HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT UNIT IGD DAN ICU DI RS PHC SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transaksional, Penempatan Karyawan, Kinerja Karyawan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN PENGARAHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSU.NATAMA TEBING TINGGI TAHUN 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINGKAT KINERJA PERAWAT DI UNIT KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

KARYA TULIS ILMIAH. PERSEPSI PERAWAT TENTANG KEBUTUHAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. HARDJONO S, Sp.OG PONOROGO. Oleh: ARGA ABIDIN Y NIM:

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

ANALISIS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER DI UNIT REHABILITASI MEDIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT DARURAT. RSUD dr. Sayidiman Magetan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU ABSTRAK

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

POGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No. 3, Oktober 2014

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGELASAN DI PT. OMETRACO ARYA SAMANTA SURABAYA

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

PENYEBAB TURNOVER INTENTION PADA PEGAWAI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT PHC SURABAYA

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI YOKOBENTO CABANG KOTA BEKASI

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. X SURABAYA

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUD KABUPATEN BULELENG

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

STUDI KOMPARATIF KEPUASAN KERJA PERAWAT PNS DAN NON PNS DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT UNIT IGD DAN ICU DI RS PHC SURABAYA Nur Cholilah, Indriati Paskarini Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga Email: lila.safetyfirst@gmail.com ABSTRACT Work motivation is pull force that caused members of organization have willingness to exert all of abilities such as skill, effort and time intern of their activities that are their responsibilities. This study aims to determine the relationship among work motivation, job performance and job satisfaction in nurses in intensive care unit and emergency of PHC. This study use analytic observational research with cross sectional design. The population of this research in ICU and Emergency unit RS PHC. The samples are 28 nurses that used stratifi ed random sampling. The dependent variables of study work motivation. The independent variables of this study were job performance and job satisfaction. Analysis of the data used is the correlation spearmen and contingency correlation with 0.05 significance level. The results of 92.9% of respondents have a high motivation to work, 89.3% respondents have high performance, and 78.6% of respondents already getting job satisfaction. The work motivation of nurses has a significant relationship with the nurses performance and contingency correlation value of 0.625. The work motivation of nurses has a significant relationship with the job satisfaction of nurses and contingency correlation value of 0.469. To enhance work motivation on work performance is necessary to give awards or rewards to nurse who worked over the target so it could motivate other workers to work harder. Giving attention to the nurse as frequent consultations between the leaders and workers will make them feel cared and they will work by pleasure. Keywords: work motivation, work performance and job satisfaction ABSTRAK Motivasi kerja adalah daya dorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mampu dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja dan kepuasan kerja perawat unit IGD dan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di unit IGD dan ICU RS PHC. Sampel penelitian sebesar 28 perawat ICU dan IGD dan diambil secara stratified random sampling. Variabel terikat yang diteliti adalah motivasi kerja. Variabel bebas yang diteliti adalah prestasi kerja dan kepuasan kerja. Analisis data menggunakan uji korelasi spearmen dan korelasi kontingensi dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92,9% responden mempunyai motivasi kerja tinggi, 89,3% responden mempunyai prestasi kerja yang tinggi, dan 78,6% responden sudah mendapatkan kepuasan kerja. Motivasi kerja perawat mempunyai hubungan signifikan dengan prestasi kerja perawat dan nilai korelasi kontingensi sebesar 0,625. Hubungan motivasi kerja perawat mempunyai hubungan signifikan dengan kepuasan kerja perawat dan nilai korelasi kontingensi sebesar 0,469. Untuk meningkatkan motivasi kerja terhadap prestasi kerja perlu diberikan penghargaan atau reward kepada perawat yang telah bekerja melebihi target agar perawat yang lain termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi. Memberikan perhatian kepada perawat seperti sering mengadakan konsultasi antara pimpinan dan perawat agar mereka merasa diperhatikan dan dibutuhkan sehingga mereka bekerja dengan senang hati. Kata kunci: motivasi kerja, prestasi kerja, dan kepuasan kerja PENDAHULUAN Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan tenaga kerja sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Peran sumber daya manusia adalah partner strategic organisasi dan itu berarti bahwa semua lini operasi suatu organisasi tidak dapat berjalan tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, baik ditinjau dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara 162

