Modul Pendahuluan. Ir.Yoke Lestyowati, MT

dokumen-dokumen yang mirip
TM. IV : STRUKTUR RANGKA BATANG

2 Mekanika Rekayasa 1

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

MEKANIKA TEKNIK 02. Oleh: Faqih Ma arif, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pembangunan di bidang-bidang lain, seperti gedung pusat olahraga

PENGUMUMAN. No. : /A.3/KJ-TS/UJB/VIII/2016

MODUL 2 : ARTI KONSTRUKSI STATIS TERTENTU DAN CARA PENYELESAIANNYA 2.1. JUDUL : KONSTRUKSI STATIS TERTENTU

BAB IV KONSTRUKSI RANGKA BATANG. Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batangbatang

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

S1 Teknik Sipil FT UNS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK SILABUS

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

BAB I PENDAHULUAN. dengan ilmu rekayasa struktur dalam bidang teknik sipil. Perkembangan ini

Sebuah benda tegar dikatakan dalam keseimbangan jika gaya gaya yang bereaksi pada benda tersebut membentuk gaya / sistem gaya ekvivalen dengan nol.

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

MEKANIKA REKAYASA. Bagian 1. Pendahuluan

PENELITIAN PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN PADA RANGKA ATAP TERHADAP LENDUTAN

KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TERPUSAT DAN MERATA

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

METODA CONSISTENT DEFORMATION

MEKANIKA REKAYASA III

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR

K O N T R A K K U L I. Bobot SKS Prasyarat Mata Kuliah

MODUL MATERI PERKULIAHAN MEKANIKA REKAYASA III

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN ( GBPP )

C 7 D. Pelat Buhul. A, B, C, D, E = Titik Buhul A 1 2 B E. Gambar 1

TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN JILID 2

ANALISA STATIS TERTENTU WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

Kata pengantar. Penyusun

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Mekanika Rekayasa III

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

STRUKTUR STATIS TERTENTU PORTAL DAN PELENGKUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

STATIKA. Dan lain-lain. Ilmu pengetahuan terapan yang berhubungan dengan GAYA dan GERAK

BAB I STRUKTUR STATIS TAK TENTU

MODUL PERKULIAHAN. Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

KATA PENGANTAR. karunia-nya kepada saya sebagai penulis, sehingga tersusunya makalah momen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

TM. V : Metode RITTER. TKS 4008 Analisis Struktur I

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai ke tanah melalui fondasi. Berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya

DEFLEKSI PADA STRUKTUR RANGKA BATANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TUGAS MAHASISWA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. balok, dan batang yang mengalami gabungan lenturan dan beban aksial; (b) struktur

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

STUDI LITERATUR PERANCANGAN DIMENSI RANGKA BATANG BAJA RINGAN BERDASARKAN ANALISIS LENDUTAN DAN KEKUATAN BAHAN

Gaya. Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Bambu. Peralatan Bangunan

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

membuat benda uji balok untuk 4 variasi. Persiapan papan kayu untuk benda uji

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Struktur Statis Tertentu : Rangka Batang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan

DAFTAR ISI. Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 2 Batasan Masalah... 2 Maksud dan Tujuan... 3 Sistematika Penulisan... 3

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

Transkripsi:

Modul Pendahuluan Ir.Yoke Lestyowati, MT Konten E-Learning IDB 7in1 Terintegrasi PDITT 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Bangunan (gedung, jembatan, jalan, bangunan air, bangunan tanah) terbentuk dari struktur dasar yang merupakan susunan batang batang (balok, kolom, batang miring dll) yang kemudian disebut rangka. Oleh karena itu, dalam analisa bangunan sering disebut juga sebagai analisa struktur yaitu analisa susunan batang batang yang tersambung satu sama lain membentuk sebuah rangka suatu bangunan. Rangka dalam bidang teknik sipil didefenisikan sebagai susunan batang yang disambung secara sendi (engsel) sedemikian hingga membentuk bangunan struktur yang stabil dan akhirnya mampu menahan/menyalurkan beban yang bekerja. Rangka yang stabil dan kuat akan sangat menentukan kestabilan dan kekuatan dari sebuah bangunan. Oleh karenanya analisa struktur rangka menjadi sangat penting dalam perencanaan bangunan untuk dapat mengetahui besaran kekuatan yang dibutuhkan. Pada modul ini dititik beratkan pada analisa struktur rangka statis tertentu yang disambung dengan alat sambung yang bersifat sendi dan selanjutnya disebut RANGKA. Sedangkan susunan batang yang disambung dengan sifat jepit disebut PORTAL Analisa struktur rangka merupakan bagian dari keahlian dasar di bidang teknik sipil dan konsep dasar dari analisa dan desain struktur bangunan. Prinsip dasar daripada analisa struktur rangka adalah bagaimana mencapai keseimbangan baik pada struktur rangka itu sendiri, pada batang batang rangka juga pada sambungan yang selanjutnya disebut joint/titik buhul/point akibat beban mati maupun beban hidup yang bekerja. Untuk analisa struktur rangka akibat beban hidup akan digunakan bantuan metode Garis Pengaruh. Keseimbangan struktur rangka akan dianalisa dengan menggunakan metode keseimbangan titik buhul dan metode keseimbangan bagian baik secara analitis maupun dengan cara grafis. Sedangkan bangunan rangka yang akan dibahas dikelompokkan dalam 3(tiga) kategori yaitu kategori rangka sederhana, kategori rangka tersusun dan kategori rangka kompleks(khusus). Untuk analisa rangka yang kompleks dikenalkan metode tukar batang (Henneberg) dan rangka tersusun.

