ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah11 THE EFFECT OF MATERNAL CLASS TO IMPROVING THE TECHNICAL SKILLS OF BREASFEEDING IN THE WORK AREA COMMUNITY HEALTH CENTERS MENINTING BATULAYAR DISTRICT OF WEST LOMBOK Oleh : Ainun Sajidah Poltekes Kemenkes Mataram Abstract : Efforts to reduce maternal and infant mortality, can be done by increasing the coverage and quality of maternal and child health services. One of the efforts to reduce maternal and infant mortality was the maternal class. The aims of this study was to identify the effect of maternal class in improving the technical skills of breastfeeding the work area community health centers Meninting Batulayar District of West Lombok.The study applied One Group posttest-pretest Design. The accidental sampling technique, the samples was 16 respondents with the following criteria: pregnant women with gestational age above 32 weeks, primiparous, mother who is willing to be a respondent. Exclusion criteria: not sore nipples, your milk does not come out, she is not there when the study or not willing to be a respondent. Data the technical skills of breasfeeding infants was collected with observation. The result was analysed descriptively and the data analysis was done with the t-test. The result showed before attending maternal class of the technical skills of breasfeeding was less that 13 persons (81.2%), but the result showed after attending maternal class the technical skills of breasfeeding was the most was a good 14 persons (87.5%). The Results showed the value of p = 0.000 (p, 0.05) its mean alternative hypothesis (Ha) is accepted.it can be concluded that there was a maternal class effect of improving the technical skills of breastfeeding in the work area community health centers Meninting Batulayar District of West Lombok. The result of this study was expected to be used as the base of further study to know other factors the technical skills of breasfeeding. Keywords:The class pregnant, the technical skills of breastfeeding PENDAHULUAN Kondisi kesehatan ibu dan anak saat ini masih sangat penting untuk ditingkatkan serta mendapatkan perhatian yang khusus. Upaya penurunan kematian ibu dan bayi, dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang paling beresiko terkena berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan dan kematian) (Dikes,2005). Menurut WHO (2009) prevelensi ibu dan anak di dunia diperkirakan sebanyak 15,5%, itu berarti bahwa 20,6 juta bayi yang lahir tidak mendapatkan pemberian ASI esklusif tiap tahunnya, dan 95,6% berada dinegara berkembang. Rata-rata insidensi pemberian asi esklusif di wilanyah United Nation, dengan insidensi tertinggi di Asia tenggara (27,1%) dan terendah di Eropa (6,4%) (SDKI, 2009). Menurut data terakhir Survey Demografi Kesehatan (SDKI) tahun 2009 diperkirakan sekitar 1 orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan, bersalin dan nifas serta setiap hari 401 bayi meninggal. Angka kematian ibu (AKI) terus mengalami penurunan meski secara besaran angka masih tinggi. Di propinsi NTB angka kematian ibu jauh melebihi angka rata-rata nasional yang mencapai 30 angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran. Di propinsi NTB masih menduduki urutan ke dua tertinggi penyumbang angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita (AKABA). Dari survei pekan penimbangan balita di dapatkan sebanyak 95,80% dari kunjungan balita & Bayi yang ditangani di kota Mataram pada Tahun 2009 didapatkan 19,75% kematian balita. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan 20,32% prevalensi ini tinggi dari yang di tetapkan pemerintah oleh http://www.lpsdimataram.comvolume 8, No. 1, Februari 2014
