BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TANAH PERHUTANI DI DESA KENDALREJO KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. disyari'atkan Allah. Sehingga kita akan mendapatkan ketenangan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP DASAR HUKUM DAN PROSEDUR PINJAM PAKAI BARANG BUKTI PENCURIAN DI POLSEK KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. dan watak yang berbeda-beda. Namun, kesemuanya itu telah diciptakan dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. saling tolong-menolong terhadap sesama. Sebagai makhluk sosial manusia

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang kehidupan sebagai satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia mengenal hidup bergaul, timbullah suatu masalah yang

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungankandungan

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV TERNAK KAMBING DI DESA BEBEKAN SELATAN TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PROLIMAN DALAM PENGAIRAN SAWAH DI DESA BEGED KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS DATA

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENJUALAN HASIL PANEN TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA SIMAN KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia

BAB IV ANALISIS BAGI HASIL PADA AKAD APLIKASI MULTI SUKUK DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. muamalah diantaranya tolong-menolong, merupakan hal yang sangat diperlukan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV GADAI TANAH PERTANIAN SEBAGAI BARANG GADAI DAN PEMANFAATANNYA OLEH PENERIMA GADAI DI DESA GUNUNGANYAR KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN. PENYELENGGARA PERJALANAN UMRAH DAN HAJI PLUS (Studi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENGENAI PROSES

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENANGUNG JAWAB ATAS TANGGUNGAN RESIKO IJARAH. perbolehkan penggunaanya, Jelas, mempunyai tujuan dan maksud, yang

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia telah melakukan uji sistem terhadap berbagai teori ekonomi guna. mempertahankan kehidupan dimuka bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah sistem yang sempurna bagi kehidupan, baik kehidupan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TANAH PERHUTANI DI DESA KENDALREJO KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Tanah Perhutani Dilihat dari Segi Rukun dan Syarat Sahnya Tanah perhutani yang dijualbelikan oleh masyarakat di Desa Kendalrejo merupakan tanah yang hanya untuk diambil manfaatnya, akan tetapi bukan untuk memilikinya secara pribadi. Melainkan untuk dirawat dan bisa dikatakan tanah hak pakai atau pinjaman sampai pihak perhutani untuk menutup lahan tersebut. Tanah perhutani boleh langsung dimanfaatkan oleh penggarap, karena penggarap wajib untuk merawat tanaman yang sudah ditanami kepada masyarakat ditempat yang sudah dibagikan kepada petani dari LKMD. Tanah Perhutani yaitu tanah atau lahan perhutani yang ada perjanjian sejak awal pembukaan lahan tersebut dari pihak perhutani ke LKMD perjanjian tertulis dan LKMD kepada petani sekitar masyarakat hutan perjanjiannya hanya lisan dalam penggarapan tanah atau lahan perhutani. Sehingga masyarakat bersatu untuk mendapatkan lahan perhutani dengan perjanjian hanya sebatas untuk dipakai manfaatanya ( hak pakai) tidak untuk dimiliki. Menyikapi terhadap masalah jual beli tanah perhutani yang terjadi di Desa Kendalrejo tidak boleh dilakukan diperjualbelikan karena tidak jelas status 63

64 kepemilikannya. Juga sangat bertentangan dengan hukum Islam terutama pada rukun dan syarat sahnya jual beli tidak terpenenuhi Akan tetapi mereka tetap melakukannya, pembeli disini beranggapan kalau tanah perhutani yang dibelinya itu harganya sangat murah dan juga masih bagus diproduksi ditanami, berbeda kalau mereka membeli tanah sawah harganya mahal. Penjual disini juga menganggap kalau tanah perhutani yang mereka garap, karena sudah penggarapan tanah atau lahan tersebut jadi mereka beranggapan itu sudah menjadi kepunyaan mereka pribadi. Dari pemaparan di atas mengenai jual beli tanah perhutani yang dijualbelikan maka penulis bisa menganalisa dalam melakukan proses transaksi jual beli, tanah perhutani atau obyeknya harus sudah jelas status atau kepemilikan tersebut milik perhutani (negara). Karena sudah jelas obyek kepemilikannya maka jual beli yang dilakukan itu tidak sah dan tidak memenuhi syarat sah serta rukun jual beli dalam hukum Islam, yang mana harus dipenuhi agar proses transaksi jual beli yang dilakukan itu benar dan tidak menyimpang hukum Islam yang sudah ada. Salah satu yang menjadi syarat sah dalam jual beli yang harus dipenuhi adalah tanahnya harus jelas dan si penjual mempunyai kuasa penuh atas barang yang akan dijualnya. Sedangkan dari beberapa pendapat tokoh masyarakat Kendalrejo mereka menjelaskan bahwa transaksi jual beli yang dilakukan masyarakat Kendalrejo tidak dibenarkan dalam agama dan sangat bertentangan