Nur dan Indriati, Hubungan Motivasi Kerja dengan Prestasi 163 kebutuhan tenaga kerja dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Bidang kesehatan menjadi kebutuhan tiap individu sebagai anggota masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang memuaskan. Melayani masyarakat tentunya akan mengutamakan kepuasaan konsumen (pasien dan keluarganya). Agar pelayanan rumah sakit dapat memuaskan pasien maka dibutuhkan penanganan yang sangat memadai baik dari sumber daya manusianya maupun dari sarana dan prasarananya. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit, khususnya perawat yang terlibat dalam penanganan pasien. Agar diperoleh hasil kerja yang baik, banyak aspek yang harus mendapat perhatian diantaranya kepuasan kerja dan prestasi kerja perawat yang berhubungan dengan motivasi kerjanya. Motivasi tenaga kerja yang tinggi akan berdampak pada prestasi kerja tenaga kerja yang tinggi begitu juga sebaliknya motivasi tenaga kerja yang rendah akan mengakibatkan prestasi tenaga kerja yang rendah pula sehingga kepuasan kerja menurun dan akan berdampak pada pelayanan kesehatan. Prestasi kerja seorang tenaga kerja berkaitan dengan karakteristik kepribadian tertentu yang harus dimiliki tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas-tugasnya antara lain teliti, akurat, taat aturan dan prosedur, gesit atau cepat, penuh konsentrasi dan ramah serta sopan. Enam karakteristik tersebut harus dimiliki oleh semua tenaga kerja karena hal tersebut merupakan karakteristik inti kepribadian. Karakteristik inti tersebut menjadi perilaku dan sikap standar bagi semua tenaga kerja dan dijadikan standar dalam menyeleksi calon tenaga kerja baru (Dharma, 1995). Wijono (2010) mengemukakan bahwa ada kecenderungan untuk beranggapan bahwa apabila kondisi kerja, kondisi sosial dan lain-lain kurang memadai pasti dapat menyebabkan ketidakpuasan, dijelaskan tentang adanya beberapa bukti yang ditunjukkan oleh sejumlah literatur yang menunjukkan bahwa unsur-unsur tertentu seperti suara gaduh, suhu udara yang tinggi atau rendah dan banyak kondisi penghambat lainnya yang mempunyai kemungkinan sebagai penyebab stres kerja, sehingga pada kondisi yang sedemikian akan muncul perasaan ketidakpuasan. Kepuasan kerja tenaga kerja juga banyak dipengaruhi diantaranya adalah kondisi kerja, kondisi manajerial dan kondisi sosial di instalasi tempat mereka bekerja. Luthans (1998) mengatakan bahwa motivation is a process that starts with a physiological or psychological defi ciency or need activaties behavior a drive that is aimed at a goal or incentive maksudnya adalah motivasi merupakan proses penentuan kebutuhan dari fisik dan psikologi dengan tujuan untuk mendorong pencapaian tujuan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan motivasi kerja dengan prestasi dan kepuasan kerja pada perawat di unit IGD dan. METODE Berdasarkan cara pengumpulan data, penelitian ini termasuk penelitian observasional karena data yang diperoleh melalui pengamatan dan dilakukan pada objek penelitian selama penelitian berlangsung. Ditinjau dari waktunya, termasuk penelitian cross sectional karena pengamatan terhadap variabel dilakukan pada saat atau waktu periode tertentu saja. Berdasarkan sistem analisisnya, termasuk penelitian analitik karena menggunakan uji statistik untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja dan kepuasan kerja perawat di unit IGD dan ICU RS PHC. Populasi yang diteliti adalah perawat unit IGD dan ICU RS PHC. Total populasi dari kedua unit adalah 41 perawat, dengan rincian unit IGD sebanyak 13 orang dan unit ICU sebanyak 28 orang. Pada penelitian ini digunakan pengambilan sampel dengan cara stratifi ed random sampling, dengan jumlah sampel adalah 28 orang perawat. Penelitian dilakukan di unit IGD dan ICU RS PHC jalan Prapat Kurung Selatan No 1 Tanjung Perak. Variabel Bebas (Independent), penelitian ini terdiri dari prestasi kerja (quantity of work, quality of work, job knowledge and skill, creativeness, cooperation, dependability, initiative dan personal qualities) dan kepuasan kerja (gaji, pekerjaan itu sendiri, supervisi dan rekan kerja). Variabel Terikat (Dependen) yaitu motivasi kerja yang dimiliki perawat unit IGD dan ICU di RS PHC. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabulasi silang dan narasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasi Speraman dan koefisien kontingensi untuk mengetahui kuat hubungan antara variabel motivasi kerja dengan prestasi kerja dan kepuasan kerja, dengan α = 0,05.

