HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Cici Syafri Wenty Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL REGIONAL I SUMATERA

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

KEPEMIMPINAN WALI NAGARI SE-KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMK NEGERI 2 KOTA

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI I KECAMATAN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

PELAKSAAN PENGAWASAN MELEKAT DI BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SD NEGERI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

PENGARUH IMBALAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN TETAP YAYASAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Zulkifli, Azwar*

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK N 2 PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH. Oleh : FITRI NELDA NIM.

P E N D A H U L U A N

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior)

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN PENEMPATAN PEGAWAI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI PROFESONAL GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANUHAMPU

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK SWASTA KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK SWASTA BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

PERSEPSI GURU TENTANG KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUMPUR KUDUS

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

Hubungan Iklim Organisasi dengan Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

3. Hasil dan Pembahasan

PERSEPSI MAHASISWA FIP ANGKATAN 2011 TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI SMA NEGERI 2 PAINAN. Afni Rahmadanti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2005:247) Penelitian

HUBUNGAN PENGAWASAN YANG DILAKUKAN PIMPINAN DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Transkripsi:

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH Oleh FEBRY MELIA SARI 17894/2010 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAR NEGERI PADANG 2016

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT FEBRY MELIA SARI Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang ABSTRACT The purpose of this research is to see the connection between leadership and work motivation of employee at Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat. The population are 89 and the sample are 55 which taken using Cohcran formula. The instrument of this research is question with Likert scale models that had tested for validity and reliability. Data analyzed using product moment correlation formula. The result of this research there are meaningful relationship between leadership and work motivation of employee Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat. Key word: leadership and work motivation of employee PENDAHULUAN Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai wadah bagi orangorang untuk berkumpul dan bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain, pengelolaan dan kepemimpinan. Setiap organisasi mempunyai suatu tujuan yang telah direncanakan bersama dan harus dilaksanakan secara bersama oleh orang-orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Orang-orang yang terlibat dalam organisasi biasanya ada yang disebut pimpinan dan ada juga yang disebut bawahan atau pegawai. Pada umumnya, pemimpin terdiri dari satu orang yang membawahi beberapa pegawai. Pegawai merupakan salah satu bagian dari organisasi yang menjalankan aktivitas di organisasi tersebut, baik sebagai pembuat perencanaan, maupun sebagai pelaksana dari kegiatan organisasi. Tercapai atau tidaknya tujuan Halaman 1

organisasi yang telah ditetapkan tergantung kepada personil yang ada dalam organisasi, antar personil harus memiliki kerjasama yang baik demi pencapaian tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan organisasi, pegawai harus memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Motivasi kerja yang tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan. Tanpa adanya motivasi kerja yang tinggi tentunya pegawai tidak akan melakukan pekerjaannya dengan maksimal sehingga pencapaian tujuan organisasi pun kurang optimal. Berdasarkan pengamatan secara informal di Kantor Gebernur Sumatera Barat, terdapat masalah yang mengindikasikan bahwa masih rendahnya motivasi kerja para pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fenomena seperti: (1) masih ada pegawai yang menunda-nunda pelaksanaan tugasnya dan masih terlihat santai, (2) sebagian pegawai kurang menyukai umpan balik dari pimpinan tentang keberhasilan ataupun kekurangan dari tugas yang telah dibuat, (3) sebagian pegawai minat kerjanya masih kurang dalam mengerjakan tugas, (4) masih banyak pegawai yang kurang inisiatif, terlihat sebagian pegawai hanya bekerja ketika ada perintah dari pimpinan saja. Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai, salah satunya adalah kepemimpinan. Hal ini dinyatakan oleh Pasolong (2010:152) bahwa motivasi kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor ekstern dan faktor intern. Faktor ekstern terdiri dari kepemimpinan, lingkungan kerja yang menyenangkan, komposisi yang memadai, adanya penghargaan terhadap prestasi, status dan tanggungjawab, serta peraturan yang berlaku. Kepemimpinan sangatlah penting untuk menggerakkan suatu organisasi, terutama dalam menggerakkan pegawai agar bekerja dengan baik. Fenomena yang penulis temui di lapangan mengenai kepemimpinan adalah: (1) kurangnya petunjuk dan perhatian yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas, (2) kurangnya pembinaan dan pegawasan pimpinan terhadap pegawai, (3) pimpinan jarang memberikan pujian kepada pegawai atas hasil kerja Halaman 2

