BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN JUGGLING FREESTYLE SOCCER

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Rosdiana, 2015 Pengaruh penerapan pelatihan tabata terhadap peningkatan kemampuan aerobik

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu, dalam

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoansyah, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. memukul bola secara berangsur-angsur sampai meneroboskan bola ke gawang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah olahraga yang populer di dunia tidak terkecuali di Indonesia yang penduduknya mendominasi sebagai penikmat dan pelaku dalam sepakbola, semua kalangan dapat menikmati dan berperan dalam sepakbola tanpa terkecuali. Sepakbola merupakan permainan beregu yang mengandalkan kolektivitas tim. Seperti yang dikatakan Sucipto dkk (2000;7) bahwa : Sepakbola merupakan permainan beregu masing-masing regu terdiri dari 11 pemain salah satunya penjaga gawang. Jadi sepakbola sangat membutuhkan kerjasama dan kekompakan dari 11 pemain yang di dalam lapangan, bahkan dengan seluruh komponen tim. Pada masa modern ini sepakbola telah menjadi bagian dari suatu karya seni yang indah karena pergerakan setiap pemainnya yang senantiasa menjadi tontonan yang sangat menarik dengan berbagai gerakan pesepakbola yang tidak bisa terpikir oleh olahragawan biasa. Sepakbola telah mengalami banyak perkembangan ditinjau dari berbagai aspek mulai dari teknologi, sistem pertandingan, taktik, teknik dan bahkan perkembangannya, para pemain sepakbola telah memunculkan beberapa inovasi baru dalam memainkan sepakbola. Sekarang ini muncul berbagai farian dalam memainkan bola seperti futsal, street football, dan freestlyle soccer. Pada setiap sesi latihan tim-tim besar eropa seperti Barcelona, Real Madrid, Manchester United, dan tim elit dunia lainnya, para pemain mereka sering melakukan gerakan juggling yang tidak biasa dan bahkan sangat menakjubkan. Juggling yang sering dilakukan para pemeran sepakbola terebut dinamakan freestyle soccer, seperti yang dilansir di http://freestylefootball.org/about/ (2007) oleh Freestlyle Football Federation yang mengatakan bahwa : Freestyle soccer adalah seni kreatif juggling bola. Hal ini membuktikan bahwa sepakbola telah

2 memunculkan inovasi yang segar untuk para penikmat sepakbola dengan adanya freestyle soccer. Asal mula freestyle soocer tidak diketahui secara pasti. Semenjak zaman Pele kemudian Maradona juggling freestyle soccer telah dikenalkan kepada masyarakat dunia. Mengenai hal ini dalam situs www.freestylesoccerera.com yang melansir bahwa : freestyle has been around a while now, it s not known when exactly it began, we all know who Pele and Maradona are the showed the world their jugling skills before a match and at training yaitu freestyle telah dikenal untuk waktu sekarang, itu tidak bisa diketahui kapan tepatnya dimulai, kita semua tahu siapa itu Pele dan Maradona yang telah menunjukan kepada dunia kemampuan jugling mereka sebelum pertandingan dan pada saat latihan Freestyle soccer sudah banyak diperlombakan baik di tingkat dunia maupun di Indonesia. Beberapa pertandingan di tingkat dunia misalnya Red Bull Freestyle Soccer, Master Of The Game, Japan World Freestyle Soccer Contest, dll. Sementara itu kompetisi freestyle soccer di Indonesia adalah Indonesian Freestyle Meeting (IFM). Di tingkat dunia telah melahirkan banyak freestyler yang berprestasi dan menjuarai beberapa kejuaraan tingkat dunia. Dalam hal ini dalam Wikipedia.org (2007) melansir bahwa : Beberapa freestylers yang telah terkenal diantaranya adalah : Hee Young Woo (Mr Woo) dari Korea Selatan, Pawel Skora (Polandia), Michal Rycaj (Polandia), Azun (Norwegia), Palle (Swedia), Victor Rubilar, Pemegang empat kali Guinness World Record dan John Farnworth, yang muncul dari Inggris Got Talent pada tahun 2009. Selain itu, bukan hanya lelaki yang mampu memainkan freestyle soccer. Sejak itu mulai menyebar di seluruh dunia semakin banyak perempuan yang menggeluti freestyle soccer ini. Beberapa wanita paling terkenal dalam olahraga freestyle soccer adalah Melody Donchet dan Indi Cowie.

