Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

Hubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya. Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

Hubungan Terpaan Iklan Rokok di Televisi dan Intensitas Komunikasi Peer Group. dengan Minat Merokok Remaja Perempuan. Skripsi

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP

HUBUNGAN TERPAAN KAMPANYE ANTI ROKOK DAN INTENSITAS KOMUNIKASI SIGNIFICANT OTHERS DENGAN SIKAP UNTUK BERHENTI MEROKOK

Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

: Hubungan Terpaan Iklan, Terpaan Publisitas, dan Terpaan Promosi Penjualan KFC dengan Keputusan Pembelian ABSTRAK

Hubungan Terpaan Bauran Promosi Rokok Apache dengan Minat Membeli. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1

Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online

: Hubungan Terpaan Iklan Televisi Kosmetik Wardah. dan Citra Merek dengan Minat Membeli ABSTRAK

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata I. Penyusun. Nama : Melani Ria NIM :

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH TERHADAP BAHAYA MEROKOK. Oleh : MEISYARAH KHAIRANI

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP IKLAN KOMPARATIF PRODUK SIMCARD GSM DENGAN INTENSI MEMBELI PADA REMAJA-AKHIR

Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

Oleh : TOMSON SAPTA PRATAMA NIM:

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: korelasi, dukungan sosial teman sebaya, prokrastinasi akademik, mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Terpaan Iklan Berniaga.com di Media Massa dan Intensitas Komunikasi Word Of Mouth dengan Minat Bertransaksi

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP PERILAKU BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DI SMA N 2 SEMARAPURA

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PENGARUH LABEL PERINGATAN BERGAMBAR DAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP NIAT BELI KEMBALI PRODUK ROKOK DI SURABAYA SKRIPSI

BAB V HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

PENGARUH TAYANGAN SEXOPHONE TRANS TV TERHADAP SIKAP SEKS MAHASISWA SURABAYA. Terhadap Sikap Seks Mahasiswa Surabaya) SKRIPSI

JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

ABSTRACT. Keywords: motivation of employee s work, effectiveness of incentive compensation. vii. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

PENGARUH EVENT SPONSORSHIP TERHADAP MINAT BELI STUDI KASUS PADA L.A. LIGHTS PT. DJARUM BANDUNG ABSTRAK BINNA NITYA NATANEGARA

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Asrama Polisi Bojong Kota Tasikmalaya Terletak di Propinsi Jawa Barat,

Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home dan Interaksi Peer Group dengan Konsep Diri Remaja. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA, TEMAN SEBAYA DAN IKLAN ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

ABSTRAK. Tingkat kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

HUBUNGAN ANTARA IKLAN ROKOK DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA (Studi Kasus di SMA Negeri 4 Semarang) ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI DUSUN GAMPING DESA JAMBEAN SRAGEN JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

Motivasi untuk Berhenti Merokok pada Mahasiswa Perokok Berat ditinjau dari Self Efficacy dan Pengetahuan Bahaya Rokok

Kata kunci: Online shop, Instagram, perilaku konsumtif.

Hubungan Intensitas Menonton Film Animasi dan Peran Orangtua Sebagai Gatekeeper terhadap Tingkat Agresivitas Anak

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan secara biologis,

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

BAB 3 Metode Penelitian

PENGARUH PERINGATAN KESEHATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MOTIVASI PEROKOK UNTUK BERHENTI MEROKOK

Hubungan di antara merokok dengan tingkat kecemasan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014

ABSTRACT. Key words: Manufacturing budget, Production Financial Control. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESTABILAN EMOSI PADA JAMAAH PENGAJIAN HAQQUL AMIN DI SURAKARTA SKRIPSI

Pengaruh Terpaan Iklan HiLo School di Televisi dan Tingkat Konformitas Kelompok Sebaya terhadap Persepsi Anak tentang Tubuh Tinggi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user

Analisis Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Efektifitas Media Internal Majalah Signal terhadap Kepuasan kerja karyawan Telkomsel

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA DI SMP N 4 SLEMAN JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI DOSEN DAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEER GROUP, TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FEB UNDIP

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

Apple dalam film Twilight dan kriteria ini juga telah terpenuhi karena 55 responden tersebut mengetahui adanya produk Volvo atau Apple. Kriteria selan

: HUBUNGAN TERPAAN IKLAN DAN CITRA MEREK DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TOP COFFEE ABSTRAKSI

SEBAGAI PEROKOK. Oleh: ARSWINI PERIYASAMY

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan analisis ini

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih

ABSTRACT. Key words: management control system, knowledge management, resource-based view theory. vii

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

ABSTRAK PENGARUH KEPUTUSAN PERIKLANAN TERHADAP MINAT KONSUMEN MENJADI ANGGOTA SABAI MUAY THAI BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