pegawai, sehingga pegawai merasa hasil kerjanya kurang dihargai oleh pimpinan. Melihat fenomena-fenomena tersebut penulis tertatik untuk melakukan penelitian, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat korelasional, yaitu menggambarkan tentang hubungan kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat yang berjumlah 89 orang. Besar sampel ditentukan menggunakan Stratified Proporsional Random Sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 55 orang. Instrumen penelitian ini adalah angket skala likert yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment. HASIL PENELITIAN Pengumpulan data variabel kepemimpinan (variabel X) didapat dari penyebaran angket kepada 55 orang responden. Skor kepemimpinan yang diperoleh menyebar dari skor terendah 96 sampai skor tertinggi 150, sedangkan kategori skor minimal 1 dan skor maksimal 5. Dari hasil pengolahan data secara umum, maka untuk variabel kepemimpinan diperoleh skor mean (rata-rata) 130,23, median (nilai tengah) 130,53, modus (nilai yang sering muncul) 131,15, dan standar deviasi (persimpangan baku) 9,94. Berdasarkan hasil penelitian, variabel kepemimpinan mendapat angka ratarata 72,35% yang berada pada kategori cukup baik. Sedangkan untuk variabel motivasi kerja mendapat angka rata-rata 83,03% ini berada pada kategori tinggi.. Artinya kedua variabel tersebut masih bisa ditingkatkan lagi agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Rata-rata per indikator terlihat seperti Tabel 1. Halaman 3

Tabel 1. Tingkat Capaian Per Indikator Kepemimpinan No Indikator Rata-Rata Tingkat Capaian Kategori 1 Mempengaruhi 3,70 74% Cukup Baik 2 Mengarahkan 3,79 75,8% Cukup Baik 3 Memotivasi 3,39 67,8% Cukup Baik Pengumpulan data variabel motivasi kerja pegawai (variabel Y) didapat dari penyebaran angket kepada 55 orang responden. Skor motivasi kerja pegawai yang diperoleh menyebar dari skor terendah 101 sampai skor tertinggi 154, sedangkan kategori skor minimal 1 dan skor maksimal 5. Dari hasil pengolahan data secara umum, maka motivasi kerja pegawai diperoleh skor mean (rata-rata) 137, median (nilai tengah) 138,4, modus (nilai yang sering muncul) 141,2, dan standar deviasi (persimpangan baku) 10,5. Berdasarkan pengolahan data angket variabel motivasi kerja pegawai (Y) dengan cara membandingkan skor rata-rata (mean) dengan skor maksimal dikali 100%, maka nilai mean 137 dibagi dengan skor maksimal 165, maka diperoleh angka 0,8303 x 100% = 83,03%. Hal ini berarti variabel motivasi kerja pegawai berada pada kategori Tinggi yaitu sebesar 83,03% dari skor ideal. Untuk mengetahui rata-rata setiap indikator dari motivasi kerja pegawai dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat Capaian Per Indikator Motivasi Kerja Pegawai No Indikator Rata-Rata Tingkat Capaian Kategori 1 Tanggung jawab 4,17 83,4% Tinggi 2 Semangat kerja 4,12 82,4% Tinggi 3 Disiplin Kerja 4,14 82,8% Tinggi 4 Kemandirian dalam bertindak 3,97 79,4% Cukup Tinggi Halaman 4

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki hubungan yang berarti dengan motivasi kerja pegawai pada taraf kepercayaan 99% dengan korelasi sebesar 0,37 dan keberartian korelasi 2,94 dengan menggunakan uji t. Untuk lebih jelasnya berikut akan diuraikan pembahasan dari masing-masing variabel. 1. Motivasi Kerja Pegawai Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa motivasi kerja pegawai di bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat berada pada kategori tinggi yaitu 83,03% dari skor ideal. Melihat hasil dari pengolahan data tersebut, motivasi kerja pegawai masih bisa ditingkatkan agar menjadi lebih tinggi lagi. Pimpinan sangat perlu memperhatikan motivasi kerja pegawai, karena motivasi kerja ini akan berdampak pada kemajuan suatu instansi. Rivai (2012:456) menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi dapat memacu pegawai untuk bekerja keras sehingga mencapai tujuan. Hal ini meningkatkan produktivitas pegawai sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan organisasi. Dilihat dari hasil pengolahan data penelitian per indikator motivasi kerja, indikator tanggung jawab mendapat rata-rata 4,17 atau berada pada kategori tinggi. Nilai rata-rata terendah adalah dalam hal melempar kesalahan kepada orang lain. Hal ini menggambarkan bahwa pegawai masih perlu ditingkatkan lagi rasa tanggung jawabnya, terutama dengan tidak melempar kesalahan kepada orang lain. Karena menurut Pasal 4 PP Tahun 1979 dalam Uno (2012:180) suatu tanggung jawab dalam melaksanakan tugas akan tercermin dari sikap seseorang dalam melaksanakan tugasnya, salah satu cerminan yang dimaksud adalah tidak pernah melemparkan kesalahan yang dibuat kepada orang lain. Untuk indikator semangat kerja juga berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 4,12. Jika dilihat per sub indikator, kemampuan pegawai untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan baik masih mendapat rata-rata terendah. Untuk itu pegawai hendaknya lebih meningkatkan semangat kerjanya terutama Halaman 5