3 Mengenai Freestyle soccer Wikipedia.org (2007) mengatakan bahwa: Freestyle soccer juga dikenal dengan gaya bebas sepakbola di Amerika Utara yaitu seni mengekspresikan diri dengan sepakbola, ketika melakukan beberapa trik dengan menggunakan setiap bagian dari tubuh. Oleh karena itu tubuh kita harus terlatih untuk dapat melakukan juggling freestyle soccer dengan cara melakukan latihan secara sistematis dan terencana. Di dalam freestyle soccer ada beberapa aspek latihan yang harus diperhatikan untuk dapat terus meningkatkan kemampuan, karena tanpa latihan mustahil seseorang dapat meningkatkan kemampuannya, seperti yang dilansir oleh www.freestylesoccerera.com (2007) bahwa: Kami Mempunyai peneliti yang tak terhitung untuk mengidentifikasi Freestyle Football (atlet Freestyle). Beberapa bagian yang telah kami teliti untuk dapat menambah keterampilan dalam sepakbola adalah : 1. Ball Control, 2. Ketangkasan (koordinasi mata dan kaki), 3. Keseimbangan, 4. Positioning, 5. Bertambahnya konsentrasi, 6. Kelenturan dan kekuatan, 7. Kepercayaan diri menguasai bola, 8. Antisipasi (membuat keputusan), 9. Motivasi dan tekad kuat, 10. Kecepatan (Speed). Ini membuktikan bahwa dalam melakukan latihan juggling freestyle soccer dapat menambah keterampilan dalam sepakbola dan menambah kepercayaan diri untuk kemampuan yang dimiliki. Seperti sepakbola di dalam freestyle soccer juga harus ditunjang dengan kondisi fisik untuk dapat membantu pelaksanaan dalam melakukan setiap sesi latihan dan dalam pertandingan. Seperti yang diungkapkan oleh Harsono tentang aspek latihan (1988:100-101) bahwa : ada empat aspek latihan yang perlu

4 diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu : a.latihan fisik, b.latihan teknik, c.latihan taktik, d.latihan mental.. Keempat aspek ini saling berhubungan dalam menopang kinerja saat melakukan freestyle soccer. Sebagai freestyler (sebutan bagi para pelaku freestyle soccer) dituntut untuk dapat melakukan beberapa gerakan yang terus menerus dan menjaga agar bola dapat terus di udara tanpa jatuh ke tanah, dengan cara yang seperti itu freestyler harus dapat menjaga keseimbangan tubuhnya agar terus dapat mempertahankan posisi bola sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu setiap freestyler harus memiliki kondisi fisik yang prima untuk dapat terus melakukan gerakan-gerakan juggling freestyle soccer. Dewasa ini juggling freestyle soccer sudah termasuk ke dalam olahraga prestasi karena telah adanya kompetisi di dalam negri maupun di luar negri, dan telah mendapat pengakuan dunia, oleh karena itu dibutuhkan kondisi fisik yang prima untuk menjalankan latihan agar berbanding lurus dengan prestasi setiap freestyler, karena tanpa latihan mustahil seorang atlet dapat mendapatkan prestasi. Seperti yang dikatakan Harsono (1988:153) bahwa : Kondisi fisik atlet memegang peranan penting dalam program latihannya. Program latihan fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Dari berbagai aspek fisik yang menunjang dalam melakukan freestyle soccer mulai dari kelentukan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Keempat komponen fisik ini sangat dibutuhkan pada setiap cabang olahraga tidak terkecuali dalam keterampilan juggling freestyle soccer. Peneliti tertarik untuk meneliti kontribusi dari beberapa kondisi fisik yaitu kontribusi dari daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular. Karena kelentukan telah diteliti oleh peneliti

