BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, dan perbaikan sarana irigasi. seluruhnya mencapai ± 3017 Ha di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan P. Sei.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR SAWAH PADA DAERAH PERCUT SEI TUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi

BAB III METODE. Mulai. Pekerjaan Lapangan

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang. Peningkatan produktifitas tanaman dapat dilakukan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan I 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persentasi uap air di udara semakin banyak uap air dapat diserap udara.

Pendeskripsian Jaringan Irigasi. Pengamatan dan Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi. Pengaliran.

BAB I PENDAHULUAN. meninggikan taraf muka air sungai dan membendung aliran sungai sehingga aliran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha pertanian. Cara mengaliri air ketanaman yaitu dengan sistem irigasi,

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Daerah irigasi merupakan kesatuan wilayah atau daerah yang mendapat air dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BAGO KABUPATEN JEMBER PROPINSI JAWA TIMUR

BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... iii. LEMBAR PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

ABSTRAK. Kata Kunci : DAS Tukad Petanu, Neraca air, AWLR, Daerah Irigasi, Surplus

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI SUNGAI TANANG KABUPATEN KAMPAR. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memproyeksikan

KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI MUARA JALAI KABUPATEN KAMPAR. Abstrak

KEBUTUHAN AIR SAWAH UNTUK TANAMAN PADI PADA DAERAH IRIGASI PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

EVALUASI KINERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SISTEM IRIGASI BANDAR SIDORAS DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM

KOMPARASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN SISTIM CONTINOUS FLOW DAN INTERMITTEN FLOW. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

ANALISIS DEBIT ANDALAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu daerah irigasi di Sumatera Utara adalah Bendungan Namu Sira-sira.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pertanian sudah pasti tidak dapat dilakukan. perbaikan cara bercocok tanam. (Varley,1993).

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2006, pengertian irigasi

KATA PENGANTAR. perlindungan, serta kasih sayang- Nya yang tidak pernah berhenti mengalir dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, mewujudkan ketahanan

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Letak dan luas daerah irigasi Kondisi bangunan irigasi. Pendeskripsian Jaringan Irigasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

Ada empat unsur fungsional pokok dalam suatu jaringan irigasi, yaitu :

SIMULASI POTENSI DAN KAPASITAS EMBUNG SUNGAI PAKU TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAGI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam mengelola sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS

BAB I PENDAHULUAN. yang lengkap dari suatu Daerah Irigasi yang meliputi data teknis irigasi, data

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan sumber daya alam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA. Hendra Kurniawan 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA. menjangkau beberapa teknis sebagai berikut : 1. Pengembangan sumber air dan penyediaan air bagi keperluan usaha tani.

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI NAMU SIRA-SIRA

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan penguapan suhu tanaman akan relatif tetap terjaga. Daerah Irigasi di Sumatera Utara adalah Daerah Irigasi Sungai Ular.

EVALUASI PEMAKAIAN DAN KETERSEDIAAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BANDAR SIDORAS (KANAN) BERDASARKAN POLA TANAM YANG DITERAPKAN

BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 )

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

TUGAS AKHIR RC OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI PADI POMAHAN PROPINSI JAWA TIMUR

METODOLOGI BAB III Tinjauan Umum Diagram Alir BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. air. Kota Medan dilintasi oleh beberapa sungai termasuk diantaranya Sungai Sei

BAB I PENDAHULUAN. atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini

ANALISA EFISIENSI DAN OPTIMALISASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI TIMBANG DELI KABUPATEN DELI SERDANG

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk

OPTIMASI POLA DAN TATA TANAM DALAM RANGKA EFISIENSI IRIGASI DI DAERAH IRIGASI TANGGUL TIMUR SKRIPSI. Oleh DIAN DWI WURI UTAMI NIM

RANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR

EVALUASI PERENCANAAN BENDUNG PADA SUNGAI ULAR KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS)

Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Embung Logung Dusun Slalang, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus

ANALISIS KESEIMBANGAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI TABANIO KABUPATEN TANAH LAUT

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH IRIGASI SEI BELUTU BENDUNG SEI BELUTU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Sebagai negara agraria tidaklah heran jika pemerintah senantiasa memberikan perhatian serius pada pembangunan di sector pertanian. Dalam hal ini meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri yang senantiasa bertambah sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk Pemerintah dalam upaya meningkatkan pembangunan disegala bidang, terutama untuk meningkatkan sector swasembada pangan khususnya penyediaan beras, telah melaksanakan dan membuat berbagai program pengembangan, peningkatan, dan perbaikan sarana irigasi. Berkaitan dengan hal tersebut diatas,peningkatan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Bandar Sidoras di Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu daerah yang dikembangkan dan pada saat ini sedang dilaksanakan. Dengan luas areal seluruhnya mencapai ± 3017 Ha di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan P. Sei. Tuan, Propinsi Sumatera Utara. Daerah Irigasi Bandar Sidoras Berada Pada posisi 03 o 41 12 LU dan 98 o 47 52 BT, dengan elevasi 4,5 m 1,8 m diatas permukaaan air laut. Dimana dari data-data yang didapat di Departemen PU Dinas Pengairan Propinsi Sumut, areal persawahan DI Bandar Sidoras terbagi menjadi dua yaitu persawahan Bandar Sidoras Kiri dengan luas 1.048 Ha dan Persawahan Bandar Sidoras Kanan dengan Luas 1.969 Ha dimana terdapat pengembangan jaringan irigasi di daerah irigasi kanan.

1.2 Latar Belakang Penelitian Keadaan lokasi pada saat ini sudah berupa hamparan sawah yang luas dengan pemanfaatan yang baik. Sumber pengairan mengandalkan Bendung Karet (Rubber Dam) sei percut sehingga kebutuhan air untuk bercocok tanam dapat mencukupi kebutuhan irigasi. Untuk meningkatkan produksi pangan maka diadakanlah suatu pengembangan jaringan irigasi. Dengan adanya suatu pengembangan jaringan irigasi di daerah irigasi Bandar Sidoras maka penulis mencoba untuk menganalisa kasus ini, dimana jaringan irigasi di daerah Bandar Sidoras dilakukan suatu perluasan jaringan irigasi di sebelah kanan bendung. Pemberian air irigasi semula dilakukan dengan mengambil air Bendung karet (Rubber Dam) Bandar Sidoras yang merupakan aliran dari Sungai Percut. Untuk meningkatkan produksi pangan, pemerintah daerah merencanakan untuk memperluas daerah pengairan yang terletak di kanan bendung. Melihat hal tersebut di atas dan kaitannya dengan perencanaan jaringan irigasi maka dalam skripsi ini dipilih judul Studi Pengembangan Jaringan Irigasi di D.I Bandar Sidoras. Dengan kondisi yang ada pada saat ini. 1.3 Identifikasi Masalah 1. Apakah dengan debit yang tersedia saat ini untuk sungai percut mampu mengairi areal sawah melebihi kondisi eksisting? 2. Dengan kondisi areal rawa yang ada disekitar D.I Bandar Sidoras, apakah mampu dijadikan areal potensial persawahan? 3. Bagaimana keterkaitan antara debit andalan dan Kebutuhan air (DR) terhadap luas areal yang dapat dikembangkan menjadi areal irigasi?

