BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bergaul dengan manusia lainnya. Manusia dimana-mana dan pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama ( primer), pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu wadah yang disebut masyarakat, dan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. unjuk rasa. Penanganan pengupahan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. bersama, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perumahan, yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tujuan pembentukan negara Indonesia adalah...melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu membantu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

BAB I PENDAHULUAN. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

TINJAUAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA DI PT. NYONYA MENEER SEMARANG

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. saseorang pasti mendapatkan sesuatu, baik dalam bentuk uang maupun barang

BAB I PENDAHULUAN. Hidup bersama di dalam bentuknya yang terkecil itu dimulai dengan adanya

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, hal ini karena adanya aspek ekonomi yang melekat pada merekmerek

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepentingannya dalam masyarakat dapat hidup dan berkembang secara. elemen tidak dapat hidup sendiri-sendiri, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. sehingga dapat mengakibatkan pemborosan.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya dengan pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat, itu adalah demi mencapai sebuah cita-cita yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan kodrat alam, manusia sejak lahir hingga meninggal dunia hidup bersama sama dengan manusia lain. Atau dengan kata lain manusia tidak dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya. Manusia sebagai mahkluk individu bisa saja mempunyai sifat untuk hidup menyendiri tetapi sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri. Manusia harus hidup bermasyarakat, sebab ia lahir, hidup dan berkembang, dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang penting adalah melakukan kerja sama yang positif sehingga kerja sama itu secara konkrit dapat membawa keuntungan yang besar bagi kehidupan anggota masyarakat tersebut. Kerja sama secara postif adalah upaya mengejar kehidupan yang layak sebagai manusia. Masing-masing mereka tidak boleh mengganggu, tetapi harus saling membantu. Sebagai individu manusia tidak dapat hidup untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya dengan mudah tanpa bantuan orang lain atau harus ada kontrak di antara individu dengan individu lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. Apabila dalam pergaulan hidup terjadi peristiwa seseorang berjanji kepada orang lain untuk melaksanakan sesuatu hal, maka timbullah suatu perjanjian. Dalam bentuknya perjanjian itu berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. 1

2 Dari perjanjian tertulis tersebut timbullah semua hubungan hukum antara dua orang atau lebih yang lazim disebut dengan perikatan. Perjanjian adalah adalah suatu peristiwa seseorang berjanji kepada seseorang atau lebih, maka orang itu berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal 1. Sebagaimana ketentuan pasal 1338 KUH Perdata yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagaimana undangundang bagi mereka yang membuatnya. Kita diperbolehkan membuat perjanjian apapun tentang sesuatu. Dengan demikian, perjanjian itu akan mengikat mereka yang membuatnya seperti undang-undang. Atau dengan perkataan lain, dalam soal perjanjian kita diperbolehkan membuat undang-undang bagi kita sendiri. Pasal pasal dari hukum perjanjian hanya berlaku apabila kita tidak mengadakan aturan-aturan sendiri dalam perjanjian-perjanjian yang kita adakan itu. Para pihak yang terikat dalam perjanjian harus melaksanakan isi perjanjian sebagaimana mestinya. Dengan dilaksanakannya prestasi dalam perjanjian maka apa yang diharapkan sebagai maksud dan tujuan diadakannya perjanjian akan tercipta dengan baik, tanpa ada pihak yang dirugikan yang dapat menuntut atas kerugian yang dideritanya. Demikian juga, dalam bidang pekerjaan, orang melakukan perjanjian kerja sehingga menimbulkan perikatan. Setiap hubungan kerja yang tercipta, baik formal maupun informal, pada dasarnya selalui didahului dengan adanya perjanjian kerja. 1 Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, (Jakarta: Sinar Grafika,2009), h.45.

3 Istilah kontrak mempunyai pengertian lebih sempit karena ditujukan kepada perjanjian atau persetujuan yang tertulis 2. Dalam membuat suatu kontrak biasanya dilakukan dengan melalui beberapa tahap dimulai sejak adanya pembicaraan awal para pihak hingga selesainya pelaksanaan kontrak. Pembuatan kontrak tidak disyaratkan suatu format tertentu karena dalam undang-undang tidak ada ketentuan yang secara tegas menentukan tentang format kontrak yang baik 3. Berdasarkan pasal 52 ayat (1) undang -undang ketenagakerjaan perjanjian kerja dibuat atas : 1. Kesepakatan kedua belah pihak; 2. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum; 3. Adanya perjanjian yang diperjanjikan; 4. Perjanjian yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Perjanjian kerja menurut undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Bentuk perjanjian kerja pada umumnya bebas dan dapat dibuat secara lisan maupun tulisan 4. 2 R. Subekti, Hukum Perjanjian,( Jakarta: Intermasa, 2005), h.1. 3 Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007),h.147. 4 Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2003), h.48.