dalam hal meyelesaikan tugas dengan cepat dan baik sehingga tujuan organisasi juga dapat dicapai sesuai target. Selanjutnya, dalam hal disiplin kerja pegawai di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 4,14. Akan tetapi dalam hal tepat waktu masih mendapat nilai rata-rata yang rendah dibandingkan sub indikator disiplin kerja lainnya. Agar menjadi lebih baik lagi, pegawai dapat meningkatkan disiplin kerjanya dalam hal ketepatan waktu dengan cara hadir, istirahat, dan keluar dari kantor sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dengan begitu pegawai dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan waktu yang diberikan. Sama halnya dengan ketiga indikator sebelumnya, untuk indikator kemandirian dalam bertindak juga berada pada kategori tinggi, rata-ratanya 3,97. Dalam hal kemandirian dalam bertindak pegawai masih mendapat nilai rendah untuk kreativitas. Untuk meningkatkannya, pegawai bisa saja memunculkan ideide baru dalam pelaksanaan tugasnya. Jika pegawai memiliki kreativitas yang tinggi, maka akan lebih mudah baginya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Jadi pada kesimpulannya motivasi kerja pegawai memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian tujuan. Karena jika pegawai memiliki motivasi kerja yang tinggi, maka produktivitas kerjanya juga tinggi, hal ini pun akan berimbas kepada prestasi kerjanya sehingga mempermudah pencapaian tujuan organisasi. 2. Kepemimpinan Sejalan dengan penelitian dan pengolahan data terhadap motivasi kerja pegawai, maka untuk variabel kepemimpinan di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat diperoleh hasil bahwa kepemimpinan mendapat presentase 72,35% dari skor ideal. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan masih berada pada kategori cukup baik, akan menjadi lebih baik jika penerapannya dioptimalkan lagi. Kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, memberi arahan, mendorong atau memotivasi orang lain baik individu maupun kelompok agar melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang Halaman 6

telah ditetapkan. Dengan adanya kepemimpinan dari atasan diharapkan semua personil di instansi yang dipimpinnya akan melaksanakan kegiatan dengan baik demi tercapainya tujuan bersama. Ini artinya, jika seorang pemimpin menguasai beberapa indikator kepemimpinan tersebut maka akan mudah baginya untuk melakukan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Melihat hasil penelitian yang menggambarkan bahwa kepemimpinan di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat berada pada kategori baik, maka untuk hal ini agar lebih diperhatikan lagi oleh para pimpinan agar mau berusaha untuk meningkatkan kemampuannya, dengan harapan nantinya membawa pengaruh yang lebih baik lagi bagi instansi yang dipimpinnya. Dilihat dari masing-masing indikator kepemimpinan, untuk indikator mempengaruhi memiliki rata-rata 3,70. Hal ini menandakan bahwa dalam hal mempengaruhi, pimpinan masih berada pada kategori cukup baik. Rata-rata terendah didapatkan oleh sub indikator melibatkan bawahan, artinya pimpinan masih kurang percaya untuk melibatkan pegawai dalam pekerjaannya. Untuk lebih baiknya diharapkan pimpinan dapat lebih melibatkan pegawai dalam berbagai kegiatan, karena sesuai dengan pendapat Kusman dan Rifma (2002:46) bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pimpinan untuk mempengaruhi bawahannya adalah dengan melibatkan bawahan dalam proyek-proyek berarti, karena dengan begitu pegawai akan merasa keberadaannya lebih berarti di instansi tersebut. Untuk indikator mengarahkan, pimpinan mendapatkan rata-rata 3,79 atau berada pada kategori cukup baik. Sub indikator dengan rata-rata terendah adalah memberikan koreksi. Hal ini menandakan bahwa pimpinan masih kurang memberikan koreksi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai. Sedangkan menurut Sagala (2009:58) salah satu kegiatan dari mengarahkan adalah memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara efisien. Oleh karena itu, pimpinan sebaiknya lebih memperhatikan pegawai dengan memberikan koreksi terhadap hasil kerjanya dengan harapan pegawai dapat melakukan tugasnya lebih baik lagi. Halaman 7

