6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BANDUNG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R ^ T A H U N K O M U N I K A S I D A L A M P R O S E S P E M E R I N T A H A N (E-GOVERNMENT)

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINS! SUMATERA UTARA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN BUPATI BOGOR

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 28 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2014

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN MAGETAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /11/ /2011

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 23 TAHUN 2017

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA BANK UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SUKOHARJO,

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 16 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - REP PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 165 TAHUN 2012

LAPORAN TUGAS SISTEM OPERASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN BUPATI SUMEDANG NOMOR: 489/KEP.479-HUK/2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 43 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 NOMOR: 11 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

1 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan (e-government); Mengingat : b. bahwa untuk mewujudkan pemanfaatan internet Kelurahan dan Desa yang terarah, terpadu, sistematis dan tepat sasaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, perlu mengatur pemanfaatan internet Kelurahan dan Desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelurahan dan Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo; 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

2 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348); 9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukoharjo (Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 155); Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sukoharjo. 2. Bupati adalah Bupati Sukoharjo. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4. Bagian Pengolahan Data Elektronik Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo yang selanjutnya disebut Bagian PDE adalah bagian yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam bidang pendayagunaan teknologi informasi, pengembangan sistem informasi dan telematika. 5. Desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3 6. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. 7. Pengintegrasian adalah menghubungkan unsur-unsur atau bagian-bagian untuk dapat dikaitkan satu dengan yang lain. 8. Infrastruktur adalah sarana dan prasarana yang tersedia dan memadai dalam pelaksanaan pemerintahan. 9. Sistem informasi adalah sistem yang menyajikan informasiinformasi elektronik menggunakan teknologi telematika. 10. Standarisasi adalah penyamaan format terhadap suatu ketentuan. 11. Database adalah Bank data/pusat data berbasis komputer yang menggunakan sistem informasi dan aplikasi. 12. Aplikasi adalah program komputer yang dirancang memudahkan pengguna program ini. 13. Hardware adalah perangkat keras berupa mesin dan peralatan. 14. Software adalah perangkat lunak biasanya berupa program maupun aplikasi; 15. Internet adalah sejumlah besar jaringan yang membentuk jaringan interkoneksi yang terhubung melalui protokol TCP/IP. 16. Bandwidth adalah besaran yang menunjukan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah jaringan. 17. Internet Protocol (IP) adalah sistem pengalamatan di jaringan yang dipresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan mulai 0.0.0.1 sampai 255.255.255.255 (IP V4) atau 6 deret bilangan hexa (IPV6) mulai 0.0.0.0.0.0 sampai dengan FFF.FFF.FFF.FFF.FFF.FFF. 18. Level Security adalah tingkat keamanan. 19. Komunikasi Data adalah pertukaran data berupa file yang dilakukan melalui jaringan komputer baik lokal maupun internet. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk mengatur Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelurahan dan Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Pasal 3 Peraturan Bupati ini bertujuan untuk memberikan pedoman pelaksanaan dalam proses pelaksanaan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Desa dan Kelurahan.

4 BAB III KEBIJAKAN UMUM Pasal 4 (1) Seluruh Kelurahan dan Desa agar melaksanakan koneksi jaringan internet. (2) Seluruh Kelurahan dan Desa agar mefasilitasi free hotspot untuk masyarakat di lingkungan Balai Desa. (3) Seluruh Kelurahan dan Desa agar menggunakan perangkat lunak legal. Pasal 5 Pengadaan Software berlisensi harus mendapatkan pertimbangan teknis dari Bagian PDE. Pasal 6 Lurah dan Kepala Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 di lingkungan Kelurahan dan Desa masing-masing. BAB IV KEBIJAKAN TEKNIS Aplikasi Pasal 7 (1) Kelurahan dan Desa memanfaatkan layanan pelaksanaan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelurahan dan Desa berbasis speedy atau Telkom flash yang dipasang oleh Bagian PDE. (2) Setiap pembangunan/pengembangan sistem informasi/aplikasi harus menggunakan aplikasi yang bersifat kode-sumber terbuka (open source), atau yang berlisensi. (3) Hak cipta atas sistem informasi/aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi milik Kelurahan dan Desa. (4) Salinan dari seluruh kode sumber dan dokumentasi dari sistem informasi/aplikasi/yang dibangun/dikembangkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disimpan pada repository yang dikelola oleh Bagian PDE. BAB V TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI Bagian Kesatu Teknologi Informasi Komunikasi Pasal 8 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah seluruh Perangkat keras, perangkat lunak dan aset teknologi informasi dan komunikasi.