164 The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 2, No. 2 Jul-Des 2013: 162 166 HASIL Distribusi Motivasi Kerja Perawat Unit IGD dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai motivasi kerja tinggi sebagian besar dimiliki oleh perawat ICU yaitu sebesar 17 responden (60,7%) sedangkan perawat di unit IGD yang memiliki motivasi tinggi yaitu sebesar 9 responden (32,1%). Distribusi Prestasi Kerja Perawat Unit IGD dan Hasil penelitian diketahui penilaian dari penyelia terhadap quantity of work perawat unit IGD yaitu sebesar 4 responden (14,3%) dinilai baik, sedangkan penilaian dari penyelia terhadap quantity of work perawat di unit ICU yaitu sebesar 14 responden (50%) dinilai baik. Penilaian dari penyelia terhadap quality of work perawat yang dinilai baik paling tinggi terdapat di unit ICU yaitu sebesar 9 responden (32,1%) sedangkan di unit IGD sebesar 5 responden (17,9%) dinilai baik oleh penyelia. Penilaian dari penyelia terhadap job knowledge and skill perawat di unit ICU yaitu sebesar 16 responden (57,1%) dinilai cukup, sedangkan di unit IGD sebesar 4 responden (14,3%) yang dinilai cukup oleh penyelia. Penilaian dari penyelia terhadap creativeness perawat unit IGD yaitu sebesar 8 responden (28,6%) dinilai cukup, sedangkan penilaian dari penyelia terhadap creativeness perawat di unit ICU yaitu sebesar 14 responden (50%) dinilai cukup. Diketahui penilaian dari penyelia terhadap cooperation perawat di unit ICU yaitu sebesar 14 responden (50%) dinilai baik, sedangkan di unit IGD sebesar 9 responden (32,1%) yang dinilai baik oleh penyelia. Penilaian dari penyelia terhadap dependability perawat di unit ICU yaitu sebesar 15 responden (53,6%) dinilai baik, sedangkan di unit IGD sebesar 4 responden (14,3%) yang dinilai baik oleh penyelia. Penilaian dari penyelia terhadap initiative perawat unit IGD yaitu sebesar 5 responden (17,9%) dinilai baik, sedangkan penilaian dari penyelia terhadap initiative perawat di unit ICU yaitu sebesar 12 responden (42,9%) dinilai baik. Sedangkan penilaian dari penyelia terhadap personal qualities perawat di unit ICU yaitu sebesar 13 responden (46,4%) dinilai baik, sedangkan di unit IGD sebesar 3 responden (10,7%) yang dinilai baik oleh penyelia. Diketahui prestasi kerja perawat unit IGD yaitu sebesar 9 responden (32,1%) memiliki prestasi kerja tinggi. Prestasi kerja perawat untuk unit ICU yaitu sebesar 16 responden (57,1%) memiliki prestasi tinggi dan sebesar 3 responden (10,7%) memiliki prestasi kerja rendah. Distribusi Kepuasan Kerja Perawat IGD dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kepuasan kerja terhadap gaji untuk unit IGD sebanyak 6 responden (21,4%) merasa puas sedangkan untuk unit ICU yang merasa puas terhadap gaji yaitu sebanyak 16 responden (57,1%). Diketahui bahwa frekuensi kepuasan kerja perawat terhadap pekerjaan paling tinggi terdapat di unit ICU yaitu sebanyak 15 responden (53,6%) merasa puas terhadap pekerjaan dan di unit IGD sebanyak 9 responden (32,1%) merasa puas terhadap pekerjaan. Frekuensi kepuasan kerja terhadap supervisi untuk unit IGD sebanyak 8 responden (28,6%) merasa puas, sedangkan unit ICU yang merasa puas terhadap supervisi yaitu sebanyak 15 responden (53,6%). Diketahui kepuasan kerja perawat terhadap rekan kerja unit IGD yaitu sebesar 8 responden (28,6%) puas terhadap rekan kerja, sedangkan kepuasan kerja perawat terhadap rekan kerja untuk unit ICU yaitu sebesar 18 responden (64,3%) merasa puas terhadap rekan kerja. Berdasarkan dari variabel-variabel kepuasan kerja diatas dapat diketahui kepuasan kerja perawat di unit IGD dan ICU diketahui kepuasan kerja perawat unit ICU paling tinggi yaitu sebesar 13 responden (46,4%) merasa puas sedangkan kepuasan kerja perawat untuk unit IGD yaitu sebesar 9 responden (32,1%) merasa puas. Hubungan Motivasi Kerja dengan Prestasi Perawat Unit IGD dan ICU di RS PHC Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 18 responden (69,2%) mendapat nilai baik dari penyelia terhadap quantity of work, sedangkan 8 responden (30,8%) mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap quantity of work. Diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 14 responden (53,8%) mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap quality of work, sedangkan 12 responden (46,2%) yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai baik dari penyelia terhadap quality of work. Perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 18 responden (69,2%) mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap job knowledge and skill, sedangkan 8 responden (30,8%)

