PENGARUH MINUMAN BERKADAR OKSIGEN TINGGI TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA OLAHRAGA LARI

dokumen-dokumen yang mirip
162 Vol. 3, No. 2, Juli-Desember 2011

PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN TINGGI TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA OLAHRAGA LARI

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung

Universitas Lampung. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

Perbandingan Saturasi Oksigen pada Perokok dan Bukan Perokok di Dataran Tinggi Tomohon dan Dataran Rendah Manado

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP DENYUT NADI TENAGA KERJA DI BAGIAN X PT. Y SURAKARTA

Hubungan antara senam zumba terhadap nilai FEV1 pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Tingkat Satu FK Unisba Angkatan 2014 pada Tes Balke

Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA

NI MADE AYU SRI HARTATIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 KERANGKA KONSEP

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

Pengaruh senam bugar lansia terhadap kebugaran jantung paru di Panti Werdha Bethania Lembean

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

SILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

PENGARUH LATIHAN STEP UP TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

DAFTAR ISI. Halaman. repository.unisba.ac.id. viii

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsionalnya. Olahraga yang benar akan memberikan efek yang positif berupa

Usep suhendra, Pembimbing: Dr. Iwan budiman, dr., MS.

ABSTRAK PERBANDINGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA NORMAL YANG RUTIN BEROLAHRAGA FUTSAL DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

ABSTRAK PENGARUH GULA MERAH DIBANDINGKAN DENGAN GULA PASIR TERHADAP PENINGKATAN GLUKOSA DARAH

PENGARUH LATIHAN TREADMILL DAN CYCLE ERGOMETRY TERHADAP VO 2 MAX

ABSTRAK PENGARUH PELATIHAN SEDERHANA OTOT-OTOT PERNAPASAN TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEREMPUAN USIA MUDA NON-ATLET

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN KELOPAK BUNGA ROSELA MERAH (Hisbiscus sabdariffa, L) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA DEWASA

PENGARUH PEMBERIAN AIR MINUM BEROKSIGEN DIBANDING DENGAN AIR MINUM BIASA TERHADAP NILAI VO 2 MAX DAN TEKANAN DARAH JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

FREKUENSI NAFAS DENGAN LATIHAN FISIK METODE QUEEN S COLLAGE STEP TEST PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANGKATAN

PERBANDINGAN FORCE VITAL CAPACITY (FVC) PERENANG DAN BUKAN PERENANG PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA DENPASAR, BALI

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH OOLONG (Camellia sinensis) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

PERBEDAAN LATIHAN FISIK DUA DAN EMPAT KALI PER MINGGU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2009

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK

Pengaruh Minuman Isotonik, Minuman Beroksigen, dan Minuman Yang. Mengandung Vitamin C Terhadap Kebugaran Fisik Setelah Latihan Fisik

Perkembangan Kapasitas Vital Paru Anak Usia 6-12 Tahun

TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU ANAK TUNARUNGU DI SLB KARNNAMANOHARA KABUPATEN SLEMAN

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA MAHASISWA KELAS D ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH OOLONG TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia LAMK.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA PENDERITA OBESITAS

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR KREATININ SERUM PADA PRIA DEWASA MUDA INSTRUKTUR FITNES DENGAN PRIA DEWASA MUDA YANG TIDAK MENJALANI PROGRAM FITNES

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG

ABSTRAK. Kata kunci : kecemasan dental, tanaman bunga berwarna biru muda, pencabutan gigi

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN FISIK DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

Perbedaan Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen dan Minuman Berkarbonasi terhadap VO 2 Maks pada Mahasiswa FK Unisba

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI BEBERAPA KLUB SEPAK BOLA KOTA MEDAN TAHUN 2015

Pengaruh Latihan Senam Haji Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Pada Calon Jamaah Haji Non Resiko Tinggi

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT

Pengaruh senam Prolanis terhadap penyandang hipertensi

ABSTRAK. EFEK JUS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENGHAMBAT PENYERAPAN GLUKOSA DI SALURAN CERNA PADA MANUSIA

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN DENGAN MINUMAN AIR PUTIH BIASA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN 2012.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA RIA DEWASA THE EFFECT OF HONEY TOWARDS THE SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALES ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

DAFTAR PUSTAKA. 1. Giriwijoyo S, Sidik DZ. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya; h

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

Transkripsi:

