LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100%

LAMPIRAN. Lampiran 2. Layout Rancangan Acak Lengkap B2 C1 A2 B3

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay out penelitian. Keterangan :

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

EFEKTIVITAS PELET NPK ORGANIK BERBAHAN AMPAS TAHU, TEPUNG DARAH SAPI DAN ARANG SABUT KELAPA DALAM BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

Sumber : Nurman S.P. (

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 159/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA HONEY JEAN NO.2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 123/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA SUGAR 73 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

LAMPIRAN Lampiran 1. Lay out Penelitian

S Ket : Tan 1 = Tanaman 1 Tan 2 = Tanaman 2 Tan 3 = Tanaman 3 K= Perlakuan Kontrol A = Perlakuan A B = Perlakuan B C = Perlakuan C

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Lampiran 1. Lay out penelitian. Keterangan: : Perlakuan ke-6, ulangan ke- 1, sampel ke-3 : Tanaman Cadangan (sesuai pengacakan perlakuan)

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

III.TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Denah Penelitian. Keterangan: A, B, C, D, E, F, G = Perlakuan penelitian 1, 2, 3 = Ulangan perlakuan

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

Lampiran 1. Perhitungan Analisis Tanah (KL), Kebutuhan tanah/polybag, Jumlah tanaman/h. a) Analisis Tanah (Kapasitas Lapang)

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

III. MATERI DAN METODE

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

TATA CARA PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Lampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Tata Cara penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Transkripsi:

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK Organik Lempung Grumusol Tahap 3 Budidaya Jagung Manis Persiapan media tanam Penanaman Pemeliharaan : A Penyulaman B Penyiraman C Aplikasi Pelet NPK organik D Pengendalian OPT Panen Perlakuan A = Pelet 50 gram/tanaman B = Pelet 60 gram/tanaman C = Pelet 70 gram/tanaman D = Urea 5,25 gram + SP-36 1,5 gram + KCl 1,5 gram/tanaman Tahap 4 Pengamatan A Pertumbuhan Vegetatif : - Mingguan : Tinggi tanaman & Jumlah daun - Tan Korban : - Bobot segar tajuk, akar - Bobot kering tajuk, akar B Hasil : Bobot segar tongkol, Panjang tongkol, Diameter tongkol, Jumlah larikan biji, Jumlah biji per larik dan Potensi hasil (ton/h) Tahap 5 Analisis Data ANOVA α 5 % DMRT α 5 % 42

2 Layout Penelitian B C D D A B C D A A B C Blok I Blok II Blok III Tanaman sampel (dipilih 5 tanaman) Petak produksi Tanaman barrier - Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan - Setiap perlakuan diulang 3 kali - Sehingga diperoleh 12 unit percobaan - Setiap unit percobaan terdiri dari 28 tanaman Jagung Manis (5 tanaman sampel dan 23 tanaman barrier) - Total : 336 tanaman Jagung Manis (60 tanaman sampel dan 276 tanaman barrier) 43

3 Kebutuhan Pupuk Urea, SP-36 dan KCl serta Kebutuhan Unsur N, P dan K Tanaman Jagung Manis A Kebutuhan Pupuk Urea, SP-36 dan KCl Tanaman Jagung Manis menurut Fachrista dan Isuukindarsyah (2012) - Urea 350 kg/hektar - SP-36 100 kg/hektar - KCI 100 kg/hektar Jarak tanam pada budidaya tanaman Jagung Manis adalah 75 20 cm Dalam 1 hektar lahan terdapat 66666 tanaman Jagung Manis Kebutuhan pupuk per tanaman Jagung : - Urea = 5,25 gram - SP-36 = 1,5 gram - KCl = 1,5 gram B Kebutuhan Unsur N, P dan K Tanaman Jagung Manis - Kebutuhan unsur N : Pupuk Urea menandung 46 % N 350 kg = 161 kg N/hektar, Jadi kebutuan N per tanaman Jagung Manis = = 2,41 gram - Kebutuhan unsur P : Pupuk SP-36 mengandung 36 % P, maka : 100 kg = 36 kg P/hektar, Jadi kebutuan P per tanaman Jagung Manis = = 0,54 gram - Kebutuhan unsur K : Pupuk KCl mengandung 60 % K, maka : 100 kg = 60 kg K/hektar, Jadi kebutuan K per tanaman Jagung = = 0,90 gram 44

