PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

KABUPATEN CIANJUR KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANGGAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 6 TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 22 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 7

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU


PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 14

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

SALINAN NOMOR 14 TENTANG. ketentuan Peraturan. daerah

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. - 339 -

- 340 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3581); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

- 341-7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah pertama kali dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548), dan diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1547); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

- 342-11. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamog Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/ Kota; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14).

- 343 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT dan BUPATI KOTAWARINGIN BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

- 344-4. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 7. Perangkat Daerah adalah organisasi/ lembaga pada Pemerintah Daerah, terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah; 8. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dan berbentuk Badan, Inspektorat, Kantor dan Rumah Sakit; 9. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;

- 345-2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 3. Badan Lingkungan Hidup; 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 5. Badan Kepegawaian; 6. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 7. Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat; 8. Satuan Polisi Pamong Praja; 9. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah; 10. Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan; 11. Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten, yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan, penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.

- 346 - Pasal 5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembagunan daerah; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Kotawaringin Barat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri atas : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan Dan Pengendalian Program c. Bidang Statistik dan Litbang, terdiri atas : 1) Sub Bidang Statistik; dan 2) Sub Bidang Litbang dan Pelaporan. d. Bidang Ekonomi, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pertanian, Tamben dan Industri; dan 2) Sub Bidang Perdagangan, Koperasi dan Pengembangan Dunia Usaha. e. Bidang Pemerintahan dan Kesra, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur; dan 2) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat.

- 347 - f. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri atas : 1) Sub Bidang Prasarana Perhub dan Infrastruktur; dan 2) Sub Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 7 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten berdasarkan kebijakan Bupati sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku.

- 348 - Pasal 8 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi : a. Perumusan, penyiapan kebijakan dan pengkajian masalah Bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; b. Pembinaan, Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan Bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; c. Perumusan, penyiapan kebijakan dan pengkajian masalah strategis daerah; d. Perumusan, penyiapan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan dan pembinaan budaya politik; e. Perumusan, penyiapan kebijakan dan pelaksanaan perlindungan masyarakat; f. Koordinasi penyusunan program dan kegiatan bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; g. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; h. Perumusan Kebijakan dan fasilitas peningkatan sumber daya manusia Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; i. Pelaksanaan tugas-tugas administrasi perkantoran, kepegawaian, rumah tangga kantor dan keuangan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 9 (1) Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, terdiri atas :

- 349 - a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Ideologi, Ketahanan dan Wawasan Kebangsaan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Wawasan Kebangsaan dan Pembauran; dan 2) Sub Bidang Bela Negara dan Ketahanan Bangsa. d. Bidang Politik dan Kemasyarakatan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Politik dan Pemilu; dan 2) Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan dan Ketahanan Lembaga Masyarakat. e. Bidang Perlindungan Masyarakat, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pengerahan dan Pengendalian Masyarakat; dan 2) Sub Bidang Perlindungan dan Ketahanan Masyarakat. f. Bidang Penanggulangan Bencana, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Bencana; dan 2) Sub Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Masyarakat. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

- 350 - (5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Badan Lingkungan Hidup Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 10 Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi guna pencegahan, penanggulangan dan pemulihan kualitas lingkungan meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta monitoring dan evaluasi pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 11 Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. Merumuskan kebijakan bidang lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengawasan dampak lingkungan hidup termasuk pengembangan model konservasi, strategi penegakan hukum dan pengembangan instrumen ekonomi dalam rangka pelestarian lingkungan hidup; b. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup meliputi tanah, air dan udara serta daerah pesisir;

- 351 - c. Memfasilitasi kegiatan instansi terkait dalam hal pengendalian dampak lingkungan meliputi penyiapan dan penerapan dokumen lingkungan hidup serta instrumen pengendalian lainnya; d. Melaksanakan penegakan hukum dan advokasi permasalahan lingkungan hidup; e. Melaksanakan pelayanan bidang lingkungan hidup dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup; f. Melaksanakan peningkatan kapasitas kelembagaan meliputi kegiatan pendidikan dan pelatihan; g. Melakukan koordinasi dan pengawasan dalam rangka konservasi Sumber Daya Alam; h. Melakukan analisa dalam rangka pengendalian pemanfaatan tata ruang dalam kesesuaian terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan; i. Menyelenggarakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) bidang lingkungan hidup (Laboratorium lingkungan hidup); j. Melakukan pembinaan jabatan fungsional dan struktural bidang lingkungan hidup; k. Melakukan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, swasta dan LSM dalam pengelolaan lingkungan hidup; l. Melakukan kegiatan mendukung program dari pusat dan provinsi serta program strategis bidang lingkungan hidup dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER); m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati Kotawaringin Barat. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 12 (1) Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup, terdiri atas :

