Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Bi- Directional Dijkstra Search Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

Implementasi Indoor Localization Menggunakan Sinyal Wi-Fi dan Decision Tree untuk Pelacakan Keberadaan Seseorang di Kampus Teknik Informatika ITS

Implementasi Indoor Positioning System Berbasis Smartphone dengan Penambahan Access Point untuk Studi Kasus Gedung Teknik Informatika ITS

NAVIGASI PERANGKAT BERGERAK DI LINGKUNGAN ITS MENGGUNAKAN PLATFORM WIKITUDE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpindah-pindah tempat saat melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Oleh karena itu pada smartphone banyak digunakan berbagai teknologi

Rizky Ichsan Parama Putra Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Hudan Studiawan, S.Kom, M.Kom

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Aplikasi Perangkat Bergerak Layanan Pemesanan Barang (Studi Kasus Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya )

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android

1. Pendahuluan. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi.

Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMARTPHONE SEBAGAI ALAT BANTU NAVIGASI UNTUK PENGENDARA SEPEDA BERBASISKAN ANDROID TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN - 1 -

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah smartphone pada dasarnya adalah sebuah telepon yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN wisatawan mengunjungi lokawisata Baturaden. Sedangkan untuk. banyak wisata alam yang ada dibanyumas.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju. kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat

PENERAPAN WI-FI TRIANGULATION UNTUK NAVIGASI DALAM GEDUNG BERBASIS ANDROID

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan

Implementasi Augmented Reality Memanfaatkan Sensor Akselerometer, Kompas dan GPS Pada Penentuan Lokasi Masjid Berbasis Android

APLIKASI MOBILE LOKASI OBJEK WISATA KOTA DAN KABUPATEN TEGAL BERBASIS ANDROID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu layanan yang mampu dilakukan oleh ponsel saat ini adalah

BAB 3 LANDASAN TEORI

APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. operasi open source popular yang memberikan developer sebuah platform kualitas

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-51

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL SISTEM PENCARIAN JARAK TERDEKAT MENGGUNAKAN METODE HAVERSINE BERBASIS ANDROID

3.9 Peta JSON Android Studio UML (Unified Modeling Language) Use Case Diagram

Aplikasi Informasi Lokasi Terminal dan Trayek Angkutan Umum di Jakarta Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENERAPAN ALGORITMA ANT COLONY UNTUK TRAVELLING SALESMAN PROBLEM PADA PERANGKAT BERGERAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka. No Nama Tahun Judul Teknologi Fungsionalitas

PANDUAN WISATA SEBAGAI PENUNJUK PERSEBARAN UKM DI KOTA BLITAR BERBASIS ANDROID

PENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

APLIKASI PENCARIAN OBJEK WISATA TAMAN SAFARI INDONESIA BOGOR MENGGUNAKAN METODE BINARY SEARCH BERBASIS ANDROID

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP

SISTEM MITIGASI BANJIR BENGAWAN SOLO BERBASIS J2ME

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Perangkat Keras Mobile. perangkat keras yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN ALGORITMA BIDIRECTIONAL A* PADA MOBILE NAVIGATION SYSTEM

Model Aplikasi Pencarian Letak Rumah Sakit Terdekat Berbasis Android

Pengembangan Aplikasi Mobile Peta Jalur Pendakian Gunung Berbasis GIS dan GPS

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Tinjauan Pustaka. Web SIG Untuk Fasilitas Umum Di Yogyakarta.

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II. Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori. Tabel 2.1 Tinjuan Pustaka

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCARIAN LOKASI FASILITAS UMUM TERDEKAT DILENGKAPI DENGAN RUTE KENDARAAN UMUM LYN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN BASIS DATA SARANA KAMPUS UNIVERSITAS BENGKULU MENGGUNAKAN ALGORITMA A* BERBASIS SPASIAL

APLIKASI LOCATION BASED SERVICE (LBS) UNTUK OUTLET SEGO NJAMOER BERBASIS ANDROID SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

APLIKASI PENCARIAN TAMBAL BAN MOTOR TERDEKAT BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS TAMBAL BAN DI KOTA BATAM) Abstrak

Jurnal Rekursif, Vol. 2 Nomor 2 November 2014, ISSN

Perancangan Aplikasi Wisata Kabupaten Lebak Menggunakan Algoritma A* (A-Star) Berbasis Android