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 pemerintah, untuk prevalensi kematian pemerintah menetapkan 0 % (Dikes Prov NTB, 2010). Kabupaten Lombok barat angka kematian ibu pada tahun 2010 sebanyak 153 orang dan data terakhir bulan Juni tahun 2011 sebanyak 72 orang. Sedangkan di Kota Mataram angka morbilitas dan mortalitas AKB dan AKABA, menurut hasil survei kesehatan Indonesia pada tahun 2010 angka kematian balita 23 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2011 AKB dan AKABA meningkat menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup (Dikes Prov NTB, 2011). Di Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat, data menunjukan angka kematian ibu tahun 2010 sebanyak 2 orang dan tahun 2011 sebanyak 2 orang. Kematian neonatal tahun 2010 sebanyak 2 orang dan tahun 2011 sebanyak 2 orang. Hal ini secara keseluruhan disebabkan latar belakang dan penyebab kematian ibu dan anak yang kompleks menyangkut aspek medis dan non medis (Puskesmas Meniniting, 2011). Faktor yang menghambat pemberian ASI diantaranya adalah rendahnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI dan teknik menyusui yang benar. Untuk puskesmas Meninting pencapaian ASI ekslusif tahun 2011 sudah mencapai (86,5%) atau sebanyak 51 orang, sedangkan untuk desa Batulayar sudah mencapai (83,05 %) sebanyak 49 orang. Walaupun pencapaian ASI Ekslusif sudah diatas target yaitu 80% tapi tidak semua ibu mengetahui teknik menyusui yang benar (Puskesmas Meniniting, 2011). Salah satu Tool (alat) program kesehatan yang diharapkan turut berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu dan Anak serta informasi cara menjaga kesehatan dan mengatasi anak sakit. Namun tidak semua ibu mau/bisa membaca buku KIA, Penyebabnya bermacam-macam, ada ibu yang tidak waktu untuk membaca buku KIA, atau malas membaca buku KIA, sulit mengerti isi buku KIA, ada pula ibu yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu ibu hamil perlu diajari tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA. Salah satu solusinya Volume 8, No. 1, Februari 2014 yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil untuk ibu hamil (Wijaya, 2011). Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibuibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu anak) (Depkes RI, 2009). Kegiatan kelas ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai dikembangkan dari tahun 2008 sampai sekarang. Dan untuk di Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Lombok Barat sendiri, kegiatan kelas ibu hamil yang sedang berjalan pada bulan Oktober 2012 sebanyak 70 kelas diseluruh wilayah kerja Puskesmas yang terdiri dari 10 orang ibu hamil pada masing-masing kelas. Namun, sampai saat ini belum ada publikasi yang melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan kelas ibu hamil. Kegiatan kelas ibu hamil ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam hal kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, untuk menunjang ke arah tujuan tersebut, sangat diperlukan peran fasilitator yang mempunyai kemampuan yang baik dalam hal penyampaian materi dalam kelas ibu hamil sehingga dapat diterima oleh para ibu dengan baik. Termasuk salah satu materi dalam pembelajaran kelas ibu hamil adalah tehnik menyusui bayi. Berdasarkan uraian dan data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kelas ibu hamil dalam meningkatkan keterampilan ibu terhadap tehnik menyusui bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kelas ibu hamil dalam meningkatkan keterampilan ibu terhadap teknik menyusui bayi didesa Batulayar Wilayah Kerja Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. METODE PENELITIAAN 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah ibu hamil diatas 32 minggu yang mengikuti kelas ibu hamil di desa http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah13 Batulayar Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. 2. Populasi Seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 32 minggu yang mengikuti kelas ibu hamil di desa Batulayar Puskesmas Meninting desa Batulayar Kecamatan Batulayar Lombok Barat. 3. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di Desa Batulayar Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Lombok Barat yang memenuhi kiteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: usia kehamilan diatas 32 minggu, Ibu primipara, Ibu yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi: puting susu tidak lecet, ASI ibu tidak keluar, Ibu yang tidak ada ditempat saat penelitian atau tidak bersedia menjadi responden.teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Aksidental Sampling. Teknik sampling adalah teknik yang dipergunakan mengambil sampel dari populasi (Arikunto, 2002). 