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat menjadi 28,8 juta (11,34%) dengan usia harapan hidup 71,1 tahun 1. Angka harapan hidup di Provinsi Bali lebih rendah dari angka nasional yaitu sebesar 70,6 tahun, namun besarnya populasi lansia (11,02%) di Bali menempati peringkat 4 setelah Provinsi Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kota Denpasar sebagai salah satu kabupaten di Bali juga memiliki populasi lansia yang lebih besar yaitu sebesar 16,76% pada tahun 2011. Jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan tahun 2012 yaitu 646 orang. 2 Meningkatnya jumlah populasi lansia berdampak terhadap penurunan kualitas hidup lansia, seperti penurunan kapasitas mental, perubahan peran sosial, kepikunan, serta depresi. 3 Hasil survei awal terhadap 10 lansia didapatkan bahwa 7 orang lansia (70%) mengalami penurunan kualitas hidup terutama dalam rasa kesepian dan kurangnya perhatian dari anggota keluarga lain 3. Rendahnya kualitas hidup lansia sering dihubungkan dengan fungsi keluarga dan dukungan sosial, baik dukungan sosial dari pasangan, keluarga ataupun masyarakat. 4 Hasil wawancara pada lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan diperoleh bahwa sebagian besar lansia dengan fungsi keluarga kurang (64%), sebagian besar lansia mendapatkan dukungan sosial yang rendah baik dari pasangan (56%), keluarga (62%) dan masyarakat (60%). Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian untuk mengkaji hubungan antara fungsi keluarga dan dukungan sosial (pasangan, keluarga dan masyarakat) dengan kualitas hidup lansia. Metode Penelitian cross sectional ini melibatkan lansia yang masih memiliki pasangan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan yaitu sebanyak 125 orang yang dipilih dengan systematic random sampling. Lansia yang memberikan persetujuan (inform consent), selanjutnya diwawancarai untuk mendapatkan data mengenai fungsi keluarga, dukungan sosial pasangan, keluarga dan masyarakat serta kualitas hidup. Variabel fungsi keluarga dan dukungan sosial diukur dengan menggunakan Adaptation Partnership Growth Affection Resolve (APGAR) dan variabel kualitas hidup lansia diukur dengan menggunakan World Health Organitation Quality of Life (WHOQOL). Data selanjutnya dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik chi square dipakai untuk menilai hubungan antara variabel fungsi keluarga, dukungan sosial pasangan, keluarga dan masyarakat dengan kualitas hidup lansia, sedangkan uji regresi dipakai untuk menguji faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Penelitian ini telah dinyatakan laik etik oleh Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. 176

Hasil Hasil analisis secara dekriptif menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 60-74 tahun (65 orang; 52,0%), sebagian besar responden sekolah (110; 88%) dan berpendidikan SD (75; 68,2%). Sebagian besar responden bekerja sebagai nelayan yaitu 73 orang (58,4%). Karakteristik responden meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan disajikan pada Tabel 1. 177 Tabel 2 menggambarkan bahwa sebagian besar lansia berada pada katagori fungsi keluarga kurang, dukungan sosial keluarga dan masyarakat rendah serta kualitas hidup kurang yaitu masing-masing 72,0%, 54,4%, 67,2% dan 62,4%. Variabel dukungan sosial pasangan sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu sebesar 54,4%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapatkan bahwa seluruh variabel berhubungan secara bermakna dengan nilai p<0,05, seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 1. Karakteristik lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan tahun 2013 Variabel f Persentase Umur 60-74 tahun 65 52,0 75-84 tahun 60 48,0 Pendidikan Tidak sekolah 15 12,0 Sekolah 110 88,0 SD 75 68,2 SMP 25 22,7 SMA 10 0,1 Pekerjaan Tidak bekerja 52 41,6 Bekerja 73 58,4 Nelayan 30 41,1 Petani 22 30,1 Pedagang 10 13,7 Buruh 6 8,2 Sopir 4 5,5 Pelukis 1 1,4 Jumlah 125 100,0 Tabel 2. Analisia univariat fungsi keluarga, dukungan sosial dan kualitas hidup di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan tahun 2013 Variabel f Persentase Fungsi keluarga Kurang 90 72,0 Baik 35 28,0 Dukungan sosial pasangan Rendah 57 45,6 Tinggi 68 54,4 Dukungan sosial keluarga Rendah 68 54,4 Tinggi 57 45,6 Dukungan sosial masyarakat Rendah 84 67,2 Tinggi 41 32,8 Kualitas hidup Kurang 78 62,4 Baik 47 37,6 Jumlah 125 100,0