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini semakin pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES

Aplikasi Monitoring Keberadaan Objek Melalui Perangkat Bergerak Berbasis Android

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Sistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi informasi bergerak dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi informasi telah memb

3 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

Transkripsi:

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat A448 Alifa Ridho Musthafa, R.V. Hari Ginardi, dan F.X. Arunanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: hari@its.ac.id, anto@if.its.ac.id, alifa12@mhs.if.its.ac.id Abstrak Sistem navigasi menggunakan teknologi GPS saat ini sudah sangat maju ketika digunakan di luar ruangan. Namun, sistem tersebut masih kurang akurat ketika digunakan di dalam ruangan. Hal tersebut disebabkan karena GPS tidak bekerja dengan baik ketika berada di dalam ruangan. Di sisi lain, sudah ada sistem yang dapat menggantikan GPS untuk studi kasus di dalam ruangan, salah satunya yaitu sistem indoor localization berbasis Wi-fi. Memanfaatkan sistem indoor localization berbasis Wi-fi, dibuatlah sistem navigasi yang dapat digunakan di dalam ruangan. Sistem indoor localization digunakan untuk menentukan posisi pengguna. Setelah posisi pengguna diketahui, rute terbaik menuju tujuan pengguna ditentukan dengan bantuan algoritma A* dan kompas digital digunakan untuk menentukan arah kemana pengguna harus pergi. Studi kasus ini dilakukan di kampus Teknik Informatika ITS. Sistem indoor localization yang digunakan untuk menggantikan fungsi GPS dalam menentukan posisi mampu menghasilkan presentase rata-rata akurasi pendeteksian lokasi sebesar 88,953%. Sedangkan untuk uji coba pencarian rute, sistem indoor navigation dapat memberikan rute terpendek pada semua kasus percobaan. Kata Kunci Algoritma A*, Indoor Localization, Indoor Navigation, Kompas Digital, Wi-fi S I. PENDAHULUAN AAT ini terdapat banyak bangunan yang tersusun dari banyak lantai, puluhan bahkan ratusan kamar dan koridor. Terkadang hal tersebut membuat seseorang merasa kesulitan dalam mencari dan menuju sebuah lokasi di dalam sebuah bangunan. Sistem navigasi diketahui dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Berkat teknologi Global Positioning System (GPS), navigasi saat ini sudah sangat maju untuk kasus di luar ruangan, tetapi belum ada standar khusus dan belum terlalu umum digunakan untuk kasus di dalam ruangan. GPS mempunyai manfaat yang sangat besar pada sistem navigasi, namun sistem ini memiliki akurasi yang rendah saat pengguna berada di suatu ruangan atau bangunan [1]. Oleh karena itu, diperlukan sistem lain yang lebih akurat ketika digunakan untuk navigasi di dalam ruangan. Selain GPS, kompas adalah salah satu alat bantu dalam navigasi. Kompas mampu memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Seiring dengan kemajuan teknologi smartphone, kini kompas dapat dibuat pada perangkat mobile dengan platform Android [2]. Dalam Tugas Akhir ini dibuat sistem indoor navigation yang memanfaatkan sistem indoor localization menggunakan sinyal Wi-fi. Sistem tersebut dapat menggantikan fungsi GPS sebagai penentu posisi pengguna. Sistem indoor localization menggunakan sinyal Wi-fi memiliki akurasi yang lebih baik ketika berada di dalam ruangan [3]. Setelah posisi pengguna diketahui, rute terbaik menuju lokasi tujuan pengguna akan dan ditampilkan pada peta. Kompas digital digunakan untuk menentukan arah kemana pengguna harus pergi. Studi kasus ini dilakukan di kampus Teknik Informatika ITS. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Location Based Service (LBS) Location Based Services (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile device dengan menggunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu: Geographic Information System, Internet Service, dan Mobile Device [4]. Salah satu contoh dari aplikasi yang menggunakan konsep LBS adalah aplikasi maps. B. Global Positioning System (GPS) GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System yang merupakan sistem navigasi yang dapat memberikan informasi tentang sebuah lokasi. GPS merupakan teknologi yang awalnya digunakan untuk kepentingan militer dan sekarang dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat biasa [4]. Posisi sebuah objek yang dideteksi oleh GPS biasanya direpresentasikan dalam bentuk koordinat garis bujur dan garis lintang. GPS dapat memberikan informasi lokasi dengan menggunakan minimal 3 satelit. C. Indoor Positioning System (IPS) Indoor Positioning System (IPS) adalah teknologi yang digunakan untuk mendeteksi posisi sebuah objek di dalam

