BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang dimiliki masyarakat. Dalam meningkatkan pemberdayaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Blitar karena transaksi jual beli tersebut dalam rangka untuk mengembangkan usahanya.

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia sebagai negara yang berkembang memang

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

place, product, process, physical evidence

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN DALAM SISTEM NGGADO DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM SLAM TERHADAP TRANSAKSI SHARE SWAP DAN AKIBAT HUKUMNYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CENDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pedagang baik pedagang grosir maupun eceran tercatat dari tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakikatnya ketika dilahirkan telah melekat

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dan menelaah sejumlah literatur atau bahan pustaka baik berupa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

Pelanggaran terhadap nilai-nilai kesopanan yang terjadi dalam suatu. masyarakat, serta menjadikan anak-anak sebagai obyek seksualnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

tradisi jalukan pada saat pernikahan. Jalukan adalah suatu permintaan dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV STOCK INDEX FUTURE TRADING DI CENTRAL CAPITAL FUTURES DALAM PERSPEKTIF MADZHAB SYAFI I

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 49

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks negara berembang, sistim perekonomian negara sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberdayaan masyarakat sangatlah diperlukan karena merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi kemampuan yang dimiliki masyarakat. Dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam sektor ekonomi maka pemerintah mempunyai program tentang UMKM yaitu singkatan dari usaha mikro kecil dan menengah. Meskipun tidak ditemukan pengertian yang baku mengenainya dalam kamus dan ensiklopedi bahasa Indonesia, praktisnya UMKM sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha. Umumnya jenis usaha ini erat berkaitan dengan kategori mayarakat kelas menengah ke bawah. Walaupun demikian, jenis usaha ini tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Kehadiranya telah membuka mata masyarakat khususnya mereka yang ingin bergelut dalam dunia

bisnis. Karena itu, tidak mengherankan kalau ditemukan fakta bahwa tidak sedikit pengusaha yang memulai usaha mereka dengan jenis usaha ini kemudian berkembang menjadi pengusaha yang sukses. Sampai saat ini, UMKM sudah meningkat sejalan dengan membaiknya sektor riil secara umum. Krisis pada tahun 1997 telah mendorong jenis usaha ini menjadi salah satu jalan keluar dari himpitan ekonomi. Ini dampak positif dari krisis ekonomi yang memberikan negeri ini ketika itu, bahkan masih terasa hingga saat ini. Namun, UMKM telah menunjukkan perkembangan yang positif dalam menopang perekonomian negara ini pada saat-saat yang memprihatinkan. Sejak krisis yang terjadi pada tahun 1997, hampir 80% usaha besar mengalami kebangkrutan dan melakukan PHK terhadap karyawan mereka secara besar-besaran. Tentu, keadaan ini berbeda dengan UMKM yang tetap bertahan dalam krisis ini dengan segala keterbatasannya. Dengan demikian, UMKM dianggap tidak cengeng dan tahan banting. Selain itu, sebagai sektor usaha yang bergerak ditataran bawah, UMKM berperan besar dalam mengurangi angka pengangguran, bahkan fenomena PHK menjadikan para pekerja yang turut menjadi korbannya dipaksa untuk berpikir lebih jauh dan banyak dari mereka yang kemudian beralih melirik sektor UMKM ini. 1 Disamping mengurangi tingkat pengangguran, baik pada tingkat lokal maupun nasional, produk-produk UMKM setidaknya telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional karena tidak 1 Oskar Raja, Ferdy Jalu dan Vincent D ral, Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola UMKM (Jakarta: Niaga Swadaya, 2010), h. 8.