4 Kandungan N, P, dan K (%) dari Pelet NPK Organik yang Dibuat Pelet NPK organik dibuat dari ampas tahu, tepung darah sapi, arang sabut kelapa dan perekat dari lempung Grumusol dengan perbandingan komposisi : Ampas tahu : 2 Arang sabut kelapa :1 Tepung darah sapi : 1 Perekat dari lempung Grumusol : 1 A Kandungan N : i Kandungan N ampas tahu adalah 1,24 % (Asmoro, dkk, 2008) 1,24 % = 0,5 % ii Kandunan N tepung darah sapi adalah 13,25 % (Sri Wahyuni, 2014) 13,25 % = 2,65 % Maka kandungan N pelet NPK organik = 0,5 % + 2,65 % = 3,15 % N B Kandungan P : i Ampas tahu mengandung unsur P sebesar 5,54 ppm (Asmoro, dkk, 2008) 5,54 ppm = 0,0000055 = 0,0000022 % ii Tepung darah sapi mengandung unsur P sebesar 1 % (Sri Wahyuni, 2014) 1 % = 0,2 % Maka kandungan P pelet NPK organik = 0,0000022 % + 0,2 % = 0,2 % P C Kandungan K : i Ampas tahu mengandung K 1,34 % (Asmoro dkk, 2008) 1,34 % = 0,54 % ii Kandungan K tepung darah sapi adalah 0,60 % (Sri Wahuni, 2014) 0,60 % = 0,12 % iii Unsur K pada arang sabut kelapa 10,25 % (Waryanti dkk, 2014) 10,25 % = 2,05 % Maka kandungan K pelet NPK organik = 0,54 % + 0,12 % + 2,05 % = 2,71 % K 45

5 Jumlah Pelet NPK Organik yang Dibutuhkan Tanaman Jagung Manis Tanaman Jagung Manis membutuhkan 161 kg N/hektar atau 2,41 gram N/tanaman, 36 kg P/hektar atau 0,54 gram P/tanaman dan 60 kg K/hektar atau 0,90 gram K/tanaman (Lampiran 2) Pelet NPK organik yang dibuat mengandung 3,15 % N, 0,2 % P dan 2,71 % K (Lampiran 4) Dengan jarak tanam 75 20 cm, dalam 1 hektar terdapat 66666 tanaman Jagung Manis Maka kebutuhan unsur hara bagi tanaman Jagung Mnais dapat terpenuhi dengan pemberian pelet sebanyak : x 161 kg = 5111,11 kg pelet NPK organik/hektar Maka kebutuhan pelet NPK organik/tanaman adalah: = 76,6 gram pelet NPK organik/tanaman Dari 4420,65 kg pelet NPK organik, mengandung unsur N, P dan K sebesar: - N : x 5111,11 = 161 kg N/hektar, atau = 2,41 gram N/tanaman (sesuai dengan dosis anjuran N tanaman Jagung Manis yaitu sebesar 2,41 gram N/tanaman) - P : x 5111,11 = 10,22 kg P/hektar, atau = 0,15 gram P/tanaman (tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan P tanaman Jagung Manis yaitu sebesar 0,54 gram P/tanaman) - K : x 5111,11 = 138,51 kg K/hektar, atau = 2,08 gram K/tanaman (cukup untuk memenuhi kebutuhan K tanaman Jagung Manis yaitu sebesar 0,90 gram K/tanaman) 46

6 Kandungan Unsur NPK dari Masing-Masing Perlakuan Berdasarkan perhitungan di atas, maka kandungan unsur N, P dan K dari masing-masing perlakuan adalah: A Perlakuan (A) : 50 gram pelet NPK organik/tanaman B Perlakuan (B) : 60 gram pelet NPK organik/tanaman C Perlakuan (C) : 70 gram pelet NPK organik/tanaman D Perlakuan (D) : 5,25 gram Urea + 1,50 gram SP-36 + 1,50 gram KCl/tanaman = mengandung 2,41 gram N, 0,54 gram P, dan 0,90 gram K, merupakan jumlah unsur N, P dan K yang dibutuhkan oleh tanaman Jagung Manis (Lampiran 3) 47

7 Hasil Sidik Ragam A Tinggi Tanaman (cm) Model 5 462987977 92597595 064 06787 ns Perlakuan 3 3441475229 1147158410 079 05401 ns Blok 2 1188404542 594202271 041 06800 ns Galat 6 866291296 144381883 Total 11 1329279273 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % B Jumlah Daun (helai) Model 5 183000000 036600000 188 02317 ns Perlakuan 3 102333333 034111111 175 02554 ns Blok 2 080666667 040333333 207 02067 ns Galat 6 116666667 019444444 Total 11 299666667 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % C Bobot Segar Tajuk (gram) Model 5 834662351 166932470 212 01930 ns Perlakuan 3 2768785292 922928431 117 03949 ns Blok 2 5577838217 2788919108 355 00962 ns Galat 6 471600958 78600160 Total 11 1306263309 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % 48

D Bobot Kering Tajuk (gram) Model 5 8254209750 1650841950 808 00122 s Perlakuan 3 1983503583 661167861 323 01029 ns Blok 2 6270706167 3135353083 1534 00044 s Galat 6 1226459167 204409861 Total 11 9480668917 Keterangan : (s) : Berbeda nyata pada taraf 5 % (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % E Bobot Segar Akar (gram) Model 5 1482756083 296551217 077 06049 ns Perlakuan 3 1013040567 337680189 087 05046 ns Blok 2 469715517 234857758 061 05746 ns Galat 6 2315786083 385964347 Total 11 3798542167 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % F Bobot Kering Akar (gram) Model 5 191491667 038298333 069 06485 ns Perlakuan 3 155126667 051708889 093 04802 ns Blok 2 036365000 018182500 033 07322 ns Galat 6 332148333 055358056 Total 11 523640000 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % 49