Nur dan Indriati, Hubungan Motivasi Kerja dengan Prestasi 165 yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai baik dari penyelia terhadap job knowledge and skill. Diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 20 responden (76,9%) mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap creativeness, sedangkan 6 responden (23,1%) yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai baik dari penyelia terhadap creativeness. Perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 23 responden (88,5%) mendapat nilai baik dari penyelia terhadap cooperation, sedangkan 3 responden (11,5%) yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap cooperation. Diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 19 responden (73,1%) mendapat nilai baik dari penyelia terhadap dependability, sedangkan 7 responden (26,9%) yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap dependability. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 17 responden (65,4%) mendapat nilai baik dari penyelia terhadap initiative, sedangkan 9 responden (34,6%) yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap initiative. Perawat yang memiliki motivasi tinggi yaitu 16 responden (61,5%) mendapat nilai baik dari penyelia terhadap personal qualities, sedangkan 10 responden (38,5%) yang memiliki motivasi tinggi mendapat nilai cukup dari penyelia terhadap personal qualities. Diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi kerja tinggi yaitu 25 responden (96,2%) tingkat prestasi kerja juga tinggi sedangkan 1 responden (3,8%) tingkat prestasi rendah. Hasil analisa uji statistik dengan menggunakan korelasi spearman didapatkan nilai p value = 0,000, maka p value > 0,05 yang artinya H o ditolak atau terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepuasan. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Berdasarkan tabulasi silang diatas diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi kerja tinggi memiliki rasa puas terhadap gaji yaitu 22 responden (84,6%) dan 4 responden (15,4%) tidak memiliki rasa puas terhadap gaji. Perawat yang memiliki motivasi kerja tinggi memiliki rasa puas terhadap pekerjaan yaitu 24 responden (92,3%) dan 2 responden (7,7%) tidak memiliki rasa puas terhadap pekerjaan. Diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi kerja tinggi memiliki rasa puas terhadap supervisi yaitu 22 responden (84,6%) dan 4 responden (15,4%) tidak memiliki rasa puas terhadap supervisi. Perawat yang memiliki motivasi kerja tinggi memiliki rasa puas terhadap rekan kerja yaitu 25 responden (96,2%) dan 1 responden (3,8%) tidak memiliki rasa puas terhadap rekan kerja. Berdasarkan tabulasi silang diatas diketahui bahwa perawat yang memiliki motivasi kerja tinggi memiliki rasa puas terhadap kepuasan kerja yaitu 22 responden (84,6%) dan 4 responden (15,4%) tidak memiliki rasa puas. Hasil analisa uji statistik dengan menggunakan korelasi spearman didapatkan nilai p value = 0,004, maka p value < 0,05 yang artinya H o ditolak atau terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepuasan. PEMBAHASAN Analisis Motivasi Kerja Perawat Unit IGD dan Dari 26 responden yang memiliki motivasi kerja tinggi frekuensi terbanyak terdapat di unit ICU yaitu sebesar 18 responden (69,2%). Menurut Siagian (1989) Motivasi kerja adalah daya dorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mampu dan rela untuk mengarahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Analisis Prestasi Kerja Perawat Unit IGD dan Berdasarkan hasil penelitian tingkat prestasi kerja perawat unit IGD dan ICU di RS PHC diketahui sebagian besar perawat memiliki tingkat prestasi kerja tinggi. Prestasi kerja tinggi paling banyak dimiliki oleh perawat di unit ICU. Penilaian prestasi kerja yang dilakukan berdasarkan indikator quantity of work, quality of work, job knowledge and skill, creativeness, cooperation, dependability, initiative dan personal qualities. Seperti yang dijelaskan oleh Ruky (2001) bahwa dalam penilaian prestasi kerja, sistem penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Setiap organisasi pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda dan apa yang akan dinilai dari prestasi kerja anggotanya juga akan berbeda. Sistem penilaian suatu organisasi yang terlihat bagus dan cocok, belum tentu sama