A449 ruangan. Teknologi ini dapat menggantikan fungsi GPS ketika berada di dalam ruangan. Tidak seperti GPS yang memanfaatkan satelit, IPS memanfaatkan beberapa teknologi lain, diantaranya RFID, jaringan seluler, sinar inframerah, Bluetooth, dan WLAN [4]. I. Kompas Digital Android Kompas digital di ponsel dan tablet Android diaktifkan oleh sebuah sensor yang disebut sensor magnet. Sensor tersebut digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah medan magnet. D. Indoor Localization Indoor localization mempunyai kemiripan dengan Indoor Positioning System (IPS). Namun, ada perbedaan yang sangat jelas antara kata positioning dengan localization. Indoor positioning memiliki akurasi lebih detail dari pada teknologi indoor localization. Indoor positioning menentukan koordinat global dari sebuah lokasi (contoh: garis bujur dan garis lintang), sedangkan indoor localization menentukan koordinat relatif (contoh: Kampus Teknik Informatika, Ruang Administrasi) [4]. E. Indoor Localization Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Clustering Filtered K-Nearest Neighbors Sistem indoor localization yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi lokasi pengguna di dalam ruangan dengan menggunakan data kekuatan sinyal Wi-fi yang ditangkap oleh smartphone pada ruangan tersebut. Hasil yang didapatkan adalah informasi lokasi pengguna seperti: nama ruangan atau area lokasi keberadaan pengguna serta tingkat lantai dari lokasi tersebut. Sistem ini telah dikembangkan pada studi kasus pada Gedung Teknik Informatika ITS. Sistem memberikan performa yang baik dengan persentase rata-rata akurasi pendeteksian lokasi sebesar 93,21% untuk seluruh test area pada setiap lokasi uji coba [3]. F. Android Studio Android Studio adalah sebuah lingkungan pengembangan resmi yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak berbasis sistem operasi Android. Android Studio dapat berjalan di berbagai platform, seperti Windows, Linux dan Macintosh. Spesifikasi hardware minimal yang diharuskan agar Android Studio dapat berjalan adalah memiliki 2 GB RAM, memiliki sisa penyimpanan sebesar 2 GB, dan telah terpasang Java Development Kit [5]. G. SQLite SQLite adalah sebuah open source database sangat terkenal pada perangkat kecil seperti Android karena cukup stabil. Pada platform Android, SQLite dijadikan satu di dalam Android runtime, sehingga setiap aplikasi Android dapat membuat basis data SQLite. SQLite menggunakan antarmuka SQL, sehingga cukup mudah untuk digunakan [6]. H. Gedung Teknik Informatika ITS Gedung Teknik Informatika ITS terletak di Jl. Teknik Kimia, Gedung Teknik Informatika, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Gedung ini mulai beroperasi pada tahun 2008 setelah sebelumnya jurusan Teknik Informatika menempati gedung lama yang berjarak 500 meter ke arah barat dari gedung saat ini [7]. Gedung Teknik Informatika ITS ditunjukkan oleh Gambar 1. Gambar 1. Gedung Teknik Informatika diambil dari sebelah utara gedung Dengan menganalisis medan magnet bumi, sensor ponsel dapat menentukan orientasi yang cukup akurat [2]. J. Algoritma A* Algoritma A* digunakan dalam menemukan lintasan terpendek pada suatu graf dan merupakan pengembangan dari algoritma Best First Search (BFS). Sama seperti BFS, algoritma A* juga menggunakan fungsi heuristik. Biaya yang diperhitungkan didapat dari biaya sebenarnya ditambah dengan biaya perkiraan. Algoritma A* adalah algoritma yang complete dan optimal. Hal ini berbeda dengan Greedy best-first search yang hanya memperhitungkan biaya perkiraan saja. Dengan biaya perkiraan yang baik, algoritma ini dapat menyajikan solusi yang optimal [8]. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN A. Analisis Sistem Aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi berbasis perangkat bergerak Android. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menentukan posisi, rute terbaik, dan arah perjalan untuk mencapai lokasi tujuan pengguna. Semua informasi tersebut akan disajikan pada layar smartphone pengguna. Kebutuhan utama dalam aplikasi ini antara lain: 1. pengguna dapat mengetahui posisi keberadaannya, 2. pengguna dapat melakukan navigasi. B. Perancangan Sistem Arsitektur sistem pada aplikasi indoor navigation ini ditunjukkan pada Gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut, perangkat bergerak berbasis Android dengan basis data SQLite digunakan untuk menjalankan beberapa kebutuhan fungsional yang berkaitan dengan proses navigasi. Perangkat Android yang digunakan oleh pengguna diharuskan memiliki koneksi internet yang baik agar dapat menghubungkan smartphone yang digunakan dengan sistem indoor localization. Sistem indoor localization yang digunakan merupakan sistem yang dikembangkan pada ASP.NET Web Service. Web