PENGARUH MINUMAN BERKADAR OKSIGEN TINGGI TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA OLAHRAGA LARI Mahardika Wulan Ester Tirajoh 1 Jimmy F. Rumampuk 2 Fransisca Lintong 2 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi 1 Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi 2 Email: tirajohm@gmail.com Abstract: Oxygen is needed by humans for breathing process and fulfilling the needs of the body metabolism. The oxygen level in the blood which binds with hemoglobin is called oxygen saturation. Its measurement can be made by using oximetry. A sportman in his sport activity requires more oxygen and cannot be fully acquired by air inhalation or breathing. The purpose of this research is to determine the effect of water drink with the high level of oxygen against oxygen saturation in the running sport. This research is an analytic study of experimental design with one group, pre and post-test design. The sample in this research was the total number of population namely 20 subjects who met the inclusion criteria. The data analysis was made by using the Wilcoxon test. The result of this Wilcoxon test showed that the treatment before and after giving the high level of oxygen water was obtained by value, p = 0.001 <α = 0.05. The Conclusion of this research, there were differences in the values of oxygen saturation before and after giving the water with the high level of oxygen in the running sport, where after having given the water with the high level of oxygen, its oxygen saturation value had increased from it was before. Keywords: oxygen saturation, oxygenated water, sports Abstrak: Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia untuk proses pernafasan dan pemenuhan kebutuhan metabolisme tubuh. Kadar oksigen di dalam darah yang berikatan dengan hemoglobin disebut saturasi oksigen. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan oksimetri. Olahragawan dalam aktivitas olahraganya membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan tidak dapat sepenuhnya diperoleh dari hirupan udara atau pernafasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air minum berkadar oksigen tinggi terhadap saturasi oksigen pada olahraga lari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik eksperimental dengan rancangan one group pre and post test design. Sampel pada penelitian ini yaitu total populasi sebanyak 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon test. Hasil uji Wilcoxon test menunjukkan bahwa perlakuan sebelum dan sesudah diperoleh nilai p = 0,001 < α = 0,05. Kesimpulan dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah pada olahraga lari, dimana sesudah nilai saturasi oksigennya meningkat dari sebelum. Kata Kunci: Saturasi oksigen, air beroksigen, olahraga 76

Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia untuk proses pernapasan dan pemenuhan kebutuhan metabolisme tubuh. Pada manusia normal, oksigen dapat dipenuhi dengan cara bernapas. Kandungan oksigen di udara adalah sekitar 21 persen. 1 Kadar oksigen di dalam darah yang berikatan dengan hemoglobin disebut saturasi oksigen (SpO2). 2 Nilai normal kadar saturasi oksigen berkisaran 95 persen sampai 100 persen. 3 Pengukuran saturasi oksigen dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Salah satunya dengan menggunakan oksimetri. Oksimetri nadi adalah metode pemantauan non invasif secara kontinyu terhadap saturasi oksigen hemoglobin (SaO2). 4 Aktivitas fisik adalah segala gerakan tubuh yang berasal dari otot rangka yang membutukan pengeluaran energi. 5 Pentingnya fungsi hemoglobin pada tubuh manusia dan pentingnya seseorang melakukan aktivitas fisik secara teratur merupakan dua hal yang saling berhubungan. Hubungan antara aktivitas fisik yang dilakukan seseorang terhadap kadar hemoglobin dalam suatu penelitian bahwa saat seseorang melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga, terjadi peningkatan aktivitas metabolik yang tinggi, asam yang diproduksi (ion hidrogen, asam laktat) pun semakin banyak sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan ph. PH yang rendah akan mengurangi daya tarik antara oksigen dan hemoglobin. Hal ini menyebabkan hemoglobin melepaskan lebih banyak oksigen sehingga meningkatkan pengiriman oksigen ke otot. 6 Olahragawan dalam aktivitas olahraganya membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan tidak dapat sepenuhnya diperoleh dari hirupan udara (pernafasan). Tubuh memiliki sistem homeostasis, semakin banyak jumlah energi yang dibutuhkan, maka semakin banyak oksigen yang diperlukan oleh tubuh. 7 Keterbatasan oksigen dalam tubuh olahragawan dapat mengakibatkan respirasi aerob beralih ke respirasi anaerob secara otomatis. 8 Kebutuhan akan oksigen ini mendorong para ilmuwan dan industri untuk menciptakan alternatif suplai oksigen di dalam tubuh melalui air minum. Oksigen yang masuk melalui saluran pencernaan dapat berdifusi dalam darah dan diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan oksigen dalam tubuh serta memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan konsumen. 9 Pada tahun 2015, telah dilakukan penelitian bahwa terjadi peningkatan yang lebih tinggi dalam nilai saturasi oksigen darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi air beroksigen pada senam zumba. 10 Dari hasil penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh minuman berkadar oksigen tinggi terhadap saturasi oksigen pada olahraga lari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari air minum berkadar oksigen tinggi terhadap saturasi oksigen pada olahraga lari. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik eksperimental dengan rancangan one group pre and post test design. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kecamatan Sario Kota Manado dan dilakukan pada bulan Oktober - November 2016 dengan perlakuan pemberian air minum berkadar oksigen tinggi. 77