- 352 - a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program c. Bidang Analisis Dampak Lingkungan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Analisis Lingkungan; dan 2) Sub Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan. d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pencegahan Pencemaran Air, Tanah dan Udara; dan 2) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan Udara. e. Bidang Pelestarian dan Pemulihan Kualitas Lingkungan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pemantauan dan Pelestarian Kualitas Lingkungan; dan 2) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan. f. Bidang Pembinaan Lingkungan Hidup, terdiri atas : 1) Sub Bidang Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat; dan 2) Sub Bidang Advokasi Lingkungani Hidup g. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

- 353 - (5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Unit Pelaksana Teknis (UPT) dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (7) Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keempat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 13 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa meliputi : a. Pembangunan desa dan kelurahan; b. Kelembagaan sosial budaya dan partisipasi masyarakat desa dan kelurahan; c. Pemanfaatan teknologi tepat guna desa dan kelurahan; d. Usaha ekonomi masyarakat desa dan kelurahan. Pasal 14 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa mempunyai fungsi :

- 354 - a. Perumusan kebijakan tehnis pelaksanaan dan pengendalian kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang dipilah dalam kelompok : 1. Pengembangan desa dan kelurahan; 2. Pembinaan Kelembagaan sosial budaya dan partisipasi masyarakat desa dan kelurahan; 3. Pemanfaatan teknologi tepat guna desa dan kelurahan; 4. Pengembangan Usaha ekonomi masyarakat desa dan kelurahan b. Pengelolaan tugas umum ketatausahaan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; c. Pengelolaan program pembantuan dan program provinsi. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 15 (1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, terdiri atas : a. Kepala Badan ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program c. Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pembangunan Desa dan Kelurahan; dan 2) Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan. d. Bidang Kelembagaan Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat Desa dan Kelurahan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat; dan

- 355-2) Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya e. Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Desa/ Kel dan Teknologi Tepat Guna, terdiri atas : 1) Sub Bidang Rehabilitasi, Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Desa dan Kelurahan; dan 2) Sub Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna f. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro; dan 2) Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Miskin g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 356 - Bagian Kelima Badan Kepegawaian Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 16 Badan Kepegawaian mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan dibidang kepegawaian dan diklat serta bertanggung jawab atas terlaksanannya tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah dalam rangka membantu Kepala Daerah sebagai pejabat pembina kepegawaian untuk melaksanakan manajemen PNS. Pasal 17 Badan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Menyusun program kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; b. Perumusan bahan pembinaan dan kebijakan teknis di bidang kepegawaian; c. Penyiapan dan penyusunan program peningkatan kualitas PNSD antara lain melalui pendidikan dan pelatihan; d. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang diklat struktural, teknis fungsional, sektoral dan kemasyarakatan; e. Penyusunan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain di bidang kepegawaian sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan pemerintah, penyiapan dan pelaksanaan pengadaan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian serta kebijakan teknis pengembangan PNS; f. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian serta pengelolaan sistim informasi kepegawaian daerah; g. Penyiapan, pelaksanaan, pengolahan dan penyajian data dan informasi kepagawaian daerah;