sedikit produk-produk UMKM itu mampu menembus pasar internasional. Konkretnya, kahadiran UMKM telah membantu program pemerintah untuk menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dan mampu meningkatkan kesempatan pendapatan domestik bruto (PDB) secara signifikan. Selain berpotensi menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan PDB, UMKM juga memiliki sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor yang cukup tinggi. Hal ini telah terjadi di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar, karena sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai pengkrajin bubut kayu. Selain itu, dengan usaha tersebut banyak warganya yang dahulu sebagai pengangguran sekarang telah bekerja, walaupun sebagai buruh. Usaha di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar bukan usaha biasa, karena produk yang dihasilkan telah dipasarkan sampai ke luar negeri seperti Afrika, Korea, Cina dan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Negara Koperasi dan UMKM menyatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki hampir 50 juta unit UMKM. Dapat diperkirakan bahwa ada sekitar 99 % lebih dari total unit usaha yang ada. Dari seluruh UMKM yang ada tersebut, yang paling banyak adalah usaha mikro dengan jumlah 47.702.310 atau sekitar 95% lebih. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha mikro merupakan mayoritas usaha yang ada di Indonesia. 2 Salah satunya UMKM yang ada di Kelurahan Tanggung 2 Oskar Raja, Ferdy Jalu dan Vincent D ral, Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola UMKM, h. 9-10.

Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar yang berproduksi sebagai kerajinan bubut kayu. Dengan semakin berkembangnya usaha tersebut, pada tahun 2015 Indonesia telah terjadi Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) perdagangan pasar bebas tingkat ASEAN. Yang mana aliran barang, jasa dan investasi bergerak bebas sesuai dengan kesepakatan ASEAN. Oleh sebab itu, Indonesia harus meningkatkan daya saing untuk menghadapi integrasi perekonomian dan meningkatkan potensi pasar Indonesia. Untuk menyikapi hal tersebut maka pemerintah harus melakukan perlindungan hukum bagi usaha di Indonesia khususnya usaha yang bergerak di bidang UMKM. Hal ini penting karena berkaitan dengan daya saing usaha kecil seperti usaha yang ada di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Dalam Islam jika seseorang melakukan suatu transaksi dalam bermuamalah maka harus sesuai dengan prinsip syariah. Karena hal tersebut agar tidak merugikan salah satu pihak. Jika ada salah satu pihak yang dirugikan maka hal tersebut bertentangan dengan prinsip syariah serta dilarang dalam Islam. Oleh sebab itu, dalam bermuamalah harus diperhatikan hak dan kewajiban antara para pihak agar tidak ada pihak yang saling dirugikan serta tercipta kenyamanan dalam bertransaksi. Dalam Al-Qur an telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 188: 3 3 QS. Al-Baqarah (2): 188.

Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. Sesuai dengan kandungan ayat tersebut telah dijelaskan bahwa dilarang memakan harta secara bathil. Namun, tindakan yang demikian telah terjadi di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Hal ini terlihat dari para pelaku usaha UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar yang mengambil untung sebanyak-banyaknya dengan cara monopoli harga dalam bermuamalah. Dalam kaidah fiqih juga telah mengatur tentang tata cara bermuamalah dengan prinsip syariah, kaidah tersebut berbunyi sebagai berikut: األ ص ل ف ا مل ع ام ل ة ا إل ب اح ة إ ال أ ن ي د ل د ل ي ل ع ل ى ت ر ي ه ا Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya 4 Jika peristiwa yang terjadi di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar tidak melanggar prinsip-prinsip bermuamalah maka 4 A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis (Jakarta: Kencana, 2011), h. 130.