5 Bagian Kedua Data Desa Pasal 9 (1) Data Desa terdiri atas data statis dan data dinamis. (2) Data statis disimpan atau dikonversi ke dalam format Portable Document Format(PDF). (3) Data dinamis disimpan atau dikonversi ke dalam format Open Document Format (ODF). (4) Data Desa yang tidak memungkinkan untuk disimpan atau dikonversi ke dalam format sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dapat disimpan dalam format lain yang sesuai. Pasal 10 (1) Desa bertanggung jawab atas kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data yang berada dalam lingkup kewenangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (2) Desa agar membuat cadangan terhadap data-data yang dimiliki. Bagian Ketiga Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Pasal 11 (1) Perencanaan pembangunan pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi harus memperhatikan faktor keamanan jaringan. (2) Desa yang akan membangun/mengembangkan infrastruktur jaringan koneksi internet di lingkungannya masing-masing, dalam hal perencanaannya agar dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Bagian PDE sebelum diajukan untuk penganggarannya. BAB VI KEBIJAKAN NON TEKNIS Bagian Kesatu Sumber Daya Manusia Pasal 12 Peningkatan kapasitas pengelola jaringan di Kelurahan dan Desa khususnya yang berkaitan dengan penggunaan perangkat jaringan internet di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat diperoleh melalui Bagian PDE dan atau lembaga pendidikan formal lainnya yang berada diluar Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo. Bagian Kedua Tanggung Jawab Bagian PDE Pasal 13 Bagian PDE bertanggung jawab : a. akan memberikan pembekalan wawasan maupun teknis berupa pelatihan kepada pengelola jaringan internet agar dapat menjalankan internet di Desa nya masing-masing secara bertahap.

6 b. memberikan pendampingan teknis bagi Desa dalam proses penggunaan jaringan internet. c. melakukan hal-hal lainnya yang dianggap perlu untuk memperlancar pelaksanaan koneksi internet Desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo pada umumnya. d. memfasilitasi pemanfaatan free hotspot Desa dan Kelurahan. Pasal 14 Lurah dan Kepala Desa menunjuk staf / perangkat bertanggung jawab secara teknis terhadap pelaksanaan koneksi internet di internal Desa dan Kelurahan masing-masing. BAB VII PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELURAHAN DAN DESA Bagian Kesatu Pengadaan Pasal 15 (1) Pengadaan dan pengembangan peralatan jaringan internet yang terhubung dengan sistem jaringan internet di Kelurahan dan Desa di koordinasikan di Bagian PDE. (2) Komputer yang terhubung atau terkoneksi dengan jaringan internet di Desa harus diberi nomor internet protocol (IP). (3) Penomoran Internet Protocol (IP) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Bagian PDE. Bagian Kedua Keamanan Pasal 16 Kepala Bagian PDE memiliki otoritas untuk mengatur level security atau tingkat keamanan dari peralatan yang telah diregistrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14. BAB VIII PELAPORAN DAN EVALUASI Pasal 17 (1) Setiap Kelurahan dan Desa agar memberikan laporan perkembangan proses koneksi jaringan internet di lingkungannya secara periodik 1 (satu) bulan sekali kepada Bupati melalui Kepala Bagian PDE. (2) Format pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan ditentukan oleh Bagian PDE. (3) Bagian PDE melakukan rekapitulasi terhadap laporan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan melakukan evaluasi terhadap hasil rekapitulasi tersebut. (4) Bagian PDE melaporkan hasil evaluasi dan monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Bupati.

7 BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 Seluruh Kelurahan dan Desa agar untuk segera melakukan persiapan koneksi jaringan internet secara bertahap pada SKPD nya masing-masing paling lambat tanggal 1 Pebruari 2014. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukoharjo. Ditetapkan di Sukoharjo pada tanggal 16 Januari 2014 BUPATI SUKOHARJO, Diundangkan di Sukoharjo pada tanggal 16 Januari 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO, ttd WARDOYO WIJAYA ttd AGUS SANTOSA BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014 NOMOR 18

8 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO STANDARD OPERATING PROCEDURE MIGRASI KE OPEN SOURCE SOFTWARE A. KEBIJAKAN UMUM 1. Tujuan Tujuan dari Standard Operating Prosedure Software (SOP) Migrasi OSS ini adalah untuk memastikan bahwa proses migrasi dimaksud berjalan dengan baik, benar, dan aman. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup SOP ini berlaku untuk seluruh proses migrasi OSS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. 3. Kualifikasi Personil Dalam pelaksanaan proses migrasi OSS diperlukan personil yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut : a) Pernah mengikuti pelatihan tentang Open Source, khususnya dalam bidang instalasi Operating Sistem (OS) berbasis open source; b) Pernah melakukan dan memahami prinsip dasar instalasi Operating Sistem berbasis open source; dan c) Pernah melakukan dan memahami prinsip dasar Backup dan Restore Data. 4. Hal-hal yang akan diatur SOP ini akan mengatur pelaksanaan proses migrasi OSS, yang meliputi : a) Persiapan Migrasi; b) Pelaksanaan Migrasi; dan c) Pasca Migrasi.