- 357 - h. Penyiapan dan pelaksanaan pembinaan disiplin dan peningkatan kesejahteraan PNS; i. Pelaksanaan Koordinasi dan bimbingan kelompok jabatan fungsional; j. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan dan bidang-bidang kepegawaian; k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan tugas dan fungsi kesekretariatan dan bidang-bidang; l. Melaporkan pelaksanaan tugas dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 18 (1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian, terdiri atas : b. Kepala Badan ; c. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program d. Bidang Diklat terdiri atas : 1) Sub Bidang Diklat Kepemimpinan, Teknis dan Fungsional; dan 2) Sub Bidang Pengembangan Diklat. e. Bidang Pengembangan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Jabatan; dan 2) Sub Bidang Formasi. f. Bidang Mutasi dan Data, terdiri atas : 1) Sub Bidang Mutasi; dan 2) Sub Bidang Data dan Informasi. g. Bidang Pembinaan Aparatur, terdiri atas : 1) Sub Bidang Disiplin; dan 2) Sub Bidang Kesejahteraan. h. Kelompok Jabatan Fungsional.

- 358 - (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keenam Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 19 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga. Pasal 20 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :

- 359 - a. Perumusan kebijakan tehnis dibidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; b. Penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 21 (1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, terdiri atas : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Pemberdayaan, Partisipasi Aktif Masyarakat dan Organisasi Perempuan, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Organisasi Perempuan; dan 2) Sub Bidang Advokasi dan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan. d. Bidang Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak, terdiri atas : 1) Sub Bidang Perlindungan Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga; dan 2) Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak. e. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga; dan 2) Sub Bidang Pembinaan Ketahanan dan Kualitas Keluarga.

- 360 - f. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, terdiri atas : 1) Sub Bidang Pelayanan Keluarga Berencana; dan 2) Sub Bidang Kesehatan Reproduksi. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketujuh Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 22 Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah.

- 361 - Pasal 23 Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai fungsi : a. Perencanaan program pengawasan; b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 24 (1) Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat, terdiri atas : a. Inspektur; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Administrasi dan Umum; 2) Sub Bagian Perencanaan; dan 3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan c. Inspektur Pembantu Wilayah I, terdiri atas : 1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan d. Inspektur Pembantu Wilayah II, terdiri atas : 1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.

- 362 - e. Inspektur Pembantu Wilayah III, terdiri atas : 1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, terdiri atas : 1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan 3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional/ Auditor. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Inspektur. (3) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur Pembantu. (5) Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedelapan Satuan Polisi Pamong Praja Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 25 Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas :

- 363 - a. Memeliharan dan menyelenggarakan ketertiban umum; b. Menegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati. Pasal 26 Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; b. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di daerah; c. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati; d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dengan aparat kepolisian, PPNS atau aparatur lainnya; e. Pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 27 (1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri atas : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Kapasitas; d. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan; e. Seksi Operasi Ketertiban; f. Kelompok Jabatan Fungsional

- 364 - (2) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (4) Bagan Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesembilan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 28 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat, menyediakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi serta melaksanakan pengembangan segala jenis perpustakaan di wilayah kabupaten. Pasal 29 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah mempunyai fungsi : a. Melaksanakan fungsi manajemen diantaranya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan semua kegiatan perpustakaan; b. Menyusun kebijakan dan prosedur perpustakaan serta menetapkan rencana strategis yang berorientasi pada kebutuhan pengguna perpustakaan;

- 365 - c. Menetapkan program-program yang akan dilaksanakan serta jaminan untuk memperoleh anggaran untuk pengembangan dan pembinaan perpustakaan; d. Menyusun dan menetapkan tata tertib penyelenggaraan perpustakaan dengan pendekatan manajemen sistem mutu; e. Menetapkan sistem dan format laporan yang dilaksanakan masing-masing unit kerja untuk keperluan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan kinerja organisasi, perpustakaan; f. Menyediakan layanan perpustakaan, serta melaksanakan kegiatan pengolahan, perawatan,pengadaan dan penyajian koleksi perpustakaan. g. Mengadakan pelestarian koleksi daerah; h. Mengembangkan perpustakaan baik mutu layanan, koleksi dan pelaksanaan pembangunan; i. Mengajak masyarakat untuk berperan dalam membentuk, penyelenggaraan, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan serta pengawasan perpustakaan; j. Mendukung dan menfasilitasi terbentuknya Dewan Perpustakaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 30 (1) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah, terdiri atas : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perpustakaan; d. Seksi Pelayanan; dan e. Seksi Arsip dan Dokumentasi. (2) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

