BAB I PENDAHULUAN. 11 provinsi, keterlambatan paket soal, kekurangan lembar soal dan lembar jawaban,

dokumen-dokumen yang mirip
Informasi Umum SNMPTN 2016

INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) 2018

SMA/SMK/MA atau sederajat (termasuk SRI di luar negeri) yang mempunyai NPSN dan telah mengisi PDSS dengan lengkap dan benar.

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Abstract Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

Berdasarkan ac.id.

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

TINGGI NEGERI SNMPTN 2013 PANITIA SPMB UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) SURAKARTA TAHUN 2013


SOSIALISASI SNMPTN 2014

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

POKOK-POKOK SNMPTN 2015

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2014 PANITIA SNMPTN 2014 DENPASAR, 9 DESEMBER 2014

TINGGI NEGERI (SNMPTN) PANITIA SNMPTN 2014 BANDUNG, 11 DESEMBER 2013

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2014 PANITIA SNMPTN 2014 DENPASAR, 9 DESEMBER /9/2014 UU 12/2012 PP 32/2013

BIMBINGAN KONSELING SMA TARAKANITA 1 KAMIS, 02 FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) PANITIA PELAKSANA SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI TAHUN 2013

PANDUAN SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR PMDK AKADEMIK 2016 Untuk Siswa

INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2012

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) UNIVERSITAS RIAU

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JALUR SELEKSI MASUK JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ami Ridho Utami, 2014

HASIL SELEKSI SNMPTN 2017

POKOK-POKOK SNMPTN Disampaikan pada: SOSIALISASI SNMPTN 2015

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) DAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) TAHUN 2016

INFO, SHARING & STRATEGI MENUJU PTN

INFORMASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU STAIN CURUP SECARA ONLINE SPMB PTAIN TAHUN 2013 BAGIAN 1

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI SNMPTN dan SBMPTN Jakarta, 12 Januari 2018

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI

INFORMASI AWAL SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2011 JALUR UNDANGAN & JALUR UJIAN TERTULIS/KETERAMPILAN

Panduan Umum Jalur Ujian Tertulis/Ketrampilan SNMPTN 2011

PANDUAN SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR PMDK BIDIKMISI 2016 Untuk Siswa

INFORMASI TEKNIS Penjaringan Calon Mahasiswa di PTN Tahun 2015 Asep Sutiadi

JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU BUKAN PENENTU PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

SMAN 8 JAKARTA SMA NEGERI 8 JAKARTA TAHUN PELAJARAN Jakarta, 23 Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

U N I V E R S I T A S R I A U

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pedoman BIDIKMISI Oleh Odi Wayuna (Mahasiswa Ilmu Tanah Unsyiah dan Alumni SMA N 1 Beutong 15)

PENERIMAAN MAHASISWA BARU 2013

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN 2011)

SISTEM SELEKSI SNMPTN dan SBMPTN 2017

PANDUAN USMU 2011 PANITIA PELAKSANA USMU TAHUN

INFORMASI SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) 2018

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) DAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 28 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG

Bab 1 PENDAHULUAN. USU memiliki visi menjadi University for Industry (UfI), dengan misi:

PANDUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNJANI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA-3 TAHUN 2015

INFORMASI 5 JALUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2014

UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

PANITIA SNMPTN /24/2014 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) TAHUN 2014 PERSYARATAN PENERIMAAN PERSYARATAN PENDAFTARAN

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

Nomor: DM.03.01/I.4/1319/2016

KEPUTUSAN. Nomor : HK.02.03/I/3/2/03478/2013. Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Amirulloh

BUKU PANDUAN PERSYARATAN SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM NON REGULER/EKSTENSI DAN PROGRAM DIPLOMA

Panduan Teknis Pengisian Sistem Informasi Seleksi Beasiswa Outreaching Untan

PEDOMAN SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU SMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG T.P. 2009/2010

PEDOMAN SISTEM PENERIMAAN DIDIK BARU SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU T.P. 2012/2013

WALIKOTA BUKITTINGGI PROPINSI SUMATERA BARAT

II. PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN 2.1 JALUR PMDK

KENAPA HARUS ADA BIDIKMISI

PANDUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU UNJANI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA-3 TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU JALUR SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SBMPTN) UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik di butuhkan upaya-upaya dari berbagai

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO NOMOR: /D.

