PPWK KONSEP PRASARANA & SARANA PERMUKIMAN ARIS SUBAGIYO/PPWK/2016
KEY CONCEPTS STRUKTUR & POLA RUANG PERMUKIMAN SARANA & PRASARANA PERMUKIMAN
STRUKTUR & POLA RUANG
MUATAN RENCANA TATA RUANG RENCANA TATA RUANG RENCANA STRUKTUR RUANG RENCANA POLA RUANG Rencana Sistem Pusat Permukiman Rencana Sistem Jaringan Prasarana Perutukan Kaw Lindung Perutukan Kaw Budidaya Sistem WIlayah Sistem Internal Perkotaan Sistem Jar Transportasi Sistem Jar Energi Sistem Jar Telekomunikas i Sis.Persampah an & Sanitasi Sistem Jar SDA dll Kegiatan Pelestarian Lingk Hidup Kegiatan Sosial Kegiatan Budaya Kegiatan Ekonomi Kegiatan Pertahanan & Keamanan
Struktur dan Pola Ruang WILAYAH & KOTA TATA RUANG STRUKUTUR RUANG (NODES dan LINKAGES) POLA RUANG
Uu 26 TAHUN 2007 STRUKTUR RUANG : susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional
CONTOH STR JATIM
STR EKSISTING Arteri Sekunder KOTA MALANG Kolektor Sekunder Pusat Pelayanan Sub Pusat Pelayanan Linkage Utama Linkage Sekunder 8
Contoh Renc Struktur Ruang SURABAYA-LAWANG Plaza Araya, T.Arjosari dsk 3 BATU-KEDIRI 2 T.Krida Budaya dsk Pasar Blimbing, Jl.LA Sucipto dsk TUMPANG Unisma, Pasar Dinoyo dsk 1 Unmer, Dieng Plaza dsk Kawasan Alun-alun dsk Kaw Perum Sawojajar 4 6 Pasar Gadang dsk (jl S.Tubun Gadang-Bumiayu) Kaw sekitar GOR Ken Arok 5 KEPANJEN- BLITAR 9
BATU-KEDIRI MERJOSARI TLOGOMAS TUNGGULWULUNG Unisma, Pasar Dinoyo dsk DINOYO MOJOLANGU BARU Taman Krida Budaya, TULUSREJO Griyashanta dsk JATIMULYO TASIKMADU TANJUNGSEKAR MOJOLANGU LAMA POLOWIJEN BALEARJOSARI PURWODADI Pasar Blimbing dsk BLIMBING Plaza Araya dsk SURABAYA-LAWANG ARJOSARI Terminal Arjosari, VEDC dsk PANDANWANGI BARU Contoh Rencana Struktur Ruang KETAWANG- GEDE KARANGBESUKI PENANGGUNGAN LOWOKWARU BARU LOWOKWARU LAMA PURWANTORO PANDANWANGI LAMA TUMPANG SUMBERSARI SAMAAN RAMPAL- CELAKET BUNUL- REJO LAMA BANDULAN Unmer, PISANGCANDI LAMA Dieng Plaza dsk PISANGCANDI BARU GADINGKASRI BARENG BARU ORO-ORO DOWO Kawasan Alun-alun dsk KAUMAN BARENG LAMA KLOJEN KIDULDALEM KSATRIAN BUNUL- REJO BARU SAWOJAJAR Kaw Sekitar Velodrom MULYOREJO TANJUNGREJO LAMA TANJUNGREJO BARU KASIN SUKOHARJO JODIPAN KOTALAMA LAMA POLEHAN Kaw Perum Sawojajar LESANPURO MADYOPURO CEMOROKANDANG SUKUN KOTALAMA BARU CI PTOMULYO KEDUNGKANDANG BANDUNGREJOSARI BARU MERGOSONO BAKALANKRAJAN BANDUNG- REJOSARI LAMA BURING GADANG BARU GADANG LAMA BUMIAYU Kaw sekitar Mayjend Singkono KEBONSARI WONOKOYO Pasar Gadang Dsk (jl Sasuit Tubun Gadang-Bumiayu) KEPANJEN- BLITAR ARJOWINANGUN TLOGOWARU TUREN 10
Pola ruang (UU 26/2007) distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya
JENIS PENGGUNAAN LAHAN Lahan kota terbagi menjadi lahan terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan Terbangun terdiri dari dari perumahan, industri, perdagangan, jasa dan perkantoran. Sedangkan lahan tak terbangun terbagi menjadi : lahan tak terbangun yang digunakan untuk aktivitas kota (kuburan, rekreasi, transportasi, ruang terbuka) dan lahan takterbangun non aktivitas kota (pertanian, perkebunan, area perairan, produksi dan penambangan sumber daya alam).