65 dengan hukum Islam. Karena obyek yang menjadi transaksi jual beli adalah tanah yang bukan kepunyaan dari penjual sendiri, sehingga mengakibatkan jual beli yang dilakukan tidak sah. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Tanah Perhutani Dilihat dari Segi Akadnya Akad jual beli tanah perhutani yang masih berupa tanah milik negara (hak pakai) statusnya yang dipraktikkan di Desa Kendalrejo merupakan ikatan antara kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Akad ini yang berawal dari kebutuhan ekonomi yang mendesak atau pemanfaatan lahan, sehingga penggarap tanah atau merawat lahan ingin menjualnya ketika sudah ada orang pembeli menawarnya meskipun mereka sudah tahu tanah itu bukan milik sendiri hanya hak pakai. Keadaan seperti inilah yang mendukung terlaksananya transaksi akad jual beli yang dibawa oleh para penjual dan pembeli di Desa Kendalrejo. Dalam melakukan akad pada praktik jual beli tanah perhutani di Desa Kedalrejo, Setelah akad dilangsungkan, berikutnya adalah penyearahan hak pakai penggarapan yang dijual dan hak pakai penggarapan yang dibeli. Biasanya seorang pembeli yang melakukan jual beli tanah perhutani, dalam pembayaranya ada kalanya tunai ada kalanya dihutang. Kejadian seperti ini sering dilakukan oleh masyarakat Desa Kendalrejo, sebab mereka sudah saling percaya bahwa

( 4 ( 66 hak pakai penggarapan yang dijual akan dibayar secara keseluruhan meskipun tidak secara tuani. Dapat dianalisis jual beli tanah perhutani sebagaian dari uang yang digunakan untuk membayar hak pakai atau tanah perhutani penggarapan dan kemudian dilunasi. Hal ini termasuk dalam katagori utang piutang. Sedangkan utang piutang itu dalam ajaran Islam diperbolehkan selagi dalam utang piutang itu tidak terdapat syarat yang masuk dalam riba. Selain itu, pembayaran yang dilakukan dengan ditunda ini ada unsur yang terpenting dalam kehidupan sosial manusia, yaitu tolong menolong. Sebagaimana firman Allah βî)!$# (#θà)?$#uρ Èβ uρô ãèø9$#uρ ÉΟøOM}$# n?tã (#θçρuρ$yès? Ÿωuρ 3 uθø) G9$#uρ Îh É9ø9$# n?tã #θçρuρ$yès?uρ!$# ß ƒï x É>$s)Ïèø9$# (الماي دة: ۲ ) Artinya: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-nya." (QS. Al-Maidah: 2). 67 Bahwasanya jual beli tanah perhutani yang masih berupa hak pakai yang dipraktikkan di Desa Kendalrejo ini didasari atas kebutuhan mendesak dari pihak penjual tanah, sehingga dalam praktiknya terdapat unsur keterpaksaan. Sedang jual beli yang mengandung keterpaksaan karena suatu hal seperti untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari dalam hukum Islam dibenarkan namun hanya makruh tidak sampai pada tingkat fasakh (tidak sah), karena orang yang 67 Departemen Agama RI dan Al-Qur an Terjemahanya, 156