G Panjang Tongkol (cm) Model 5 2062345000 412469000 954 00080 s Perlakuan 3 1324443333 441481111 1021 00090 s Blok 2 737901667 368950833 853 00176 s Galat 6 259491667 043248611 Total 11 2321836667 Keterangan : (s) : Berbeda nyata pada taraf 5 % H Bobot Segar Tongkol (gram) Model 5 1175376892 235075378 033 08761 ns Perlakuan 3 1087120425 362373475 051 06881 ns Blok 2 88256467 44128233 006 09400 ns Galat 6 4237966200 706327700 Total 11 5413343092 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % I Diameter Tongkol (cm) Model 5 012481667 002496333 037 08507 ns Perlakuan 3 010860000 003620000 054 06718 ns Blok 2 001621667 000810833 012 08880 ns Galat 6 040165000 006694167 Total 11 052646667 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % 50

J Jumlah Larikan Biji Per Tongkol bebas Kuadrat Tengah Model 5 122410000 024482000 044 08050 ns Perlakuan 3 032150000 010716667 019 08967 ns Blok 2 090260000 045130000 082 04854 ns Galat 6 331300000 055216667 Total 11 453710000 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % K Rerata Jumlah Biji Per Larik bebas Kuadrat Tengah Model 5 2766764167 553352833 095 05134 ns Perlakuan 3 1201502500 400500833 069 05927 ns Blok 2 1565261667 782630833 134 03303 ns Galat 6 3504005000 584000833 Total 11 6270769167 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % L Potensi Hasil Panen (ton/hektar) bebas Kuadrat Tengah Model 5 522389728 104477946 033 08761 ns Perlakuan 3 483164632 161054877 051 06881 ns Blok 2 039225096 019612548 006 09400 ns Galat 6 1883540533 313923422 Total 11 2405930261 Keterangan : (ns) : Tidak berbeda nyata pada taraf 5 % 51

8 Deskripsi Jagung Manis Varietas Gendis Asal : PT Tunas Agro Persada Silsilah : DJM0606041208231411 x DJM0506030401061221 Golongan varietas : hibrida silang tunggal Tinggi tanaman : 230 250 cm Bentuk penampang batang : bulat Diameter batang : 2,6 3,0 cm Warna batang : hijau Warna daun : hijau Bentuk daun : bangun pita Ukuran daun : panjang 90 100 cm, lebar 10,5 12,5 cm Bentuk malai (tassel) : tegak membuka Warna malai (anther) : kuning Warna rambut : putih Umur berbunga : 45 50 hari setelah tanam Umur panen : 65 70 hari setelah tanam Bentuk tongkol : silindris Ukuran tongkol (kupasan) : panjang 19 23 cm, diameter 4,7 5,4 cm Warna tongkol : hijau Bentuk biji : pipih 1/6 lingkaran Warna biji : kuning Baris biji : lurus rapat Rasa biji : manis Jumlah baris biji : 16 20 baris Berat 1000 biji : 120 125 g Kadar gula : 13 14 0brix Berat per tongkol (kupas) : 293 313 g Jumlah tongkol per tanaman : 1 tongkol Berat tongkol per tanaman (kelobot) : 370 433 g 52

Daya simpan buah pada suhu (27 28 0C) : 3 4 hari setelah panen Hasil tongkol per hektar (kelobot) : 16,8 20,8 ton Populasi per hektar : 50000 tanaman Kebutuhan benih per hektar : 6,0 6,5 kg Penciri utama : - Keunggulan varietas : umur panen genjah, ukuran tongkol lebih berat karena biji yang padat, produktifitas tinggi Wilayah adaptasi : beradaptasi dengan baik di dataran medium dengan ketinggian 400 700 m dpl Pemohon : PT Tunas Agro Persada Pemulia : Dwi K M Ghazalie (PT Tunas Agro Persada) Peneliti : Dwi Puspasari (PT Tunas Agro Persada) : http://varitasnet/dbvarietas/varimage/jagung%20manis%20gendis%20(ok)pdf 53

9 Dokumentasi Penelitian a Ampas Tahu Kering Angin b Darah Sapi dari RPH c Arang Sabut Kelapa d Pembuatan Pelet NPK Organik e Pelet NPK Organik Kering Angin f Dosis Pelet Sesuai Perlakuan 54

g Tanaman Jagung Manis 1 MST h Aplikasi Pelet NPK Organik i Tanaman Umur 4 MST j Tanaman Umur 7 MST k Tanaman Umur 8 MST l Sampel Tanaman Perlakuan 55

m Tajuk dan Akar Umur 70 HST n Jagung Manis Umur 70 HST o Sampel Jagung Manis Berkelobot p Jagung Manis Tanpa Kelobot Keterangan : RPH : Rumah Potong Hewan HST : Hari Setelah Tanam MST : Minggu Setelah Tanam 56