Tabel 3. Crude PR hubungan fungsi keluarga, dukungan sosial pasangan, keluarga dan masyarakat dengan kualitas hidup lansia Variabel Kualitas hidup PR 95%CI Nilai p Kurang Baik Fungsi keluarga Kurang 62 (68,9%) 28 (31,1%) 2,63 1,18-5,86 0,016 Baik 16 ((45,7% 19 (54,3%) Dukungan sosial pasangan Rendah 30 (52,6%) 27 (47,4%) 0,46 0,22-0,97 0,039 Tinggi 48 (70,6%) 20 (29,4%) Dukungan sosial keluarga Rendah 48 (64%) 20 (36%) 2,16 1,03-4,51 0,039 Tinggi 30 (60%) 27 (40%) Dukungan sosial masyarakat Rendah 58 (69%) 26 (31%) 2,34 1,09-5,05 0,028 Tinggi 20 (49%) 21 (51%) Tabel 4. Adjusted PR hubungan fungsi keluarga, dukungan sosial pasangan, keluarga dan masyarakat dengan kualitas hidup lansia Variabel PR 95%CI Nilai p Batas bawah Batas atas Fungsi keluarga 2,36 1,02 5,45 0,046 Dukungan sosial pasangan 0,54 0,25 1,18 0,124 Dukungan sosial keluarga 1,88 0,86 4,11 0,113 Dukungan sosial masyarakat 1,89 0,83 4,29 0,126 R 2 =0,152 Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa hanya variabel fungsi keluarga yang memiliki hubungan bermakna dengan kualitas hidup lansia (p<0,05), dengan peran sebesar 2,3 kali (95%CI: 1,02-5,45) terhadap peningkatan kualitas hidup lansia seperti terlihat pada Tabel 4. Diskusi Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan sebagian besar masih kurang. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya fungsi keluarga. Dukungan sosial pasangan, keluarga dan masyarakat tidak terbukti berhubungan dengan kualitas hidup lansia di wilayah penelitian. Hasil ini sejalan penelitian lain yang menunjukkan bahwa sebanyak 70% lansia dengan kualitas hidup kurang dan 30% lansia dengan kualitas hidup baik. 5 Penelitian tentang komponen kualitas hidup lansia di Cina menemukan bahwa interaksi lansia dengan lingkungan sekitar dan ikatan dalam keluarga sangat mempengaruhi kualitas hidup. 6 Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap posisi mereka dalam hidup ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai serta berhubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan dan perhatian. 7 Kualitas hidup adalah indikator penting untuk menilai keberhasilan intervensi pelayanan kesehatan, baik dari segi pencegahan maupun pengobatan. Kualitas hidup tidak hanya mencakup domain fisik, tetapi juga kinerja dalam memainkan peran sosial, keadaan emosional, fungsi intelektual dan kognitif serta perasaan sehat dan kepuasan hidup 8. 178

Hasil penelitian ini menunjukkan lansia dengan fungsi keluarga kurang memiliki kualitas hidup yang kurang yaitu 62 orang (68,9%). Pada analisis bivariat terlihat ada hubungan yang signifikan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia (PR=2,63; 95%CI: 1,18-5,86; p=0,016). Berdasarkan uji regresi logistik, tampak bahwa fungsi keluarga memiliki hubungan yang bermakna serta memiliki kontribusi tertinggi terhadap kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan tahun 2013 (PR=2,36; 95%CI: 1,02-5,45; p=0,046). Hasil penelitian ini menunjukkan lansia dengan fungsi keluarga baik memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil penelitian ini dapat dipengaruhi oleh lokasi penelitian yang dilaksanakan di kota yang memungkinkan adanya interaksi antar anggota keluarga yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Keluarga mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kesehatan seseorang yang nantinya akan berhubungan dengan kualitas hidup seseorang. Apabila keluarga bahagia akan berpengaruh pada perkembangan emosi para anggotanya. Kondisi emosi lansia pada umumnya sangat labil, terutama jika terjadi perubahan pola kehidupan. Kebahagiaan diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya secara baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia. 4 Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia 9. Secara sosiologis keluarga dituntut berperan dan berfungsi dengan baik untuk mencapai masyarakat sejahtera yang dihuni oleh individu (anggota keluarga) yang bahagia dan sejahtera. Fungsi keluarga perlu diamati sebagai tugas atau kewajiban yang harus diperankan oleh keluarga sebagai lembaga sosial terkecil di masyarakat. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada lanjut usia yang tinggal di panti werdha. 11 Hal ini dikarenakan lanjut usia yang tinggal bersama keluarga di rumah tidak hanya mendapatkan perawatan fisik, namun juga mendapatkan kasih sayang, kebersamaan, interaksi atau komunikasi yang baik, serta menerima bantuan dari anggota keluarga yang merupakan fungsi dari keluarga. 