ABSTRAK. Kata kunci : Brand Image, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena sudah menjadi masalah nasional dan bahkan internasional. Di

Transkripsi:

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun Nama : Dara Pramitha NIM : 14030110141028 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 1

ABSTRAK JUDUL : Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja NAMA : Dara Pramitha NIM : 14030110141028 Kenaikan jumlah perokok remaja di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya ialah semakin maraknya iklan produk rokok di media massa. Selain itu remaja lebih sering menghabiskan waktu bersama teman sebaya (peer group). Faktor faktor tersebut akan mendorong remaja untuk mencoba merokok, terlebih lagi jika teman teman sebayanya merupakan perokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dan interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Advertising Exposure Process Model dan Social Learning Theory. Peneliti mewawancarai siswa SMP N 27 Semarang sebanyak 79 orang untuk mengisi kuesioner penelitian. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koefisien Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja, dimana nilai signifikansinya sebesar 0,000 dan nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,924. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja. Selanjutnya, terdapat hubungan pula antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja, dimana nilai signifikansinya sebesar 0,000 dan nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,896. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. Key words: terpaan iklan, peer group, minat merokok 2

ABSTRACT TITLE : The Correlations of Cigarettes Product Advertising Exposure in Mass Media and Peer Group Interactions with Adolescents Smoke Interest NAME : Dara Pramitha NIM : 14030110141028 The increase of adolescents smoker in Indonesia has increased. This occurs due to several factors, one of the factors is the rise of cigarette product advertising in mass media. Furthermore, adolescents spend more time with peer group. These factors will encourage adolescents to try smoking, especially if their peer groups are smokers. The purpose of this research is to know correlations of cigarette product advertising exposure in mass media and peer group interactions with adolescents smoke interest. This research use Advertising Exposure Process Model and Social Learning Theory. Researcher interviewed students of SMP N 27 Semarang as many as 79 people to fill out research questionnaires. Quantitative analysis in this research is Pearson Correlation Coefficient. The result of this research indicate there is a correlation between cigarette product advertising exposure in mass media with adolescents smoke interest, which the significance value is 0,000 and Pearson correlation value is 0,924. It shows there is a close correlation between cigarette product advertising exposure in mass media with adolescents smoke interest. Furthermore, there is a correlation between peer group interactions with adolescents smoke interest, which the significance value is 0,000 and Pearson correlation value is 0,896. It also shows there is a close correlation between peer group interactions with adolescents smoke interest. Key words: advertising exposure, peer group, smoke interest 3

A. PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian Komnas Perlindungan Anak didapatkan sebanyak 91,7% remaja berusia 13 15 tahun mulai merokok akibat pengaruh iklan. Psikolog Liza Marielly Djaprie mengatakan bahwa banyaknya perokok remaja tak lepas dari banyaknya iklan subliminal, yaitu teknik yang mengekspose individu terhadap suatu produk, nama dagang atau rangsangan produk lain yang mana seseorang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terekspose. Tanpa sadar informasi yang diterima ini akan masuk ke alam tidak sadarnya yang akan mempengaruhi aksinya. Liza juga menambahkan bahwa target dari iklan rokok cenderung ke remaja karena pola pikirnya belum terlalu matang, cenderung labil sehingga mudah sekali dipengaruhi. (http://m.poskotanews.com/2012/12/08/90-lebih-remaja-merokok-akibat-pengaruhiklan/. Diakses pada tanggal 31 Maret 2014 pukul 21.50 WIB) Survei menunjukkan 78 hingga 80% remaja Indonesia terpapar iklan rokok melalui berbagai media. Industri rokok sudah lama menjadikan iklan dan reklame sebagai media jitu menggapai target para perokok baru. Dosen desain grafis periklanan dari Universitas Tarumanegara, Arif Adityawan mengatakan bahwa kondisi ini menjawab mengapa di kota kota besar hingga ke daerah, dan berbagai segmen kehidupan, iklan rokok sangat mudah ditemui. (http://tcsc-indonesia.org/larang-totaliklan-rokok/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014 pukul 15.02 WIB) Terpaan merupakan perlakuan yang terkena pada seseorang yang efeknya akan mengubah perilaku. Seperti yang dinyatakan Donald K. Robert yang beranggapan bahwa efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Karena fokusnya pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa (Rakhmat : 2007 : 218). Sehingga pesan iklan rokok yang diterima penontonnya pun akan memberikan efek. Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak hanya membutuhkan kebutuhan yang bersifat fisik semata, namun juga kebutuhan lain yang merasa wajib untuk dipenuhi. Hal ini sesuai dengan Teori Maslow yakni Teori Hirarkhi Kebutuhan. Menurut Maslow ada 5 kebutuhan yang berusaha dipenuhi manusia, salah satunya ialah kebutuhan sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan untuk bersahabat, afiliasi, dan interaksi yang lebih erat dengan manusia lain (Gitasudarmono dan Sudita, 1997 : 30 31). Dari kebutuhan persahabatan inilah muncul istilah peer 4