SKRIPSI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains. Oleh SUCIANA BUDI ARYANI

YAYASAN PENDIDIKAN DAYANG SUMBI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

PANDUAN SELEKSI CALON MAHASISWA PROGRAM NON REGULER/EKSTENSI DAN PROGRAM DIPLOMA TAHAP II (PERIODE JULI AGUSTUS) 2014

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015

Dengan sekali ujian SIMAK-UI, siswa SMA/Sederajat dapat memilih S1 Reguler, Vokasi (D3), dan S1 Paralel.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

User Manual Pengisian Sistem Informasi Seleksi Beasiswa Outreaching (SISBO) Untan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

250 SMA, SMK SE-SUMATERA BARAT LAKSANAKAN PPDB TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SECARA ONLINE

DISEMINASI INFORMASI PROGRAM BIDIKMISI TAHUN Aula Ki Hajar Dewantara, 24 Juni 2016

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK

PENGELOLAAN BERSAMA SELEKSI MAHASISWA BARU

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujian Nasional (UN) telah memunculkan kontroversi yang berkepanjangan yang masih meninggalkan sejumlah persoalan dan pertanyaan yang menarik untuk dikaji. Kontroversi itu makin mengemuka dengan adanya berbagai permasalahan pada UN tahun 2013 khususnya tingkat SMA/K, diantaranya adalah penundaan ujian nasional di 11 provinsi, keterlambatan paket soal, kekurangan lembar soal dan lembar jawaban, paket mata pelajaran yang tertukar, kualitas kertas yang buruk, soal ujian nasional yang tercecer, sekolah tidak kebagian soal dan lembar jawaban, materi ujian tidak sesuai jadwal, serta pengiriman soal salah daerah. Permasalahan lain terjadi juga pada penerimaan mahasiswa baru (SNMPTN), khususnya pada jalur undangan. Keputusan pemerintah menggunakan jalur undangan dan menghapuskan jalur tulis dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2013 mengundang banyak kritik, meskipun jalur tulis masih dilaksanakan oleh PTN secara mandiri (Rosana, 2014) Pada tahun 2015, menurut PP Nomor 13 tahun 2015 tentang Ujian Nasional 2015 mengemukakan bahwa Hasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai dasar untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini sesuai 1

2 dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang mengemukakan bahwa UN tidak menjadi syarat kelulusan siswa melainkan hanya pemetaan saja. Perbandingan dari tahun 2013-2015 tentang pemanfaatan hasil UN untuk seleksi ke jenjang yang lebih tinggi dapat diamati pada Tabel 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Pemanfaatan Hasil UN ke Jenjang yang Lebih Tinggi 2013 2014 2015 Hasil UN digunakan sebagai syarat untuk diterima melalui jalur SNMPTN Gabungan pembobotan nilai rapor dan nilai UN murni digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN. Proporsi nilai UN ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi Digunakan sebagai pertimbangan dalam seleksi SNMPTN. Ketentuan penggunaan nilai UN SMA sederajat ditentukan oleh panitia SNMPTN dan masing-masing PTN. ( Sumber : Sosialisasi BSNP ) Berdasarkan hasil pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015, Menteri Pendidikan Anies Baswedan mengumumkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tingkat kabupaten/kota bagi jenjang SMA/sederajat pada tanggal 18 Mei 2015. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) adalah suatu data yang diperoleh dari tingkat persentase jawaban siswa yang tidak menunjukkan pola kecurangan. Kecurangan yang diukur adalah gabungan persentase contek-mencontek antar siswa (kecurangan antar individu) dan persentase keseragaman pola jawaban soal Ujian Nasional (kecurangan sistemik/terorganisir) dalam suatu sekolah. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan beberapa siswa yang memperoleh kebocoran kunci

3 jawaban yang berasal dari google chroome. Berdasarkan data IIUN yang diperoleh, untuk Provinsi Sumatera Utara memiliki rata-rata IIUN sebesar 48,52% yang berarti masih terdapat 51,48% tingkat kecurangan saat dilaksanakannya Ujian Nasional. Padahal hasil UN diharapkan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk para siswa/i menuju ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi berdasarkan UU Nomor 12 tahun 2012, PP Nomor 2 tahun 2015 dilakukan melalui: (1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); (2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN); dan (3) Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri dan peserta Bidikmisi yang diterima melalui jalur undangan dan tulis, namun hanya ditujukan untuk calon mahasiswa penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin), KPS (Kartu Perlindungan Sosial), dan juga berprestasi dalam bidang akademik. Kuota jalur undangan adalah 60% sedangkan ujian tulis hanya mendapat kuota 40% (Hardayanto, 2015). Penerimaan mahasiswa baru harus memenuhi prinsip adil, akuntabel, transparan, dan tidak diskriminatif dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa serta tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi. SNMPTN dilakukan oleh masing-masing PTN menggunakan sistem nasional terpadu berdasarkan hasil penelusuran prestasi sekolah dan prestasi akademik siswa baik dalam bentuk rapor maupun portofolio akademik yang lain sedangkan SBMPTN