11 Umumnya lansia menghadapi kelemahan, keterbatasan dan ketidakmampuan sehingga kualitas hidup pada lansia menjadi menurun. Hal ini memerlukan fungsi keluarga yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. 7 Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa lansia dengan dukungan sosial dari pasangan yang rendah memiliki kualitas hidup kurang yaitu sebanyak 30 orang (52,6%; PR=0,46; 95%CI: 0,22-0,97; p=0,039). Lansia dengan dukungan sosial keluarga yang rendah ditemukan memiliki kualitas hidup kurang yaitu sebesar 48 orang (64%; PR=2,16; 95%CI: 1,03-4,51; p=0,039). Lansia dengan dukungan sosial masyarakat rendah juga ditemukan memiliki kualitas hidup kurang yaitu sebanyak 58 orang (69,0%; PR=2,34; 95%CI: 1,09-5,05; p=0,028). Hasil uji multivariat menunjukkan variabel dukungan sosial yang terdiri dari dukungan sosial pasangan, dukungan sosial keluarga dan masyarakat tidak berhubungan dengan variabel kualitas hidup lansia. Tidak adanya hubungan yang bermakna pada analisis multivariat disebabkan adanya pengaruh variabel lain yang lebih kuat, mengingat variabel yang berpengaruh dianalisis sekaligus sehingga kemungkinan dikontrol oleh variabel yang lebih besar pengaruhnya. Hasil ini sejalan dengan penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia 12. 179

Dukungan sosial pasangan tidak berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh pasangan dari lansia yang juga merupakan seorang lansia dan sudah terjadi penurunan fungsi fisik serta perubahan psikologis yang menyebabkan dukungan sosial dari pasangan yang diberikan kepada lansia tidak mempengaruhi kualitas hidup lansia. Dukungan sosial keluarga juga tidak berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh anggota keluarga dari lansia masih banyak yang bekerja di luar rumah sehingga waktu untuk bertemu dengan lansia masih kurang sehingga dukungan sosial keluarga tidak berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Dukungan sosial masyarakat juga tidak berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Hal ini barangkali karena penelitian ini berlokasi di kota sehingga dukungan sosial masyarakat kurang karena penduduk yang tinggal di kota lebih bersifat individual sehingga sosialisasi antar masyarakat tidak dilakukan dengan baik. Lansia yang tinggal di kota tidak merasakan bahwa dukungan dari masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Simpulan Variabel fungsi keluarga berhubungan dengan kualitas hidup lansia di Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Variabel ini berkontribusi 2,3 kali untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Variabel lain seperti dukungan sosial pasangan, keluarga dan masyarakat didapatkan tidak berkontribusi terhadap kualitas hidup lansia, sehingga disarankan untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam menjaga kesehatan lansia termasuk dalam hal kualitas hidup lansia di Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Ucapan terima kasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada lansia yang telah berpartisipasi dengan baik dalam penelitian ini. Daftar Pustaka 1. Menkokesra. Paparan Menko Kesra pada Musrenbangnas 2012 Percepatan dan Perluasan Pembangunan Kesejateraan Rakyat Tahun 2013. Jakarta; 2013. 2. Dinkes Provinsi Bali. Profil Kesehatan Provinsi Bali. Denpasar; 2010. 3. Departemen Sosial RI. Lanjut Usia dalam Data dan Informasi. Jakarta: DBPSLU; 2002. 4. Ekawati. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia; 2011. 5. Ismu Raudhah. Kualitas Hidup Lansia di Graha Residen Senior Karya Kasih Medan. Sumatera Utara; 2012. 6. Kelly Gillespie. Factor Determining Quality Of Life Perception Of The Elderly Residing In A Nursing Home And Assisted Living Facility. Medical Sciences, Gerontology and Geriatrics; 2011. 7. Sarafino EP. Health Psychology Biopsychosocial Interaction, 5 th edition. United States of America: John Wiley & Sons; 2006. 8. WHO. Division of Mental Health and Prevention of Substance Abuse. 2004. 9. Wilanisa dan Iman. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan Wirobrajan Yogyakarta. 2012. 10. Septiani. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di Rw 01 Kemiri Muka Depok. 2010. 11. Mahareza Y. Perbedaan Kualitas Hidup Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Werdha dan yang Tinggal bersama Keluarga. Surabaya: Universitas Airlangga; 2008. 12. Meta Amelia Widya Saputri, Endang Sri Indrawati. Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. 2011. 180