67 dalam keadaan seperti ini disyariatkan dibantu sehinga ia terbebaskan dari belenggu kesulitan yang menimpanya. 68 C. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Tanah Perhutani Dilihat dari Segi Obyeknya Peristiwa terjadi hutan penebangan jati secara liar oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab, sehingga hutan menjadi gundul dan segera harus dicarikan solusi reboisiai hutan. Sehingga perhutani mengambil keputusan untuk melakukan penebangan hutan secara total, dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan, sebagai unsur terpenting dalam pelestarian alam, diwujudkan dengan penanaman pohon jati kembali. Sehingga diambil kesepakatan-kesapakatan perjanjian secara tertulis dengan LKMD, lahan atau tanah yang dipinjamkan atau hak pakai oleh perhutani kepada LKMD 531 ha, di bagi ke petani kurang 100 x 25 m persegi yang menpatkan 2124 orang. Tanah yang diberikan kepada petani itu merupakan pinjaman atau hak pakai sejak awal pembukaan lahan ada perjanjin tidak boleh menjualbelikan tanah atau lahan tersebut, tetapi masyarakat malah menyalah gunakan lahan tersebut diperjualbelikan kepada petani lainnya yang sudah mempunyai bagian dari LKMD. Setelah memperhatikan dan menganalisis praktik jual beli tanah perhutani di Desa Kendalrejo Tegaldlimo Banyuwangi tidak sesuai dengan hukum Islam 68 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah 12, Terjemahnya Kamaluddin A. Marzuki, 72

68 dan dapat dikategorkan jual beli batil dan fa>sid mengingat salah satu antau seluruh rukunnya tidak terpenuhi, atau jual beli pada dasarnya dan sifatnya tidak disyariatkan. Dalam pratik jual beli tanah perhutani di Desa Kendalrejo berlaku jual beli hak pakai. Hal ini sesuai dengan prinsip ija>rah yang mana transaksi jasa yang dimiliki oleh seseorang untuk dikontrak oleh orang lain. Sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Thalaq ayat 6 yang berbunyi: èδu θã_é& èδθè?$t sù ö/ä3s9 z è Êö r& βî*sù Artinya : Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, 69 Dalam praktik jual beli tanah perhutani termasuk hak milik tidak penuh (milk an-naqis) karena yang dijual belikan bukan wujud barang ( ainiyah)nya melainkan hak pakai penggarapan atau hak manfaat yang sifatnya abstrak. Sehingga, jika dilihat dari segi obyek jual beli benda yang menjadi sebab terjadinya perjanjian jual beli tidak memenuhi syarat pada obyeknya diantaranya adalah barang yang diperjualbelikan belum berada dalam penguasaan penjual, karena bukan milik sendiri. atau barang tersebut diterima penjual. 69 Departemen Agama RI dan Al-Qur an Terjemahanya, 156

69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan dan dianalisis, maka dalam penelitian ini dapat dihasilkan beberapa kesimpulan yang menjadi jawaban atas beberapa masalah yang telah dirumuskan. Kesimpulan tersebut adalah sebagi berikut : 1. Jual beli yang dilaksanakan di Desa Kedalrejo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi merupakan pratik jual beli yang obyeknya berupa tanah perhutani. Dalam prosesnya jual beli tersebut dilakukan dengan memindahkan hak pengelolaan dengan ganti rugi yang disepakati. Tanah perhutani yang notabenenya tanah negara yang berlaku adalah jual beli hak pakai tanah negara, yang diistilahkan oleh masyarakat Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi adalah ganti rugi izin penggapan (jawatan) tanah negara. 2. Praktik jual beli tanah perhutani yang diberikan kepada petani Desa Kendalrejo Tegaldlimo Banyuwangi telah melanggar syarat rukun jual beli. Karena pengelolaan atau penggarapan tanah perhutani yang diberikan kepada petani hanya sebatas hak pakai, bukan untuk diperjual belikan. Sehingga ketika terjadi jual beli, maka dapat dikategorikan jual beli fasid 69

70 dan bathil. Oleh karena itu, praktik jual beli semacam ini dapat disimpulkan tidak sesuai dengan hukum Islam. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini akan dikemukakan beberapa saran, yaitu 1. Bahwa perlu adanya jalan keluar dengan mengubah bentuk jual beli tanah perhutani yang berlaku yakni dengan melegalkan tanah perhutani terlebih dahulu sebagai hak milik pribadi (privat). 2. Diharapkan pada masyarakat Desa Kendalrejo Tegaldlimo Banyuwangi, terutama yang melakukan transaksi jual beli tanah perhutani tersebut agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang jual beli menurut hukum Islam, sehingga jual beli tanah perhutani tersebut menjadi sempurna dan sesuai dengan yang digariskan oleh hukum Islam.