- 366 - (3) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (4) Bagan Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesepuluh Kantor Penyuluhan Pertanian Dan Ketahanan Pangan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 31 Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan wewenang Pemerintah Daerah dibidang Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 32 Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi : a. Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis dibidang peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian; b. Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis dibidang penyuluhan dan pendampingan bagi petani; c. Penyediaan data dan informasi serta rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

- 367 - d. Penyusunan Rencana strategis instansi berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan; e. Pelaksanaan Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. f. Pelaksanaan perumusan petunjuk pelaksanaan kegiatan dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; g. Pelaksanaan peningkatan kompetensi dan kapasitas petani dan masyarakat pengusaha dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan; h. Pengembangan kelembagaan pendukung penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; i. Penyusunan kebijakan tehnis dibidang peningkatan ketahanan pangan; j. Melakukan koordinasi dibidang ketahanan pangan; k. Pembinaan dan pengkoordinasian penerapan standar tehnis ketahanan pangan. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 33 (1) Susunan Organisasi Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan, terdiri atas : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Ketahanan Pangan; d. Seksi Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Tata Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Perikanan; e. Seksi Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Tata Penyuluhan Perkebunan dan Kehutanan. (2) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

- 368 - (3) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (4) Bagan Susunan Organisasi Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesebelas Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 34 Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang perizinan. Pasal 35 Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan mempunyai fungsi : a. Merumuskan dan merencanakan kebijakan tehnis dibidang perizinan; b. Melaksanakan pembinaan, penerbitan dan pembatalan perizinan; c. Menyelenggarakan pelayanan perizinan sesuai dengan kewenangannya; d. Melaksanakan sistem informasi dan pengaduan perizinan; e. Melaksanakan pengelolaan data dan pengembangan bidang perizinan; f. Melaksanakan pemungutan retribusi sesuai dengan kewenangan yang diberikan; g. Melaksanakan koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas dibidang perizinan; h. Melaksanakan ketatausahaan kantor.

- 369 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 36 (1) Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan, terdiri atas : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Informasi, Pengaduan dan Dokumentasi; d. Seksi Pelayanan; dan e. Seksi Investigasi dan Verifikasi. (2) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (4) Bagan Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) Pasal 37 (1) Pada Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang.

- 370 - (2) Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas Kepala, Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. (3) Pembentukan, nomenklatur dan rincian tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 38 (1) Untuk menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi Lembaga Teknis Daerah yang membutuhkan keterampilan dan keahlian tertentu serta atas dasar kebutuhan Lembaga Teknis Daerah dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Lembaga Teknis Daerah. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi ke dalam subsub kelompok sesuai kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior. (4) Jumlah tenaga kelompok jabatan fungsional dibentuk berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja yang ada. (5) Pembentukkan, pengangkatan, pemberhentian, pemindahan dan pembinaan tenaga fungsional diatur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- 371 - BAB VII TATA KERJA Pasal 39 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan, Inspektur, Inspektur Pembantu, Kepala Kantor, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi serta pemegang jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Pasal 40 (1) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Badan/ Inspektorat/ Kantor bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan, memberikan petunjuk, mengendalikan, memberikan bimbingan dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing. (2) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Badan/ Inspektorat/ Kantor wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jwab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. (3) Setiap Laporan yang diterima oleh pimpinan Satuan Organisasi yang berasal dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk bahan memberikan petunjuk dan pembinaan kepada bawahan. Pasal 41 (1) Para Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan Badan menyampaikan laporan kepada Kepala Badan, selanjutnya Sekretaris menyusun dan mengolah laporan sebagai bahan laporan Kepala Badan kepada Bupati.