group. Menurut Santrock (2003 : 219) peer group adalah sekelompok orang dengan tingkat usia/ kedewasaan yang sama. Kelompok ini berkumpul dan terbentuk karena memiliki minat dan wacana yang sama. Sehingga pada saat berkumpul, masing masing anggota akan mempengaruhi satu sama lain dalam menciptakan sebuah perilaku mengenai suatu hal. Termasuk mengenai suatu produk rokok yang dikonsumsi oleh anggota peer group. Interaksi yang terjadi di dalamnya akan mempengaruhi anggota lain yang tidak mengkonsumsi rokok menjadi mengkonsumsi rokok. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu (Robbins, 2006 : 303). Jika kita diterima orang lain, dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita, maka kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan dan menolak kita, kita akan cenderung tidak akan menyenangi diri kita (Rakhmat, 2007 : 101). Hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai individu, khususnya remaja, mencari peran dan kedudukan yang sama dengan anggota kelompok yang lain. Oleh karena pengaruh tersebut, para remaja berkeinginan mencoba merokok yang sebelumnya belum pernah ia lakukan agar memiliki kedudukan yang sama dengan temannya yang sudah merokok terlebih dahulu. Berbagai terpaan informasi dari media massa seperti iklan produk rokok, dan pergaulan teman sebaya merupakan suatu rangsangan bagi remaja untuk melakukan perilaku merokok. Usia remaja pada dasarnya sedang mencari role model untuk pembentukan kepribadian mereka yang tidak didapat dari lingkungan keluarga mereka. Remaja banyak mengkonsumsi media massa sehingga secara tidak langsung remaja akan menerima informasi dari media massa, salah satunya ialah iklan rokok. Pada sisi lain, aspek sosial menjadi bagian penting dari perkembangan remaja. Sebab remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman temannya, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa peer pressure sangatlah kuat. Hal tersebut menyebabkan tingginya jumlah perokok remaja di Indonesia yang tidak seharusnya terjadi. Rokok yang hanya boleh dikonsumsi oleh usia 18 tahun ke atas, kini justru banyak dikonsumsi oleh remaja yang berusia kurang dari 18 tahun. Hal ini tidak terlepas dari informasi yang didapat dari media maupun yang didapat dari pergaulan mereka. 5

Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini akan menguji adakah hubungan terpaan iklan produk rokok di media massa dan interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. B. KERANGKA TEORI Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dengan Minat Merokok pada Remaja Advertising Exposure Process Model yang dikemukakan oleh Batra (2009 : 61 62) menunjukkan proses yang terjadi setelah khalayak mengalami terpaan iklan. Terpaan iklan dapat menciptakan perasaan atau sikap tertarik terhadap brand yang menggerakkan khalayak untuk menggunakan/ mengkonsumsi produk, yang kemudian mengarah pada keinginan untuk mengkonsumsi. Iklan yang menerpa khalayak secara terus menerus akan mempengaruhi kepercayaan khalayak tersebut. Seperti pada iklan produk rokok. Iklan produk rokok tidak menampilkan wujud batang atau pack rokok itu sendiri. Namun iklan rokok justru identik dengan pria macho, gaul, dan dewasa, serta didukung oleh visual maupun audiovisual yang menarik guna memunculkan attention pada khalayak. Hal tersebut dapat mempersuasi khalayak yang menontonnya, khususnya remaja, agar mengkonsumsi produk rokok tersebut. Remaja tersebut akan yakin dan beranggapan bahwa dengan merokok, ia akan mendapat status sebagai seseorang yang macho, gaul, dan dewasa seperti yang digambarkan dalam iklan produk rokok. Sehingga remaja pun akan memiliki keinginan untuk mencoba merokok. Hubungan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Pada dasarnya, tingkah laku dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh pengalaman lingkungan, yang meliputi media, interaksi sosial, dan sebagainya. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) adalah pandangan psikolog yang menekankan tingkah laku, lingkungan, dan kognisi sebagai faktor utama dalam perkembangan (Santrock, 2003 : 52). Minat merokok pada remaja tersebut sesuai dengan Teori Pembelajaran Sosial dari Bandura, dimana seorang remaja memperhatikan informasi yang diperoleh melalui apa yang terjadi di sekitarnya. Interaksi peer group akan mempengaruhi remaja yang pada awalnya tidak merokok, akan mencoba merokok. Remaja banyak menghabiskan 6

