PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas Xb dan Xc di Pondok Pesantren

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN M Nasir* *Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh ABSTRAK Metode mengajar sangat berperan dalam proses belajar mengajar, apapun pendekatan dan model yang digunakan dalam mengajar, maka harus didukung oleh metode mengajar. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang digunakan, maka makin efektif dan efesien kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru atau dosen. Metode dalam mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Telah dilakukan penelitian terhadap penerapan metode penugasan dan tanya jawab dalam mengajar konsep sifat koligatif larutan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui: ada tidaknya perbedaan hasil belajar Mahasiswa pada konsep sifat koligatif larutan yang diajarkan dengan metode penugasan dan metode tanya jawab. Dengan penerapan metode tersebut diharapkan dapat diketahui metode yang mana terjadi peningkatan hasil belajar mahasiswa. Uji t digunakan untuk membandingkan hasil belajar Mahasiswa yang diajarkan dengan metode Penugasan dan metode tanya jawab, Hasil analisis data hasil ujian mahasiswa diperoleh thitung sebesar 0,76 dan ttabel pada α 0,05 sebesar,0, karena thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan, tidak terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah kimia dasar yang diajarkan dengan menggunakan metode penugasan dan metode tanya jawab. Kata kunci: Metode penugasan, metode tanya jawab, hasil belajar PENDAHULUAN Berbicara tentang pendidikan rasa tidakkan pernah habis karena pendidikan pasti membicarakan suatu aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia, pendidikan merupakan suatu kebutuhan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pentingnya pendidikan baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif, secara nasional pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan, seperti:() Perubahan dan penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional; () undang-undang dan peraturan mengenai pendidikan; (3) Peningkatan angka partisipasi belajar anak usia sekolah pada semua jenjang sekolah; (4) penambahan alokasi anggaran pendidikan; (5) konsep mangemen pendidikan berbasis sekolah (Sagala, S, 006). Syaodih (998) dalam Mulyasa, E (007) mengemukan bahwa guru memegang peranan penting baik dalam perencanaan, pelaksanaan proses belajar mengajar maupun evaluasi hasil belajar, menyadari hal tersebut, betapa pentingnya untuk meningkatkan aktivitas, kreativitas, kualitas, dan profesionalisme guru. Menjadi Corresponding author: nasirmara@gmail.com guru kreatif, profesional, dan meyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan meyenangkan, sedikitnya ada lima pendekatan pembelajaran yang perlu dipahami guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu pendekatan kompetensi, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan kontektual, dan pendekatan tematik. Pemahaman pendekatan belumlah cukup, namun guru juga dituntut untuk memilih metode pembelajaran yang efektif sebab penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efesiensi dalam pembelajaran. Materi kuliah kimia dasar II yang diajarkan pada awal semester genap membahas beberapa konsep diantaranya : () sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit, () Kelarutan dan hasil kali kelarutan, dan (3) kesetimbangan ion dalam larutan. Materi kuliah kimia dasar II terdiri dari banyak konsep yang berkaitan dengan konsep sebelumnya seperti Larutan dan konsentrasi, topik ini juga banyak 04 Department of Chemistry Education, Syiah Kuala University 47

melibatkan perhitungan matematika. Kombinasi keduanya cenderung menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan untuk mempelajarinya. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan hasil belajar Mahasiswa yang dijarkan dengan metode belajar yang berbeda. Metode pembelajaran penugasan yang berorientasi pada pemberian tugas diharapkan dapat memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari topik ini. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui: () Ada tidaknya perbedaan hasil belajar Mahasiswa pada konsep sifat koligatif larutan yang diajarkan dengan Metode Penugasan dan metode tanya jawab. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa pada konsep sifat koligatif larutan yang diajarkan dengan metode penugasan dan metode tanya jawab. Ha: Terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa pada konsep sifat koligatif larutan yang diajarkan dengan metode penugasan dan metode tanya jawab. KAJIAN TEORITIS Metode mengajar merupakan caracara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang digunakan maka makin efektif dan efesien kegiatan pembelajaran pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Metode dalam mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini diharapkan terjadi interaksi pembelajaran antara mahasiswa dengan guru dalam proses pembelajaran. Interaksi pembelajaran sering disebut juga dengan interaksi edukatif (Darwyan syah, 009). B. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari mahasiswa, demikian halnya jawaban yang muncul bisa dari guru maupun dari mahasiswa. Pertanyaan digunakan untuk meransang aktivitas dan kreativitas berpikir mahasiswa. Karena itu mereka harus didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab adalah sebagai berikut: a. Guru perlu meguasai bahan secara penuh, jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang guru sendiri tidak memahaminya atau tidak tahu jawabannya. b. Siapkanlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada mahasiswa sedemikian rupa, agar pembelajaran tidak meyimpang dari bahan yang sedang dibahas, mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran dan sesuai dengan kemampuan berpikir mahasiswa (Mulyasa, 007). A. Metode Penugasan Metode penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan mahasiswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Agar metode penugasan dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut. a. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya. Sebaiknya tujuan penugasan dikomunikasikan kepada mahasiswa agar tahu arah tugas yang dikerjakan. b. Tugas yang diberikan harus dapat dipahami mahasiswa, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain. Hal- hal tersebut akan sangat menentukan efektivitas penggunaan metode penugasan dalam pembelajaran. c. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas 48

tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas. d. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa. Jika tugas tersebut diselesaikan di kelas guru bisa berkeliling mengontrol pekerjaan mahasiswa, sambil memberikan motivasi dan bimbingan terutama bagi mahasiswa yang mendapat kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Jika tugas tersebut diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari para mahasiswa. Oleh karena itu, dalam penugasan yang harus diselesaikan di luar kelas sebaiknya para mahasiswa diminta untuk memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan. e. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan mahasiswa. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk, tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar mahasiswa, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan mahasiswa yang harus diperiksa (Mulyasa, 007). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan eksperimen semu. Rancangan deskriptif digunakan untuk menggambarkan kualitas proses belajar mengajar Mahasiswa terhadap penerapan metode Penugasan dan metode tanya jawab. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa kimia dari dua kelas yang mengikuti kuliah kimia dasar yaitu kelas 0 dan kelas 0, tahun ajaran 03/04 yang terdiri dari 6 Mahasiswa setiap kelasnya. Metode pembelajaran menggunakan metode penugasan dan metode tanya jawab. Uji t digunakan untuk membandingkan hasil belajar Mahasiswa program studi kimia yang diajarkan dengan metode Penugasan dan metode tanya jawab. Mahasiswa kelas 0 diajarkan dengan metode penugasan dan Mahasiswa kelas 0 diajarkan dengan metode tanya jawab, kedua kelas menggunakan buku teks kimia yang sama. Instrumen untuk mengumpulkan data berupa soal pilihan ganda sebanyak 0 soal hasil ujian kimia dasar dianalisis secara kuantitatif meliputi; uji validitas dengan teknik korelasi point biserial, uji reabilitas dengan teknik korelasi product moment, koefisien reliabilitas dengan Spearman-Brown, Rata-rata hasil ujian kimia dasar kedua kelas yang diajarkan dengan metode yang berbeda, dihitung rerata, varian, standar deviasi dan uji F untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal dan sebagai syarat uji t. Pengujian hipotesis dengan statistik uji t digunakan rumus (separated varians) Jika n = n dan varians homogen sebagai berikut: t X s n X s n db = n + n Pengujian reliabilitas soal pilihan ganda teknik belah dua (ganjil-genap) dihitung dengan rumus korelasi product moment berikut; r xy N XY X Y N X X NY Y Selanjutnya untuk menghitung reliabilitas soal dianalisis dengan Rumus Spearman- Brown (arikunto, 006). HASIL dan PEMBAHASAN Hasil ujian mahasiswa kedua kelas yang yang diajarkan dengan dua metode yang berbeda dapat dilihat pada tabel. Tabel Skor Hasil Ujian Kimia Dasar Dua kelas yang Diajar dengan dua metode Berbeda N0 Nilai 0 Metode Nilai 0 Metode Tanya jawab Penugasan 00 00 95 95 3 85 85 4 80 85 5 75 85 6 70 80 49

7 70 80 8 70 75 9 70 75 0 70 75 65 75 65 75 3 65 65 4 65 65 5 60 65 6 60 65 7 60 60 8 60 60 9 60 60 0 60 55 55 55 55 50 3 55 50 4 50 50 5 50 50 6 50 45 Rerata = 66,54 = 68,46 SD S =,504 S = 4,595 Varians S = 6,65 S =,538 X X Fhitung = 0,445 Ftabel =,98 thitung= 0,76 ttabel=,0 Hasil penelitian adalah Tidak terdapat perbedaan hasil belajar Mahasiswa yang diajarkan Menggunakan metode Penugasan dengan metode tanya jawab, karena t hitung sebesar 0,76 sedang t tabel pada α 0,05 dengan db = n + n = 6+6 - = 50 dan dengan menggunakan tabel t didapat nilai t tabel adalah,0 maka dapat disimpulkan Tidak terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah kimia dasar yang diajarkan dengan menggunakan metode penugasan dan metode tanya jawab. Analisis butir soal pilihan ganda secara kuantitatif meliputi tingkat kesukaran soal, daya beda soal, reliabilitas dan validitas soal. Hasil analisis butir soal pada taraf kesukaran soal diperoleh tiga soal mudah, delapan soal sedang dan sembilan soal sulit. Daya beda soal diperoleh dua buah soal pada taraf baik sekali dan enam buah soal pada taraf baik, sehingga soal-soal tersebut dapat diterima dan tidak memerlukan perbaikan. Kemudian pada taraf cukup diperoleh hasil untuk empat buah soal, dimana memerlukan tindak lanjut terhadap soal agar di perbaiki. Sedangkan untuk soal-soal dengan daya beda pada taraf kurang harus dibuang. Analisis kuantitatif untuk reliabilitas soal diperoleh angka indeks reliabilitas sebesar 0,88. Untuk menginterpretasikan angka indeks reliabilitas soal, jika diperoleh nilai r xy pada rentang 0,800,000 menujukkan korelasi yang sangat tinggi. Nilai reliabilitas (r xy ) tersebut diperoleh dari statistik korelasi product moment, dimana pengujian reliabilitas ini berdasarkan pada metode belah dua, ganjil genap, dimana variabel x adalah soal ganjil dan soal genap sebagai variabel y. Pengujian validitas bertujuan untuk mengukur kesesuaian instrument tes terhadap objek yang diukur. Soal-soal yang memiliki kedudukan valid adalah sejumlah tujuh buah soal, sedangkan sisanya tiga belas buah soal memiliki kedudukan tidak valid. Tindak lanjut untuk soal yang tidak valid adalah soal tersebut tidak dapat digunakan sebelum diperbaiki. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat dibuat simpulan bahwa Tidak terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa kimia yang diajarkan dengan menggunakan metode penugasan dan metode tanya jawab. Soal- soal pilihan ganda yang belum sempurna ditinjau dari validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran perlu diperbaiki, sehingga diperoleh soal yang bermutu dan dapat digunakan pada evaluasi selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Darwyan Syah. 009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media. Djamarah. Syaiful Bahri dan zain, Aswan, 00. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Mulyasa, E. 007. Menjadi Guru Profesional Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudijono, A. 987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 50

Sagala,S.006.ManagemenBerbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Nimas Multima. 5