Indikator dengan rata-rata terendah adalah indikator memotivasi, yaitu 3,39 juga berada pada kategori cukup baik. Dari hasil penelitian terlihat bahwa pimpinan masih belum maksimal dalam hal memotivasi bawahannya. Sub indikator dengan presentase terendah adalah dalam hal menumbuhkan rasa memiliki dan bersahabat. Untuk itu pimpinan diharapkan lebih sering bercengkrama dengan pegawai agar menimbulkan kebersamaan, baik dikantor maupun diluar kantor. Pada hakikatnya, motivasi terbesar sebenarnya memang berasal dari diri pegawai itu sendiri, akan tetapi motivasi dari luar pun sangat dibutuhkan oleh pegawai untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya lebih baik lagi. Oleh karena itu, pimpinan tetap harus melakukan usaha maksimal untuk memotivasi para bawahannya. Secara keseluruhan, pimpinan diharapkan meningkatkan kemampuan memimpinnya agar lebih mudah dalam mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi pegawainya. Karena jika dilihat dari hasil pengolahan data penelitian, pimpinan belum bisa dikatakan maksimal dalam hal memimpin bawahannya, karena masih berada pada kategori cukup baik (72,35% dari skor ideal). 3. Hubungan Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Pegawai Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai yaitu dengan diperolehnya rhitung = 0,37 > rtabel = 0,345 pada taraf kepercayaan 99%. Pada keberartian korelasi juga terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai yaitu thitung = 2,94 > ttabel = 2,390 pada taraf kepercayaan 99%. Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima. Hipotesis tersebut berbunyi adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah kepemimpinan dari atasan. Hasil penelitian ini diperkuat dengan pendapat Pasolong (2010:152) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah kepemimpinan dari atasan/pimpinan. Halaman 8

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan sangat mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Hasil penelitian ini memperlihatkan hubungan antara kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai, artinya semakin baik kepemimpinan seorang atasan maka motivasi kerja pegawai akan semakin tinggi, begitu pun sebaliknya. Sehingga kedua variabel ini harus sama-sama ditingkatkan agar menjadi lebih baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. KESIMPULAN DAN SARAN Dilihat dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis tentang hubungan kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat dapat diambil kesimpulan bahwa (1) kepemimpinan di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat masih berada pada kategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan skor rata-rata (mean) 130,23 dengan skor maksimal 180 sehingga diperoleh persentase 72,35% dari skor ideal, (2) motivasi kerja pegawai di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat berada pada kategori tinggi. Terlihat dari perbandingan skor rata-rata (mean) 137 dengan skor maksimal 165 sehinggadiperoleh presentase 83,03% dari skor ideal, (3) terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat dimana thitung = 2,94 > ttabel = 2,390 pada taraf kepercayaan 99%. Artinya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai dan motivasi kerja pegawai menentukan kepemimpinan di Bagian Asisten Pemerintahan Kantor Gubernur Sumatera Barat dengan besarnya koefisien korelasi rhitung = 0,37 > rtabel = 0,345 pada taraf kepercayaan 99%. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran-saran kepada beberapa pihak, diantaranya kepada: (1) pimpinan agar dapat meningkatkan kepemimpinannya dalam hal mempengaruhi, mengarahkan dan memotivasi pegawai agar lebih baik lagi, (2) pegawai agar menyadari tugas dan tanggung jawabnya, sehingga para pegawai selalu berusaha yang terbaik untuk pekerjaannya. Diharapkan juga kepada pegawai untuk dapat menimbulkan serta Halaman 9

meningkatkan motivasi dari diri sendiri, selanjutnya kepada (3) peneliti selanjutnya agar dapat meneliti lebih dalam lagi tentang kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai ini, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai tersebut. DAFTAR PUSTAKA Kusman, Yuskal dan Rifma. 2002. Kepemimpinan Pendidikan (Bahan Ajar). Padang: UNP. Pasolong, Harbani. 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung: Alfabeta. Rivai,Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan & Perilaku Organisasi. Bandung: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 10