hal itu sangat diperbolehkan. Namun di dalam prakteknya, masih banyak para pelaku UMKM yang tidak mengetahui prinsip-prinsip bermuamalah sesuai syariat Islam. Perdagangan di pasar bebas merupakan wadah baru bagi para pelaku usaha khususnya bagi pelaku UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar karena transaksi jual beli tersebut dalam rangka untuk mengembangkan usahanya. Namun, berdagang di pasar bebas masih banyak terjadi kemudharatan yang ditimbulkan seperti monopoli harga. Karena tanpa terkecuali hampir semua perekonomian terlibat perdagangan internasional. 5 Oleh karena itu, masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan tantangan yang tidak ringan bagi usaha mikro kecil. 6 Oleh karena itu, perlu ada perlindungan hukum mengenai permasalahan tesebut agar pelaku UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul bisa bersaing di pasar bebas sesuai dengan prinsip syariah. Penelitian ini menggunakan konsep maqashid syariah dari pemikirannya al-syatibi karena al-syatibi lebih mengupayakan dalam memantapkan maslahat sebagai unsur terpenting dari tujuan-tujuan hukum yang bersumber dari al-qur an dan hadis. Kemaslahatan itu dapat diwujudkan apabila lima unsur pokok yang terdiri dari agama, jiwa, keturunan, akal dan harta dapat diwujudkan dan dipelihara. Dalam mewujudkan dan memelihara lima unsur pokok tersebut maka al-syatibi membagi kedalam tiga tingkatan 5 Norman Gemmel, Ilmu Ekonomi Pembangunan (Jakarta: PT Pustaka LP3S Indonesia, 1994), h. 13. 6 Ina Primina, Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Indusri (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 37.

tujuan syariah yaitu maqashid al-daruriyat, maqashid al-hajiyat dan maqashid al-tahsiniyat. 7 Harus diakui pula, saat ini kondisi UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia masih belum ideal, baik dari segi kualitas, permodalan, maupun akses informasi. Selain itu, dengan adanya perdagangan bebas maka tantangan kompetisi pasar juga terus meluas. Oleh sebab itu, diharapkan ada kebijakan yang tepat dan komprehensif yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam perlindungan hukum karena untuk membangun sektor UMKM. UMKM diyakini mampu meningkatkan volume perdagangan serta mampu go international. Menyikapi permasalahan mengenai perlindungan hukum bagi pelaku UMKM dalam menghadapi persaingan dalam pasar bebas yang terjadi di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar, maka sudah selayaknya pengusaha yang bergerak di bidang UMKM dilindungi juga dalam hukum Islamnya. Karena jika tidak dilindungi dari segi hukum Islamnya dikhawatirkan perdagangan tersebut akan bertentangan dengan prinsip syariah. Mengetahui permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Perlindungan Hukum bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Tengah Pasar Bebas Perspektif Maqashid Syariah Studi Di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. 7 Asafri Jaya Bakri, Konsep Maqashid Syari ah Menurut Al-Syatibi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 71-72.

B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, agar penelitian ini tidak merambat dalam pembahasan yang lain maka peneliti membuat batasan masalah hal ini bertujuan agar lebih fokus dalam penelitian tersebut. Adapun batasan masalah ini hanya fokus pada konsep maqashid syariah menurut al-syatibi. Karena dalam konsep tersebut kemaslahatan merupakan unsur terpenting yang mana diwujudkan dalam lima unsur pokok yang terdiri dari agama, jiwa, keturunan, akal dan harta. C. Rumusan Masalah berikut : Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya sebagai 1. Bagaimana perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar? 2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di tengah pasar bebas perspektif maqashid syariah? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. 2. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di tengah pasar bebas perspektif maqashid syariah.

E. Manfaat Penelitian Peneliti menyusun penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis dalam rangka memperluas pengetahuan pendidikan di masyakarat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Dari segi teoritis Diharapkan nantinya hasil penelitian ini menjadi bahan ilmu pengetahuan dan sebagai tambahan referensi dalam dunia pendidikan khususnya di bidang ilmu hukum bisnis dan dunia usaha mikro kecil dan menengah kepada umumnya. 2. Dari segi praktis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengetahuan bagi masyarakat luas. Baik yang sudah kenal dengan usaha mikro kecil dan menengah maupun yang belum tahu sama sekali. Serta dari hasil penelitian ini pula diharapkan agar dalam praktik di lapangan para pengusaha di bidang usaha mikro kecil dan menengah mendapatkan perlindungan hukum yang selayaknya didapatkan sehingga usaha mereka bisa maju dan dapat bersaing secara syar i.