Sampel pada penelitian ini yaitu total populasi sebanyak 20 pelari binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) cabang olahraga atletik (lari) di Kota Manado yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini variabel dependen adalah saturasi oksigen dan variabel independen adalah air minum berkadar oksigen tinggi. Alat dan bahan yang digunakan adalah oksimetri, air berkadar oksigen tinggi 385 ml, alat tulis menulis, microtoise, timbangan berat badan. Prosedur penelitian dilakukan penjelasan prosedur dan tujuan penelitian kepada pelatih dan pelari binaan PPLPD cabang olahraga atletik. Subjek penelitian yang bersedia ikut dalam penelitian ini mengisi dan menandatangani informed consent. Pengukuran pertama nilai saturasi oksigen yaitu sebelum melakukan aktivitas fisik dan perlakuan dengan menggunakan alat oksimetri. Kemudian subjek penelitian diberikan perlakuan 385 ml setiap hari selama 14 hari selama latihan fisik. Latihan fisik dilaksanakan sesuai latihan yang terprogramkan oleh Pelatih PPLPD. Pengukuran kedua nilai saturasi oksigen yaitu setelah perlakuan dengan pemberian air berkadar oksigen tinggi dan aktivitas fisik selama 14 hari. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan uji nonparametrik Wilcoxon test. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur Umur Responden (tahun) N Persentase (%) 12 1 5,0 13 10 50,0 14 9 45,0 Total 20 100,0 Tabel 1 ditemukan bahwa dari 20 subjek penelitian, sebagian besar berumur 13 tahun yang berjumlah 10 subjek (50,0%), umur 14 tahun berjumlah 9 subjek (45,0%), umur 12 tahun berjumlah 1 subjek (5,0%). Gambaran distribusi subjek menurut umur dapat dilihat pada gambar 2. 9 45% UMUR 1 5% 10 50% 12 tahun 13 tahun 14 tahun Gambar 2. Distribusi Subjek Menurut Umur Tabel 2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Gizi IMT Status Gizi IMT N Persentase (%) BB Kurang 14 70,0 Normal 2 10,0 Obesitas 4 20,0 Total 20 100,0 Tabel 2 ditemukan bahwa dari 20 subjek penelitian, sebagian besar memiliki kategori IMT dengan status gizi berat badan kurang yang berjumlah 14 subjek (70,0%), status gizi normal yang berjumlah 2 subjek (10,0%), dan status gizi obesitas yang berjumlah 4 subjek (20,0%). Gambaran distribusi subjek menurut IMT dapat dilihat pada gambar 3. 78

2 10% IMT 4 20% 14 70% BB Kurang Normal Obesitas Gambar 3. Distribusi Subjek Menurut IMT Tabel 3. Nilai Mean, SD, Minimum dan Maksimum Perlakuan Nilai Pemberian Air Berkadar Oksigen Tinggi Sebelum Sesudah Mean 96,95 98,75 Standar 1,57 0,71 Deviasi Minimum 94 97 Maksimum 99 100 Tabel 3 ditemukan bahwa nilai saturasi oksigen rata-rata sebelum dan sesudah terjadi peningkatan, dimana nilai sebelum pemberian air berkadar oksigen tinggi adalah 96,95 dan sesudah meningkat menjadi 98,75. Nilai saturasi oksigen standar deviasi (SD) sebelum dan sesudah pemberian air berkadar oksigen tinggi terjadi perubahan, dimana nilai SD sebelum pemberian air berkadar oksigen tinggi adalah 1,57 dan sesudah menjadi 0,71. Nilai saturasi oksigen minimum sebelum dan sesudah terjadi perubahan, dimana nilai sebelum adalah 94 dan sesudah pemberian air berkadar oksigen tinggi berubah menjadi 97. Nilai saturasi oksigen maksimum sebelum dan sesudah pemberian air minum berkadar oksigen tinggi sebelum dan sesudah terjadi perubahan, dimana nilai sebelum pemberian air minum berkadar oksigen tinggi adalah 99 dan sesudah pemberian air minum berkadar oksigen tinggi adalah 100. Tabel 4. Hasil Uji Statistik Menggunakan Wilcoxon Test Sebelum dan Sesudah Pemberian Air Berkadar Oksigen Nilai Z 3,432 Sig. p = 0,001 Tabel 4 ditemukan bahwa pada perlakuan sebelum dan sesudah berdasarkan uji Wilcoxon terjadi perubahan yang signifikan dengan nilai p = 0,001 < α = 0,05. PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober November 2016 yang dilakukan pada pelari binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kota Manado dengan mengambil subjek penelitian yaitu populasi pelari binaan PPLPD Kota Manado berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang yang masuk dalam kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian, air berkadar oksigen tinggi dapat meningkatkan nilai saturasi oksigen. Hal ini terbukti dari uji statistik menggunakan Wilcoxon test menunjukkan bahwa nilai p sebelum dan sesudah diberikan air berkadar oksigen 79