9 B. PROSEDUR 1. Bahan Kerja Bahan kerja yang harus disiapkan adalah : a) Compact Disk (CD)/Digital Video Disk (DVD) OS Installer berbasis open source (CD/DVD Distro Linux yang disepakati); b) CD/DVD Blank; c) form data proses migrasi; d) Modul instalasi dan after instal; e) Modul Open Office. 2. Alat kerja meliputi : a) External Storage Device (Ext. HDD, Flash Disk, dll); b) CD/DVD Read Write Drive; c) Tool Kit. 3. Langkah kerja sebagai berikut : a. tentukan perangkat komputer target migrasi ; b. pengecekan teknis berdasarkan : 1. Hardware Requirement dari distro yang akan diinstall. Catatan : Minimum Requirement = Pentium IV & RAM 256 MB; 2. Software khusus, Sistem Informasi/Aplikasi yang terpasang pada PC target. Catatan : Bagi Perangkat Komputer Target yang terpasang software khusus atau Sistem Informasi/Aplikasi yang berbasis non-open source, proses migrasinya di tunda sampai ada kajian teknis lebih lanjut dari Bagian PDE Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo. c. jika hasil dari huruf b tidak sesuai maka pilih perangkat komputer/laptop target lainnya; d. jika hasil dari huruf b memenuhi persyaratan teknis, maka catat spesifikasi, baik hardware, software, dan konfigurasi yang ada dan hasilnya dituangkan ke dalam data proses migrasi; e. data dari target dibackup oleh pihak SKPD; f. lakukan Live CD Testing khusus untuk distro-distro yang menyediakan fasilitas tersebut. 1) Jika hasilnya mengindikasikasi adanya permasalahan, kembali lakukan point b untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut ;

10 2) Jika hasilnya tidak bermasalah, lanjutkan ke langkah berikutnya g. lakukan proses format dan install sistem operasi (OS) berbasis open source. Catatan Penting : 1. jika Hard Disk (HDD) terdiri dari beberapa partisi, maka partisi yang diformat dan diisi oleh OS yang baru adalah partisi/drive C:\ (OS partition), sedangkan partisi lainnya dibiarkan apa adanya ; 2. tidak menginstall dengan modus Dual Boot (Dual OS) / (dua Operating System); 3. jika terjadi permasalahan, lakukan langkah h ; 4. jika tidak terjadi permasalahan, lakukan langkah i. h. lakukan proses troubleshooting instalasi dan log/catat permasalahan tersebut pada Form Troubleshooting ; 1) jika permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan, maka proses perbaikan dilanjutkan di Bagian PDE ; 2) jika permasalahan tersebut dapat diselesaikan, maka lanjutkan ke langkah selanjutnya. i. lakukan konfigurasi sistem, sebagai berikut ; 1) jika terjadi permasalahan, lakukan langkah j ; 2) jika tidak terjadi permasalahan, lakukan langkah k. j. lakukan proses troubleshooting konfigurasi dan log/catat permasalahan tersebut pada Form Troubleshooting, sebagai berikut : 1) jika permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan, maka proses perbaikan dilanjutkan di Bagian PDE ; dan 2) jika permasalahan tersebut dapat diselesaikan, maka lanjutkan ke langkah selanjutnya. k. lakukan restorasi data sebagai berikut : 1) jika terjadi permasalahan, lakukan langkah l ; dan 2) jika tidak terjadi permasalahan, lakukan langkah m. l. lakukan proses troubleshooting restorasi data dan log/catat permasalahan tersebut pada Form Troubleshooting ; 1) jika permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan, maka proses perbaikan dilanjutkan di Bagian PDE ; 2) jika permasalahan tersebut dapat diselesaikan, maka lanjutkan ke langkah selanjutnya. m. lakukan user testing sebagai berikut : 1) jika terjadi permasalahan, lakukan langkah n ;

11 2) jika tidak terjadi permasalahan, lakukan langkah o. n. lakukan proses troubleshooting user testing dan log/catat permasalahan tersebut pada form troubleshooting sebagai berikut : o. Selesai. 1) jika permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan, maka proses perbaikan dilanjutkan di Bagian PDE; dan 2) jika permasalahan tersebut dapat diselesaikan, maka lanjutkan ke langkah selanjutnya. 4. Flow Chart

12 FLOWCHART SOP MIGRASI

13 BUPATI SUKOHARJO, WARDOYO WIJAYA