4. Rancangan Penelitian One Group posttest-pretest Design. 5. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Pengumpulan data sebagai berikut : a) Memberi penjelasan kepada responden tentang tujuan dari penelitian. b) Sebelum pengambilan data, responden yang sudah memenuhi kriteria inklusi akan diberikan informed concent apakah bersedia atau tidak menjadi subyek penelitian. c) Setelah itu peneliti melakukan pre test dengan melakukan observasi kepada responden yang sudah ditentukan. Observasi meliputi tanda tanda posisi dan perlekatan bayi yang baik dan benar saat menyusui. d) Setelah melakukan pre test, ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil yang dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. e) Setelah diberikan perlakukan tentang teknik menyusui bayi yang benar, maka dilakukan lagi observasi (Post Test) selanjutnya dianalisis untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil dalam ketrampilan teknik menyusui bayi. 6. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2007). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Menurut Sutrisno dalam Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. 7. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a) Variabel independen adalah suatu variabel yang menjadi sebab atau variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2003). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah pelaksanaan kelas ibu hamil yaitu Suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil di bawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran. b) Variabel dependen adalah suatu variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat dari pengaruh variabel bebas (Nursalam, 2001). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah teknik menyusui bayi yang benar yaitu Segala sesuatu yang diketahui ibu tentang tekhnik menyusui bayi, meliputi: pengertian teknik menyusui bayi yang benar, cara-cara menyusui yang benar, posisi badan ibu dan anak, posisi mulut bayi dengan puting susu dan tanda-tanda posisi bayi yang baik saat menyusui. 8. Analisa Data Analisa data penelitian dilakukan dengan menggunakan uji statistik untuk menguji beda mean dependent yakni dengan uji dependent t-test. Uji ini digunakan untuk menguji sejauh mana pengaruh kelas ibu hamil dalam meningkatkan ketrampilan ibu dalam teknik menyusui bayi. Data dianalisa dan diolah dengan menggunakan computer program SPSS Versi 20. Berdasarkan hasil uji t-test tersebut dapat diketahui bahwa hipotesa penelitian (Ho) ditolak bila nilai http://www.lpsdimataram.comvolume 8, No. 1, Februari 2014
14 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 nilai p lebih kecil dari pada nilai alpha (0,05). Sebaliknya jika nilai p lebih besar dari nilai alpha, maka hipotesa penilaian (Ho) diterima. HASIL PENELITIAN a. Data Umum Dari keseluruhan Responden yang didapatkan dari penelitian pada tanggal 7 s/d 20 Desember 2012 sebanyak 16 Ibu hamil. 1. Distribusi responden berdasarkan umur No Umur n % 1 21-45 16 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan umur, semua ibu berada dalam rentang usia 21-45 sebanyak 16 responden (100%). 2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan No. Tingkat pendidikan n % 1 Tidak Sekolah 2 12,5 2 SD 3 18,8 3 SMP 2 12,5 4 SMA 7 43,7 5 S1/Sederajat 2 12,5 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (43,7%) responden pernah mengenyam bangku pendidikan SMA, dan S1/sederajat sebesar (12,5%), bangku SD (18,8%)dan SMP sebesar (12,5%). 3. Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan No. Pekerjaan n % 1 IRT 14 87,5 2 Swasta 1 6,3 3 PNS 1 6,2 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (87,5%) responden merupakan ibu rumah tangga, PNS (6,2%) dan Swasta (6,3%). b. Data khusus Volume 8, No. 1, Februari 2014 1. Mengidentifikasi Keterampilan Ibu Dalam Teknik Menyusui Bayi Sebelum Mengikuti Kelas Ibu hamil. No. Kategori n % 1 Baik 0 0 2 Cukup 3 18,8 3 Kurang 13 81,2 Tabel di atas menunjukkan bahwa Distribusi keterampilan ibu dalam teknik menyusui bayi responden sebelum pelaksanaan kelas ibu hamil sebagian besar dalam katagori Kurang (81,2%), kategori cukup (18,8%)sedangkan kategori baik tidak ada. 2. Mengidentifikasi Keterampilan Ibu Dalam Teknik Menyusui Bayi setelah Mengikuti Kelas Ibu hamil. No. Kategori n (%) 1 Baik 14 87,5 2 Cukup 2 12,5 3 Kurang 0 0 Tabel di atas menunjukkan bahwa Distribusi keterampilan ibu dalam teknik menyusui bayi responden setelah pelaksanaan kelas ibu hamil sebagian besar dalam katagori Baik (87,5%), kategori cukup (12,5%), sedangkan kategori Kurang (0%). c. Analisa Pengaruh Kelas Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Keterampilan Ibu Terhadap Teknik Menyusui Bayi Di Desa Batulayar Wilayah Kerja Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. PreTest PostTest Sig.(2-tailed).000 Deskriptif Statistik n Mean Standar deviasi 16 11.0625 2.61964 16 16.8750 2.55278 http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah15 Uji statistik t-test dengan bantuan program SPSS versi 20 dengan taraf signifikan 0,05 (5%) diperoleh hasil sebagai berikut: Dari tabel diatas diperoleh nilai Asymp sig = 0.000, sedangkan daerah kritis penolakan adalah : H0 ditolak jika Asymp sig < α. Karena nilai Asymp sig = 0.000 < α = 0.05 maka Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Kelas Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Keterampilan Ibu terhadap teknik menyusui bayi. PEMBAHASAN a. Identifikasi Keterampilan Ibu Dalam Teknik Menyusui Bayi Sebelum Mengikuti Kelas Ibu hamil. Hasil penelitian sebelum dilaksanakan kelas ibu hamil, di peroleh data yaitu dari 16 responden tidak ada responden yang keterampilan teknik menyusui bayi dengan teknik menyusui bayi yang benar. Ini berarti tidak ada responden yang menyusui bayi dengan teknik menyusui bayi yang benar. Kurangnya keterampilan ibu dalam teknik menyusui bayi sebelum mengikuti kelas ibu hamil terlihat pada cara memposisikan bayi yang salah yaitu telinga bayi tidak berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi (lembar observasi terlampir). Keluhan dan kesulitan saat menyusui sering muncul, apalagi jika ibu adalah pengalaman pertama. Mulai dari ASI tidak keluar dengan lancar, puting payudara luka, hingga si kecil rewel karena belum bisa menyusui dengan benar. Kesulitan menyusui biasanya terjadi ketika ibu baru melahirkan anak pertama. Selain ini merupakan pengalaman baru, biasanya ibu juga masih canggung dalam menggendong si kecil, atau bahkan mudah panik jika dia menangis keras karena sesuatu hal. Sebaliknya bayi baru lahir harus belajar cara menyusui yang benar (Supriyadi, 2002). b. Identifikasi Keterampilan Ibu Dalam Teknik Menyusui Bayi setelah Mengikuti Kelas Ibu hamil. Selain dari faktor internal ada juga faktor eksternal yaitu Ibu kurang mendapatkan informasi dan pengalaman yang baik dari lingkungan dalam maupun luar. Informasi dari keluarga atau petugas yang kurang. Keterampilan teknik menyusui responden setelah pelaksanaan kelas ibu hamil dalam keterampilan ibu menyusui, didapatkan hasil yang berbeda. keterampilan ibu dalam teknik menyusui bayi setelah mengikuti kelas ibu hamil didapatkan 14(87,5%) responden yang bayinya puas dan tenang pada akhir menyusui. Hasil ini di dapatkan karena wawasan pengetahuan ibu dengan cara-cara teknik menyusui yang telah mengikuti kelas ibu hamil semakin bertambah dan dapat melakukan teknik menyusui sesuai dengan prosedur dan materi setelah mengikuti kelas ibu hamil. Menyusui tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibu. Menurut Roesly (2003) Hormon Oksitosin yang dihasilkan melalui pembentukan ASI dapat mengerutkan otot polos dan pembuluh darah dirahim sehingga akan mempercepat pemberhentian pendarahan pada ibu setelah melahirkan. Roesly juga menyatakan bahwa menyusui dapat mencegah kehamilan dan mempercepat penurunan berat badan karena cadangan lemak akan terpakai untuk pembentukan ASI. Setelah itu menyusui dapat meningkatkan kepuasan ibu karena telah berhasil menjalankan kewajibannya sebagai ibu dan menjadi pengalaman unik bagi ibu saat bersentuhan dengan bayinya waktu menyusui. Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi berbaring atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu. Posisi badan ibu saat menyusui dapat dalam posisi duduk, tidur telentang atau posisi tidur miring. Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu (sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher). Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi (bukan kepala bayi). Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak http://www.lpsdimataram.comvolume 8, No. 1, Februari 2014