- 372 - (2) Inspektur Pembantu dan sekretaris pada Inspektorat menyampaikan laporan kepada Inspektur, selanjutnya Sekretaris menyusun dan mengolah laporan sebagai bahan laporan Inspektur kepada Bupati. (1) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Kantor menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor, selanjutnya Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyusun dan mengolah laporan sebagai bahan laporan Kepala Kantor kepada Bupati. BAB VIII KEPEGAWAIAN Pasal 42 (1) Kepala Badan, Inspektur, Kepala Kantor Sekretaris, Kepala Bidang, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi serta para pejabat fungsional di lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor diangkat dan diberhentikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Kepala Badan dan Inspektur merupakan jabatan struktural Eselon IIb, Kepala Kantor, Sekretaris dan Inspektorat Pembantu merupakan jabatan struktural Eselon IIIa, Kepala Bidang merupakan jabatan struktural Eselon IIIb, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan struktural Eselon IVa. (4) Pembinaan Kepegawaian dilakukan oleh Bupati selaku Pembina Pegawai Negeri Sipil Daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sesuai batas kewenangan masing-masing.

- 373 - Pasal 43 Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian di lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 44 Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas Badan, Inspektorat dan Kantor dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 45 (1) Pelaksanaan penataan organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah termasuk pengisian personil berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lambat tanggal 23 Juli 2008. (2) UPTB yang sudah ada sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, masih tetap berlaku dan penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Daerah ini paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal Peraturan Daerah ini diundangkan.

- 374 - BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 46 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya, termasuk rincian tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Pasal 47 Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka : 1. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor 15 Seri D); 2. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor 19 Seri D); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2002 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor 6 Seri D); 4. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2005 Nomor 9);

- 375-5. Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Kotawaringin Barat (Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2006 Nomor 13); dan segala ketentuan lain yang mengatur hal yang sama, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 48 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal Juli 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, ttd Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 010 163 741 Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 3 Juli 2008 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, ttd H. UJANG ISKANDAR, ST, M.Si LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2008 NOMOR 19.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT I. UMUM Rumusan kebijakan otonomi daerah yang dianut dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara ekslisit memberikan otonomi yang luas kepada Pemerintah Daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah. Pemerintahan Daerah harus mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dan masyarakat daerah lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk mempercepat laju pembangunan daerah. Dasar utama penyususnan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri. Dengan perubahan terminologi pembagian urusan pemerintah yang bersifat konkuren berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka dalam implementasi kelembagaan setidaknya terwadahi fungsi-fungsi pemerintahan tersebut pada masing - masing tingkatan pemerintahan. - 376 -

- 377 - Dalam penataan kelembagaan perangkat daerah agar kelembagaan tersebut efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan harus memperhatikan : 1. Urusan wajib dan urusan pilihan yang dimiliki oleh pemerintah daerah; 2. Karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah; 3. Kemampuan keuangan daerah; 4. Ketersediaan sumber daya aparatur; 5. Pengembangan pola kerjasama antar daerah atau dengan pihak ketiga. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan masyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, maka kondisi ketentraman dan ketertiban umum daerah yang kondusif merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat untuk meningkatkan mutu kehidupannya. Dalam rangka penataan kelembagaan daerah telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, didalam peraturan tersebut jumlah dan besaran kelembagaan perangkat daerah telah dibatasi sesuai dengan perhitungan skoring. Besaran Organisasi perangkat daerah Kabupaten Kotawaringin Barat sesuai variabel nilainya 66 (enam puluh enam) sehingga masuk tipe B yang terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah, membawahkan paling banyak 3 (tiga) asisten; 2. Sekretariat DPRD; 3. Dinas Daerah paling banyak 15 (lima belas) di luar keuangan; 4. Lembaga Teknis Daerah paling banyak 10 (sepuluh) di luar inspektorat, kepegawaian dan Rumah Sakit. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dalam rangka pengembangan otonomi daerah dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu meninjau kelembagaan perangkat daerah khususnya pembentukan Lembaga Teknis Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat masih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya daerah dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.

- 378 - II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18

Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37-379 -

- 380 - Pasal 38 Pasal 39 Yang dimaksud dengan Koordinasi adalah peran serta para pemegang jabatan dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Yang dimaksud dengan Integrasi adalah penyelenggaraan fungsifungsi pemerintahanan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam organisasi perangkat daerah. Yang dimaksud dengan Sinkronisasi adalah konsistensi dalam penataan organisasi perangkat daerah sesuai dengan norma, prinsip, dan stándar yang berlaku. Yang dimaksud dengan Simplikasi adalah penyederhanaan penataan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, rasional dan proposional. Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44 Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4.