tinggi meningkat secara bermakna sebesar p = 0,001 < 0,05 setelah olahraga lari. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ellyana N 11 yang menyatakan bahwa air minum beroksigen tinggi, nilai saturasi oksigen meningkat secara bermakna setelah berolahraga. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Pelealu B 10 menyatakan bahwa terjadi peningkatan saturasi oksigen setelah pemberian air beroksigen dan terjadi perbedaan tidak bermakna pada pengukuran saturasi oksigen sebelum dan sesudah pemberian air mineral pada pesenam zumba. Peningkatan saturasi oksigen terjadi juga karena adanya aktivitas fisik. Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak R 12 yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan nilai saturasi oksigen sesudah diberikan perlakuan berupa latihan fisik olahraga basket. Hal tersebut dimungkinkan karena 4 menit setelah latihan fisik dimulai akan terjadi peningkatan ambilan oksigen oleh paruparu sebesar 15 kali dari normalnya dan menurun sedikit demi sedikit sampai 40 menit setelah latihan fisik dan juga akan terjadi peningkatan aliran darah sampai 25 kali lipat selama latihan. Seiring meningkatnya ventilasi dan aliran darah, akan semakin banyak oksigen yang berdifusi ke kapiler paru dan berikatan dengan hemoglobin. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tubuh dapat mempertahankan kadar oksigen dalam darah agar tidak menurun selama latihan fisik serta nilai saturasi oksigen setelah latihan fisik akan tetap atau mengalami peningkatan. 13,14,15,16 Dalam darah tranpor oksigen ada yang terlarut dalam plasma dan ada yang terikat dengan hemoglobin. Sesuai hukum Henry, jumlah oksigen yang larut dalam plasma berhubungan dengan PO2. Oksigen relatif tidak larut dalam air, maka hanya 3 ml oksigen yang diangkut dalam bentuk terlarut setiap 1 L darah dan PO2 100 mmhg atau 0,003 ml oksigen dalam 1 ml darah. 17,18 Oksigen selain diserap melalui proses pernapasan, oksigen dapat masuk dan diserap oleh tubuh melalui saluran pencernaan sama halnya dengan zat makanan. 19 Penyerapan oksigen secara cepat terjadi di dalam usus. Menurut penelitian Gurskaya dan Ivanon membuktikan bahwa terjadi penyerapan oksigen di dalam usus yang dapat meningkatkan saturasi darah di dalam vena porta hepatika dan aorta. Pemeriksaan PO2 darah dapat dinilai absorbsi air oksigen pada saluran pencernaan. Minum air beroksigen setelah 5 menit, terjadi peningkatan PO2 darah. Kandungan oksigen tetap tinggi dalam darah selama 3 sampai 4 jam. Absorbsi minuman beroksigen masuk ke kapiler membran mukosa saluran cerna kemudian ke vena portal dan masuk ke sirkulasi hati serta ke seluruh sirkulasi tubuh. Peningkatan dalam darah tersebut, mencapai organ tubuh melalui jalur hematogen oleh hemoglobin dari paru-paru ke jaringan. 20,21 Jenskins dkk 22 menyatakan penyerapan air beroksigen tinggi di dalam usus membutuhkan waktu selama 15 menit dan mengacu pada proses absorbs makanan yang membutuhkan waktu selama 4 jam. Penyerapan oksigen di dalam usus halus dimungkinkan karena bagian ini hanya dilapisi oleh sel-sel epitel silindris lapis tunggal. Oksigen masuk melalui membran epitel yeng membatasi lumen usus halus dengan cara difusi pasif. 23 SIMPULAN Terdapat perbedaan nilai saturasi oksigen pada orang yang mengkonsumsi 80