16 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 mungkin ke mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting, susu terlipat di bawah bibir atas bayi (Bahitun 2005). Selain itu, proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan jasmani, emosi maupun spiritual yang baik dalam kehidupannya (Saleha, 2009). Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami (Ambarwati, dkk.2009). Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Pada masa ini, ibu dan anak membentuk satu ikatan yang kuat (IDAI, 2008). Untuk melakukan teknik menyusui bayi tidak diperlukan biaya yang besar, sehingga banyak ibu yang berminat melakukan kelas ibu hamil ini. Namun dalam melakukan teknik menyusui ini perlu diperhatikan berbagai hal agar teknik menyusui bayi yang dilakukan tidak sia-sia. Teknik menyusui bayi merupakan cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Menyusui adalah suatu proses yang terjadi secara alami. Jadi, jarang sekali ada ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya. Meskipun demikian, menyusui juga perlu dipelajari, terutama oleh ibu yang baru pertama kali memiliki anak agar tahu cara menyusui yang benar. Makin dini bayi disusui, maka kian cepat dan lancar proses menyusui (Bahiatun, 2005). Hal diatas bisa juga dipengaruhi oleh pendidikan. Pada tabel 4.2 terlihat sebagian besar ibu mengenyam pendidikan SMA yaitu sebanyak 7 esponden (43,7%). Seseorang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dari pada mereka yang berpendidikan rendah atau sedang. Dengan pendidikan yang rendah maka dapat berpengaruh pada tingkat pengetahuan ibu. Pada ibu yang berpendidikan tinggi cenderung mencari informasi tentang teknik menyusui yang benar (Notoatmodjo, 2003). Pendidikan yang rendah baik secara formal maupun informal menyebabkan ibu kurang memahami tentang teknik menyusui yang benar. Volume 8, No. 1, Februari 2014 Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting susu lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui sehingga bayi tersebut jarang menyusu. Enggan menyusu akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Namun sering kali ibu- ibu kurang mendpatkan informasi tentang manfaat ASI dan tentang menyusui yang benar (Roesli, 2005). Hal berikutya yang mempengaruhi yaitu pekejaan. Pada tabel 4.3, didapatkan sebagian besar ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga yakni 14 (87,5%). Pekerjaan ibu merupakan kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh seorang ibu dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Setiap apapun jenisnya, apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran adalah beban bagi yang melakukan. Semakin tinggi keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja, semakin efisien badan (anggota badan), tenaga dan pemikiran (mentalnya) dalam melaksanakan pekerjaan. Penggunaan tenaga dan mental atau jiwa yang efisien, berarti beban kerjanya relatif rendah (Notoatmodjo, 2007). Ibu bekerja tidak terlalu memperhatikan perawatan terhadap bayinya dan kurang sabar dalam menyusui bayinya sehingga kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham tentang cara menyusui yang benar, kegagalan menyusui sering dianggap sebagai problem pada anaknya saja. Selain itu ibu sering mengeluh bayinya sering menangis atau menolak menyusu dan sebagainya yang sering diartikan bahwa ASI-nya tidak cukup, atau ASInya tidak enak, tidak baik ataupun pendapatnya sehingga sering menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan menyusui. (Suradi dan Hesti, 2004). c. Analisa pengaruh Kelas Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Keterampilan Ibu terhadap teknik menyusui bayi di Desa Batulayar Wilayah Kerja Puskesmas Meninting Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah17 Berdasarkan hasil perhitungan t-test dengan bantuan program SPSS versi 20 dengan taraf signifikan 0,05 (5%) didapatkan