166 The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 2, No. 2 Jul-Des 2013: 162 166 bagus dan cocoknya jika ditetapkan di organisasi lain (Ruky, 2001). Analisis Kepuasan Kerja Perawat Unit IGD dan Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan kerja perawat unit IGD dan ICU di RS PHC diketahui sebagian besar perawat merasa puas. Rasa kepuasan kerja paling banyak dimiliki oleh perawat di unit ICU. Menurut Wijono (2010) kepuasan kerja merupakan suatu tindakan efektif karyawan terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja tersebut dianggap sebagai hasil pengalaman tenaga kerja dalam kaitannya dengan penilaian terhadap diri sendiri seperti apa yang dikehendaki atau diharapkan dari pekerjaannya. Hubungan Motivasi Kerja dengan Prestasi Seseorang dengan motivasi kerja tinggi dia akan mencapai prestasi kerja yang tinggi pula. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja. Hal ini ditunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari α yaitu 0,000 < 0,05 dan sesuai dengan uji kontingen hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja memiliki hubungan kuat yang ditunjukkan dengan nilai korelasi kontingen sebesar 0,625. Berdasarkan pada tabel 5.24 bahwa terdapat 25 dari 28 responden mempunyai motivasi kerja tinggi dan prestasi kerja yang tinggi pula. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011) bahwa tenaga kerja bagian produksi pia UD. Barokah Putra Jaya responden yang mencapai prestasi kerja sangat tinggi semuanya memiliki motivasi kerja berprestasi yang tinggi sebanyak 7 responden (14,6%). Hubungan Motivasi Kerja dengan Kepuasan Sesuai dengan hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Hal ini ditunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari α yaitu 0,004 < dari 0,05 dan sesuai dengan korelasi kontingen bahwa hubungan antara motivasi kerja dengan kepuasan kerja memiliki hubungan sedang dengan nilai korelasi kontingen sebesar 0,469. Terdapat 22 dari 28 responden yang memiliki motivasi kerja tinggi dan memiliki kepuasan kerja yang tinggi juga. Ada pernyataan yang mengatakan bahwa kepuasan adalah suatu perasaan menyenangkan merupakan hasil dari persepsi individu dalam rangka menyelesaikan tugas dan memenuhi kebutuhannya untuk memperoleh nilai-nilai kerja yang penting bagi dirinya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja dan kepuasan kerja unit IGD dan ICU RS PHC dapat ditarik kesimpulan bahwa perawat unit IGD dan memiliki motivasi tinggi yaitu sebesar 26 responden (92,9%). Perawat unit IGD dan ICU di RS PHC memiliki prestasi kerja tinggi yaitu sebesar 25 responden (89,3%). Sedangkan perawat unit IGD dan memiliki kepuasan kerja tinggi yaitu sebesar 22 responden (78,6%). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ada hubungan secara signifikan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja perawat unit IGD dan ICU di RS PHC dengan nilai korelasi kontingen sebesar 0,625 yaitu memiliki hubungan yang kuat. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan secara signifikan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja perawat unit IGD dan dengan nilai korelasi kontingen sebesar 0,469 yaitu memiliki hubungan yang sedang. DAFTAR PUSTAKA. Dharma, A. 1995, Manajemen Prestasi Kerja, CV. Rajawali, Jakarta. Luthans, F. 1998, Organizational Behavior, McGraw- Hill Books Co., Eight Edition, Singapore. Putri, W. K. 2011. Hubungan Motivasi Kerja Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Tenaga Kerja Bagian Produksi Pia UD Barokah Putra Jaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga. Ruky, A. S., 2001, Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System): Panduan Untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima, Cetakan Kedua, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Siagian, S.P. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Bina Aksara. Wijono, S. 2010. Psikologi Industri & Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.