5 sebelumnya yaitu Reza valdano S.Pd yang meneliti tentang Kontribusi Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Soccer (2010:64) yang menyimpulkan bahwa: 1. Tedapat kontribusi positif dari fleksibilitas terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebanyak 30,25%. 2. Terdapat kontribusi positif dari keseimbangan terhadapketerampilan juggling freestyle soccer sebanyak 31,56%. 3. Terdapat kontribusi positif dari fleksibilitas dan keseimbangan secara bersamasama terhadap keterampilan juggling freestyle soccer sebanyak 98,01%. Dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat kontribusi dari beberapa aspek fisik yaitu dari fleksibilitas dan keseimbangan terhadap keterampilan juggling freestyle soccer. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kontribusi dari daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular, karena di dalam juggling freestyle soccer daya tahan kekuatan pada otot tungkai dalam melakukan setiap gerakan sangat diperlukan dikarenakan gerakan teknik dasar dalam jugling freestyle soccer memerlukan daya tahan kekuatan otot tungkai yang sangat bagus untuk dapat melakukan gerakan-gerakan atau trik freestyle soccer yang berkesinambungan dengan perpaduan dari beberapa trik dasar freestyle soccer, dan dapat mengurangi kegagalan dalam melakukan sebuah trik. Harsono (1988:202) mengatakan bahwa:...hampir semua cabang olahraga membutuhkan daya tahan kekuatan otot yang tinggi. ini membuktikan bahwa seluruh cabang olahraga termasuk freestyle soccer membutuhkan daya tahan kekuatan otot yang sangat tinggi. Selain itu penulis juga sangat tertarik untuk dapat menemukan kontribusi dari daya tahan cardiovascular karena seperti yang diungkapkan oleh Kosasih (1993:43) bahwa: Kegiatan olahraga selalu sejalan dengan aktivitas alat-alat tubuh lainnya terutama jantung. Dan Harsono (1988:155) menambahkan bahwa :

6 Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Yang dimaksud dengan daya tahan dalam uraian di atas adalah daya tahan sirkulatori-respiratori (circulatory-respiratory endurance, atau ada yang menyebut cardiovascular endurance; cilculatory adalah hal yang berhubungan dengan peredaran darah; respiratory dengan pernapasan; cardio berasal dari kata cardiac yang berarti jantung) Dengan demikian freestyle soccer juga membutuhkan daya tahan cardiovascular karena dalam pelaksanaannya membutuhkan kebugaran yang sangat bagus untuk dapat menunjang pelaksanaan dalam latihan ataupun dalam pertandingan, agar dapat meningkatkan prestasi yang diinginkan, seperti yang dilansir di www.thewffa.com (2013:1) bahwa : WFFA telah menetapkan bahwa pertandingan freestyle soccer berlangsung 3-4 menit dalam babak penyisihan sedangkan dalam babak final 4-5 menit waktu yang diberikan kepada peserta dalam setiap pertandingannya. Ini merupakan tuntutan untuk setiap freestyler agar dapat melakukan trik-trik freestyle soccer dalam waktu yang telah ditentukan oleh WFFA (World Freestyle Foottball Asosiation) dan terus dapat dilatih dalam setiap sesi latihannya. Oleh sebab itu freestyle soccer termasuk kedalam olahraga daya tahan campuran antara aerobik dan anaerobik karena pelaksanaannya lebih dari 2 menit dan tidak sampai lebih dari 8 menit seperti yang dijelaskan oleh Griwijoyo (2007:112) tentang kriteria durasi (lama-waktu) olahdaya anaeronik dan aerobik yaitu : Pembagian menurut durasi didasarkan pada lama-waktu yang dapat dipertahankan pada penampilannya yang maksimal (repetisi maksimal), khususnya pada olahraga dengan intensitas yang homogen. Pembagian menurut durasi waktu adalah sebagai berikut : 0-2 menit (anaerobik dominan), 2-8 menit (campuran aerobik + anaerobik), > 8 menit (aerobik dominan).