A450 Service tersebut dapat diakses dengan http request dengan format yang sudah ditentukan dan mengembalikan teks dengan format XML yang berisi informasi lokasi pengguna. Informasi lokasi pengguna kemudian digunakan sebagai titik awal pada pencarian rute menuju tujuan. berdasarkan selisih absolut x 1, y 1, dan z 1 yang merupakan koordinat node pertama dengan x 2, y 2, dan z 2 yang merupakan koordinat node kedua. d xyz x1 x2 y1 y2 z1 z2 (1) Gambar 2. Arsitektur Sistem Gambar 4. Antarmuka splash screen dan home Proses implementasi kompas digital dimulai dengan mengaktifkan sensor orientasi pada perangkat Android. Sensor tersebut akan menghasilkan nilai azimuth yang digunakan pada proses selanjutnya. Nilai azimuth digunakan untuk memutar gambar tampilan kompas dengan bantuan animasi Android. Implementasi panduan arah dilakukan dengan menentukan koordinat node pengguna berada saat ini (current node) dan koordinat node selanjutnya (next node). Koordinat tersebut digunakan untuk menentukan arah kemana pengguna selanjutnya harus pergi. Gambar 3. Proses prediksi lokasi pengguna C. Perancangan Proses dan Alur Sistem Proses yang dibangun pada sistem ini meliputi proses prediksi lokasi pengguna, proses mencari rute terpendek, serta proses implementasi kompas digital dan panduan arah. Pada proses prediksi lokasi pengguna, data-data mengenai sinyal Wi-fi disekitar pengguna akan diambil dan dikirim ke sistem indoor localization. Setelah itu sistem indoor localization mengembalikan teks dengan format XML yang berisi informasi lokasi pengguna. Proses prediksi lokasi pengguna ditunjukkan pada Gambar 3. Proses mencari rute terpendek pada sistem ini dilakukan dengan algoritma A*. Algoritma tersebut memerlukan perhitungan biaya heuristik. Biaya tersebut dihitung menggunakan Manhattan distance yang ditunjukkan pada (1). Pada persamaan tersebut nilai d(xyz) merupakan biaya heuristik yang ingin diketahui. Biaya tersebut dihitung IV. IMPLEMENTASI SISTEM Pada bagian implementasi sistem, dibangun aplikasi berbasis perangkat bergerak Android yang diberi nama WIN. Aplikasi WIN dibangun dengan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan Android Studio sebagai IDE. Aplikasi WIN digunakan untuk menjalankan berbagai fungsionalitas sistem yang memiliki beberapa antarmuka, yaitu antarmuka splash screen, antarmuka home, antarmuka edit source, antarmuka edit destination, dan antarmuka navigasi. Pada antarmuka splash screen, sistem akan mengaktifkan koneksi Wi-fi jika sebelumnya belum diaktifkan. Koneksi Wi-fi digunakan untuk mengambil data-data sinyal Wi-fi di sekitar pengguna. Antarmuka home adalah antarmuka yang berisi rangkuman informasi titik awal dan titik akhir dari navigasi pengguna. Proses navigasi juga dapat dimulai dari antarmuka ini. Antarmuka splash screen serta antarmuka home ditunjukkan oleh Gambar 4. Antarmuka selanjutnya adalah antarmuka edit source dan edit destination. Antarmuka edit source digunakan untuk menentukan titik awal navigasi. Sedangkan antarmuka edit