4 dan seleksi Mandiri menggunakan sistem ujian tulis dengan jadwal-jadwal tertentu. SNMPTN bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh anak bangsa yang berprestasi akademik tinggi untuk memperoleh pendidikan tinggi, dan mendapatkan calon mahasiswa baru terbaik melalui seleksi siswa yang mempunyai prestasi akademik tinggi di SMA/SMK/MA/MAK, termasuk sekolah RI di luar negeri. Pada awal tahun 2008, SNMPTN terdiri dari dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK) melalui nilai rapor dan SNMPTN tulis. Namun pada tahun 2013, SNMPTN tulis diubah nama menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan SNMPTN Undangan kemudian berubah nama menjadi SNMPTN (tidak pakai undangan) (Supratno, 2009). Sembilan Kriteria Penilaian SNMPTN 2015 (Kebijakan masih sama seperti tahun 2014 lalu) adalah: (1) Nilai Rapor; (2) Nilai per Mata Pelajaran; (3) Konsistensi; (4) Prestasi di Luar Kelas; (5) Akreditasi; (6) Prioritas Pemilihan Jurusan; (7) Jumlah Alumni di PTN tempat mendaftar; (8) Faktor Pengembangan SDM Daerah; dan (9) Aturan Khusus Tiap PTN. Seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan PTN (SBMPTN) secara nasional dan UMB-PT adalah mekanisme seleksi masuk PTN yang ditetapkan berdasarkan hasil Ujian Tertulis atau kombinasi hasil Ujian Tertulis dan Ujian Keterampilan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Seleksi ini bertujuan untuk menjaring dan mencari calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik, serta memberi peluang bagi calon mahasiswa untuk

5 memilih lebih dari satu PTN lintas wilayah. Syarat penerimaan mahasiswa dengan jalur ujian SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan UMB-PT (Ujian Masuk Bersama) hanya merupakan lulus dari Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional (UN). Lulusan SBMPTN dan UMB-PT 2015, sehat dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN. Perbedaan antara SBMPTN dan UMB-PT 2015 adalah jika SBMPTN dilaksanakan oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sedangkan UMB-PT hanya dilaksakan oleh 12 PTN, yakni: UNIMED, USU, UNSYIAH, UNIMAL, UTU, UT, UNTIRTA, UNJA, UNUD, UNPAR, UBT dan ISI Padangpanjang (Humas Unimed, 2015). Samekto,dkk (2014) menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang masuk melalui jalur reguler dan non reguler dan perbedaannya sangat signifikan sebesar 75%. Hal ini juga dikatakan oleh Usman (2015) dalam jurnalnya mengatakan bahwa mahasiswa yang masuk melalui jalur SBMPTN dengan kategori sangat memuaskan rata-rata 2,816, yang masuk melalui jalur SNMPTN dengan kategori sangat dan memuaskan rata-rata 2,667 sedangkan masuk melalui jalur Mandiri dengan kategori memuaskan rata-rata 2,259. Universitas Negeri Medan (UNIMED) termasuk salah satu universitas yang melaksanakan proses seleksi nasional dengan jalur SBMPTN, UMB-PT maupun jalur SNMPTN. Universitas Negeri Medan adalah salah satu Universitas Negeri di Sumatera Utara yang merupakan konversi dari IKIP Medan dengan didasari yakni: (1) penyiapan lulusan yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja; dan (2) peningkatan mutu lulusan kependidikan. Terdapat tujuh Fakultas yang terdapat di Universitas Negeri Medan sekarang ini, yakni salah satunya adalah