hasil bahwa nilaip = 0,000 yang berarti bahwa nilai P < 0,05 maka Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Kelas Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Keterampilan Ibu terhadap teknik menyusui bayi. Perubahan keterampilan ini terjadi karena responden telah diberikan pembelajaran dalam kelas ibu hamil tentang tehnik menyusui. Kelas Ibu Hamil merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran (Wijaya, 2011). Perubahan yang tejadi yaitu adanya peningkatan keterampilan ibu dalam menyusui bayi. Pengaruh pemberian kelas ibu hamil akan memberikan manfaat perubahan Bagi ibu hamil dan keluarganya merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya, memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan, serta membantu ibu dalam menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman (Bahiatun, 2005). Saat melakukan teknik menyusui apabila Areola payudara sedapat mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan pada ibu yang areola payudaranya besar. Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara berirama, maka gusi akan menjepit areola payudara, sehingga air susu akan keluar dari puting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi ini tidak akan menimbulkan cedera pada puting susu (Bahiatun, 2005). Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, menunjukkan bahwa keterampilan ibu menyusui bayi mengalami perubahan. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan tingkat pengetahun dan keterampilan ibu menyusui bayi yang menyebabkan dari kurang baik menjadi baik. Dalam hal ini, kelas ibu hamil yang diikuti oleh responden setiap 2 minggu untuk pemberian program teknik menyusui dilakukan 1 kali mengakibatkan perubahan bermakna pada keterampilan menyusui bayi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelas ibu hamil sangat berpengaruh untuk melatih keterampilan ibu menyusui bayi. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari Depkes RI (2009) yang mengungkapkan tujuan kelas ibu hamil adalah Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir dan menyusui, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. PENUTUP a. Simpulan Terdapat pengaruh Kelas Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Keterampilan Ibu terhadap teknik menyusui bayi. b. Saran Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa supanya disempurnakan lagi dengan menggunakan metode yang lebih luas agar dikembangkan lagi keperawatan martenitas, sehingga dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.PT. Rineka Cipta, Jakarta. Depkes RI Tahun, 2007,Pedoman Medis Kebidanan Persalinan Dan Kehamilan, EGC. Jakarta. Depkes RI 2008, Pedoman Orientasi Buku KIA Pada Kader Dan Pemerhati KIA, Mataram. Dinas Kesehatan Propinsi NTB Tahun, 2008, Pelatihan Motifator Air Susu Ibu (ASI) Esklusif Bagi Anggota Forum Peduli ASI, Mataram. Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010, Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil,Mataram. http://www.lpsdimataram.comvolume 8, No. 1, Februari 2014
18 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 Fainstein 2008, Asuhan Kebidanan,Persdalinan Dan Kehamilan, EGC. Jakarta. Kleni, M.Ren Frew,M & Neilso,J 2006, Buku Acuan Dan Panduan Asuhan perrsalinan normal dan inisiasi menyusui dini, Jakarta. Idris Muhammad 2010, Cara Cerdas Menghadapi Kehamilan Dan Mengasuh Bayi,PT KHATAHAT, Jakarta, Matondang, et, all, 2003, Diagnosis Fisis Pada Anak. ed 2. CV Sagung Seto, Jakarta. Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan. J salemba medika, Jakarta. Nursalam. 2003, Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta. Program nasional bagi anak Indonesia, 2004, Buku I. Jakarta. Roesli. 2003, Asuhan persalinan normal inisiasi menyusui dini,cv. Alpabeta, Bandung. Sarwono Prawiroharjo, 2004. Pelanyanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. EGC, Jakarta. Soetjiningsih. 2003. Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta. STIKES Mataram. 2010. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Sekolah Tinggi Kesehatan Mataram. Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta, Bandung Volume 8, No. 1, Februari 2014 http://www.lpsdimataram.com