Output dari analisa struktur rangka adalah perilaku perilaku batang rangka tersusun yang dimodelkan sebagai besaran gaya gaya yang bekerja pada batang batang rangka (gaya gaya batang). Output ini akan menjadi dasar perencanaan untuk struktur bangunan rangka yang menggunakan material baik baja, beton, kayu, komposit ataupun bahan bangunan lain. Gaya gaya batang yang terjadi akan digunakan sebagai dasar perencanaan untuk mengetahui (proporsi) dimensi batang berdasarkan material yang digunakan sehingga memenuhi persyaratan keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu modul analisa struktur rangka statis tertentu akan menjadi dasar untuk mempelajari modul modul struktur bangunan khususnya yang menyangkut perencanan jembatan, perencanaan kapspant, perencanaan balok/kolom rangka dan lain lain. Capaian belajar yang diharapkan setelah mempelajari modul analisa struktur rangka ini adalah : 1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, menjelaskan dan menggunakan teori, konsep serta prinsip analisa struktur rangka statis tertentu 2. Mahasiswa mampu menganalisa struktur rangka baik akibat beban mati dan beban hidup maupun beban tak langsung dengan menggunakan metode metode analisa struktur rangka statis tertentu 3. Mahasiswa mampu memahami dan menghitung gaya-gaya internal yang timbul dalam elemen struktur rangka pada struktur rangka sederhana, rangka tersusun dan rangka kompleks akibat pembebanan langsung dan tak langsung berupa beban titik maupun beban terbagi merata 4. Mahasiswa mampu menggunakan metode metode analisa struktur rangka pada perencanaan bangunan bangunan teknik sipil D Dengan capaian belajar tersebut, maka mahasiswa akan mampu merancang bangunan bangunan rangka, menyelesaikan permasalahn permasalahan yang menyangkut rangka struktur di lapangan serta melakukan kajian kajian menyangkut permasalahan struktur rangka secara kreatif dan inovatif. Perkembangan dan tuntutan kualifikasi dunia kerja di bidang teknik sipil dimana teknologi material bangunan menjadi trend dalam rangka pemenuhan logistik pembangunan, maka dengan kemampuan analisa struktur rangka mahasiswa juga mampu mengembangkan material yang cocok untuk pembangunan struktur rangka.

1.2. Prasyarat Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dalam modul Analisa Struktur Rangka Statis Tertentu ini, maka dibutuhkan kompetensi minimal sebagai prasyarat untuk mempelajari materi di modul ini ataupun untuk mengambil mata kuliah yang berkaitan dengan modul ini. Prasyarat kompetensi atau mata kuliah yang dibutuhkan adalah : - Mempunyai kompetensi dasar menguasai tentang aljabar vector dan ilmu gaya (Mata kuliah Mathematika I dan Fisika Dasar) - Mempunyai kompetensi dasar menguasai tentang statika struktur sederhana (analisa struktur balok statis tertentu dalam Mata Kuliah Mekanika Rekayasa I atau Statika I) Untuk dapat mengerti dengan sistematis (terstruktur) dan lebih mudah memahami materi modul analisa struktur rangka statis tertentu, diperlukan kemampuan dan ilmu pengetahuan matematika vektor dan fisika gaya serta statika tentang analisa balok statis sederhana. Hal ini dikarenakan dalam analisa struktur rangka statis tertentu, lingkup pembahasannya adalah tentang pergerakan yang terjadi pada sekumpulan batang yang terhubung menjadi sebuah struktur sehingga pemahaman statika batang (balok atau kolom) sangat diperlukan. Jika telah mempunyai kemampuan analisa balok sederhana yang umumnya terdiri dari satu batang, maka dalam analisa struktur rangka yang terdiri dari sekumpulan(susunan) batang akan lebih mudah memahami. 1.3. Pedoman Penggunaan Modul Mahasiswa atau pembaca yang akan menggunakan modul ini dengan baik dan efektif sehingga tercapai tujuan yang direncanakan, maka harus mempunyai kompetensi dan ilmu pengetahuan tentang gaya dan statika. Sedangkan bagi pengajar harus mengetahui sejauh mana mahasiswa yang akan menggunakan modul ini memiliki kompetensi dasar. Untuk itu harus dilakukan pre test sebelum menggunakan modul analisa struktur rangka statis tertentu. 1.3.1. Petunjuk Bagi Pengguna Modul untuk Pembelajaran Bagi mahasiswa ataupun pembaca yang ingin mengembangkan diri harus mempelajari dahulu ilmu pengetahuan vektor dan gaya sehingga mempunyai kompetensi dapat menggunakan vektor dan gaya dalam perhitungan. Vektor dan gaya merupakan pengetahuan untuk dapat melakukan analisa dalam modul ini. Untuk dapat memahami isi modul ini mahasiswa tidak boleh

hanya membaca isi modul tetapi juga menuangkan dalam sketsa sketsa yang menggambarkan uraian dalam modul. Hal ini sangat membantu tingkat pemahaman yang lebih tinggi dan penggunaan otak kanan dan kiri yang seimbang.