6 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan empat jurusan non kependidikan dan kependidikan yaitu Biologi, Kimia, Fisika dan Matematika. Hasil observasi penulis saat ini terdapat mahasiswa FMIPA semester I T.P 2015/2016 yang berjumlah 1159 orang. Yang terdiri dari 367 orang masuk melalui jalur SNMPTN, 299 orang masuk melalui jalur SBMPTN, 223 orang masuk melalui jalur BidikMisi, dan 270 orang masuk melalui jalur UMB. Mahasiswa tahun pertama adalah mahasiswa peralihan dari SMA menuju perkuliahan. Tuntutan akademis yang tinggi dirasakan oleh para mahasiswa tahun pertama. Menurut Erdem, dkk ( 2007) menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam bidang akademik untuk mahasiswa yang berada di semester 3 hingga selanjutnya, seperti faktor keluarga, ekonomi, dan hubungan sosialnya. Hal ini juga didukung oleh Betts dan Morell (1999) yang menyatakan bahwa latar belakang keluarga, asal sekolah dan kelompok belajar dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik. Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui indeks prestasi (IP) (Salam, 2005). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Nilai Rapor Biologi dan nilai Ujian Nasional (UN) Biologi dengan Kompetensi Biologi Umum dan Indeks

7 Prestasi (IP) Mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yakni: (1) dijadikannya nilai UN menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya; (2) masih terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan UN dilihat dari hasil Indeks Integritas Ujian Nasional (IINU) setiap daerah; (3) dijadikannya nilai rata-rata rapor sebagai salah satu syarat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui jalur SNMPTN dan Bidikmisi; (4) besar perbandingan nilai IP mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan yang masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, UMB dan Bidikmisi; dan (5) besar perbandingan nilai tes Biologi Umum mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jurusan dan jalur masuk universitas yang diambil. 1.3 Pembatasan Masalah Berkaitan dengan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka penelitian ini mencoba membatasi permasalahan sehubungan dengan nilai rata-rata rapor biologi, nilai UN biologi, nilai tes biologi umum I, dan nilai indeks prestasi (IP) mahasiswa semester I. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:

8 1. Apakah terdapat hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dengan nilai Biologi Umum I mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas? 2. Apakah terdapat hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dengan nilai Indeks Prestasi (IP) mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas? 3. Apakah terdapat hubungan antara nilai UN Biologi dengan nilai Biologi Umum I pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas? 4. Apakah terdapat hubungan antara nilai UN Biologi dengan nilai Indeks Prestasi (IP) pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas? 5. Apakah terdapat hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dan nilai UN Biologi secara bersama-sama dengan nilai biologi umum I pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan? 6. Apakah terdapat hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dan nilai UN Biologi secara bersama-sama dengan Indeks Prestasi (IP) pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan? 7. Apakah terdapat hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi, nilai UN Biologi dan Nilai Biologi Umum I secara bersama-sama dengan Indeks Prestasi (IP) pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan?

9 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dengan nilai Biologi Umum I mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas. 2. Mengetahui hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dengan nilai Indeks Prestasi (IP) mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas. 3. Mengetahui hubungan antara nilai UN Biologi dengan nilai Biologi Umum I pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas. 4. Mengetahui hubungan antara nilai UN Biologi dengan nilai Indeks Prestasi (IP) pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas. 5. Mengetahui hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi, dan nilai UN Biologi secara bersama-sama dengan nilai biologi umum I pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan. 6. Mengetahui hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi dan nilai UN Biologi secara bersama-sama dengan Indeks Prestasi (IP) pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan. 7. Mengetahui hubungan antara nilai rata-rata rapor biologi, nilai UN Biologi, dan Nilai Biologi Umum I secara bersama-sama dengan Indeks Prestasi (IP) pada mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan?

10 1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan kepada penulis dan pembaca tentang ada tidaknya hubungan antara nilai UN, rata-rata nilai rapor, dan tes Biologi Umum terhadap Indeks Prestasi (IP) mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan, besar perbandingan hubungan antara nilai UN, nilai rapor dan tes Biologi Umum terhadap Indeks Prestasi (IP) mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan dan mengetahui seberapa besar perbandingan Indeks Prestasi (IP) mahasiswa FMIPA semester I Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk Universitas. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan dan informasi bagi para guru dan masyarakat dalam rangka meningkatkan standar kelulusan kearah yang lebih positif agar IIUN setiap daerah dengan tingkat kecurangan menjadi lebih rendah sehingga menghasilkan mahasiswa yang menghasilkan indeks prestasi yang tinggi sesuai dengan kemampuannya.