F. Definisi Operasional 1. Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan terhadap subyek hukum dalam bentuk pencegahan terjadinya sengketa di kemudian hari. 8 2. Pelaku UMKM adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah yang bertujuan untuk memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional, serta berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat. 9 3. Pasar bebas adalah kondisi pasar yang memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk membeli dan menjual barang dengan harga penjualan dan pembeliannya ditentukan oleh penawaran dan permintaan (free market). 10 4. Maqashid syariah terdiri dari dua kata yaitu maqashid dan syariah. Maqashid yang berarti kesengajaan atau keinginan yang kuat, sedangkan syariah berarti jalan menuju sumber air, jalan lurus dan terang dan awal dari pelaksanaan suatu pekerjaan. Jadi, maqashid syariah adalah tujuan- 8 Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat di Indonesia (Surabaya: Peradaban, 2007), h. 2. 9 Mukti Fajar, Perlindungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, Makalah, disajikan dalam Seminar Akademik Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tanggal 26 April (Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013), h. 1. 10 Sri Rejeki Hartono, Paramita Prananingtyas dan Fahimah, Kamus Hukum Ekonomi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 129.

tujuan dan rahasia-rahasia yang diletakkan Allah dan terkandung dalam setiap hukum untuk keperluan pemenuhan manfaat umat. 11 G. Sistematika Penulisan Untuk lebih mempermudah memahami hasil penelitian mengenai perlindungan hukum bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah di tengah pasar bebas perspektif maqashid syariah studi di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar, maka peneliti membagi menjadi lima bab. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab untuk lebih memperjelas ruang lingkup dan cakupan permasalahan yang diteliti. Adapun urutan dan tata letak masing-masing bab serta pokok pembahasannya adalah sebagai berikut: Bab pertama, merupakan bab pendahuluan. Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul dan alasan mengangkat judul tentang perlindungan hukum bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah di tengah pasar bebas perspektif maqashid syariah studi di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Setelah itu, peneliti membuat rumusan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian tersebut. Dalam bab ini terdapat pula batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Bab kedua, merupakan bab tinjauan pustaka. Pada bab ini peneliti menguraikan mengenai penelitian yang relevan dengan judul penelitian tersebut serta perbedaan dengan penelitian terdahulu. Adapun kerangka teori 11 Arif Wibowo, Maqashid asy-syariah: The Ultimate Objective of Syariah, Islamic Finance, 4 (Februari, 2012), h.1.

terdiri dari perlindungan hukum, pemberdayaan UMKM, pasar bebas dan maqashid syariah, yang mana disesuaikan dengan permasalahan yang sedang diteliti agar nantinya bisa digunakan sebagai bahan analisis untuk menjelaskan data yang diperoleh. Bab ketiga, berupa metode penelitian. Dalam bab ini membahas tentang tata cara penelitian yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian yang disesuaikan dengan judul yang dipilih, sumber data yang disesuaikan dengan jenis penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data untuk menemukan jawaban dalam penelitian yang dilakukan, serta keabsahan data untuk pengecekan data. Bab keempat, berupa hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini peneliti mulai menganalisis dengan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Bab ini merupakan inti dari penelitian. Oleh karena itu, peneliti menganalisis data-data yang telah dikemukakan. Hal ini meliputi pelaksanaan perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar perspektif pelaku usaha dan perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di tengah pasar bebas perspektif maqashid syariah. Bab kelima merupakan bab terakhir dalam penulisan hasil penelitian ini. Dalam bab ini peneliti menyebutkan kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan. Serta saran yang bersifat konstruktif, hal ini agar semua upaya yang pernah dilakukan serta hasil yang telah dicapai dapat ditingkatkan lebih baik lagi.