4 Pada tahap pelaksanaan perjanjian, para pihak harus melaksanakan apa yang telah dijanjikan atau apa yang telah menjadi kewajibannya dalam perjanjian tersebut. Kewajiban memenuhi apa yang dijanjikan itulah yang disebut sebagai prestasi, sedangkan apabila salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya, itulah yang disebut dengan wanprestasi. Pihak yang wanprestasi dalam perjanjian dapat dituntut oleh pihak lain yang merasa dirugikan. Namun, pihak yang dituduh melakukan wanprestasi tersebut masih dapat melakukan pembelaan-pembelaan tertentu agar dia dapat terbebas dari pembayaran ganti rugi. Wanprestasi atau tidaknya janji dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. Pihak yang tidak sengaja wanprestasi ini dapat terjadi karena memang tidak mampu untuk memenuhi prestasi tersebut atau juga karena terpaksa untuk tidak melakukan prestasi tersebut. Wanprestasi dapat berupa 5 : 1. Sama sekali tidak memenuhi prestasi; 2. Prestasi yang dilakukan tidak sempurna; 3. Terlambat memenuhi prestasi; 4. Melakukan apa yang dalam perjanjian dilarang untuk dilakukan; Terjadinya wanprestasi mengakibatkan pihak lain dirugikan. Pada dasarnya Perjanjian dibuat untuk saling menguntungkan dan bukan untuk saling merugikan atau untuk merugikan pihak lain. Oleh karena itu, walaupun undang-undang memungkinkan pihak yang dirugikan untuk membatalkan 5 Ahmadi Miru, op.cit.,h. 74.

5 perjanjian, selayaknya wanprestasi yang kecil atau tidak esensial tidak dijadikan alasan untuk pembatalan kontrak, akan tetapi dapat berupa ganti rugi atau sanksi ringan. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Darel Hikmah Pekanbaru, dalam rangka mewujudkan tujuan didirikannya lembaga ini, serta dibutuhkan tenaga kerja yang professional dan bertanggung jawab maka pihak yayasan membuat perjanjian kerja antara guru dan yayasan di Pondok Pesantren Darel Hikmah Pekanbaru. Di dalam Pondok Pesantren Darel Hikmah Pekanbaru terdapat perjanjian kerja yang harus ditaati dan di dalam pelaksanaannya ada beberapa perjanjian kerja yang benar benar dilaksanakan dan ditaati secara bersama oleh kedua belah pihak yang membuat perjanjian akan tetapi ada juga beberapa perjanjian kerja yang dilanggar atau tidak dilaksanakan oleh pihak yang telah membuat perjanjian kerja tersebut. Adapun bentuk pelanggaran isi perjanjian kerja yang tidak dilaksanakan tersebut yaitu terdapat pada pasal 22 tentang ketetapan waktu, pasal 25 tentang perizinan, pasal 26 tentang guru tetap yang melanjutkan studi, pasal 27 tentang Wali Kelas, pasal 28 tentang Guru Piket. Dari semua pasal yang dilakukan pelanggaran tersebut ada beberapa dari pihak guru yang tidak melaksanakan perjanjian kerja yaitu adanya guru yang tidak disiplin dalam mematuhi waktu belajar dan mengajar, adanya guru yang meninggalkan tugas tanpa izin terlebih dahulu, adanya wali kelas yang tidak melaksanakan kegiatan belajar malam atau waktu di luar jam formal dan adanya guru piket yang tidak melaksanakan tugasnya seperti tidak melakukan

6 pengontrolan ke asrama atau kamar santri saat berlangsungnya kegiatan belajar dan mengajar. Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJA ANTARA GURU DAN YAYASAN MENURUT UU NOMOR 13 TAHUN 2003 (STUDI KASUS YAYASAN PONPES DAR EL HIKMAH PEKANBARU) B. Batasan Masalah Dalam penelitian karya ilmiah ini,penulis perlu menetapkan batasan masalah yang diteliti, agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan maka penulis membatasi masalah tentang perjanjian kerja antara guru dan yayasan di pondok pesantren Dar el Hikmah Pekanbaru. C. Rumusan Masalah Adapun yang akan menjadi masalah pokok dalam penelitian yang penulis lakukan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan Perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru? 2. Bagaimana bentuk pelanggaran perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru? 3. Apa yang menjadi hambatan dan upaya dalam pelaksanaan perjanjian kerja antara guru dan yayasan di Ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru?

