EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER

dokumen-dokumen yang mirip
EFISIENSI ENERGI & SEKRETARIAT PROPER

SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013

ASPEK PENILAIAN NILAI

PENGURANGAN PENCEMARAN UDARA

KRITERIA HIJAU DAN EMAS

KRITERIA PROPER HIJAU DAN EMAS

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

Mekanisme. Sekretariat PROPER. Kementerian Lingkungan Hidup 9 Oktober 2013


DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

FORM USULAN PERBAIKAN KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) HIJAU DAN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tent

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONTRIBUSI BENGKEL SEBAGAI LEMBAGA UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang : Indeks Standar Pencemar Udara

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

FORMAT PELAPORAN PEMANTAUAN EMISI DAN KONDISI DARURAT PENCEMARAN UDARA KEGIATAN DAN/ATAU USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

ASPEK PENILAIAN. Kebijakan Konservasi Air. Struktur dan Tanggung Jawab. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gbr 1.1 Grafik kenaikan suhu global antara tahun

APA ITU GLOBAL WARMING???

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 336 / KPTS / 013 / 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB IV METODE PENELITIAN. 3. Alur Penelitian Penelitian ini mengikuti kerangka kerja sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa. Melalui produktivitas, perusahaan dapat pula mengetahui. melakukan peningkatan produktivitas.

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan iklim global akibat efek rumah kaca merupakan permasalahan lingkungan serius yang saat ini sedang

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

STUDI TINGKAT KUALITAS UDARA PADA KAWASAN RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DI MAKASSAR

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 45/MENLH/10/1997 TENTANG INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA LINGKUNGAN HIDUP

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN KUALITAS UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang telah banyak

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya Berbasis Android

SOSIALISASI MEKANISME PENILAIAN MANDIRI PROPER SEKRETARIAT PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

S - 9 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA UNTUK MENGUJI KETERKAITAN ANTARA KONSENTRASI PM 10 DENGAN CO DI DERAH TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN

PENGUATAN KAPASITAS PROPER 2014 FORM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILTER ASAP PADA INCINERATOR SAMPAH (RJ01)

PERATURAN NOMOR 009 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

TUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian membantu peneliti dalam langkah-langkah memperoleh

KRITERIA PROPER DOKUMEN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN. hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan

BAB I PENDAHULUAN.

Sekretariat PROPER. LIMBAH B3 dan LIMBAH NON B3

Corporate Social Responsibility PPMJ

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 169 TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Transkripsi:

2016 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER

PENILAIAN Beyond Compliance PROPER 150 DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Screening SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN EFISIENSI ENERGI REDUKSI PENCEMAR UDARA EFISIENSI AIR REDUKSI LIMBAH B3 600 PEMANFAATAN SUMBER DAYA 3R LIMBAH NON B3 COMMUNITY DEVELOPMENT PERLINDUNGAN KEHATI

B Kriteria Penilaian Efisiensi Energi Kegiatan Efisiensi energi dalam PROPER adalah kegiatan yang berkaitan dengan : Peningkatan Efisiensi Retrofit Efisiensi di Bangunan Efisiensi dalam Sistem Transportasi

MANAJEMEN ENERGI Perusahaan harus memiliki rencana strategis efisiensi energi. Rencana strategis merupakan proses iteratif : Perencanaan (prediksi & target konservasi energi). Audit energi Akutansi energi Program konservasi energi Data base Manajemen risiko energi. Program harus secara jelas menunjukkan siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana cara untuk mencapai rekomendasi peluang penghematan energi.

AUDIT ENERGI-EFISIENSI ENERGI Melaksanakan audit energi, 3 tahun terakhir Dapat menunjukkan Laporan audit energi yang memuat: Tujuan Audit Deskripsi fasilitas diaudit Deskripsi status energi saat itu Potensi efisiensi yang dapat dicapai Rencana kerja efiensi energi Audit Energi 2012 Audit Energi 2014 Audit Energi 2013 Audit Energi 2015

Identifikasi penggunaan energi setiap unit kegiatan sebelum pelaksanaan efisiensi, Identifikasi potensi efisiensi setiap unit dan langkahlangkahnya, Kalkulasi besaran nilai efisiensi, Kalkulasi efisiensi energi per satuan produk. OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI EFISIENSI ENERGI pemilihan: bahan, teknologi, infrastruktur dan sarana pendukung lain jenis sumber energi. PENGGUNAAN SARANA HEMAT ENERGI PENGATURAN WAKTU PENGGUNAAN

KRITERIA PENILAIAN Efisiensi Energi No ELEMEN PENILAIAN 1 Kebijakan Energi tertulis 2 Struktur dan tanggung jawab Manager energi dan tim 3 Perencanaan Renstra EE & penetapan program 4 Audit Energi Melakukan & melaporkan 5 Pelatihan/kompetensi 6 Pelaporan 3 tahun data 7 Benchmarking Global, regional, nasional 8 Implementasi Program Komparasi dalam group

C KRITERIA PENGURANGAN PENCEMAR UDARA seluruh kegiatan untuk mengurangi emisi bahan pencemaran udara ke lingkungan, dan upaya tersebut tidak menyebabkan pencemaran ke media lain secara signifikan. Pencemar udara berupa: Parameter Konvensional: Sulfur Dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, Hidrogen Sulfida; Gas Rumah Kaca: Karbon Dioksida, Methan, Nitrogen Oksida dan gasgas terflourinasi; Bahan Perusak Ozon; atau Kegiatan lain termasuk: Pemakaian Renewable energi; Pemakaian bahan bakar ramah lingkungan Pemantauan emisi kendaraan bermotor

ELEMEN PENILAIAN

penanggung jawab bukti-bukti yang dapat menunjukkan kebenaran identifikasi sumber emisi Inventarisasi emisi data aktifitas, faktor emisi, faktor oksidasi dan konversi beban emisi metode yang digunakan perhitungan pengukuran pendekatan yang digunakan untuk mengambil contoh atau analisa

Metode Perhitungan Beban Emisi Perkiraan Beban Emisi Data hasil sampling emisi Faktor Emisi (suatu faktor yg memperkirakan jumlah pencemar yg diemisikan dari aktivitas tertentu) Engineering Approach, Analisis bahan/senyawa Diperlukan data sampling dari setiap sumber untuk setiap parameter (apakah data tersedia?) Laju beban emisi dari perhitungan: E = A x EF x (1 - ER/) E = Beban Emisi A = Aktivitas FE = Faktor Emisi (spesifik utk kegiatan tertentu) ER = Efisiensi Reduksi Diperlukan faktor emisi dan data aktivitas (faktor emisi tersedia dari literatur, data aktivitas dari survey lapangan) Laju Beban Emisi dihitung secara stoikiometrik Diperlukan analisis komposisi bahan yang digunakan dan perhitungan stoikiometrik

No ELEMEN PENILAIAN 1 Kebijakan Pengurangan Pencemar udara 2 Struktur dan tanggung jawab KRITERIA PENILAIAN PENGURANGAN PENCEMAR UDARA Tertulis untuk pencemar Konvensional/GRK Tim dengan Kewenangan, SDM dan Dana 3 Perencanaan Renstra dan Program 4 Inventarisasi Emisi Seluruh sumber pencemar 5 Pelatihan/kompetensi Penanggung Jawab PPU 6 Pelaporan Data 4 tahun terakhir, intensitas emisi 7 Benchmarking Global, regional, nasional 8 Implementasi Program Komparasi pencapaian; CDM project, inovasi reduksi emisi, renewable energi