4. Dengan berkembangnya areal irigasi maka diperlukan system distribusi air sehingga pengaturan air dapat berjakan optimal. 1.4 Batasan Masalah Sesuai dengan judul tugas akhir yang di pilih, maka permasalahan terhadap penulisan ini dibatasi oleh : a. Analisa hidrologi Analisa hidrologi yang dilakukan yaitu hanya mencakup perhitungan hidrologi dengan menggunakan data curah hujan tengah bulanan dan data klimatologi. b. Menghitung kebutuhan air yang dibutuhkan untuk pengembangan luas lahan pertanian dengan beberapa jenis pola tanam. c. Hanya membahas mengenai penambahan luas pengembangan petak irigasi Bandar Sidoras. d. Distribusi air yang direncanakan mengikuti rencana yang telah ditetapkan oleh PU Dirjen PSDA. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan daripada penelitian ini adalah : 1. Untuk mengevaluasi kemampuan debit Sei Percut setelah adanya bendung sehingga pengembangan jaringan irigasi dapat dilakukan 2. Melalui penelitian ini diharapkan setelah adanya pengembangan jaringan irigasi maka produksi tani didaerah irigasi Bandar Sidoras dapat meningkat

1.6 Metodologi Pembahasan Perencanaan suatu daerah irigasi baik secara teknis maupun non teknis, pada umumnya mengacu pada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, terutama dalam merencanakan jaringan irigasi mulai dari bangunan pengambilan, saluran pembawa, saluran pembuang dan bangunan air pelengkap yang dibutuhkan dalam suatu jaringan irigasi meliputi : 1. Mengumpulkan basis pengetahuan (knowledge base) mengenai jaringan irigasi dari beberapa buku yang berkenaan dengan system perencanaan irigasi. 2. Mengumpulkan data-data yang diperlukan terdiri dari : a) Data primer merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan langsung dilapangan yaitu melakukan survey terhadap pengembangan jaringan irigasi yang tersedia b) Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansiinstansi terkait dalam permasalahan dan penyelesaian pengembangan jaringan irigasi 3. Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap berikut: a) Inventarisasi data curah hujan harian atau tengah bulanan b) Analisis data curah hujan dengan menggunakan metode Poligon Thiessen c) Perhitungan debit andalan dengan metode Dr. F.J. mock 4. Survey areal potensial daerah irigasi Bandar Sidoras Metode yang digunakan yaitu :

a. survey visual, yaitu untuk mengetahui kondisi existing areal irigasi dengan pengamatan secara langsung b. penggunaan GPS, yaitu alat bantu ukur untuk mendapatkan lokasi dan luas areal irigasi yang berpotensi 5. Penentuan dan Pembagian areal yang berpotensi untuk dikembangkan Penentuan areal tersebut diambil berdasarkan Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01) dan Bagian Petak Tersier (KP-05) 6. Gambar rencana pengembangan berupa skema jaringan 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN Bab I. Pendahuluan Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi tinjauan umum, latar belakang, tujuan dan manfaat, ruang lingkup pembahasan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Kepustakaan Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubungan dengan penelitian agar dapat memberikan gambar model dan metode analisis yangakan digunakan dalam menganalisa masalah. Bab III. Metodologi Penelitian dan Deskripsi Lokasi Penelitian Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dan rencana kerja dari penelitian ini dan mendeskripsikan lokasi penelitian yang akan dianalisa. Berikut Bagan alir metode penulisan Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Menganalisa perencanaan pengembangan jaringan irigasi dari segala aspek baik dari segi jaringan irigasi teknis, kebutuhan air, dan pola tanam Bab V. Kesimpulan dan Saran Merupakan kumpulan dari butir-butir kesimpulan hasil analisa dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan juga disertai dengan rekomendasi yang ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau untuk penerapan hasil penelitian di lapangan 1.8 Bagan Alir Metode Penulisan Secara sistematis penelitian ini mengikuti langkah-langkah kegiatan yang ada pada bagan alir dibawah ini.

Gambar 1.1 Bagan Alir Metode Penulisan MULAI Pengumpulan Data a. Data curah hujan b. Data klimatologi c. Data debit Analisis Hidrologi Analisis Neraca Air a. Curah Hujan efektif b. Evapotranspirasi Analisis Debit Andalan (Q80) dengan Metode FJ. Mock Analisa Kebutuhan Air Irigasi Peta Daerah Penentuan Petak-petak Persawahan Debit yang di Distribusikan Kesimpulan dan Saran SELESAI