7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru. b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pelanggaran perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah pekanbaru. c. Untuk mengetahui apa hambatan dan upaya dalam pelaksanaan perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian a. Untuk menambah wawasan dan sebagai pedoman bagi penulis dalam menerapkan ilmu pengetahuan. b. Sebagai bahan masukan, kajian dan informasi lebih lanjut bagi penulis lainnya yang ingin membahas kembali masalah ini di masa yang akan datang. c. Sebagai salah satu syarat untuk menyusun Skripsi pada jurusan Ilmu Hukum Program Strata Satu (S1) Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian Untuk mendapatkan suatu data yang akurat dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka disusun metode penelitian sebagai berikut :

8 1. Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya,jenis penelitian ini termasuk penelitian Yuridis Sosiologis yaitu dengan cara melakukan survey langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data primer dan disertai dengan data sekunder yang didapat langsung dari responden melalui wawancara untuk dijadikan data atau informasi sebagai bahan dalam penulisan ini. 6 Serta menghubungkan peraturan perundang-undangan tentang perjanjian dan ketenagakerjaan dan bagaimana hukum itu berlaku di yayasan pondok pesantren Dar el Hikmah pekanbaru. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yayasan Ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru. Adapun alasan penelitian ini dilaksanakan karena penulis ingin mengetahui bagaimana peran guru di yayasan terhadap pelaksanaan perjanjian kerja di yayasan Pondok Pesantren Dar el Hikmah Pekanbaru. 3. Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari objek pengamatan dan atau objek yang menjadi penelitian dan ditentukan sebelumnya. 7 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 3 orang wakil pimpinan yayasan ponpes Dar el Hikmah pekanbaru dan guru yang mengajar di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru, sebanyak 125 orang seluruh populasi h.133. 6 Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2006), 7 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum,( Jakarta: PT. Sinar Grafika,2013), h.98.

9 tersebut diambil 20% yaitu 25 guru yang bekerja di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penetapan sampel yaitu dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu peneliti menentukan sendiri populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, yang jelas dapat mewakili terhadap populasi yang ada sehingga dapat menjawab pokok permasalahan yang peneliti angkat. 8 4. Sumber Data Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Data primer : adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, atau data yang diperoleh dari hasil wawancara dari pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Data sekunder : adalah data pendukung yang diperoleh dari sumbersumber yang telah ada baik berupa dokumen-dokumen dan buku-buku referensi yang berhubungan dengan penelitian. c. Data Tersier : adalah data yang terdapat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kamus Istilah Hukum Belanda, Majalah, Surat Kabar dan Internet. 9 5. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 8 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum,( Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2011), h.118. 9 Sujono Sukanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009),h.13.

10 a. Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung dilapangan untuk mendapatkan gambaran secara nyata baik terhadap subjek maupun objek penelitian. 10 b. Wawancara, yaitu penulis melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung mengenai data yang penulis perlukan dalam penelitian dengan 3 orang wakil pimpinan yayasan Pondok Pesantren Darel Hikmah Pekanbaru. c. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyusun suatu daftar pertanyaan untuk mendapat data yang dibutuhkan. d. Studi Pustaka, yaitu dengan cara mengumpulkan buku-buku referensi yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. 11 6. Analisa Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara penulis sajikan dalam bentuk uraian dengan memperhatikan undang-undang serta pendapat para ahli yang berkenaan dengan penulisan dalam penelitian ini. Kemudian dalam menarik kesimpulan penulis menggunakan metode berfikir deduktif cara penarikan kesimpulan dari yang bersifat umum kepada yang bersifat khusus 12. 10 Hajar.M, Metode Penelitian Hukum,(Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA 2011), h.50. 11 Ibid,h. 53. 12 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), h.252.

11 F. Sistematika Penulisan Untuk lebih terarah serta memudahkan dalam memahami tulisan ini, maka penulisan skripsi ini dibagi kepada beberapa bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub seperti di bawah ini: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini yang berisikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dalam bab ini yang terdiri dari gambaran umum tentang yayasan pondok pesantren Dar el Himah Pekanbaru yang meliputi : Sejarah singkat Ponpes, Visi, Misi dan Tujuan berdirinya, Sarana dan Prasarana, Penyelenggaraan Pendidikan, Daftar Nama Guru Pondok Pesantren Dar el Hikmah. BAB III : TINJAUAN TEORITIS Didalam bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan spesifikasi pembahasan penelitian yang akan di angkat, yang terdiri dari Tinjauan Umum Perjanjian Kerja : Pengertian Perjanjian Kerja, Unsur-Unsur dalam Perjanjian Kerja, Syarat Sahnya Perjanjian Kerja, Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Kerja, dan Wanprestasi.

12 BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang Pelaksanaan perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru, bentuk pelanggaran perjanjian kerja antara guru dan yayasan di Ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru dan hambatan dan upaya dalam pelaksanaan perjanjian kerja antara guru dan yayasan di ponpes Dar el Hikmah Pekanbaru. BAB V : PENUTUP Merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.