waktunya dengan melakukan interaksi peer group baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Sehingga perilaku merokok teman sebaya dapat mempengaruhi remaja yang tidak berperilaku merokok. Dalam hal ini, minat merokok tersebut dimotivasi rasa ingin diterima dalam kelompok teman sebaya. Sehingga dengan merokok, remaja tersebut yakin bahwa dirinya akan memperoleh status yang sama dengan anggota teman sebaya lainnya. C. HIPOTESIS H1 : Terdapat hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja. H2 : Terdapat hubungan antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. D. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan tipe penelitian ekspanatori, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dimana yang menjadi subyek penelitian adalah siswa SMP N 27 Semarang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer, data yang didapatkan langsung dari responden yaitu siswa SMP N 27 Semarang dengan wawancara menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. E. PEMBAHASAN Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dengan Minat Merokok pada Remaja Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai signifikansi dari variabel terpaan iklan produk rokok di media massa (X 1 ) dengan variabel minat merokok pada remaja (Y) sebesar 0,000 dimana 0,000 lebih kecil dari 0,01. Selanjutnya diketahui bahwa nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,924. Nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara terpaan iklan produk rokok di media massa (X 1 ) dengan minat merokok pada remaja (Y). Dengan demikian hipotesis I yang menyatakan bahwa 7

terdapat hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja dapat diterima. Hal tersebut sesuai dengan Advertising Exposure Process Model yang dikemukakan oleh Batra bahwa terpaan iklan dapat menciptakan perasaan atau sikap tertarik terhadap brand yang menggerakkan khalayak untuk menggunakan/ mengkonsumsi produk, yang kemudian mengarah pada keinginan untuk mengkonsumsi (Bab I halaman 27). Iklan produk rokok di media massa dapat dikatakan berhasil menarik remaja karena sebagian besar remaja telah mampu mengetahui dan memahami dengan baik pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut, sehingga dapat menimbulkan keinginan mengkonsumsi rokok. Timbulnya minat merokok pada remaja disebabkan oleh informasi/ pesan pada iklan produk rokok yang mampu memberikan keyakinan maupun makna positif dalam benak responden. Kemampuan remaja dalam menyebutkan berbagai merek, tagline/ slogan, serta cerita pada iklan produk rokok yang diiklankan di media massa dikarenakan para pengiklan menampilkan iklan secara berulang ulang. Jadi terpaan iklan dengan frekuensi perulangan yang cukup tinggi akan semakin memperkuat pengaruh iklan terhadap remaja. Hubungan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai signifikansi dari variabel interaksi peer group (X 2 ) dengan variabel minat merokok pada remaja (Y) sebesar 0,000 dimana 0,000 lebih kecil dari 0,01. Selanjutnya diketahui bahwa nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0,896. Nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara interaksi peer group (X 2 ) dengan minat merokok pada remaja (Y). Dengan demikian hipotesis II yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja dapat diterima. Hal tersebut sesuai dengan Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) yang menjelaskan bahwa tingkah laku dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oeh pengalaman lingkungan, interaksi sosial, dan sebagainya. Manusia cenderung untuk mempelajari dan berperilaku dengan mengikuti norma, peraturan, dan konteks sosial yang beralasan (Bab I halaman 28). Interaksi peer group dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Seperti 8

minat merokok remaja yang disebabkan oleh penyesuaian diri dengan norma norma kelompok sebaya dan tidak mau dianggap anak anak melainkan hampir dewasa. Hal tersebut merupakan upaya dari seorang remaja untuk dapat diterima dalam kelompok teman sebayanya. Selain itu tindakan yang dilakukan oleh salah satu anggota kelompok dapat menjadi salah satu pendorong bagi anggota kelompok lain untuk meniru atau melakukan hal yang sama. Sehingga remaja akan berpikiran bahwa dengan merokok, dirinya yakin akan memperoleh status yang sama dengan anggota teman sebaya yang lain. F. PENUTUP Kesimpulan 1. Terdapat hubungan antara terpaan iklan produk rokok di media massa dengan minat merokok pada remaja. 2. Terdapat hubungan antara interaksi peer group dengan minat merokok pada remaja. Saran Remaja yang memiliki minat merokok disebabkan oleh terpaan iklan produk rokok di media massa dan interaksi peer group yang tinggi. Oleh karena itu, para remaja hendaknya lebih selektif dalam memilih informasi dari media massa dan kelompok pergaulan sesuai dengan norma yang berlaku pada masyarakat. Hal ini dikarenakan emosi remaja cenderung labil sehingga mudah terpengaruh, serta selalu ingin mencoba sesuatu yang baru tanpa memperhatikan norma yang berlaku pada masyarakat. 9