A451 destination digunakan untuk menentukan titik akhir navigasi. Setelah pengguna menentukan titik awal atau titik akhir, pengguna akan kembali ke antarmuka home. Kedua antarmuka tersebut ditunjukkan oleh Gambar 5. Sedangkan pengujian akurasi dilakukan dengan cara menggunakan aplikasi untuk melakukan navigasi pada keadaan sebenarnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur tingkat akurasi sistem dalam membantu penggunanya saat menentukan posisi pengguna berada serta mencari rute terpendek menuju tujuan. Pengujian akurasi menggunakan 6 skenario dimana Tabel 1. Hasil pengujian fungsional No Nama Pengujian Hasil Pengujian 1 Menampilkan posisi pengguna Berhasil 2 Melakukan navigasi Berhasil Tabel 2. Hasil pengujian akurasi Skenario Akurasi (%) Rute 1 93,333 Terpendek 2 84 Terpendek 3 100 Terpendek 4 82,5 Terpendek 5 88,889 Terpendek 6 85 Terpendek Rata-rata Akurasi 88,953 Gambar 5. Antarmuka edit source dan edit destination perbedaan tiap skenario terletak pada titik awal dan titik akhir dari navigasi. Hasil dari pengujian fungsional ditunjukkan pada Tabel 1 dan hasil pengujian akurasi ditunjukkan pada Tabel 2. VI. KESIMPULAN/RINGKASAN Sistem telah berhasil menjalankan semua fungsionalitas yang telah dirancang sebelumnya seperti menentukan posisi pengguna dan melakukan navigasi. Sistem ini memiliki akurasi pendeteksian posisi yang tergolong tinggi yaitu sebesar 88,953%. Sistem yang dibuat juga berhasil memberikan rute terpendek pada semua skenario uji coba. Gambar 6. Antarmuka navigasi Antarmuka yang terakhir adalah antarmuka navigasi. Pada antarmuka tersebut pengguna dapat melihat informasi tentang posisinya saat ini dan posisi dari tujuan akhir. Selain itu, terdapat informasi mengenai rute terpendek dari posisi pengguna saat ini sampai ke tujuan. Informasi tersebut ditampilkan pada sebuah peta. Pengguna juga dapat mengganti tampilan peta sesuai dengan lantai yang diinginkan melalui tombol yang disediakan. Antarmuka navigasi ditunjukkan oleh Gambar 6. V. PENGUJIAN TERHADAP PENGGUNA Pengujian terhadap sistem yang telah selesai dibangun meliputi pengujian fungsionalitas dan pengujian akurasi. Pengujian fungsionalitas dilakukan dengan metode blackbox. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis A.R.M. mengucapkan terima kasih kepada Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan finansial berupa beasiswa Bidik Misi tahun 2012-2016. DAFTAR PUSTAKA [1] H. Fredrick, "Why Doesn't GPS Work Inside a Building?," OpposingViews.com, [Online]. Available: http://science.opposingviews.com/doesnt-gps-work-inside-building- 18659.html. [Diakses 25 Mei 2016]. [2] Nick, "How to use an Android phone as a compass," [Online]. Available: http://www.phonearena.com/news/how-to-use-an-android-phone-as-acompass_id61926. [Diakses 14 Juni 2015]. [3] M. F. Ghanianto, Implementasi Indoor Localization Menggunakan Sinyal Wifidan Clustering Filtered K-Nearest Neighbors untuk Pelacakan Keberadaan Seseorang dan Evaluasi Akurasi Pelacakan di Kampus Teknik Informatika ITS, Surabaya, 2015. [4] N. Y. Arrifa, R. V. H. Ginardi and A. M. Shiddiqi, "Implementasi Indoor Localization Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Decision Tree untuk Pelacakan Keberadaan Seseorang di Kampus Teknik Informatika ITS," Jurnal Teknik POMITS, vol. 2, pp. 33-40, 2014.

A452 [5] "Android Studio The Official IDE For Android," [Online]. Available: http://developer.android.com/sdk/index.html. [Diakses 9 Mei 2016]. [6] "About SQLite," [Online]. Available: https://www.sqlite.org/about.html. [Diakses 11 Juni 2016]. [7] "Gedung dan Ruang Baca," [Online]. Available: http://if.its.ac.id/fasilitas/gedung-dan-ruang-baca/. [Diakses 22 Juni 2016]. [8] S. Russel and P. Norvig, Artificial Intelligence: A Modern Approach, New Jersey: Pearson Education, Inc, 2010.