Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BATANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI BANGKALAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

I. PENDAHULUAN. masalah, terutama masalah perkembangannya. Oleh karena itu, perkembangan. anak perlu diperhatikan, khususnya oleh orang tua dan guru.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB I PENDAHULUAN. dan (5) batasan istilah. Kelima hal pokok itu dipaparkan berikut ini.

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam UU Sisdiknas tersebut, secara khusus, PAUD diatur dalam Bagian Ketujuh, Pasal 28, tentang Pendidikan Anak Usia Dini yang diuraikan dalam 6 ayat sebagai berikut: a) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. b) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. c) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. d) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. e) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. f) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Berdasarkan paparan di atas, PAUD, dapat dikatakan merupakan kelompok jenjang pendidikan. Jelasnya, kelompok jenjang pendidikan yang dimaksud adalah: 1. PAUD (meliputi TPA/KB dan TK/RA) 2. Pendidikan Dasar (meliputi (SD/MI dan SMP/MTs) 3. Pendidikan Menengah (meliputi SMA/SMK/MA) 4. Pendidikan Tinggi (Perguruan Tinggi) Upaya meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pendidikan pra-sekolah/ra sangat dibutuhkan sekali dalam kaitannya dengan mutu kelulusan. Suatu lembaga pendidikan dikatakan berkualitas apabila segenap lulusan/output nya bisa meneruskan ke jenjang berikutnya, atau bisa diterima oleh lingkungan setempat sesuai dengan jenjang pendidikannya. Untuk mencapai lulusan sebagaimana yang diharapkan tentu saja berbagai factor pendukung harus tersedia secara maksimal. Untuk itulah Raudhatul Athfal (RA) Al Istiqomah Sinarancang sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diakui dan disahkan keberadaannya oleh pemerintah Republik Indonesia selalu berusaha keras untuk memberikan pelayanan yang prima sehingga hasil/lulusannya akan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Padalah usaha sadar, terencana, terarah, dan berkesinambungan yang memungkinkan seluas-luasnya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan negara. Menyadari hal itu, pemerintah terus berupaya

untuk membangun suatu sistem pendidikan nasional yang komprehensif dan holistik. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) dan Peraturan Pemerintah (PP) R.I. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) memuat 8 Standar Nasional Pendidikan, yang di antaranya adalah standar sarana dan prasarana. Selanjutnya, mengenai standar sarana dan pra sarana ini dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 42 ayat (1) yang mengatakan bahwa Setiap Satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan dan pasal 42 ayat (2) yang mengatakan bahwa Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sebagaimana diketahui, bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian dari seluruh komponen masyarakat dan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Kerja sama pemerataan pendidikan bagi rakyat antara pemerintah dan swasta sangat penting, untuk itu RA Al Istiqomah Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon berupaya

untuk ikut serta menjadi bagian dalam mewujudkan hal tersebut. untuk itu kami mengajukan Permohonan Bantun Rehabilitas sebagaimana tertuang dalam pengajuan proposal ini yaitu : a. Untuk dapat menampung masyarakat yang menginginkan sekolah yang Islami yang berkualitas dan terjangkau. b. Untuk melengkapi kekurangan kelas Lokasi RA Al Istiqomah Sinarancang terletak di Dusun Wage RT/RW 03/01 Desa Sinarancang Kec. Mundu Kab. Cirebon, yang sebagian penduduknya dengan tingkat ekonomi menengah kebawah yang bermata pencaharian sebagai, Buruh harian lepas buruh bangunan, buruh pabrik, pedagang kecil dan buruh tani. RA Al Istiqomah Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon hadir di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan sarana pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. Untuk memenuhi keinginan bersama, bantuan pemerintah masih sangat kami butuhkan. II. TUJUAN Berdasarkan PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, fungsi dan tujuan PAUD diatur dalam Pasal 61. Berikut bunyi lengkapnya: 1. Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. 2. Pendidikan anak usia dini bertujuan:

a. membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; b. mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan. Tujuan umum : 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana gedung/ruang belajar sebagai bagian yang harus ada pada suatu lembaga pendidikan 2. Tersedianya ruang belajar dan ruang dapur yang aman, nyaman dan representatif untuk kegiatan belajar mengajar Tujuan khusus : 1. Tersedianya ruang belajar dan ruang dapur yang memadai 2. Meningkatnya sarana prasarana gedung yang ada 3. Tersedianya ruang kelas yang memadai dan representative sesuai dengan rombongan belajar yang ada di RA Al Istiqomah Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon sehingga diharapkan siswa dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan ruang kelas yang memadai dan representative, menciptakan rasa nyaman dan tentram ketika melaksanakan pembelajaran dengan tidak terganggu rombongan kelas lain. 4. Menciptakan kinerja guru pada peningkatan mutu pendidikan, dan memberikan kreatifitas kepada murid untuk meperindah ruang kelasnya sesuai dengan ide-ide yang dimiliki. 5. Menumbuh kembangnya kepercayaan kepada masyarakat terhadap pengelolaan pendidikan yang saat ini sedang berjalan dengan tidak mengurangi rasa percaya diri guru-guru terhadap kemampuan sekolah. III. KEBUTUHAN

Kebutuhan saat ini yang bersifat mendesak adalah Ruang Belajar dan Ruang Dapur yang memadai. Dikarenakan saat ini Ruang Kelas tidak memadai untuk kegiatan belajar anak didik dan juga Ruang Dapur untuk kegiatan anak didik juga belum memadai. Keadaan yang demikian dirasakan sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan di RA Al Istiqomah ini pada khususnya. Dan jika kebutuhan Ruang Kelas dan Ruang Dapur ini terpenuhi maka diharapkan mutu pendidikan di Rudhatul Athfal (RA) Al Istiqomah Sinarancang ini akan semakin meningkat. IV. SASARAN SEKOLAH Dengan terwujudnya Bantuan Rehab Gedung RA Al Istiqomah Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat bermaksud Merehab Ruang Kelas dan sarana lainnya. Adapun sasaran dari Rehabilitas melalui Bantuan Dana Hibah adalah sebagai berikut : a. Dapat memperbaiki sarana belajar di sekolah b. Dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa dalam belajar dan kualitas pendidikan di sekolah. c. Menjadikan sekolah yang nyaman, tentram dalam KBM d. Meningkatkan mutu pendidikan dalam mensukseskan Program Pemerintah V. MANFAAT Adapun manfaat dari Dana Bantuan Rehabilitas bentuk adalah sebagai berikut : a. Bantuan yang diusulkan dapat memberi kontribusi bagi RA Al Istiqomah Sinarancang b. Dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan dana yang cukup sehingga Anak konsentrasi penuh untuk belajar

karena tidak memikirkan keuangan yang dibebankan oleh sekolah. c. Dalam proses belajar mengajar anak dapat optimal secara efisien dan efektif. d. Menghidari adanya kegiatan belajar yang verbalisme akibat kurangnya kesejahteraan guru. VI. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

VII. PENUTUP Demikian Proposal rencana Rehabilitasi Gedung RA Al Istiqomah Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon ini disusun sebagai pedoman bagi panitia untuk melaksanakan tugasnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi semua pihak yang berniat untuk berpartisipasi memberi dukungan, baik moril mapun materiil, demi terwujudnya rencana tersebut. Dengan segala kerendahan hati kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang akan turut membantu terlaksananya rencana ini.