7 Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR TERHAPAP KETERAMPILAN JUGLING FREESTYLE SOCCER. B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi masalah Berdasarkan dari permasalahan-permasalahan yang sudah dijelaskan di latar belakang, bahwa di dalam juggling freestyle soccer dibutuhkan beberapa komponen fisik seperti kelentukan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan untuk menunjang dalam melakukan beberapa trik juggling freestyle soccer baik pada saat latihan maupun dalam pertandingan. Dalam kontes ataupun pertandingan juggling freestyle soccer dilangsungkan dalam waktu 3-4 menit dalam babak penyisihan dan 4-5 menit dalam babak final, ini membuktikan bahwa keterampilan juggling freestyle soccer membutuhkan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular. Kedua komponen fisik ini dibutuhkan dalam setiap sesi latihan ataupun dalam pertandingan karena daya tahan otot tungkai yang baik dapat terus mempertahankan bola agar tetap di udara tanpa bola jatuh ke tanah dengan triktrik yang bervariasi tanpa merasakan kelelahan otot yang berarti. Dan daya tahan cardiovascular untuk menuntut konsentrasi setiap freestyler terjaga dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan jugling freestyle soccer?

8 b. Apakah terdapat kontribusi signifikan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan jugling freestyle soccer? c. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular secara bersama-sama terhadap keterampilan jugling freestyle soccer? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari daya tahan tungkai dan daya tahan cardoiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer. 2. Tujuan Khusus Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan otot tungkai terhadap keterampilan jugling freestyle soccer. b. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan jugling freestyle soccer. c. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari daya tahan otot tungkai dan cardiovascular secara bersama-sama terhadap keterampilan jugling freestyle soccer. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini, penulis berharap dapat memberi kegunaan yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis dapat menjadi sumbangan ilmu, dan pengetahuan tambahan di dalam freestle soccer dalam hal pengembangan di bidang kondisi fisik. Selain

9 itu juga dapat memberikan sumbangsih bagi lembaga dalam mengembangkan ilmu mengenai olahraga. Selain itu penelitian ini dapat menjadi alat untuk dapat mengembangkan komunitas positif yang ada di Jawa Barat khususnya, dan di Indonesia pada umumnya untuk dapat mewadahi anak muda dengan komunitas yang positif seperti freestyle soccer. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, ini dapat menjadi acuan bagi para calon pelatih, atau pemegang komunitas freestyle soccer, dan untuk USB UPI yang telah memiliki divisi freestyle soccer untuk dapat digunakan sebagai pembinaan dalam pelatihan dari segi kondisi fisik yaitu dalam hal daya tahan otot tungkai, dan daya tahan cardiovascular pada freestyle soccer. E. Sistematika Penulisan Setelah data penelitian diolah hasilnya akan disusun secara berurutan dalambentuk sistematika skripsi, seperti : Pada BAB 1 pendahuluan penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan masalah, tujuan penelitian yang terdiri atas tujuan khusus dan tujuan umum, manfaat penelitian yang menjelaskan tentang manfaat teoritis dan manfaat praktis, dan sistematika penyusunan skripsi. Pada BAB II membahas tentang hakikat sepakbola, teknik dasar sepakbola, hakikat juggling, hakikat juggling freestyle soccer, hakikat kemampuan fisik, analisa gerak teknik keterampilan juggling freestyle soccer, hakikat daya tahan otot tungkai, hakikat daya tahan cardiovascular dan hubungan daya tahan otot tungkai dan daya tahan cardiovascular terhadap keterampilan juggling freestyle soccer. Pada BAB III membahas tentang lokasi penelitian dan subyek penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, batasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengolaan dan analisis data.

10 Pada BAB IV membahas tentang hasil pengolaan data dan analisis, diskusi penemuan, dan pembahasan data. Pada bab yang terakhir ini membahas tentang kesimpulan, saran dari skripsi ini, dan rekomendasi yg ditunjukan penulis dari hasil penelitian.