KOMPONEN GUNA LAHAN Berdasarkan jenis pengguna lahan dan aktivitas yang dilakukan di atas lahan tersebut, maka dapat diketahui komponen-komponen pembentuk guna lahan (Chapin dan Kaiser, 1979). Menurut Maurice Yeates (1980), komponen penggunaan lahan suatu wilayah terdiri atas (Yeates, 1980): Permukiman Industri Komersial Jalan Tanah publik Tanah kosong
POLA RUANG
TGL
RUMAH? BANGUNAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT TINGGAL ATAU HUNIAN
ELEMEN PERMUKIMAN MANUSIA MASYA- RAKAT (COMUNITY) PERMUKIMAN ALAM (NATURE FEATURE) LINDUNGAN (SHELLS) JEJARING (NET- WORKS) UNSUR PERMUKIMAN (DOXIADIS, 71)
PERUMAHAN & PERMUKIMAN? PERUMAHAN KELOMPOK RUMAH YANG BERFUNGSI SEBAGAI LINGKUNGAN TEMPAL TINGGAL ATAU LINGKUNGAN HUNIAN YANG DILENGKAPI DENGAN PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAGIAN DARI LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR KAWASAN LINDUNG, BAIK YANG BERUPA KAWASAN PERKOTAAN MAUPUN PERDESAAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL ATAU LINGKUNGAN HUNIAN DAN TEMPAT KEGIATAN YANG MENDUKUNG PERIKEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN.
ELEMEN PERMUKIMAN Content (Man) harus memiliki hunian, baik tetap maupun tidak, agar dapat membentuk sebuah settlements. Tanpa Man, hunian (Container) tidak bisa disebut sebuah settlements. Kesalahan terbesar manusia dalam mengkaji Human Setllements disebabkan karena melihat Human Setllements dari sisi container-nya saja (Nature, Shells dan Network), namun tidak mengkaji juga sisi content-nya. ALAM (NATURE FEATURE) MANUSIA PERMUKIMAN JEJARING (NET- WORKS) MASYA- RAKAT (COMUNITY) LINDUNG AN (SHELLS) UNSUR PERMUKIMAN (DOXIADIS, 71)
LOKASI PERMUKIMAN Ditinjau dari segi teknis pelaksanannya Tidak terlalu banyak cut and fill, pembongkaran tonggak-tonggak kayu, dan lain sebagainya. Dilihat dari segi tata guna tanah. Tanah yang secara ekonomis telah sukar dikembangkan secara produktif. Tidak merusak lingkungan yang ada. Bukan daerah yang rawan bencana alam. Mudah dicapai. Tanahnya baik, sehingga konstruksi bangunan yang ada dapat di rencanakan dengan sistem semurah mungkin. Mudah mendapatkan sumber-sumber air bersih dan jaringan utilitas lainnya. Dilihat dari segi kesehatan dan kemudahan. Jauh dari lokasi pabrik dan tidak terganggu dengan kebisingan. Tidak terdapat polusi. Tingkat aksesbilitas tinggi. Ditinjau dari segi politis dan ekonomi. Mudah mendapatkan bahan bangunan dan tenaga kerja. Dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat sekelilingnya. Mudah penjualannya karena lokasinya strategis.
SYARAT PERMUKIMAN Lokasinya harus strategis dan tidak terganggu oleh kegiatan lain. Mempunyai akses bagi mobilitas manusia terhadap pusat pusat pelayanan seperti: pelayanan kesehatan, perdagangan dan pendidikan. Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat mengalirkan air hujan dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan genangan air. Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih, berupa jaringan distribusi yang siap untuk disalurkan ke masing masing rumah. Dilengkapi dengan fasilitas pembuangan air kotor/tinja, yang dapat dibuat dengan sistem individual yaitu tangki septik dan lapangan rembesan, ataupun tanki septik komunal. Selain itu permukiman juga harus dilayani oleh fasilitas pembuangan sampah dan air limbah secara teratur agar lingkungan permukiman tetap nyaman. Dilengkapi dengan fasilitas umum seperti bangunan pelayanan umum dan pemerintahan, pendidikan dan kesehatan, peribadatan, rekreasi dan olah raga, pemakaman dan pertamanan sesuai dengan skala besarnya pemukiman itu. Dilengkapi dengan fasilitas ekonomi antara lain, berupa bangunan perniagaan atau perbelanjaan yang tidak mencemari lingkungan. Utilitas umum meliputi jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan gas, jaringan transportasi, dan pemadam kebakaran. Utilitas umum membutuhkan pengelolaan secara berkelanjutan dan professional.
PRASARANA & SARANA PERMUKIMAN Sarana Lingkungan : Kelengkapan lingkungan yang berupa fasilitas, pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka. Prasarana Dasar : Kebutuhan pokok yang diperlukan untuk memenuhi prinsip lingkungan sehat dan nyaman.
SARANA PERDAGANGAN RTH PEMERINTAHAN & PELAYANAN UMUM SARANA KEBUDAYAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PRASARANA DRAINASE TELEKOMU- NIKASI AIR BERSIH PRASARANA ENERGI SANITASI & SAMPAH JALAN
AIR BERSIH
DRAINASE
JALAN
PERUMAHAN
SANITASI SAMPAH
SARANA
TUGAS BUAT TINJAUAN TEORI DAN KOMPILASI STANDAR PERMUKIMAN PERKOTAAN (PERUMAHAN, SARANA, JALAN, DRAINASE, AIR BERSIH, SANITASI+SAMPAH) YANG IDEAL, SECARA BERKELOMPOK BERDASARKAN PEMBAGIAN SEKTOR. HASIL DIKUMPULKAN MINGGU DEPAN DALAM BENTUK SOFTCOPY.
SEKIAN TERIMAKASIH