air berkadar oksigen tinggi sebelum dan sesudah olahraga lari, dimana nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah mengkonsumsi air berkadar oksigen tinggi terjadi peningkatan. SARAN Diperlukan penelitian lebih lanjut pada penelitian ini dengan variabel yang berbeda seperti denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan nilai faal paru DAFTAR PUSTAKA 1. Oxtoby DW, Gillis HP, Nachtrieb NH, Campion A. Principles of Modern Chemistry. California Thomson brooks / Cole Publisher. 2007 2. Schutz S. Oxigen Saturation Monitoring by Bulse Oximetry. AACN Procedure manual for critical care. Edisi ke-4. 3. Moller JH, Hoffman JI, Benson DW, Vanhare GF, Wren C. Pediatric Cardiovascular Medicine. Edisi ke-2. United Kingdom: Willey-Blackwell; 2012 4. Triwijayanti A. Studi Deskriptif Pemberian Oksigen dengan Head Box Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen pada Neonates di Ruang Perinatology Rumah Sakit Islam Kendal [skripsi]. [Semarang(Indonesia)]: Universitas Muhammadiyah Semarang; 2014. Tersedia di: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk 1/152/jtptunimus-gdl-anatriwija- 7592-3-babiis-a.pdf 5. Tyo M. WHO, Physical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008. 6. Anonimous. Faseb Journal; 2007 7. Ward JPT, Clarke RW, Linden RWA. 2007. At a Glance Fisiologi. Indah Retno Wardhani (penerjemah). Erlangga, Jakarta. 8. Campbell NA, Mitchell LG, Reece JB. 2000. Biologi Concept and Connection, Edisi ke 3. Addison Wesley Longman, Inc., San Fransisco, California. 9. Refdi CW, Zakaria FR, Giriwono PE. Pengaruh Minuman Beroksigen Terhadap Sistem Imun, Kadar Malonaldehida dan Performa Responden Mahasiswa Olahragawan. Teknologi dan Industri Pangan. 2014;25:1. 10. Pelealu BNE. Pengaruh Air Mineral dan Air Minum Beroksigen Terhadap Saturasi Oksigen Darah pada Senam Zumba [skripsi]. [Manado(Indonesia)]: Universitas Sam Ratulangi Manado; 2015. 11. Ellyana NS, Sarosa H, Hussana A. Perbedaan Pengaruh Air Beroksigen Tinggi dengan Air Mineral Terhadap Saturasi Oksigen dan ph Urin. 2011;3(2);162-7. 12. Simanjuntak RH, Engka JNA, Marunduh SR. Pengaruh Latihan Fisik Akut Terhadap Saturasi Oksigen pada Pemain Basket Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat. E-Biomedik. 2016;4:20-4. 13. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-12. Indonesia: Elsevier; 2014. 14. West JB. Respiratory physiology: the essentials (8th ed). California: Lippincott Williams & Wilkins; 2008. h. 76-7. 15. Yuliastrid D. Peningkatan ventilasi paru selama latihan fisik dan peningkatan VO2Max akibat latihan fisik. Ilmu Keolahragaan [serial on the internet]. 2014 [cited 2015 Des 23];6 (2). Available from: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php 81

/jurnal_ikor/article/view/9857/129 56 16. Rozi KW. The Comparation Of Lung Vital Capacity In Various Sport Athlete. Faculty of Medicine, Lampung University. 2015;4:2. 17. Fikri B, Ganda IJ. Transpor Oksigen. J Med Nus. 2005;24(2):134-40. 18. Ganong WF. Respiratory Adjustments in Health and Disease. Dalam: Ganong WF, penyunting. Review of medical physiology. Edisi ke-21. New York: Lange Medical Book;2003. h. 685-8. 19. Rhoades RA, Bell DR. Medical Physiology. Lippincott Williams & Wilkins, Maryland. 2009. 20. Gurskaya NV, Ivanon KP. Gaseous Equilibrium Between Blood and The Lumen of The Intestine. Bulletin of Experimental Biology and Medicine 1961;50(3):910-2. 21. Pakdaman A. Oxygen Enriched Water and Oral Oxygen Therapy. German Copyright Law 1985;1-20. 22. Jenskins A, Moreland M, Waddell TB, Fernhall B. Effects of Oxygenated Water in Percent Oxygen Saturation and Performing During Exercise. Med Sci Sport Exerc 2002;33:1-14. 23. Zakharia FR, Tan MI, Kadarsya. Penyerapan Oksigen Melalui Sistem Pencernaan dan Keamanannya. Departemen Teknologi Pangan dan Gizi. FATETA. Institusi Pertanian Bogor; 2005. 82